KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) RIMBA MAS Tetap Hijau Dimusim Kemarau Oleh : Endang Dwi Hastuti

dokumen-dokumen yang mirip
KARANGANYAR, Hutan Sehat, Desa Sehat Oleh : Endang Dwi Hastuti*

Tabel IV.C.3.1 Program, Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Kehutanan Tahun No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp)

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

VI. PERSEPSI TERHADAP PROGRAM PEMBAYARAN JASA LINGKUNGAN. 6.1 Mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

SPKP Potensial dikembangkan menjadi POSLUHUTDES Produktif

PROSIDING Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan 2006 : POTENSI HUTAN RAKYAT DI INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA Oleh : Sukadaryati 1) ABSTRAK

IV.C.3 Urusan Pilihan Kehutanan

Tabel 2.8 Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Urusan Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. ekosistemnya sebagai modal dasar pembangunan nasional dengan. Menurut Dangler (1930) dalam Hardiwinoto (2005), hutan adalah suatu

Menengok kesuksesan Rehabilitasi Hutan di Hutan Organik Megamendung Bogor Melalui Pola Agroforestry

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain

POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN:

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. Pertambahan penduduk merupakan faktor utama pendorong bagi upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan,

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah sebidang lahan yang menampung air hujan

PENDAHULUAN. Latar Belakang

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

hutan secara lestari.

Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Semarang, 11 September 2012 ABSTRACT

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. Selain isu kerusakan hutan, yang santer terdengar akhir - akhir ini adalah

Seorang diri, Sadiman memerdekakan desanya dari kekeringan

Responden yang diwawancarai dalam penelitian ini terdiri dari responden. petani, responden pedagang, dan industri pengolahan buah.

PENDAHULUAN. hutan yang dialih-gunakan menjadi lahan usaha lain. Agroforestry adalah salah

MEMBANGUN KEMANDIRIAN MASYARAKAT

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

ASPEK Agroforestry JENIS: BAMBANG LANANG GELAM

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sumber daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Daftar Pertanyaan Wawancara

II. TINJAUAN PUSTAKA. berinteraksi dalam satu sistem (pohon, tanaman dan atau ternak) membuat

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB VI KELEMBAGAAN USAHA KAYU RAKYAT

I. PENDAHULUAN. sosial memegang peranan yang sangat penting dalam tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan suatu proses produksi untuk menghasilkan barang

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan kita. Dalam hutan terdapat banyak kekayaan alam yang

BAB I PROFIL WILAYAH

MODEL REKLAMASI LAHAN KRITIS PADA AREA BEKAS PENGGALIAN BATU BATA

PENDAHULUAN Latar Belakang

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. Pelestarian makhluk hidup dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat berupa

Air Irigasi: Mendatangkan Kemakmuran dan Kesejahteraan Petani Rarang

PENDAHULUAN. Permasalahan yang dihadapi dalam pengusahaan tanah-tanah miring. berlereng adalah erosi. Untuk itu dalam usaha pemanfaatan lahan-lahan

AN TERNAK D m. Oleh : Diana Rurp *)

BAB V PENGELOLAAN HUTAN DAN LUAS LAHAN

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT

I. PENDAHULUAN. melaksanakan usaha-usaha yang paling baik untuk menghasilkan pangan tanpa

Disusun oleh FLipMAS BADUY Wilayah Banten

REHABILITASI DAN KONSERVASI DAERAH HULU SUNGAI CITARUM. Oleh: Wahyu Sukiman Komar Kosasih Achmad Pranusetya

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

I. PENDAHULUAN. dianggap sebagai sumber kehidupan dan lapangan kerja, maka pertanian

IV.C.3 Urusan Pilihan Kehutanan

PENDAHULUAN. peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, pembangunan dan

BAB V SUMBER DAYA ALAM

PROGRAM/KEGIATAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DIY KHUSUS URUSAN KEHUTANAN TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

RENCANA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

Ryke L.S. Siswari *)

I. PENDAHULUAN. dan menjadi suatu sistem yang menguntungkan adalah sistem agroforestri.

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

PROGRAM MENUJU INDONESIA HIJAU KABUPATEN BANTUL 2011

TUGAS TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

Judul. Rehablitasi Lahan Dan Hutan Melalui Pengembangan Hkm Untuk Peningkatan Daya Dukung DAS Moyo Kabupaten Sumbawa Lembaga Olah Hidup (Loh)

PLAJAN, JAWARA DESA PEDULI KEHUTANAN Oleh : Ir. Bambang Sigit Subiyanto, MM

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

PELAYANAN PUBLIK DAN SYARAT-SYARAT PENGAJUAN KEGIATAN PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR

I. PENDAHULUAN. satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungai, yang berfungsi menampung,

LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia mempunyai luas hutan negara berdasarkan Tata Guna Hutan Kesepakat

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan salah satu bentuk penutup lahan di permukaan bumi yang

KEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN WONOGIRI

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA DESA KECAMATAN SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN. (Sabtu, Tanggal 10 Mei 2015)

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Hutan merupakan bagian penting dari negara Indonesia. Menurut angka

Transkripsi:

KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) RIMBA MAS Tetap Hijau Dimusim Kemarau Oleh : Endang Dwi Hastuti Kelompok Tani Hutan (KTH) Rimba Mas berada di Desa Gerbo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan. Untuk mencapai lokasi Desa Gerbo ditempuh dengan melintasi 5 (lima) wilayah kecamatan yang berjarak ± 44 km dari ibukota pasuruan. KTH Rimba Mas dibentuk karena beberapa hal yaitu banyaknya lahan kosong dan gundul, pengolahan lahan tanpa teras, terjadinya tanah longsor dan kesedihan warga Desa Gerbo terhadap penebangan ilegal kawasan hutan milik Perhutani. Pada awal pembentukan KTH Rimba Mas Tahun 2005 beranggotakan 24 orang dengan kegiatan pembibitan coklat bantuan dari Dinas Perkebunan, namun kelompok ini sempat vakum hingga Tahun 2007 dikarenakan meninggalnya ketua KTH Rimba Mas sehingga anggota kehilangan figur pemimpin. Kebangkitan KTH Rimba Mas dimulai pada Tahun 2010 dibawah kepemimpin bapak Mulyadi yang berprofesi sebagai Moden yang bertugas menikahkan pasangan pengantin. Kegiatan KTH Rimba Mas mulai menggeliat dengan program Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang digulirkan di Desa Gerbo pada tahun 2011. Bibit yang dipilih adalah jenis sengon dan gemelina yang mempunyai daur pendek dan pangsa pasar yang baik. Hasil KBR sebanyak 50 ribu batang dibagikan kepada 2 (dua) desa untuk ditanam. Saat ini anggota kelompok telah dapat menikmati hasil pohon yang ditanam dengan tebang pilih untuk kayu-kayu yang sudah layak di jual. 1

Pengembangan Kegiatan Pembangunan Kehutanan KTH Rimba Mas giat mengembangkan kegiatan pembangunan kehutanan. Selain KBR kelompok juga mengembangkan hutan rakyat dengan tanaman sengon, mahoni dan suren seluas 377,352 Ha, serta agroforestry dengan tanaman kopi, durian, kakao, gaharu. Kegiatan rehabilitasi dilakukan melalui penanaman sengon, jati, mindi, gaharu, durian, sukun, jahe, dan penanaman kanan kiri sungai. Kelompok juga giat melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengamanan hutanyang dilakukan melalui koordinasi dan pembinaan masyarakat di sekitar hutan, menginisiasi penerbitan peraturan desa tentang pengamanan hutan, pemasangan papan himbauan dan larangan, pemasangan posterposter, gerakan menanam 5 pohon, gerakan penghijauan kembali pada lahan kering, gerakan penanaman kanan kiri jalan dan kanan kiri sungai. Kelompok juga melakukan kegiatan konservasi sumber daya hutan melalui penanaman pohon pada kawasan sumber mata air dan pemasangan poster ajakan melindungi flora dan fauna. Kegiatan agroforestry Usaha Produktif Kelompok Dalam rangka pengembangan usaha kelompok telah dikembangkan kegiatan usaha produkti berupa pembibitan tanaman kehutanan yaitu sengon, mahoni, mindi, durian, nangka dan cemara serta aneka usaha kehutanan yaitu pembuatan meubel, beglog dan jamur tiram. Selain tanaman kehutanan KTH Rimba Mas juga mempunyai usaha dibidang pertanian yaitu jagung, padi, kopi, terong, kol, cabe, singkong, jamur tiram dan keripik singkong, keripik pisang, beras nasi gerit, dan jenis lainnya. Di bidang perternakan KTH Rimba Mas juga mempunyai usaha berupa sapi susu perah dan sapi muda jantan untuk sapi potong. 2

Berkaitan dengan pengembangan usaha, KTH Rimba Mas juga melakukan alih teknologi dari pengolahan tanah secara tradisional ke cara modern dengan menggunakan traktor. Traktor tersebut disamping digunakan oleh anggota KTH Rimba Mas juga disewakan dengan tarif 1,2 juta per ha yang dapat memberikan masukan rutin bagi kas kelompok. Disamping kegiatan-kegiatan tersebut KTH Rimba Mas juga mengendalikan pupuk bersubsidi dari distributor ke kios dan ke kelompok dengan keuntungan Rp. 500,- per zak. Dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan baik penanaman dan usaha lainnya membuat kelompok tani rimba mas dapat memberikan solusi keuangan bagi para anggotanya. Usaha Produktif Kelompok Dampak Kegiatan Kegiatan KTH Rimba Mas telah memberikan dampak positif bagi anggota, masyarakat umum maupun Desa Gerbo. Kelembagaan KTH Rimba Mas telah berkembang dengan terbentuknya kelompok kelompok tani baru dan kelompok masyarakat peduli kehutanan. Secara ekologi kegiatan KTH telah berdampak pada penurunan tingkat erosi dan longsor dengan adanya pembangunan hutan rakyat strata I,II,III, pengembangan agroforestry, dan pengaturan pola tanam serta penerapan bercocok tanam sesuai peruntukannya pada lahan yang kemiringannya 25-40%. Selain itu juga telah terjadi pemulihan kerusakan dan pencemaran lingkungan. Hasil keikutsertaan anggota dalam pelatihan-pelatihan dan penyuluhan telah membawa perubahan pengetahuan, keterampilan dan pola pikir anggota dan masyarakat dalam peningkatan kegiatan bidang kehutanan. Berkembangnya pemahaman masyarakat terhadap topografi lahan, fungsi dan jenis-jenis tanaman yang bisa ditanam pada lahan dengan kondisi kemiringan tertentu. Selanjutnya dengan keberhasilan kelompok tani Rimba Mas telah terjadi perubahan pola tanam mulai dari hulu hingga ke proses pasca panen, sehingga hasilnya semakin meningkat. Dari aspek sosial budaya masyarakat beraneka ragamnya kegiatan kelompok Rimba Mas telah membawa dampak positif bagi kelestarian sosial budaya masyarakat. Kegiatan 3

gotong royong masyarakat berkaitan dengan kegiatan kepribadian seseorang seperti pembangunan/perbaikan rumah, pembuatan kandang ternak, dan lainnya tetap lestari. Kegiatan kerja bakti lingkungan seperti pembersihan jalan, perbaikan selokan, serta kegiatan bersih dusun berlangsung secara lestari. Selanjutnya telah terjadi peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi anggota dan masyarakat berupa perubahan kondisi perumahan anggota dan masyarakat, pemilikan kendaraan bermotor, kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal yang semakin baik serta jenjang pendidikan anak-anak sampai perguruan tinggi. Kegiatan KTH Rimba Mas Juga telah mendorong lahirnya berbagai peraturan desa yang mendukung pembangunan kehutanan, berkembangngnya PKSM dan kelompok-kelompok masyarakat peduli pembangunan kehutanan. Kini KTH Rimba Mas menjadi tempat studi banding bagi mahasiswa, anak sekolah, dan masyarakat umum. Prestasi Yang Tak Mudah Dicapai Memasuki Desa Gerbo sebagai base camp KTH Rimba Mas terasa amat berbeda, meskipun musim kemarau udara tetap terasa sejuk. Disana sini terdapat tanaman hijau berbagai strata dari tanaman pertanian yang merupakan penghasilan penduduk sehari-hari maupun tanaman semusim dan tanaman kayu-kayuan. Dengan penduduk berjumlah 9.696 jiwa dengan luas wilayah 734,349 ha, ekonomi masyarakat sudah sangat baik dan dapat memenuhi kebutuhan dari lahan pangan yang tersedia di desa mereka sendiri. Kondisi tersebut bukan sesuatu yang mudah diperoleh tapi diperlukan perjuangan yang tidak mudah dan memerlukan waktu yang cukup lama. Diperlukan komitmen, kerja keras dan kebersamaan kelompok untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Hasilnya pada saat ini KTH Rimba Mas telah mempunyai anggota sebanyak 57 orang, 20 orang diantaranya adalah wanita. Dari kelompok tani tersebut, telah dihasilkan produk-produk antara lain : keripik keladi, kerupu singkong, opak, kerajinan tas rajut dan minumam jahe instan. Disamping itu banyak kelompokkelompok yang terbentuk karena terinspirasi dari kesuksessan Kelompok Tani Rimba Mas yang telah meningkatkan taraf hidup masyarakat secara ekonomi dan lingkungan secara ekologi. Hal yang paling membanggakan bagi KTH Rimba Mas adalah kebersamaan anggota dalam berkegiatan maupun menghadapi masalah yang ada. Tantangan dan hambatan yang sangat banyak dapat dilalui dengan keuletan para anggotanya dan perjuangan itu tidak sia- 4

sia ketika Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan penghargaan tertinggi yaitu juara pertama tingkat nasional Lomba Wana Lestari tahun 2015 untuk kategori Kelompok Tani. Dengan gelar tersebut KTH Rimba Mas semakin mendapat kepercayaan dalam melaksanakan CSR beberapa perusahaan yaitu Indofood, Mayora, Nestle dan Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB). Selain itu KTH Rimba Mas juga dijadikan tempat KKN bagi mahasiswa dan narasumber dari beberapa pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi-instansi pertanian, perikanan dan kehutanan. Sebagai wujud kepercayaan saat ini KTH Rimba Mas sedang melakukan uji terap penanaman jagung tanpa olah tanah (TOT) dari Dinas Ketahanan Pangan seluas 1 ha dan secara swadaya seluas 0,25 ha. Dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan, KTH Rimba Mas memang layak menjadi juara. 5