Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang Nama : Tehrizka Tambihan NPM : 37412336 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Rossi S. Wahyuni. ST.,MT
PENDAHULUAN Permasalahan (Manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bekerja secara manual dan terlalu membebani rangka dan otot) Posisi Kerja Operator (Cara kerja diperlukan agar terhindar dari kecelakaan ) Aplikasi Mempelajari ttng posisi kerja yg baik dngan memperhatikan anggota tubuh operator pada saat produksi di bagian bagging, saat pemindahan karung pupuk) Harapan Memberikan informasi hal apa saja yang dapat ditimbulkan dari kesalahan posisi bekeja dan mengetahui posisi kerja yang baik Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini yaitu mempelajari proses produksi pembuatan pupuk urea bersubsidi di PT Pupuk Kujang dan mengamati dan menganalisis posisi kerja operator serta akibat yang ditimbulkan dari pekerjaan proses pengambilan karung dari mesin konveyor dan peletakan karung pada proses produksi pupuk urea bersubsidi.
LANDASAN TEORI 1. Definisi Sistem Otot 2. Kerja Otot 3. Bagian-bagian Otot 4. Fungsi Otot 5. Kelainan Pada Otot 6. Keluhan Muskuloskeletal 7. Metode nordic body map
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Pupuk Kujang Profil Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan Visi: Menjadi industri kimia dan pendukung pertanian yang berdaya saing dalam skala nasional. Misi: Menghasilkan produk bermutu dan melakukan perdagangan yang berdaya saing dengan mengutamakan keputusan pelanggan. Produk Yang di Hasilkan Urea dan NPK
HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Produksi Pupuk Urea Bersubsidi Gas (CO 2 ), Air (H 2 O), Udara (N 2 ) Gambar Produk Pupuk Urea Bersubsidi Gas Syntheses Unit N 2 H 2 Ammonia Syntheses Unit Amonia (NH 3 ), Gas Cair(CO 2 ) Amonia Urea Syntheses Unit CO 2 Prilling Tower Bagging Unit
HASIL DAN PEMBAHASAN Langkah Kerja Operator Dalam Pemindahan Pupuk Urea Bersubsidi Setelah Proses Bagging 1. Operator Mengambil Karung Pupuk Urea Bersubsidi 3. Operator Meletakkan Karung Pupuk Urea Bersubsidi 2. Operator Memindahkan Karung Pupuk Urea Bersubsidi
PEMBAHASAN DAN ANALISIS Analisis Posisi Kerja 1. Sisi kanan saat mengambil pupuk urea bersubsidi dari mesin konveyor: Leher mengalami ekstensi sebesar 35 terhadap sumbu tubuh, tetapi leher dalam keadaan miring. Kaki tidak tertopang atau bobot beban yang tersebar tidak merata karena tumpuan terletak pada kaki kanan dan sudut yang dibentuk pada lutut kanan sebesar 100. Fleksi paha kanan sebesar 90. Beban karung pupuk yang diangkat 50 kg dan tidak ada penambahan beban secara tiba-tiba. Sudut pergerakan lengan bawah terhadap lengan atas dengan fleksi sebesar 80. Proses pengambilan karung pupuk menyebabkan perubahan postur yang cepat dari posisi awal yaitu berdiri menjadi membungkuk.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS Analisis Posisi Kerja 1. Sisi kiri saat membawa karung pupuk urea bersubsidi ke rak penyimpanan menunjukkan bahwa pergerakan punggung pada saat membawa pupuk tidak tegak dan cenderung mengangkat kepala karena menahan beban yang cukup berat. Punggung dalam posisi miring dan sedikit memutar hadapan pada saat hampir mendekati stasiun rak penyimpanan. Leher mengalami fleksi sebesar 40 terhadap sumbu tubuh, tetapi leher dalam keadaan miring karena melihat ke arah tumpukan karung pupuk. Kaki pada saat berjalan tertopang sehingga bobot tersebar merata pada kedua kaki. Beban karung pupuk yang diangkat sebesar 50 kg dan tidak ada penambahan beban secara tiba-tiba. Pergerakan lengan atas bagian kiri pada saat membawa karung pupuk berupa gerakan ekstensi dengan sudut 90 terhadap sumbu tubuh dan bahu ditinggikan pada saat membawa karung pupuk karena beban yang cukup berat. Punggung membungkuk sebesar 45. Proses pemindahan karung pupuk tidak memiliki nilai aktivitas tambahan karena postur tubuh dalam posisi dinamis dan aktivitas berulang kurang dari 10 kali tiap menit.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS Analisis Posisi Kerja 1. Sisi kiri saat meletakkan karung pupuk urea bersubsidi ke rak penyimpanan Menunjukkan bahwa pergerakan punggung pada saat meletakkan karung pupuk termasuk fleksi dengan sudut 110. Punggung dalam posisi miring pada saat mengambil karung pupuk. Leher mengalami ekstensi sebesar 130 terhadap sumbu tubuh, tetapi leher dalam keadaan miring karena melihat ke arah tumpukan karung pupuk. Kaki tidak tertopang atau bobot beban yang tersebar tidak merata karena tumpuan terletak pada kaki kiri dan sudut yang dibentuk pada lutut kiri sebesar 135. Refleksi lengan tangan bawah dan lengan tangan atas sebelah kiri sebesar 40. Beban karung pupuk yang diangkat lebih dari 50 kg dan tidak ada penambahan beban secara tiba-tiba. Proses peletakan karung pupuk menyebabkan perubahan postur yang cepat dari posisi awal yaitu berdiri menjadi membungkuk. Aktivitas pemindahan karung pupuk dari stasiun pencetakan menuju stasiun pengeringan memiliki nilai level risiko tinggi. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi penilaian postur kerja yaitu aktivitas yang dilakukan dengan membungkuk. Aktivitas yang dilakukan dengan membungkuk dengan berulang-ulang dan dalam periode yang lama tentunya akan menyebabkan rasa nyeri terutama pada bagian bawah pinggang. Aktivitas pemindahan karung pupuk termasuk dalam level tinggi karena alat gerak tubuh terutama tangan menahan beban yang cukup berat dengan posisi yang tidak ideal.
Keluhan-Keluhan Operator Berdasarkan Nordic Body Map Pengambilan data nordic body map ini dilakukan pada operator proses pemindahan karung pupuk urea setelah proses bagging dalam pembuatan produk pupuk urea bersubsidi. Operator melakukan pekerjaannya selama 8 jam sehari selama 5 hari dalam seminggu. Kegiatan untuk satu siklus operator dalam melakukan proses memindahkan karung pupuk dari mesin konveyor menuju rak penyimpanan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Nordic Body Map yang merupakan tabel kuesioner tentang keluhan-keluhan pada anggota tubuh manusia yang berisikan 27 bagian yang memungkinkan mengalami keluhan. Keluhan-keluhan yang dialami adalah mengalami keluhan pada semua anggota tubuh setelah bekerja. Keluhan yang dirasakan berupa agak sakit, sakit, dan sangat sakit. Keluhan agak sakit dirasakan pada alat gerak tubuh bagian bawah seperti lutut, pergelangan kaki, dan kaki. Keluhan berupa sakit dirasakan pada anggota tubuh leher, paha, betis, bahu, dan alat gerak tubuh bagian atas seperti lengan atas, lengan bawah, siku, pergelangan tangan, dan tangan. Keluhan berupa sangat sakit dirasakan pada tubuh bagian belakang seperti punggung, pinggang, dan pinggang bagian bawah. Keluhan sangat sakit pada pinggang bagian bawah disebabkan karena aktivitas pengambilan dan peletakan karung pupuk yang dilakukan secara membungkuk. Aktivitas pengambilan dan peletakan karung pupuk biasanya dilakukan 300 hingga 400 kali selama 8 jam kerja. Membungkuk merupakan aktivitas yang tidak nyaman dalam pekerjaan. Posisi ini tidak menjaga kestabilan tubuh ketika bekerja. Posisi ini juga memaksa kerja otot atau sendi tulang belakang dan akhirnya terjadi pembengkakan pada sendi. Ketika ruas-ruas tulang menekuk ke depan maka otot akan bekerja dengan keras untuk menopang tulang atau rangka bagian atas hingga kepala, sehingga otot akan melentur. Semakin sering dan semakin lama digunakan secara berlebihan, maka hal tersebut dapat menyebabkan hilangnya kelenturan pada otot tersebut. Keluhan sangat sakit juga terjadi pada bagian tubuh punggung. Hal ini disebabkan karena pengangkatan beban secara manual yang melebihi batas kekuatan manusia sehingga menyebabkan penggunaan tenaga yang berlebih. Keluhan sakit pada leher dan bahu disebabkan karena otot trapezius yang mengalami ketegangan. Keluhan sakit pada anggota tubuh leher,bahu, dan alat gerak tubuh bagian atas disebabkan karena anggota tubuh tersebut menahan beban sebesar 50 kg dengan dilakukan secara berulang-ulang pada saat proses membawa karung pupuk. Waktu yang dibutuhkan operator untuk memindahkan karung pupuk sebesar 5 detik dengan proses perpindahan yang dilakukan sebanyak 300 hingga 400 kali dalam 8 jam kerja. Empat operator pemindahan karung pupuk memiliki tingkat risiko otot skeletal sedang dan empat operator pemindahan karung pupuk memiliki tingkat risiko otot skeletal tinggi.
Kesimpulan 1. Proses produksi dalam pembuatan pupuk urea bersubsidi dengan bahan baku utama gas(co 2 ), air(h 2 O), udara(n 2 ) dari ketiga bahan baku tersebut sehingga menghasilkan amonia (NH 3 ) dan gas cair (CO 2 ). Proses urea terdiri dari beberapa seksi dalam pembuatan pupuk urea besubsidi yaitu seksi sinthesis, seksi purifikasi, seksi konsentrasi, seksi prilling dan terakhir proses pengantongan (bagging). 2. Posisi kerja operator pada proses pengambilan karung pupuk urea bersubsidi dilakukan dengan cara berdiri tegak dan kedua tangan menarik karung dari mesin konveyor untuk diangkat, hal tersebut karena tinggi mesin konveyor sejajar dengan dimensi tinggi siku tegak. Operator mengambil karung dengan memegang sisi kanan dan kiri karung pupuk urea. Kaki kanan digunakan sebagai tumpuan terkuat pada saat mengambil karung pada mesin konveyor. Keluhan yang dialami operator saat mengangkat karung pupuk yaitu sangat sakit pada pinggang bagian bawah disebabkan karena aktivitas pengambilan dan peletakan karung pupuk yang dilakukan secara membungkuk. Aktivitas pengambilan dan peletakan karung pupuk biasanya dilakukan 300 hingga 400 kali selama 8 jam kerja, bagian tubuh punggung. Hal ini disebabkan karena pengangkatan beban secara manual yang melebihi batas kekuatan manusia sehingga menyebabkan penggunaan tenaga yang berlebih. Keluhan sakit pada leher dan bahu disebabkan karena otot trapezius yang mengalami ketegangan, Keluhan sakit pada anggota tubuh leher,bahu, dan alat gerak tubuh bagian atas disebabkan karena anggota tubuh tersebut menahan beban sebesar 50 kg dengan dilakukan secara berulang-ulang pada saat proses membawa karung pupuk serta keluhan muskuloskeletal. KESIMPULAN DAN SARAN
Saran Saran dibuat dengan maksud memberikan suatu usulan dari hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukan agar menjadi lebih baik dan menambah pengetahuan pada keadaan yang sebenarnya. Saran yang diharapkan dapat membangun dan bermanfaat untuk operator serta perusahaan PT Pupuk Kujang yang bersangkutan seperti lebih memperhatikan lagi posisi tubuh pekerja saat mengangkat beban yang berat agar tidak mengalami resiko terjadinya penyakit dan perlu diadakan perbaikan posisi tubuh pada saat bekerja mengangkat beban dengan menggunakan batuan metode rula atau reba. KESIMPULAN DAN SARAN
Proses Prilling Tower