ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SETELAH MERGER (Studi Kasus: Bank UOB Indonesia) Dita Awalia Afriani/ 20208388 Pembimbing : Herry Sussanto, DR. SE., MM.
LATAR BELAKANG MASALAH Bank Indonesia sebagai otoritas moneter telah menetapkan kebijakan untuk melakukan akselerasi proses konsolidasi industri perbankan melalui kebijakan Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Keluarnya peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 8/16/PBI/2006 tentang kepemilikan tunggal pada Perbankan Indonesia pada tanggal 5 Oktober 2006. Merger Bank merupakan suatu proses penggabungan antara dua atau lebih bank dengan cara mempertahankan berdirinya salah satu bank dan membubarkan bank yang lainnya.
RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH RUMUSAN MASALAH Bagaimana kinerja keuangan pada Bank UOB Indonesia setelah melakukan aktivitas merger?. BATASAN MASALAH 1. Objek penelitian ini adalah Bank UOB Buana yang melakukan merger dengan Bank UOB Indonesia. 2. Periode penelitian yang digunakan adalah triwulan, tepatnya periode sebelum merger (Juni 2009, September 2009, Desember 2009, dan Maret 2010), serta periode setelah merger (September 2010, Desember 2010, Maret 2011, dan Juni 2011).
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan pada Bank UOB Indonesia setelah melakukan aktivitas merger. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perkembangan Ilmu 2. Bagi Industri Perbankan 3. Bagi Penulis
OBJEK PENELITIAN BANK UOB BUANA GANTI NAMA 2010 2011 BANK UOB BUANA BANK UOB INDONESIA BANK UOB INDONESIA
METODOLOGI PENELITIAN DATA a. Neraca b. Laporan Laba Rugi Komprehensif c. Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). ALAT ANALISIS a. Rasio Likuiditas. Cash Ratio Alat Likuid Cash Ratio = x 100% Pinjaman yang Harus Segera Dibayar. Loan to Deposit Ratio (LDR) Jumlah Kredit yang Diberikan LDR = x 100% Total Dana Pihak Ketiga
ALAT ANALISIS Loan to Assets Ratio (LAR) Jumlah Kredit yang Diberikan LAR = x 100% Jumlah Aset b. Rasio Rentabilitas. Return on Assets (ROA) Laba Bersih ROA = x 100% Total Aktiva. Return on Equity (ROE) Laba Bersih ROE = x 100% Modal Sendiri
ALAT ANALISIS Biaya Operasional / Pendapatan Operasional (BOPO) Biaya (Beban) Operasional BOPO = x 100% Pendapatan Operasional Net Interest Margin (NIM) Pendapatan Bunga Bersih NIM = x 100 % Aktiva Produktif
ALAT ANALISIS c. Rasio Solvabilitas. Capital Adequacy Ratio (CAR) Modal Bank CAR = x 100% Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Debt to Equity Ratio (DER) Jumlah Utang DER = x 100% Jumlah Modal Sendiri. Debt to Total Assets Ratio (DTAR) Total Kewajiban DTAR = x 100% Total Aktiva
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data menggunkan Kolmogorov-Smirnov. Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa data terdistribusi normal karena memiliki nilai signifikan lebih dari 5% atau 0,05. Apabila data telah terdistribusi normal, maka dilanjutkan ke pengujian hipootesis menggunakan Paired Sample T-Test.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Beda Pengujian Hipotesis menggunakan Paired Sample T-Test Berdasarkan tabel di samping dapat diketahui bahwa jika nilai sig. (2-tailed) dari masing-masing rasio yang diujikan lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima, yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dengan setelah merger pada masing-masing rasio yang diujikan. Namun, jika nilai sig. (2-tailed) dari masing-masing rasio yang diujikan kurang dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dengan setelah merger pada masing-masing rasio yang diujikan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian hipotesis menggunakan Paired Sample T-Test. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa yang memiliki nilai sig. (2-tailed) kurang dari 0.005 adalah rasio NIMyang artinya bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dengan setelah merger pada rasio tersebut.
KESIMPULAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan pada Bank UOB Indonesia (dahulu UOB Buana) setelah melakukan aktivitas merger. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan jika dilihat dari segi rasio likuiditas dan solvabilitas, merger yang dilakukan tidak menjadi semakin baik selama periode 1 tahun setelah merger. Namun jika dilihat dari segi rentabilitas merger yang dilakukan dapat dikatakan menjadi semakin baik yang diwakili oleh penurunan persentase BOPO dan peningkatan pada rasio ROA dan ROE yang mencerminkan bahwa dalam 1 tahun setelah merger tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya semakin baik dan juga mengindikasikan kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba semakin meningkat.
SARAN Penelitian ini hanya mengukur kinerja keuangan bank berdasarkan rasio keuangan saja. Sehingga pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengukur tingkat kesehatan bank tidak hanya dengan penelitian kuntitatif namun juga dengan penelitian kualitatif untuk mengukur kinerja manajemen bank. Penelitian ini hanya mengkur perubahan kinerja keuangan bank setelah merger, sehingga pada penelitian selanjutnya diharapakan dapat mengukur pengaruh merger terhadap aspek lain seperti perubahan budaya organisaasi dan kinerja karyawannya.
SELESAI Terima Kasih