5026 Oksidasi antrasena menjadi antrakuinon

dokumen-dokumen yang mirip
5013 Sintesis dietil 2,6-dimetil-4-fenil-1,4-dihidropiridin-3,5- dikarboksilat

5004 Asetalisasi terkatalisis asam 3-nitrobenzaldehida dengan etanadiol menjadi 1,3-dioksolan

4002 Sintesis benzil dari benzoin

5001 Nitrasi fenol menjadi 2-nitrofenol dan 4-nitrofenol

4023 Sintesis etil siklopentanon-2-karboksilat dari dietil adipat

4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat

4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol

4013 Sintesis benzalasetofenon dari benzaldehida dan asetofenon

4016 Sintesis (±)-2,2'-dihidroksi-1,1'-binaftil (1,1'-bi-2-naftol)

4001 Transesterifikasi minyak jarak menjadi metil risinoleat

4010 Sintesis p-metoksiasetofenon dari anisol

4019 Sintesis metil asetamidostearat dari metil oleat

4022 Sintesis etil (S)-(+)-3-hidroksibutirat

4005 Sintesis metil 9-(5-oksotetrahidrofuran-2-il)nonanoat

4024 Sintesis enantioselektif pada etil (1R,2S)-cishidroksisiklopentana

5012 Sintesis asetilsalisilat (aspirin) dari asam salisilat dan asetat anhidrida

4014 Resolusi enantiomer (R)- dan (S)-2,2'-dihidroksi-1,1'- binaftil ((R)- dan (S)-1,1-bi-2-naftol)

4025 Sintesis 2-iodopropana dari 2-propanol

4027 Sintesis 11-kloroundek-1-ena dari 10-undeken-1-ol

4009 Sintesis asam adipat dari sikloheksena

4026 Sintesis 2-kloro-2-metilpropana (tert-butil klorida) dari tert-butanol

5007 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein

5009 Sintesis tembaga ftalosianin

4008 Sintesis 2-dimetilaminometil-sikloheksanon hidroklorida

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak

Bab III Metodologi III.1 Alat dan Bahan III.1.1 Alat yang digunakan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. perkolasi kemangi kering menggunakan pelarut air dengan variasi waktu

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

BAB III METODE PENELITIAN

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ORGANIK. Waktu 150 menit. Kementerian Pendidikan Nasional

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus April 2013, bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

BABm METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

3. Metodologi Penelitian

3 Percobaan. Garis Besar Pengerjaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel Akar tumbuhan akar wangi sebanyak 3 kg yang dibeli dari pasar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tumbuhan yang akan diteliti dideterminasi di Jurusan Pendidikan Biologi

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Lingkup Penelitian Penyiapan Gliserol dari Minyak Jarak Pagar (Modifikasi Gerpen 2005 dan Syam et al.

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

Recovery Logam Ag Menggunakan Resin Penukar Ion

3 Percobaan dan Hasil

BAB 3 METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL

Bab III Metodologi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

3 Metodologi penelitian

Lampiran 1. Flowsheet pembuatan dry ethanol

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Bab IV Hasil dan Pembahasan

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Desember di Laboratorium Biomasa Universitas Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

III. METODE PENELITIAN di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung.

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah terapan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

4 Pembahasan Degumming

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

3 Metodologi Penelitian

dalam jumlah dan variasi struktur yang banyak memungkinkan untuk memmpelajari aplikasinya untuk tujuan terapeutik. IV.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

EKSTRAKSI Ekstraksi padat-cair Ekstraksi cair-cair Ekstraksi yang berkesinambungan Ekstraksi bertahap Maserasi metode ekstraksi padat-cair bertahap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Besar Penelitian dan

3 Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 di

BAB III METODOLOGI. Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan dan pengolahan sampel, uji

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

NP 506 ksidasi antrasena menjadi antrakuinon KMn /Al C H 0 KMn C H 8 (78.) (58.0) (08.) Literatur Nüchter, M., ndruschka, B., Trotzki, R., J. Prakt. Chem. 000,, No. 7 Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan oksidasi aromatis, kuinon Teknik laboratorium Reaksi mekanokimia, penggilingan dengan penggiling bola, penyaringan, evaporasi dengan rotavapor Instruksi (skala batch mmol) Peralatan Penggiling bola (planet ball mill/pulverisette 7) dengan dua cawan penggiling (0 ml) dan tujuh bola penggiling untuk setiap cawan (0 mm), tabung Schlenk dengan frit G (diameter cm, ketinggian 5 cm) dengan penghubung gelas (NS ), adaptor dengan penghubung gelas dan selang penghubung, labu alas bulat 00 ml, corong bubuk, rotavapor Bahan antrasena (tl 5-7 C) Kalium permanganat aluminumoksida (Merck Al 90 aktif/netral) air diklorometana (td 0 C) magnesium sulfat (anhidrat) 60 mg (,0 mmol),80 g (, mmol),8 g 80 mg (, mmol) kira kira 50 ml kira kira 5 g Reaksi Dalam setiap cawan penggiling, campuran,8 g aluminum oksida dan,80 g (, mmol) kalium permanganat dimasukkan. Antrasena 60 mg (,0 mmol) dan 80 mg (, mmol) Juli 007

NP air ditambahkan dalam setiap cawan dan campuran reaksi digiling pada 800 rpm selama 0 menit. Penyelesaian Produk diisolasi dari campuran reaksi dengan flash kromatografi. Frit G digunakan sebagai kolom pemisahan, magnesium sulfat sebagai fasa diam dan diklorometana sebagai pelarut elusi. Frit diisi dengan cm lapisan magnesium sulfat dan kemudian bagian teratasnya dengan diklorometana. Labu alas bulat 00 mldigunakan sebagai penampung. Padatan coklat-merah dari cawan penggiling dipindahkan ke dalam lapisan magnesium sulfat menggunakan corong bubuk. Satu cawan penggiling dengan bola penggilingnya dicuci dengan 0 ml diklorometana yang kemudian juga digunakan untuk mencuci cawan penggiling kedua. Cairan kemudian dituang kedalam kolom yang disiapkan. Adaptor penghubung gelas yang dapat dihubungkan melalui selang ke udara atau nitrogen dipasang pada frit dan fasa cair dengan sedikit tekanan (,, bar) dilewatkan dalam kolom sampai tidak ada lagi cairan diatas fasa padat. Isi kembali frit dengan 0 ml diklorometana dan dielusikan, juga dengan tekanan rendah, selanjutnya dua kali. Kemudian kolom dibiarkan kering. Pelarut dievaporasi sempurna dari larutan yang terelusi menggunakan rotavapor. Antrakinon tertinggal sebagai padatan kuning. Hasil: 0 mg (,0 mmol, 00%); tl 8-87 C; kemurnian GC > 99% Komentar Adanya air dengan jumlah molar yang sama dengan permanganat yang digunakan merupakan hal penting untuk berhasilnya oksidasi pada substrat padat. Diklorometana sebagai pelarut elusi tidak mudah digantikan, karena produk mempunyai kelarutan yang sangat kecil dalam pelarut non-polar dan pelarut protik juga melarutkan sebagian permanganat yang berlebihan. Magnesium sulfat menghalangi terbawanya permanganat oleh air dari pelarut elusi atau dari bahan tergiling Jika filtrasi dilakukan pada tekanan atmosfer, waktu untuk tahap penyelesaian produk akan naik sedikitnya satu jam. Reaksi mekanokimia tidak memerlukan penggiling bola: campuran reaksi digerus dengan mortar menggunakan penggiling selama setengah jam, sampai warna violet muda berubah menjadi warna coklat pucat. Ukuran batch dapat ditingkatkan sampai 0 mmol. Manajemen Limbah Daur ulang Diklorometana hasil evaporasi dikumpulkan dan didistilasi. Juli 007

NP Pembuangan limbah Limbah pembuangan Residu padat dari frit Limbah padat, bebas dari merkuri, mengandung logam berat Waktu jam Penghentian sementara Campuran hasil penggilingan stabil pada suhu kamar. Tingkat kesulitan Mudah Analisis Pengamatan reaksi dengan GC Preparasi sampel: Untuk setiap sampel 5 mg dilarutkan dalam 0,5 ml diklorometana dan dianalisis Kondisi GC: Kolom HP-5; L=0 m,d=0, mm, film=0,5 µm (Phenomenex) inlet: split injection 50: Gas pembawa: He, tekanan pra-kolom kpa oven: 0 C, 0 C/menit 80 C detector: 00 C Persen konsentrasi dihitung dari luas puncak GC produk Waktu Retensi (menit) Senyawa Luas puncak % 7,89 (reaktan) antrasena 0,5 9,7 (produk) antrakinon 99,85 Karakterisasi senyawa-senyawa dan pembuktian waktu retensi dilakukan dengan GC-MS. Juli 007

NP Spektrum H NMR produk (00 MHz, CDCl ) 8.0 8.0 8.0 8.0 8.00 7.90 7.80 7.70 8 7 6 5 δ Multiplisitas Jumlah H Keterangan 7,8 m (AA') -H 8, m (BB') -H,57 air 7,6 pelarut Spektrum C NMR produk (00 MHz, CDCl ) 80 70 60 50 0 0 0 0 00 90 80 70 60 δ Keterangan 7, C-,5 C-, C- 8, C- 76,5-77,5 pelarut Juli 007

NP Spektrum IR produk (KBr),8,5,0,5,0,5 %T,0,5,0 0,5 0,0 9,5 9, 000,0 000 000 500 000 00,0 cm- (cm - ) Keterangan 680 Ikatan C = 590 Ikatan C = C, aromatis 5 Juli 007