PENINGKATAN KAPABILITAS PRODUKSI SUSU KEDELAI DENGAN ALIH MEKANIS DI KOTA BATU ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
INCREASING PRODUCTION EFFICIENCY PROCESS TASTE OF VARIOUS FUNCTIONAL STICK IN BATU

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

PENINGKATAN EFISIEN PRODUKSI ES PUTER PADA KLASTER UKM DI KOTA BATU

Bisnis Susu Kedelai Tugas Karya Ilmiah Lingkungan Bisnis

PEMANFAATAN AMPAS TAHU UNTUK OLAHAN PANGAN DARI LIMBAH PENGOLAHAN INDUSTRI TAHU DI KELURAHAN TUNGGULWULUNG KOTA MALANG

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

PENINGKATAN PENDAPATAN ANGGOTA PKK MELALUI USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI DESA WISATA MULYOREJO KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG

Jurnal Akses Pengabdian Indonesia Vol. 2 No

Peluang Bisnis Susu Kedelai, Bisnis Sari Kedelai yang Menggiurkan

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

OLEH: YULFINA HAYATI

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT. IbM JARINGAN USAHA SE-KOTA BATU GRAS (GUYUB RUKUN AGAWE SENTOSO) DI KOTA BATU

I. PENDAHULUAN. Industri tahu di Indonesia telah berkontribusi secara nyata dalam

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian yang memiliki nilai strategis antara lain dalam memenuhi

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Kandungan Gizi dan Vitamin pada Ikan Layur

BAB I PENDAHULUAN. Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Proyeksi konsumsi kedelai nasional

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PENINGKATAN EFISIENSI PROSES PRODUKSI OLAHAN BERBASIS LABU KUNING

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI

BAB I PENDAHULUAN. olahan susu. Produk susu adalah salah satu produk pangan yang sangat

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

PENINGKATAN KAPASITAS DAN EFISIENSI PRODUKSI UMKM MINUMAN SARI BUAH

IbM PENGUSAHA ABON PINDANG TONGKOL DESA KADEMANGAN KABUPATEN BONDOWOSO

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Meningkatnya

Sri Wahyu Lelly Hana Setyanti, Lina Winarti Fakultas Ekonomi Universitas Jember Abstrak

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )

POTENSI LIMBAH AMPAS TAHU SEBAGAI SUMBER PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN PAMEKASAN KABUPATEN PAMEKASAN

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN DAYASAING CARANG MAS TELO DENGAN ALIH TEKNOLOGI DI KOTA WISATA BATU

BAB I PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DESA DONOHUDAN MELALUI PRODUKSI ANEKA PANGANAN HASIL INDUSTRI TAHU SUMBER REJEKI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kurang optimal. Oleh karena itu, pemenuhan zat gizi harus benar benar

PERANAN BUMDes DALAM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR TAHU DAN PEMANFAATAN BIOGAS

PENGUATAN ALIH TEKNOLOGI PRODUKSI DI UKM SAMBEL PECEL, ANGGOTA JARINGAN US AH A SEKOTA B ATU GRAS (Guyub Rukun Agawe Santoso) DI KOTA WIS AT A B ATU

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN KUALITAS DENDENG SAPI DI UD. RIDWAN S. KEFAMENANU

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing sebesar ton dan hektar. Selama lima

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. manusia, karena didalamnya mengandung semua komponen bahan yang

BAB I PENDAHULUAN. negatif terhadap lingkungan diantaranya pencemaran lingkungan yang disebabkan

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi masyarakat dunia. Diperkirakan konsumsi ikan secara global

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN MUTU SUSU PASTEURISASI

: Laila Wahyu R NIM :

I. PENDAHULUAN. yang memiliki prospek menjanjikan dan mulai merebut perhatian pelaku usaha

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI MAKANAN RINGAN LADU DENGAN MENGGUNAKAN INOVASI TEKNOLOGI DI DESA BANJAREJO DUSUN LAJU KECAMATAN NGANTANG

MANAJEMEN PENYIMPANAN SUSU KAMBING MURNI DI PT. BONCAH UTAMA KABUPATEN TANAH DATAR

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL PEMANFAATAN EKOWISATA MELALUI PETANI SALAK PONDOH DI DESA PANDANSARI, KAJORAN, MAGELANG.

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

PANCI BERTINGKAT UNTUK EFISIENSI PRODUKSI MINUMAN KESEHATAN HERBA DI KEL. BUMIAYU KEC. KEDUNGKANDANG MALANG

"PRO-FISHTA" UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BUDIDAYA LELE DESA SETONO KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya E-ISSN : September 2017, Vol. 02, No. 03, hal P-ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. dari proses pengolahan yang aman mulai dari bahan baku, produk setengah

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ikan merupakan salah satu hewan yang banyak dibudidayakan oleh

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

PENDAHULUAN. 2 Keamanan Air Minum Isi Ulang. Suprihatin.

MASALAH DAN KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUK PERIKANAN UNTUK PEMENUHAN GIZI MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. Pasar bebas bukan saja merupakan peluang namun juga ancaman. yang harus dihadapi oleh industri yang berkeinginan untuk terus maju dan

I PENDAHULUAN. 2,89 2,60 2,98 3,35 5,91 6,20 Makanan Tanaman Perkebunan 0,40 2,48 3,79 4,40 3,84 4,03. Peternakan 3,35 3,13 3,35 3,36 3,89 4,08

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden (Anak Sekolah Dasar)

BAB I PENDAHULUAN. campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Berbagai

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pecan, 10% bekatul, 3% menir atau tepung dan 20% sekam (Labib, 1997).

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan domestik. orang wisatawan berkunjung ke kota ini.

1. PENDAHULUAN. masyarakat dan kesadaran masyarakat pentingnya mengkonsumsi protein nabati, utamanya adalah bungkil kedelai (Zakaria, 2010).

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

BAB I PENDAHULUAN. Statistik peternakan pada tahun 2013, menunjukkan bahwa populasi

TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU SKALA RUMAH TANGGA Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara BPP Jambi

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Pengembangan UKM

MENINGKATKAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH MELALUI OLAHAN MAKANAN BERBASIS SUSU DI KABUPATEN BOYOLALI

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

PEMBUATAN PAKAN KONSENTRAT DI KELOMPOK PETERNAK KELINCI MANDIRI DESA NGIJO KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

THE IMPROVEMEN PRODUCTION PERFORMANCE ENTING - ENTING GETI ROASTERS WITH BEANS AND GRINDER

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

PEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI

Transkripsi:

PENINGKATAN KAPABILITAS PRODUKSI SUSU KEDELAI DENGAN ALIH MEKANIS DI KOTA BATU Riska Septifani 1 * ) dan Khotibul Umam 2) 1 Fakultas Teknologi Pertanian 2 Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Jl Veteran Malang Email: riskaseptifani@ub.ac.id ABSTRACT Susu kedelai merupakan salah satu produk olahan dari kacang kedelai yang memiliki multi fungsi untuk kesehatan tubuh sehingga aman dikonsumsi untuk minuman sehari-hari. Di Kota Wisata terdapat 4 unit usaha produksi susu sari kedelai, dan 2 diantaranya di Desa Pesanggrahan, kecamatan Batu. UKM Mandiri dan Bu Patmi merupakan produsen susu sari kedelai dengan kapasitas 200-300 bungkus per hari dengan sistem produksi secara manual mulai dari proses penggilingan sampai pengemasan. Saat ini permasalahan yang dihadapi UMKM adalah keterbatasan kapasitas produksi akibat rendahnya adopsi teknologi dan efisiensi produksi dengan fasilitas produksi yang masih manual sehingga kualitas dan kuantitas produk tidak bisa maksimal. Diharapkan dengan adanya alih teknologi proses produksi akan bisa meningkatkan kinerja dan kualitas produksi susu sari kedelai. Fasilitasi alih teknologi untuk proses minuman susu sari kedelai ini berupa Mesin Produksi Susu Kedelai (Penggiling sekaligus Pemeras), Pengemas Cup Sealer, Kompor Cor dan Panci Pemasak SS skala Teknologi Tepat Guna sehingga memperbaiki kinerja proses produksi. Hasil pelaksanan kegiatan sampai adalah fasilitasi alih teknologi berupa alat Penggiling Pemeras Kedelai, Cup Sealer, Panci pemasakan, Kompor dan Regulator telah diberikan dan diimplementasikan untuk produksi susu kedelai di UKM. Bimbingan teknis tentang cara proses produksi yang baik serta manajemen pengelolaan usaha telah dilakukan di UKM untuk bisa diimplementasikan secara bertahap. Kata Kunci : susu sari kedelai, alih teknologi mekanis 1. PENDAHULUAN Susu kedelai merupakan salah satu produk olahan dari kacang kedelai yang memiliki multi fungsi untuk kesehatan tubuh sehingga aman dikonsumsi untuk minuman sehari-hari. Susu sari kedelai merupakan minuman bergizi tinggi,karena mengandung protein tinggi, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B kompleks dan air. Mutu protein susu kacang kedelai tidak kalah dengan susu sapi (Koswara, S, 1997). Menurut Iowa State University Database on the Isoflavone Content of Food, sari kedelai (soymilk) memiliki jumlah isoflavon total yang cukup besar yaitu 9,56 mg/100 g yang mengurangi atherogenesis dan menurunkan reabsorpsi tulang, menurunkan prevalensi kanker payudara dan kanker prostat, dan mengurangi risiko atherosclerosis, neurodegeneration dan osteoporosis (Otieno dan Shah, 2006). Bahkan kandungan yang menyerupai susu sapi bisa menjadi alternatif pilihan unuk sebagian konsumen yang alergi atau tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi susu sapi (Dewi, 2009). Kondisi ini berdampak permintaan produk semakin meningkat sehingga bermunculnya beberapa pelaku usaha produksi susu sari kedelai dalam kemasan dan salah satunya di Kota Batu. Di Kota Wisata terdapat 4 unit usaha produksi susu sari kedelai, dan 2 diantaranya di Desa Pesanggrahan, kecamatan Batu. UKM Mandiri dan Bu Patmi merupakan produsen susu sari kedelai dengan kapasitas 200-300 bungkus per hari dengan sistem produksi secara manual mulai dari proses penggilingan sampai pengemasan. Selain itu daya simpannya yang rendah sehingga pemasaran juga menjadi terbatas. Padahal peluang pasar sangat tinggi terlihat dari permintaan konsumen yang menjadi pelanggan cukup potensial, untuk itu perlu adanya inovasi teknologi dalam produksi minuman fungsional kesehatan ini. Selain itu manajemen pengelolaan usaha masih konvensional dan belum memiliki administrasi yang baik dan teratur dalam pengelolaan usaha sehingga perlu adanya pembinaan dan pendampingan. Selain itu, UMK perlu memahami tentang Good Manufacturing Practices (GMPs) dimana GMPs merupakan pedoman cara produksi makanan Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO 2017 715

dengan tujuan agar produsen memenuhi persyaratan persyaratan yang telah ditentukan untuk menghasilkan produk makanan bermutu sesuai dengan tuntutan konsumen (Nurdiansyah, 2010). Saat ini permasalahan yang dihadapi UMKM adalah keterbatasan kapasitas produksi akibat rendahnya adopsi teknologi dan efisiensi produksi dengan fasilitas produksi yang masih manual sehingga kualitas dan kuantitas produk tidak bisa maksimal. Peralatan kritis yang diperlukan dalam produksi susu sari kedelai adalah pada proses penggilingan kedelai untuk mendapatkan sari ekstrak serta pengemasan produk. Proses penggilingan kedelai terbatas menggunakan blender skala rumah tangga sehingga kapasitas terbatas dan masih memerlukan proses lanjutan untuk memisahkan antara sari kedelai dan ampas kedelai. Kapasitas 3-5 kg per hari membutuhkan waktu 2-3 jam. Sedangkan dalam proses pengemasan, masih menggunakan kemasan plastik untuk produknya yang menyerap curahan waktu tenaga kerja hampir 70% dari total produksi karena harus dilakukan secara manual. Bahkan sering produknya tidak bisa terjual semua karena kemasan yang kendor jika terkena panas bahkan pecah jika dibiarkan terus menerus, akan bisa mengurangi omzet penjualan bahkan keuntungan dari UKM. Selain itu ampas kedelai saat ini dibuang dan tidak dimanfaatkan secara maksimal. Padahal penggunaan ampas tahu sangat baik digunakan sebagai ransum ternak sapi perah. Di Jawa Barat ampas tahu telah banyak dan sudah biasa digunakan oleh peternak sebagai makanan ternak sapi potong untuk proses penggemukan. Di Taiwan ampas tahu digunakan sebagai pakan sapi perah mencapai 2-5 kg per ekor per hari (Heng-Chu, 2004), sedangkan di Jepang penggunaan ampas tahu untuk pakan ternak terutama sapi dapat mencapai 70% (Suparno, 2016). Hal ini bisa didiseminasikan ke lingkungan masyarakat terutama di Kota Batu yang merupakan salah satu sentra peternak sapi di Jawa Timur. Fasilitasi alih teknologi untuk proses minuman susu sari kedelai ini berupa Mesin Produksi Susu Kedelai (Penggiling sekaligus Pemeras) dan Pengemas skala Teknologi Tepat Guna sehingga memperbaiki kinerja proses produksi. Mesin produksi susu kedai ini berfungsi menggiling kedelai juga memisahkan sari kedelai dari ampasnya. Hasil proses penggilingan berupa sari kedelai akan terpisah dengan baik dari ampasnya karena terdapat 2 saluran yang berbeda untuk sari kedelai dan juga ampasnya, sehingga hasil sari kedelai yang diperoleh menjadi bersih dari ampas. Mesin susu kedelai ini dibuat dari bahan-bahan yang food grade sehingga aman untuk digunakan dalam proses pengolahan susu. 2. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN a. Brainstorming dengan UKM produksi minuman susu sari kedelai dalam koordinasi mencari alternatif solusi terbaik. b. Proses penyuluhan, bimbingan teknis dan pendampingan kepada kelompok UKM tentang sistem produksi, manajemen pengelolaan usaha pengawasam mutu produk dan pemasaran sehingga bisa menghasilkan produk yang komersial dan berdaya saing. c. Pengadaan fasilitas alih teknologi berupa mesin dan peralatan skala Teknologi Tepat Guna untuk mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi di UKM. d. Proses penyuluhan dan pelatihan secara teknis serta komprehensif kepada Kelompok UKM minuman fungsional kesehatan tentang pentingnya manajemen usaha (logbook produksi dan laporan keuangan), Good Manufacturing Practices (GMPs) dan Standard Operating Procedure (SOP) untuk mendukung UKM sebagai produsen minuman susu sari kedelai yang sehat dikonsumsi. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Brainstorming dengan UKM produksi minuman susu sari kedelai dalam koordinasi mencari alternatif solusi terbaik. Selama ini masalah yang dihadapi oleh kedua UKM produksi susu kedelai adalah tinggu beban tenaga kerja ketika melakukan proses penggilingan dan pemerasan kedelai yang cukup tinggi sehingga kapasitas produksi sangat terbatas. Untuk itu perlu adanyanya fasilitasi yang akan membantu untuk meringankan proses penggilingan dan pemerasan kedelai menjadi susu kedelai. Jenis alat telah disepakati oleh Tim pelaksana IbM dan kedua UKM sehingga harapannya alat yang diberikan akan bisa membantu meningkatkan kecepatan dan produktivitas susu kedelai. Dokumentasi koordinasi antara Tim Pelaksana IbM dengan UKM Susu Kedelai terlihat pada Gambar1. 716 SENASPRO 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk

Gambar 1. Koordinasi Tim IbM dengan UKM b. Proses penyuluhan, bimbingan teknis dan pendampingan kepada kelompok UKM tentang sistem produksi, manajemen pengelolaan usaha pengawasam mutu produk dan pemasaran sehingga bisa menghasilkan produk yang komersial dan berdaya saing. Diperkuat dengan proses penyuluhan dan pelatihan secara teknis serta komprehensif kepada Kelompok UKM minuman fungsional kesehatan tentang pentingnya manajemen usaha (logbook produksi dan laporan keuangan), Good Manufacturing Practices (GMPs) dan Standard Operating Procedure (SOP) untuk mendukung UKM sebagai produsen minuman susu sari kedelai yang sehat dikonsumsi. Sampai saat ini telah dilakukan penyuluhan dan bimbinga n tekns tentang sistem produksi yang baim serta manajemen pengelolaan usaha berupa penataan pencatatan administrasi dalam produksi dan keuangan UKM. Sisitem produksi yang baik atau dikenal dengan Good Manufacturing Practices diberikan perlengkapan untuk impelemnetasi berupa celemek, masker, hairnet dan sarung tangan yang aman dan hieginis untuk produksi pangan. Sedangkan untuk logbook pencatatan keuangan dan produksi berupa format atau borang yang bisa diimplementasikan oleh UKM untuk keseharian dalam aktivitas produksi. Dokumentasi kegiatan bimbingan teknis dan koordinasi dengan UKM terlihat pada Gambar 2. c. Pengadaan fasilitas alih teknologi berupa mesin dan peralatan skala Teknologi Tepat Guna untuk mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi di UKM. Desain alih teknologi untuk Mesin Produksi Susu Kedelai (Penggiling Pemeras). Dokumentasi fasilitasi alih teknologi pada UKM Susu Kedelai terlihat pada Gambar 3. Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO 2017 717

Gambar 2. Bimbingan Teknis dan Pemberian Perlengkapan GMPs untuk Implementasi di UKM Susu Kedelei Gambar 3. Mesin Penggiling Pemeras Kedelai dan Panci Pemasakan KESIMPULAN 1. Fasilitasi alih teknologi berupa Mesin Penggiling dan Pemeras Kedelai sangat terbukti meningkatkan efisiensi tenaga kerja dalam proses produksi susu kedelai sehingga produktivitas bisa maksimal 2. Pentingnya cara proses produksi yang baik dan manajemen pengelolaan usaha akan meningkatkan kinerja usaha yang berdayasaing untuk menghasilkan minuman yang sehat 718 SENASPRO 2017 Seminar Nasional dan Gelar Produk

dan higienis serta penataan administrasi dalam produksi dan keuangan menjadi lebih sistematis. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapkan terima kasih kepada beberapa pihak antara lain : a. Pimpinan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya, Malang b. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya yang telah bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan IbM ini. c. Bapak Harianto dan Ibu Supadmi yang telah berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan IbM ini. REFERENSI [1] Dewi, L. A. 2009. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Produk Susu Kedelai Cair Murni Tanpa Merek Di Kota Jakarta. TESIS. IPB. [1] Heng Chu, A. 2004. Utilization of Agricultural By - Product in Taiwan. http//www.agnet.org. [2] Nurdiansyah, A. 2010. Evaluasi Aplikasi GMP Dan SSOP Serta Penyusunan HACCP Plan Pada Produksi Yoghurt Drink Di PT Indolakto Factory Pandaan, Pasuruan. SKRIPSI. IPB. [3] Otieno, D.O., Ashton, J.F, Shah, N.P. 2006. Evaluation of enzymic potential for biotransformation of isoflavone phytoestrogen in soymilk by Bifidobacterium animalis, Lactobacillus acidophilus and Lactobacillus casei. Food Research International 39 (2006) Elsevier. 394-407 [4] Suparno dan Muhlasin, M. 2016. Potensi Limbah Ampas Tahu Sebagai Sumber Pakan Ternak Sapi Potong Di Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan. Maduranch Vol. 1 No. 1, Agustus 2016. [5] Sutrisno Koswara. (1997). Susu Kedelai Tidak Kalah dengan Susu Sapi. http://www.indomedia.com/intisari/diet. Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO 2017 719