RINGKASAN. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari sampai

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari sampai

EMBRIOGENESIS IKAN SYNODONTIS Synodontis eupterus (Boulenger, 1901) Disusun oleh :

BAB III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tabel 1. Subset penelitian faktorial induksi rematurasi ikan patin

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

III. BAHAN DAN METODE

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

PENGARUH PADAT PENEBARAN 1, 2 DAN 3 EKOR/L TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN MAANVIS Pterophyllum scalare BASUKI SETIAWAN

ORGANOGENESIS DAN PERKEMBANGAN AWAL IKAN Corydoras panda. Organogenesis and Development of Corydoras panda in Early Stage

Wisnu Prabowo C SKRIPSI

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13


II. METODOLOGI. a) b) Gambar 1 a) Ikan nilem hijau ; b) ikan nilem were.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

OJ KOLAM PERCOBAAN IPB, DARMAGA, BOGOR

II. METODOLOGI 2.1 Prosedur Pelaksanaan Penentuan Betina dan Jantan Identifikasi Kematangan Gonad

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Ikan nila merah Oreochromis sp.

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Balai Benih Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN TEKNOLOGI PEMIJAHAN IKAN DENGAN CARA BUATAN (INDUCE BREEDING)

STUDI BIOLOGI REPRODUKSI IKAN LAYUR (Superfamili Trichiuroidea) DI PERAIRAN PALABUHANRATU, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT DEVI VIANIKA SRI AMBARWATI

METODOLOGI PENELITIAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga. Pendahuluan

BAB III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN JUARO (Pangasius polyuranodon) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI MUSI, SUMATERA SELATAN ABDUL MA SUF

5. PARAMETER-PARAMETER REPRODUKSI

oaj STUDI PERTUMBUHAN DAN BEBERAPA ASPEK REPRODUKSI

MODUL: PEMIJAHAN DAN PEMANENAN TELUR

3. METODE PENELITIAN

APLIKASI PAKAN BUATAN UNTUK PEMIJAHAN INDUK IKAN MANDARIN (Synchiropus splendidus)

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta daerah penangkapan ikan kuniran di perairan Selat Sunda Sumber: Peta Hidro Oseanografi (2004)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

GINOGENESIS IKAN SUMATRA (Puntius tetrazonn, Bleelter) DENGAN KEJUTAN PANAS PADA SUHU BERBEDA

V. DESKRIPSI TAUFAN S FISH FARM

3. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

INTRODUKSI DAN PERSENTASE IKAN YANG MEMBAWA GEN GH Growth Hormone IKAN NILA Oreochromis niloticus PADA IKAN LELE DUMBO Clarias sp.

MODUL: PEMIJAHAN INDUK IKAN TETRA

II. BAHAN DAN METODE 2.1Prosedur Persiapan Wadah Persiapan dan Pemeliharaan Induk Pencampuran dan Pemberian Pakan

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 52/MEN/2004 T E N T A N G PELEPASAN VARIETAS IKAN NILA JICA SEBAGAI VARIETAS BARU

II. BAHAN DAN METODE 2. 1 Rancangan penelitian 2.2 Persiapan wadah 2.3 Penyediaan larva ikan patin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Panduan Singkat Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Disusun oleh: ADE SUNARMA

BAB III BAHAN DAN METODE

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer Bloch) kelas benih sebar

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

TEKNIK PRODUKSI INDUK BETINA IKAN NILA. T. Yuniarti, Sofi Hanif, Teguh Prayoga, Suroso

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

III. BAHAN DAN METODE

Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok

II. BAHAN DAN METODE

PENGARUH PENAMBAHAN KALSIUM KARBONAT PADA MEDIA BERSALINITAS 3 PPT TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN Pangasius sp.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BERHORMON 17a-METILTESTOSTERON PADA DOSIS 30, 40, DAN 50 mg/kg PAKAN TERHADAP NISBAH KELAMIN IKAN LUO HAN (Cichlasoma spp.

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KADAR VITAMIN C DALAM BENTUK L-ASCORBYL-2-PHOSPHATE MAGNESIUM DALAM PAKAN TEHADAP KUALITAS TELUR IKAN PATlN Pangasius hypophthalmus

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal) kelas benih sebar

V. GAMBARAN UMUM 5.1 Sejarah Perusahaan 5.2 Lokasi

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

3 METODE PENELITIAN. Waktu dan Lokasi Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Hias Air Tawar di Indonesia 1. Angelfish ( Pterophyllum Scalare 2. Blackghost ( Apteronotus Albifrons

IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp)

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

MODUL: PEMELIHARAAN INDUK

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.3. Pr 3.3. P os r ed e u d r u r Pe P n e e n l e iltiitan

PENGARUH PADAT PENEBARAN 60, 75 DAN 90 EKOR/LITER TERHADAP PRODUKSI IKAN PATIN

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

PENGARUH PEMBERIAN BAKTERI PROBIOTIK

PEMIJAHAN IKAN TAWES DENGAN SISTEM IMBAS MENGGUNAKAN IKAN MAS SEBAGAI PEMICU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

PENGARUH PADAT PENEBARAN 10, 15 DAN 20 EKOR/L TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN GURAMI Osphronemus goramy LAC.

DALAM BERBAGAI TlfJGKAY AKLlMASl SALlNlTAS

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Derajat Pemijahan Fekunditas Pemijahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBENIHAN TERIPANG PUTIH (Holothuria scabra)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

MODUL: PEMELIHARAAN LARVA SAMPAI UKURAN PASAR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

SRIKANDI UTAMI (C 24 1037). PEMIJAHAN EMBRIOLOGI DAN PER- KEMBANGAN LARVA IKAN MENFIS (Pterophyllum scalare). Dibawah bimbingan Dr. Ir. Komar ~umantadinata sebagai ketua dan Ir. Yani Hadiroseyani sebagai anggota. RINGKASAN Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari sampai Juli 1991 di Laboratorium Pengembangbiakan Ikan Fakultas Perikanan IPB, Darmaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati tingkah laku induk ikan yang mijah, selang waktu pemijahan, fekunditas, telur yang diovulasikan, perkembangan embrio, perkembangan larva dan pertumbuhan juvenil ikan menfis. Induk ikan menfis yang digunakan sebanyak 5 pasang, strain marmer dan sleyer. Warna ikan adalah hitam, putih keperakan dan hijau zaitun. Telur yang digunakan untuk pengamatan perkembangan embrio masih hidup dan utuh. La- rutan Methylene Blue, Novobiocin dan garam dapur digunakan untuk pencegahan terhadap penyakit. Makanan yang diberi- kan ke induk dan larva adalah cacing rambut dan nauplii Artemia sp. Alat yang digunakan antara lain : mikroskop, timbang- an, pipa paralon, akuarium (40x50~60 cm) dan baskom plastik (volume F 8 liter). Tingkah laku pemijahan diamati dengan cara memperha- tikan gerak-gerik atau perangal induk ikan sebelum mijah,

saat mijah dan setelah mijah. Selang waktu pemijahan dibedakan antara induk ikan yang menjaga anak sampai juve- nil berumur 1,5 bulan dengan induk ikan yang tidak menjaga anak. Fekunditas relatif ikan diperoleh dengan cara membedah induk ikan yang matang gonad. Jumlah telur yang diovulasikan diperoleh dari penjumlahan telur yang mati dan larva yang baru menetas. Perkembangan embrio diamati dibawah mikroskop dan setiap perubahan stadia dicatat. Perkembangan larva diamati mulai larva yanq baru menetas sampai mencapai bentuk definitif. Pertumbuhan juvenil meliputi pengukuran panjang total, tinggi dan bobot badan yanq diukur 1 kali seminggu. Pengamatan parameter meliputi derajat penetasan dan kelangsunqan hidup embrio dan larva. Kualitas air yang diukur adalah suhu. Untuk menjaga kualitas air dilakukan penyiponan dan pergantian air. Data diolah secara tabulasi dan grafik serta dianalisa secara deskriptif. Dua hari sebelum ikan mijah, tampak genital pore menonjol keluar. Sehari sebelum mijah, ukuran genital pore semakin besar dari hari sebelumnya dan induk lkan mulai mencari tempat untuk mijah serta membersihkan tempat tersebut dengan mulutnya. Sebelum peneluran dan pembuahan induk ikan lebih aktif membersihkan pipa paralon dibandinqkan hari sebelumnya. Induk ikan mengeluarkan telur dan melekatkannya ke pipa paralon dengan posisi sejajar

- tinggi pipa paralon. Induk ikan jantan segera mengikuti gerakan induk betina sambil membuahi telur. Lama.waktu pemijahan adalah 1,25-1,5 jam. Selang waktu pemijahan induk ikan yang menjaga anak adalah 53-59 hari. Selang waktu pemijahan induk ikan yang tidak menjaga anak adalah 7-9 hari. Fekunditas relatif ikan menfis adalah 111 butir per gram. Telur yang terdapat di dalam ovarium bervariasi yaitu besar (58,7%), sedang (26,6%) dan kecil (14,7%). Jumlah telur yang diovulasikan induk betina berkisar antara 1152-1602 butir untuk berat induk'betina rata-rata 23,403 gram. Telur ikan menfis yang dibuahi berwarna kuning kecoklatan, melekat, berbentuk lonjong, berisi kuning telur dan butiran minyak. Ukuran panjang membujur telur ikan menfis rata-rata 1,3670 mm (1,2447-1,4787 mm). Telur ikan menfis menetas dalam waktu 59 jam 25 menit setelah pembuahan pada suhu 25,5-27 OC, setelah melalui stadia perkembangan embrio. Cleavage pertama terjadi 40 menit setelah pembuahan. Cleavage kedua, ketiga dan keempat masing- masing terjadi 1 jam 43 menit, 3 jam, 3 jam 29 menit setelah pembuahan. Cleavage kelima terjadi 5 jam 33 menit setelah pembuahan dan membelah secara meridional dan latitudinal. Stadia gastrula terjadi 22 jam 17 menit setelah pernbuahan. Stadia organogeni terjadi 26 jam 17 menit setelah pembuahan dan merupakan proses yang paling lama selama perkembangan embrio..organ-organ yang dimiliki

embrio ikan menfis sebelum menetas antara lain: kepala, jantung, somit, rongga mata, kuning telur dan butiran minyak. Larva ikan menfis mulai mengambil makanan dari luar dan berenang ketika berumur 4 hari (suhu 26-28 OC). Ku- ning telur dan butiran minyak habis ketika larva berumur 9 hari dan larva mencapai bentuk definitif pada umur 24 hari. Larva ikan yang berumur 0 hari sampai akan bere- nang, cenderung mengelompok. Jumlah individu dalam kelompok cenderung bertambah banyak dengan bertambahnya umur larva. Sebelum berenang larva ikan yang berada dalam kelompok melepaskan diri satu per satu dan langsung berenang. Kematian larva mulai terjadi pada larva yang berumur 6 hari hingga larva berumur 15 hari. Kematian larva paling tinggi terjadi ketika larva berumur 10 hari. Juvenil ikan menfis yang berumur 3 minggu sampai 8 minggu mengalami pertambahan panjang total yang lebih besar dibanding tinggi dan bobot badan. Pertambahan panjang total, tinggi dan bobot badan lebih besar setelah berumur 5 minggu.

PEMIJAIIAN, ICMBRIO1,OGI IIAN I'I~ltI~l~~IliANGAN I,AIt\'A II<AN RIENFIS (IYero,~l?yllnrrt sctrlrrre) *- Diketahui : Panitia Pendidikan. Disetujui : Dosen Pembimbing Ir. Xomar Sumantadinata Ketua 10 Januari 1992 Tanggal Lulus I Ir. Yani Hadiroseyani Anggota

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 16 Nopember 19138 di Pangkalpinang sebagai anak pertama dari empat bersaudara keluarga Robuan Zainuddin dan ibu Yusnani. Pada tahun 1981, penulis menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Maria Goretti Sungailiat, Bangka. Lulus Sekolah Menengah Pertama Maria Goretti pada tahun 1984 dan lulus Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Jakarta pada tahun 1987. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1987 melalui jalur PMDK dan satu tahun kemudian memilih Fakultas Perikanan dalam bidang keahlian Budidaya Perairan. Penulis dinyatakan lulus dari Fakultas Perikanan IPB dalam sidang ujian tanggal 10 Januari 1992.

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. skripsi ini disusun sebaqai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Penelitian telah dilakukan di Laborato- rium Pengembanqbiakan Ikan, pada bulan Februari 1991 hing- ga Juli 1991. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setu- lusnya kepada : 1. Bapak Dr. Ir. Komar Sumantadinata dan Ibu Ir. Yani Hadiroseyani atas segala bimbinqan.dan pengarahan nya, 2. Bapak Ir. M. Aqus Suprayudi selaku dosen penguji, atas bantuan dan sarannya guna penyelesaian skripsi, 3. Papa, Mama, Kak Dedy Y. dan adik-adik atas bantuan moril dan spirituil, / 4. Ir. Mulyadi, Ir. 'Harton Arfah dan teman-teman sepe- nelitian serta semua pihak yang telah memberi bantuan- nya. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, penulis sanqat menqharapkan saran dan kritik bagi kebaikan tulisan ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang memerlukannya. Bogor, Januari 1992 Penulis

DAFTAR IS1 Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan... 2 I1. TINJAUAN PUSTAKA... 4 2.1 Ikan Menfis... 4 2.2 Pemijahan... 6 2.3 Stadia Perkembangan Embrio... 8 2.3.1 Stadia Cleavage Embrio Ikan.... 11 2.3.2 Stadia Gastrulasi Embrio Ilcan... 14 2.3.3 Stadia Organogeni Embrio Ikan... 17 2.3.4 Stadia Penetasan Embrio.Ikan... 18 2.3.5 Stadia Perkembangan Larva... 18 2.4 Pertumbuhan... 20 2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Embrio dan Larva Ikan 20... 111. BAHAN DAN METODE PENELITIAN... 23 3.1 Tempat dan Waktu... 23 3.2 Bahan... 23 3.2.1 Induk Ikan...... i.. 2 3 3.2.2 Telur... 24 3.2.3 Larutan Methylene Blue... 26 3.2.4 Larutan Novobiosin... 26 3.2.5 Larutan Garam Dapur... 26 3.2.6 Makanan... 26