ANALISIS RASIO KEUANGAN, ANALISA DUPONT, ANALISA MVA DAN EVA Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id
ANALISA RASIO PERTUMBUHAN ANALISIS DUPONT (DUPONT ANALYSIS) ANALISA RASIO KOMPREHENSIF
ANALISA RASIO PERTUMBUHAN Menurut Martin Handschuh, Hannes Losch dan Björn Heyden : Analisis Pertumbuhan Optimal adalah alat yang menilai pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable growth) pada Total Laba pemegang saham dan profitabilitas yang bersifat perspektif - independen dari strategi perusahaan, model bisnis tertentu dan/atau kondisi kerangka keuangan perusahaan. Rasio pertumbuhan terdiri dari 4 : Pertumbuhan penjualan kenaikan penjualan = (penjualan tahun ini penjualan tahun lalu) / penjualan tahun lalu Pertumbuhan laba bersih kenaikan laba bersih = (laba bersih tahun ini laba bersih tahun lalu) / laba bersih tahun lalu Pertumbuhan pendapatan saham kenaikan laba bersih = (laba bersih tahun ini laba bersih tahun lalu) / laba bersih tahun lalu Pertumbuhan deviden per saham kenaikan dividen per share = (dividen per share tahun ini dividen per share tahun lalu) / dividen per share tahun lalu
Analisis DuPont (DuPont Analysis) Analisis Du Pont System merupakan analisis yang mencakup rasio aktivitas dan margin keuntungan atas penjualan untuk menentukan profitabilitas yang dimiliki perusahaan. Dari analisis ini juga dapat diketahui efisiensi atas penggunaan aktiva perusahaan. Yang dapat diuraikan dengan menggunakan analisis Du Pont adalah ROI (Rate Of Return On Investment) yang merupakan angka pembanding atau rasio antara laba yang diperoleh perusahaan dengan besarnya total aktiva perusahaan (Soedoyono,1991:137).
Keunggulan analisis Du Pont System antara lain (Harahap,1998:333): 1. Sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang sifatnya menyeluruh dan manajemen bisa mengetahui tingkat efisiensi pendayagunaan aktiva. 2. Dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga diketahui produk mana yang potensial. 3. Dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan pendekatan yang lebih integrative dan menggunakan laporan keuangan sebagai elemen analisisnya.
RUMUS DUPONT (Rumus DuPont dengan 3 bagian - 3 steps DuPont) : ROE = Net Income/Shareholder's Equity ROE = (Net Income/Sales) x (Sales/Shareholder's Equity) ROE = (Net income/sales) x (Sales/Assets) x (Assets/Shareholder's Equity) ROE = Profit Margin (Net Income/Sales) x Total Asset Turnover (Sales/Assets) x Equity Multiplier (Assets/Equity)
(Rumus DuPont dengan 5 bagian - 5 steps DuPont) ROE = Net Income/Shareholder's Equity ROE = (Net Income/Sales) x (Sales/Shareholder's Equity) ROE = (Net income/sales) x (Sales/Assets) x (Assets/Shareholder's Equity ROE = (Earnings Before Tax (EBIT) /sales) x (Sales/Assets) x (Assets/Equity) x (1 Tax rate) ROE = [(EBIT/Sales) x (Sales/Assets) (Interest Expense/Assets)] x (Assets/ Equity) x (1 Tax Rate) ROE = [(operating profit margin) x (asset turnover) (interest expense rate)] x (equity multiplier) x (tax retention rate) ROE = [(Operating Profit Margin) x (Asset Turnover) (Interest Expense Rate)] x (Equity Multiplier) x (Tax Retention Rate)
Analisa rasio dupont diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan ditentukan : 1) Assets turnover, yakni indikator yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola seluruh asset / investasi untuk menghasilkan penjualan 2) Net profit margin atau return on sales, yakni indikator yang menunjukkan berapa besar keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan 3) Equity multiplier atau asset leverage, yakn indikator yang menunjukkan seberapa besar ekuitas perusahaan dibiayai oleh utang. Jika perusahaan membiayai seluruh aktivitasnya dengan modal sendiri, maka ROI = ROE karena total asetnya sama dengan total ekuitasnya. Namun jika perusahaan menggunakan utang, maka ROI # dengan ROE. Perbedaan inilah yang dakibatkan oleh equity multiplier.
Dari elaborasi lebih lanjut terhadap rasio diatas, dapat dipelajari : 1. Assets turnover, atau efisiensi aset, dapat ditingkatkan dengan menaikkan penjualan dan mengurangi investasi pada aktiva non-produktif 2. Net profit margin dapat ditingkatkan dengan menaikkan harga jual dan / atau meminimalkan biaya. Peningkatan harga jual dapat dilakukan dengan memberikan nilai tambah produk, sedangkan penurunan biaya dapat dilakukan melalui inovasi berbagai teknik efisiensi 3. Equity multiplier dapat ditingkatkan melalui upaya pengurangan risiko perusahaan yang mengakibatkan penurunan biaya bunga. Mamduh (hal. 90) berpendapat sama. Untuk menaikkan ROE, perusahaan mempunyai beberapa cara alternatif seperti : 1. Menaikkan ROA yang bias dilakukan dengan cara menaikkan profit margin atau menaikkan perputaran aktiva, atau keduanya sambil mempertahankan tingkat hutang 2. Menaikkan financial leverage, yang berarti menaikkan hutang. Dengan naiknya hutang sambil mempertahankan tingkat ROA 3. Menaikkan ROA dan hutang secara bersamaan.