Pengelolaan Air di Areal Pasang Surut Disampaikan Pada Materi Kelas PAM Pundu Learning Centre - 2012
DEFINISI Disampaikan Pada Materi Kelas PAM Pundu Learning Centre - 2012
DEFINISI Areal Pasang Surut adalah suatu areal atau kawasan yang ketinggian permukaan airnya dipengaruhi oleh peristiwa alam yaitu pasang naik dan surut. Areal ini pada umumnya berada di sekitar pantai sampai keareal yang pengaruh pasangnya masih terasa. Pirit adalah lapisan besi yang teroksidasi yang ada pada tanah sulfat masam (areal pasang surut) Reduksi pirit adalah terjadi dibawah genangan diareal pasang surut dimana sulfat menjadi sulfida yang kondisinya cenderung stabil Pada lahan pasang surut kemasaman yang tinggi disebabkan adanya oksidasi pirit yang membentuk senyawa Feri hidroksida Fe(OH) 3, sulfat SO 4 2- dan ion hidrogen sehingga tanah menjadi masam
FILOSOFI, KEBIJAKAN DAN PEDOMAN PENGELOLAAN TANAH DAN AIR AREAL PASANG SURUT Disampaikan Pada Materi Kelas PAM Pundu Learning Centre - 2012 2011
FILOSOFI Pertumbuhan dan Produksi tanaman dapat maksimal jika faktor pembatas di minimalisir Keracunan pada tanaman karena oksidasi Pirit yang menghasilkan asam sulfat dapat dihindari dengan penerapan managemen tanah dan air yang tepat pada areal pasang surut Pengembangan areal rawa pasang surut memerlukan perencanaan pengelolaan dan pemamfaatan yang tepat serta penerapan teknologi yang sesuai terutama pada pengelolaan tanah dan airnya
FILOSOFI Pertumbuhan dan Produksi tanaman dapat maksimal jika faktor pembatas di minimalisir Keracunan pada tanaman karena oksidasi Pirit yang menghasilkan asam sulfat dapat dihindari dengan penerapan managemen tanah dan air yang tepat pada areal pasang surut Pengembangan areal rawa pasang surut memerlukan perencanaan pengelolaan dan pemamfaatan yang tepat serta penerapan teknologi yang sesuai terutama pada pengelolaan tanah dan airnya
LAHAN PASANG SURUT Lahan pasang surut dibagi menjadi beberapa golongan menurut tipe luapan air pasang, yaitu : Lahan terluapi oleh pasang besar (pada waktu bulan purnama maupun bulan mati), maupun oleh pasang kecil (pada waktu bulan separuh) Lahan terluapi oleh pasang besar saja. Lahan tidak terluapi oleh air pasang besar maupun pasang kecil, namun permukaan air tanahnya cukup dangkal, yaitu kurang dari 50 cm. Lahan tidak terluapi oleh air pasang besar maupun pasang kecil, namun permukaan air tanahnya dalam, lebih dari 50cm.
LAHAN PASANG SURUT Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam pengelolaan lahan pasang surut menjadi peruntukkan perkebunan kelapa sawit yaitu : Lay Out pembuatan sistem drainase. Ketinggian permukaan air. Tidak boleh ditanami sebelum pembangunan sistem sistem drainase (3-6 bulan dibiarkan tidak ditanam untuk memberikan kesempatan terjadinya pencucian pirit) Aplikasi kapur untuk menaikkan ph tanah. Trio tata air (Saluran drainase, tanggul dan pintu air).
SITUASI UMUM AREAL PASANG SURUT Paling mudah untuk mengatasi Lahan lebih tinggi dari permukaan air sungai pada saat air pasang. Dengan sistem drainase biasa, bisa mengatasi masalah Permukaan Lahan Posisi Air pada saat pasang Batas Lahan Sungai
SITUASI UMUM AREAL PASANG SURUT Sulit tetapi masih bisa diatasi Pada waktu pasang muka air lebih tinggi dari permukaan lahan, tetapi pada waktu surut dibawah permukaan lahan Tanggul/Pintu Air Posisi Air pada saat pasang Permukaan Lahan 60-100cm Posisi Air pada saat surut Sungai
SITUASI UMUM AREAL PASANG SURUT TERLALU SULIT Permukaan lahan lebih rendah dari permukaan air pada saat pasang naik maupun surut Posisi Air pada saat pasang Posisi Air pada saat surut Permukaan Lahan Sungai Tanggul/Pintu Air
SITUASI UMUM AREAL PASANG SURUT Pompa air untuk areal yang permukaan airnya lebih rendah dari permukaan air saat pasang naik maupun pasang surut
SENYAWA PIRIT ( FeS2 ) Karateristik areal pasang surut a. Jenis tanah pasang surut Typic Sulfaquent dimana kedalaman Piritnya 50 cm dari permukaan tanah. b. Jenis tanah pasang surut Sulfic Endoaquepts dimana kedalaman Piritnya berkisar 100 cm dari permukaan tanah Lapisan pirit (FeS 2 ) terbentuk dari reduksi sulfat oleh bakteri Desulfovibrio sp, dan Desulfomaculum sp. Pirit bersifat labil dalam keadaan teroksidasi sehingga dapat meningkatkan kemasaman tanah.
PARIT DRAINASE Parit - Panjang parit utama 20 m/ha - Panjang parit sekunder 30 m/ha - Panjang parit tersier 303 m/ha
PARIT DRAINASE Disampaikan
SISTEM PARIT DRAINASE Parit Tersier Parit Sekunder Parit Utama Pintu Tutup Bendungan. Aliran Air Jalan produksi Jalan Utama / Blok J e m b a t a n B e n t e n g Disampaikan Disampaikan Pada Pada Materi Materi Kelas Kelas PAM PAMA
FUNGSI PARIT Parit merupakan sarana untuk membuang kelebihan air (sarana drainase) di areal tanaman, tetapi dalam pembuatannya tidak boleh terlalu banyak jumlahnya dan terlalu dalam sehingga dapat menyebabkan kekurangan air atau teroksidasinya pirit Parit memiliki fungsi sebagai berikut : Menyalurkan kelebihan air keluar areal tanaman. Menjaga areal tidak tergenang (banjir) pada musim hujan. Memungkinkan menahan /menyimpan air pada musim kemarau.
DAMPAK TERGANGGUNYA FUNGSI PARIT Dampak yang ditimbulkan akibat terganggunya fungsi parit yaitu : a. Terjadinya banjir/genangan air di areal tanaman. b. Pertumbuhan akar dan penyerapan unsur hara terganggu. c. Jika muka air tanah terlalu jauh turunnya maka pirit akan teroksidasi sehingga efeknya dapat menimbulkan keracunan pada tanaman
Pembuatan Pintu Air PINTU AIR - 1 unit x 5 pipa / 100 ha
PINTU AIR Pintu Air Permanen Disampaikan
PINTU AIR Pintu Air Permanen Disampaikan
FUNGSI PINTU AIR Menjaga muka air tetap stabil ( 60-70 cm) sehingga kondisi lahan tetap Reduksi Menjaga kualitas air yang masuk tetap baik sehingga proses pencucian racun-racun oksidasi pirit dapat berjalan dengan baik Menjaga sirkulasi air dapat berjalan dengan baik (saat pasang naik tidak terjadi kelebihan air dan saat pasang surut tidak terjadi over drainase)
DAMPAK TE RGANGGUNYA FUNGSI PINTU AIR Terjadinya akumulasi asam-asam oksidasi yang tidak tercuci dengan sempurna sehingga dapat menimbulkan keracunan bagi tanaman Kalau terjadi over drainase maka akan mengakibatkan teroksidasinya pirit. Asam sulfat yang terjadi dapat menyebabkan kematian pada tanaman Jika permukaan air dangkal maka perkembangan perakaran tanaman akan terganggu ( tanaman akan stress) Pada musim kemarau jika fungsi menahan air yang keluar dari areal tidak berjalan dengan baik maka akan terjadi water defisit dan akibatnya tanaman akan mengalami stress.
BENTENG/TANGGUL
BENTENG/TANGGUL x 2 x Permukaan Lahan 60 cm Posisi muka Air tertinggi pada saat pasang naik Posisi Air pada saat surut Sungai/ badan air
FUNGSI TANGGUL Menjaga supaya air dari luar pada saat pasang naik tidak masuk atau mempertahankan kehilangan air yang berlebih pada saat pasang surut. Akibatnya fungsi pintu air benar-benar akan maksimal dalam mempertahankan tinggi muka air Tanggul akan berfungsi dengan baik jika tingginya dibuat 60 cm lebih tinggi dari muka air maksimal ( saat pasang naik ) Dapat juga berfungsi sebagai batas kebun dengan areal diluarnya atau sarana untuk operasional kebun
FUNGSI TANGGUL Untuk areal di sekitar pantai yang dipengaruhi oleh air asin, tanggul dapat mencegah masuknya air asin ke dalam areal.
AKIBAT FUNGSI TANGGUL TERGANGGU Masuknya air dari luar kedalam kebun sehingga akan mengakibatkan terjadinya penggenangan (drainase menjadi jelek) Pada saat musim kemarau akan terjadi over drainase sehingga dapat menyebabkan teroksidasinya lapisan Pirit dalam jumlah yang banyak.
JALUR TIMBUN TANAM Berfungsi untuk menjaga akar tanaman tidak tergenang Menjaga agar tanah tidak terkena senyawa asam akibat oksidasi Pirit jika tiba-tiba terjadi penurunan muka air tanah. Hal ini hanya dapat dilakukan pada areal yang senyawa piritnya dalam ( > 50 cm ). Sedangkan untuk areal yang senyawa piritnya dangkal tindakannya adalah tetap mempertahankan dalam kondisi tereduksi sebab dalam kondisi tersebut tidak berbahaya bagi tanaman
JALUR TIMBUN TANAM Pembuatan Jalur timbun tanam - Ketinggian benteng tanam 50 125 cm tergantung topografi areal
Dampak Water Managemen Tanaman tidak tergenang saat hujan dengan intensitas tinggi
Dampak Water Managemen Terjaminnya Ketersediaan air saat musim kemarau.
Disampaikan Pada Materi Kelas PAM