BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Awal September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di. tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial.

BAB I PENDAHULUAN. bergeser menjadi text-based communication melalui media sosial. Penggunaan

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor-faktor produksi, tindakan strategi pemasarannya sangat berperan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

BAB I PENDAHULUAN. bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian yang besar. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa tahun terakhir kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam sektor industri manufaktur maupun jasa. Perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Bukan hanya kaum wanita, tapi kaum pria juga membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pemasaran yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk

BAB V P E N U T U P. Shoppy, maka dapat disampaikan beberapa hal sebagai berikut :

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas (reasonable). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. serta mampu mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. berpeluang munculnya usaha dalam bidang jasa. Salah satunya adalah Party

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan sebuah kota yang sedang berkembang. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

itu produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan commit to user

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya bergerak di bidang pertanian dan perkebunan karena Negara

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sektor UKM sering diartikan sebagai salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, kondisi persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. ini dalam konteks perusahaan dan konsumen/pelanggan diterjemahkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang semaksimal mungkin. Volume penjualan adalah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan perilaku konsumen. keras seseorang mempunyai kemauan untuk mencoba. Apabila seseorang

BAB I PENDAHULUAN. besar sebagaimana halnya bentuk promosi lain seperti sales promotion, direct

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang cukup pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perbandingan Jumlah Pengusaha Indonesia Dengan Negara Lain. Indonesia

I. PENDAHULUAN. termasuk diantaranya rumah sakit. Rumah sakit merupakan satu jenis bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi pemasar untuk dapat mencapai kesuksesan perusahaan dalam

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .( Kotler,2009

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di

BAB V PENUTUP. bagi Perpustakaan ITS tentang kegiatan promosi ITS Digital Repository. Perpustakaan ITS telah melaksanakan kegiatan promosi ITS Digital

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia informasi dan teknologi berdampak pada keputusan

PENGARUH PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA DEALER SAKAT MOTOR WONOGIRI SKRIPSI SKRIPSI

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK PERANAN ANGGARAN BIAYA PROMOSI SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Piramida Hirarki Kebutuhan Maslow. Aktualisasi Diri. Penghargaan. Kasih Sayang. Rasa Aman. Kebutuhan Fisiologis

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang semakin berkembang banyak dipicu oleh semakin banyaknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. canggih maka dunia usaha juga mengalami perkembangan yang luar biasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan menggemanya semangat back to nature, banyak orang

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Akibat tingkat pertumubuhan yang positif tersebut, secara otomatis industri

BAB I PENDAHULUAN. Era globaisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disediakan oleh pemasar menjadi tidak selalu efektif. informasi yang tidak memihak dan jujur berdasarkan pengalaman yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Awal September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi untuk mendorong perekonomian nasional. Salah satu poin kebijakan tersebut ditujukan bagi pemberdayaan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. (sumber:http://www.kemenkeu.go.id/artikel/kebijakan-fiskal-dan-peningkatan peran-ekonomiumkm). Inilah alternatif lain yang dipilih masyarakat untuk meminimalisasi kendala di segi keuangan yaitu dengan membuka usaha kecil-kecilan yang berskala rumah tangga. Sebenarnya usaha ini dapat menjadi usaha yang menguntungkan serta memberi peluang besar untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Namun yang sering terjadi, masyarakat sering mengalami kegagalan dalam menjalankan usaha kecil ini. Hal ini disebabkan kurangnya keterampilan mengembangkan dan membaca peluang usaha, sehingga diperlukan ide baru dan kreatifitas agar usaha tersebut dapat berjalan lancar dan dapat bersaing di pasar. Di Kota Padang-Panjang, salah satu peluang usaha yang masih terbuka lebar adalah usaha di bidang makanan ringan. Usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan usaha tradisional yang banyak di kenal masyarakat khususnya Kota Padang-Panjang. Usaha ini di lakukan secara turun temurun dalam keluarga meskipun dalam skala usaha sebagian menunjukkan kesan kurang berkembang dengan baik dan pemanfaatan 1

umbi talas sebagai produksi skala besar di Padang-Panjang masih jarang, karena rendahnya harga jual talas yang rendah sehingga kurang dimanfaatkan. Selain itu, produk olahan talas yang sudah ada cenderung kurang inovatif serta kualitas rasa dan penyajiannya yang kurang menarik, sehingga masyarakat menjadi jenuh dengan produk olahan talas. Untuk itu diperlukan produk baru yang mampu memenuhi permintaan masyarakat Padang-Panjang dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Menurut informasi yang diperoleh dari Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Padang-Panjang Sektor ini dapat berkembang dengan baik, karena didukung oleh tersedianya bahan baku yang cukup memadai dan jumlah tenaga kerjanya yang cukup banyak untuk industri keripik talas. Dengan adanya produk olahan dari umbi talas berupa keripik ini, diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat Kota Padang-Panjang sebagai produk camilan khas Kota Padang-Panjang yang mengandung nilai gizi yang tinggi yang berasal dari umbi talas. Selain itu juga dapat meningkatkan nilai ekonomis dari talas dan juga menjadi salah satu alternatif peluang usaha sehingga dapat tercipta lapangan pekerjaan baru. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi, maka dunia usaha pun mengalami perkembangan yang pesat dengan munculnya berbagai perusahaan yang berusaha menciptakan produk dan jasa guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan pesat dalam dunia usaha juga memberikan gambaran tentang kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat, kesejahteraan yang meningkat ini akan meningkatkan pula daya beli 2

masyarakat atau konsumen. Tetapi pada sisi lain perkembangan itu menyebabkan timbulnya persaingan yang semakin ketat pada dunia usaha dewasa ini. Perusahaan yang pada mulanya memiliki pangsa pasar yang besar, serta daerah pemasaran yang luas, kini dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif serta tanggap mengantisipasi pasar yang akan mereka masuki baik pada saat ini maupun pada saat yang akan datang. Dari data penjualan Keripik Talas Dessy perbulan adalah sebanyak 1 ton, sedangkan pesaing mencapai 1.5 ton dalam satu bulan. Dalam hal ini Keripik Talas Dessy terbukti dalam penjualanya dibawah dari pesaing, sehingga perlu meningkatkan volume penjualan. Salah satu upaya yang dilakukan dalam menghadapi pesaing ini, Keripik Talas Dessy memberikan kuliatas pelayanan yang terbaik pada konsumen, kualitas pelayanan tersebut terdiri dari kuliatas produk, harga, distribusi dan promosi. Hal ini dilakukan semata mata bertujuan agar mendapatkan kepuasan yang diiginkan oleh konsumen, sehingga konsumen menjadi loyal dalam menggunakan produk yang di hasilkan. Kemampuan produk untuk memberikan kepuasan kepada pembelinya akan menguatkan kedudukan atau posisi produk dalam benak konsumen, sehingga memungkinkan konsumen menjadikan pilihan pertama bilamana akan terjadi pembelian di waktu yang akan datang. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup usaha, salah satu persoalan yang cukup penting dalam suatu usaha adalah aspek pemasaran, yaitu bagaimana supaya barang atau jasa dapat terjual dan memberikan kepuasan kepada konsumen. Setiap pengusaha akan menganut sistem pemasaran yang 3

berbeda-beda tergantung dari kebutuhan dan besar kecilnya usaha tersebut. Secara teoritik kebijaksanaan yang ditempuh oleh setiap pengusaha untuk memasarkan hasil produksinya adalah kombinasi dari empat kegiatan pemasaran yang dikenal dengan bauran pemasaran atau marketing mix. pengertian bauran pemasaran seperti yang terdapat dalam buku Rambat Lupiyoadi (2001:56) yaitu : Bauran pemasaran merupakan alat (tools) atau alat bagi pemasar yang terdiri dari berbagai elemen suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang diterapkan berjalan sukses. Menurut Kotler (2009:23) mendefinisikan bahwa bauran pemasaran adalah sebagai perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar pemasarannya. Variabel-variabel marketing mix terdiri atas bagaimana menciptakan produk, penetapan harga, pelaksanaan promosi dan pemilihan saluran distribusi. Promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran (marketing mix), disamping penetapan harga jual, produk dan distribusi. Promosi sangat berpengaruh terhadap usaha perusahaan untuk mencapai volume penjualan yang maksimal, karena meskipun produk yang ditawarkan sudah baik, relatif murah serta mudah untuk diperoleh, jika tidak disertai promosi yang baik, maka tingkat penjualan tidak akan memadai. Dikemukakan oleh Kotler-Keller (2008:06), bahwa pemasaran adalah: Suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Kini 4

era sosial media secara pelan namun pasti telah memaksa banyak pengusaha mengubah cara mereka berkomunikasi. Maraknya penggunaan sosial media misal: Facebook, Twitter dan forum komunikasi sosial media yang lain mau tak mau memaksa perusahaan meningkatkan model berkomunikasi. Perangkat sosial media ini adalah hal yang lumrah selalu bersentuhan dengan aktivitas kita, terutama bagi para pengguna internet. Gambar 1.1 Tabel Pengguna Facebook di Indonesia (https://id.techinasia.com/talk/statistik-pengguna-internet-dan-mediasosial-terbaru-di-indonesia) Jejaring sosial yang saat ini biasa digunakan untuk memasarkan produk antara lain Facebook, Twitter dan Kaskus. Dengan melalui jejaring sosial tersebut 5

akan terbentuk strategi komunikasi pemasaran yang efektif yaitu Word of Mouth dimana muncul secara natural dari pendapat lingkungan sosial yang dirasa lebih jujur dan tidak ada motif-motif tertentu dalam menyampaikan suatu informasi kepada konsumen lainnya. Promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran (marketing mix), disamping penetapan harga jual, produk dan distribusi. Promosi sangat berpengaruh terhadap usaha perusahaan untuk mencapai volume penjualan yang maksimal, karena meskipun produk yang ditawarkan sudah baik, relatif murah serta mudah untuk diperoleh, jika tidak disertai promosi yang baik, maka tingkat penjualan tidak akan memadai. Suatu usaha jika ingin mencapai tingkat penjualan yang maksimal, perusahaan dapat memakai beberapa macam bauran promosi (Kotler, 2002:644) yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relations), penjualan personal (personal selling), dan pemasaran langsung (direct marketing). Namun dari semua hal yang diharapkan dari promosi, perlu pula dipertimbangkan apakah biaya yang dikeluarkan oleh kegiatan promosi itu dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan penjualan dan sampai sejauh mana promosi itu dapat menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Efektivitas promosi sangat tergantung dari pemilihan bentuk promosi yang diperlukan terhadap produk yang dipasarkannya. Suatu jenis produk tertentu memerlukan bentuk promosi tertentu pula dan jenis promosi yang lain harus dipergunakan bentuk promosi yang lain pula. Dengan kata lain tidak semua 6

bentuk promosi dapat cocok dan menjamin keberhasilan promosi tersebut apabila tidak sesuai dengan kondisi yang dimiliki oleh suatu produk. Oleh karena itu, harus dicari suatu bentuk promosi yang sesuai dengan kondisi suatu produk yang akan dipromosikan. TABEL 1.1 RANGKUMAN JAWABAN PRA KUISIONER No. Kategori Responden Total Responden Persentase 1 2 3 4 Apakah saudara memiliki akun Sosial media "Facebook" Apakah saudara selalu aktif menggunakan Sosial media "Facebook" Apakah saudara mengetahui akun Sosial media Facebook milik "Keripik Talas Dessy" Apakah saudara berminat untuk Membeli keripik talas di akun resmi Facebook milik "Keripik Talas Dessy" 24 orang 30 orang 80% 22 orang 30 orang 73% 15 orang 30 orang 50% 7 orang 30 orang 24% Dari hasil wawancara pra kuisioner diatas tampak dari 30 responden, 80% yang memiliki akun Sosial media Facebook, 73% selalu aktif menggunakan Sosial media Facebook, Hanya 50% yang mengetahui adanya akun Sosial media 7

Facebook milik Keripik Talas Dessy, dan hanya 24% yang berminat melakukan pembelian di Keripik Talas Dessy. Minat beli muncul ketika seseorang telah mendapatkan informasi yang cukup mengenai produk yang diinginkan. Menurut Henry Assael dalam Prasetyo, minat beli adalah perilaku yang muncul sebagai respon terhadap obyek, atau juga pembelian ulang. (Sciffman dan Kanuk 2007) juga mengatakan bahwa adanya pengaruh eksternal atas munculnya kebutuhan akan suatu produk, pengenalan produk dan evaluasi informasi merupakan hal yang dapat menimbulkan suatu minat beli konsumen, maka dari itu pelaku usaha kuliner dapat menerapkan strategi pemasaran melalui sosial media. Sosial media adalah kumpulan internet yang berbasis aplikasi yang membangun pondasi dan ideologis dan teknologi web, yaitu menggunakan penciptaan dan pertukaran konten (isi) yang dihasilkan oleh pengguna (Kaplan dan Haenlein dalam Holly Paquette, 2013). Sangat disayangkan apabila perkembangan dan kemajuan teknologi internet ini hanya digunakan untuk sekadar update status atau juga saling menimpali komentar atau foto yang diunggah ke Facebook dan Twitter. Seharusnya, kemajuan teknologi internet dapat lebih digali dan dimanfaatkan lebih dalam lagi agar nantinya Indonesia tidak hanya menjadi pengekor dari penemuan-penemuan luar dan dapat juga bersaing dengan negara lainnya. Melalui sosial media, perusahaan dapat mempromosikan sebuah produk dan membentuk komunitas atau group online untuk konsumen yang menyukai merek yang digunakan (Kaplan dan Haenlein, 2010). Dengan adanya komunitas atau group online tersebut memungkinkan terjadinya suatu interaksi sosial yang 8

akan mendorong terjadinya Word of mouth (WOM). Word Of Mouth terjadi dikarenakan adanya dua sumber yang menciptakannya, pertama reference group dan kedua opinion leader. Peter dan Olson (2000:104) menyatakan bahwa sebuah grup terdiri dari dua atau lebih orang yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sama, serta mempunyai latar belakang yang sama dan tidak berbadan hukum. Bentuk-bentuk grup yang paling penting antara lain keluarga, teman dekat serta teman kerja, dan kelompok-kelompok tersebut dapat menjadi kelompok referensi menurut Shimp (2003:286) GAMBAR 1.2 AKUN SOSIAL MEDIA FACEBOOK KERIPIK TALAS Sumber : Facebook #Keripik Talas Dessy Gambar diatas menunjukan bentuk akun Facebook dari Keripik Talas Dessy 9

GAMBAR 1.3 AKUN SOSIAL MEDIA FACEBOOK KERIPIK TALAS Sumber : Akun Facebook @Keripik Talas Dessy Gambar diatas menunjukan bentuk akun Facebook dari Keripik Talas Dessy TABEL 1.2 ULASAN FACEBOOK KERIPIK TALAS DESSY Bulan Ulasan Juli 28 Agustus 20 September 11 Oktober 18 November 17 Desember 11 Sumber : Akun Facebook @Keripik Talas Dessy Dari hasil pengamatan ulasan yang dilakukan Keripik Talas Dessy pada akun Facebooknya, tampak hasil ulasan yang dibuat pada bulan Juli sebanyak 28 ulasan, ulasan yang dibuat pada bulan Agustus sebanyak 20 ulasan, pada bulan 10

September ulasan yang dibuat sebanyak 11 ulasan, pada bulan Oktober ulasan yang dibuat sebanyak 18 ulasan, pada bulan November ulasan yang dibuat sebanyak 17 ulasan, dan pada bulan Desember ulasan yang dibuat sebanyak 11 Ulasan. Hal tersebut menandakan bahwa Keripik Talas Dessy setiap bulannya selalu membuat ulasan tentang produknya pada sosial media Facebook resmi Keripik Talas Dessy, walaupun di setiap bulannya tidak menentu jumlah ulasan yang dibuat oleh Keripik Talas Dessy, dari situ dapat terlihat bahwa Keripik Talas Dessy sudah melakukan kegiatan di sosial media miliknya. GRAFIK 1.1 ULASAN FACEBOOK KERIPIK TALAS DESSY 30 Ulasan Facebook Keripik Talas Dessy 25 Jumlah Postingan 20 15 10 5 0 Juli Agustus September Oktober November Desember Series1 28 20 11 18 17 11 Sumber : Akun Facebook @Keripik Talas Dessy 11

TABEL 1.3 ULASAN KONSUMEN KERIPIK TALAS DESSY Jumlah Bulan Ulasan Juli 165 Agustus 143 September 147 Oktober 167 November 103 Desember 119 Sumber : Facebook #Keripik Talas Dessy TABEL 1.4. PESAING KERIPIK TALAS DESSY PADANG PANJANG No Nama dan Merek Jenis Produk 1. Ita 2. Upik 3. Dewi Keripik Talas Keripik Talas Keripik Talas 12

GRAFIK 1.2 ULASAN KONSUMEN FACEBOOK KERIPIK TALAS DESSY Julmah Ulasan Ulasan #Keripik Talas Dessy 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Juli Agustus September Oktober November Desember Series1 165 143 147 167 103 119 Sumber : Facebook #Keripik Talas Dessy Dari hasil pengamatan ulasan yang dilakukan konsumen Keripik Talas Dessy pada akun Facebook #Keripik Talas Dessy, tampak hasil ulasan yang dibuat pada bulan Juli sebanyak 165 ulasan, ulasan yang dibuat pada bulan Agustus sebanyak 143 ulasan, pada bulan September ulasan yang dibuat sebanyak 147 ulasan, pada bulan Oktober ulasan yang dibuat sebanyak 167 ulasan, pada bulan November ulasan yang dibuat sebanyak 103 ulasan, dan pada bulan Desember ulasan yang dibuat sebanyak 119 ulasan. Word Of Mouth terjadi ketika konsumen merasa puas atau tidak puas terhadap suatu produk, dan menceritakan hal tersebut kepada orang lain Word Of Mouth dapat berpengaruh positif bagi pelaku bisnis ketika Word Of Mouth dapat mempengaruhi individu untuk mengkonsumsi produk yang mereka hasilkan. Di sisi lain Word Of Mouth dapat memberikan dampak yang negatif bagi pelaku 13

bisnis ketika seorang individu tidak mau mengkonsumsi produk yang dihasilkannya yang disebabkan oleh pengalaman buruk yang didapatnya dari penyampai Word Of Mouth tersebut. Word Of Mouth terjadi dikarenakan dua sumber yang menciptakannya, pertama reference group dan kedua opinion leader. Peter dan Olson (2000: 104) menyatakan bahwa sebuah grup terdiri dari dua atau lebih orang yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sama, serta mempunyai latar belakang yang sama dan tidak berbadan hukum. Bentuk-bentuk grup yang paling penting antara lain keluarga, teman dekat serta teman kerja, dan kelompok-kelompok tersebut dapat menjadi kelompok referensi. Menurut Shimp (2003:286) opinion leader adalah seseorang yang sering mempengaruhi sikap-sikap atau perilaku yang visibel dan individu lainnya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Keripik Talas Dessy tentang pengaruh sosial media, dan Word Of Mouth (WOM) agar konsumen memiliki ketertarikan untuk melakukan pembelian di Keripik Talas Dessy. dalam penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk mengambil judul : Pengaruh Word of mouth melalui Sosial Media terhadap Minat Beli B. Rumusan Masalah Dengan berkembang pesatnya UMKM di Kota Padang-Panjang, serta pertumbuhan ekonomi khusunya dibidang UMKM saat ini, memaksa para pelaku usaha makanan ringan untuk bisa menyampaikan informasi produknya kepada 14

konsumen yang dapat menarik animo masyarkat untuk memiliki minat beli pada suatu produk agar dapat bersaing dan bertahan serta mengembangkan usahanya makanan ringannya. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Apakah Word of Mouth berpengaruh terhadap Sosial Media pada Keripik Talas Dessy? 2. Apakah Sosial Media berpengaruh terhadap Minat Beli pada Keripik Talas Dessy? 3. Apakah Word of Mouth berpengaruh terhadap Minat Beli pada Keripik Talas Dessy? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana Sosial Media, dan Word Of Mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sedangkan tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Word Of Mouth (WOM) terhadap Sosial Media di Keripik Talas Dessy. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Sosial Media terhadap Minat Beli di Keripik Talas Dessy. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Word Of Mouth terhadap Minat Beli di Keripik Talas Dessy. 15

2. Kontribusi Penelitian 1. Kontribusi Akademik Penulis berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan berkaitan dengan pengaruh Word Of Mouth melalui Sosial Media terhadap Minat Beli. 2. Kontribusi Praktik Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi, sumbangan pemikiran, serta sebagai bahan masukan bagi pengusaha terkait dalam masalah mengenai Minat Beli. Untuk menambah ilmu dan pengetahuan bagi masyarakat khususnya untuk mahasiswa lainnya yang akan pengadakan penelitian selanjutnya. 16