3. HASIL PENELITIAN Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

dokumen-dokumen yang mirip
3. HASIL PENELITIAN Fermentasi Asinan Rebung

4. PEMBAHASAN Fermentasi Acar Kubis Putih

4. PEMBAHASAN Fermentasi Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh: AGATA MEILIAWATI

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

PROBIOTIC POTENCY AND BACTERIOCIN ACTIVITY OF LACTIC ACID BACTERIA FROM AMPEL BAMBOO SHOOTS FERMENTATION IN 2,5% OF SALT CONCENTRATION AT 15 C

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh : SURYA HADI SAPUTRA H

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

POTENSI PROBIOTIK BAKTERI ASAM LAKTAT ACAR KUBIS PUTIH (Brassica oleracea) SENTRA SUMOWONO, BANDUNGAN YANG DIFERMENTASI DALAM KADAR GARAM 5% DAN 7,5%

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT DARI FESES BAYI DAN EVALUASI IN VITRO POTENSI PROBIOTIK

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT DARI ORGAN SALURAN PENCERNAAN AYAM SEBAGAI PENGHASIL SENYAWA ANTIMIKROBA

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh : MELITA DEVIANA SANJOTO

VIABILITY TEST OF LACTIC ACID BACTERIA ISOLATED FROM FERMENTED SAWI PAHIT IN 5% SALT AS STARTER FOR PROBIOTIC COCONUT DRINK SKRIPSI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Oleh : DONNY SETIADI

I. PENDAHULUAN. Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan bakteri yang sering digunakan di

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh: ANASTASIA LAMTARA

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator

POTENSI PROBIOTIK Lactobacillus YANG DIISOLASI DARI BAKTERI ASAM LAKTAT HASIL FERMENTASI KEFIR GEDONO DAN VIABILITASNYA PADA DAGING AYAM OLAHAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Salah satu pangan fungsional yang

I. PENDAHULUAN. Tempoyak durian yang menjadi makanan khas daerah Lampung, merupakan aset daerah yang ternyata memiliki keunikan.

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL

I. PENDAHULUAN. populasi mikrobia dengan berbagai ukuran dan kompleksitas. Bakteri

METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Pendahuluan Preparasi Kultur Starter.

TINJAUAN PUSTAKA Bakteri Asam Laktat

I. PENDAHULUAN. Produk yang dihasilkan oleh itik yang bernilai ekonomis antara lain: telur, daging,

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

Y ij = µ + B i + ε ij

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009)

POTENSI BAKTERI ASAM LAKTAT YANG DIISOLASI DARI NIRA AREN DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI PATOGEN ASAL PANGAN

Tabel 2. Hasil identifikasi Bakteri Asam Asetat pada kultur Kombucha. Gambar

Sampel air kolam, usus ikan nila dan endapan air kolam ikan. Seleksi BAL potensial (uji antagonis)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Uji Ketahanan Lactobacillus plantarum Terhadap Asam

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT YANG DIISOLASI DARI FERMENTASI BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) SEBAGAI PROBIOTIK DALAM JUS NANAS

METODE Lokasi dan Waktu Materi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semakin hari kebutuhan daging sapi semakin meningkat, untuk itu

VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT ASAL ASI TERHADAP ph ASAM LAMBUNG DAN GARAM EMPEDU Sri Sinto Dewi*, Herlisa Anggraini **

III. METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Jumlah Bakteri Asam Laktat pada Media Susu Skim.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Kemurnian Isolat Bakteri Asam Laktat dan Bakteri Patogen Indikator Morfologi Sel

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POTENSI BAKTERI ASAM LAKTAT DARI ASINAN REBUNG KUNING BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper) SEBAGAI PROBIOTIK PADA JUS WORTEL

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan-bahan lain seperti garam, bawang merah, bawang putih. Sambal

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selain dilakukan uji bakteriologis dilakukan juga beberapa uji fisika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

II. METODELOGI PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. protektif bagi sistem pencernaan, probiotik juga diketahui memiliki banyak

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Hal ini dikarenakan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

I. PENDAHULUAN. laut maupun ikan air tawar. Menurut Arias dalam Fernandes (2009) ikan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Hasil

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Balai Penyelidik dan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Usus Halus Itik Mojosari (Anas plathyrinchos)

I. PENDAHULUAN. Pampekan, merupakan kerabat dekat durian yaitu masuk dalam genus Durio.

HASIL DAN PEMBAHASAN Konfirmasi Kultur Starter BAL Indigenous Dadiah dan Bakteri Patogen Indikator

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang... 1 B. Permasalahan... 4 C. Tujuan penelitian... 5 D. Manfaat penelitian... 5

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT PADA SAYUR ASIN YANG DIPRODUKSI DENGAN MEDIA AIR KELAPA DAN AIR TAJIN

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh : TESYARA DANESH ANGELINA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT PADA MANDAI MAKANAN TRADISIONAL NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk) VAR. SALAK, GUNUNG PATI

II. TINJAUAN PUSTAKA. makanan yang tidak tercerna. Alat pencernaan itik termasuk ke dalam kelompok

UJI EKSTRAK DAUN BELUNTAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Kemurnian Bakteri L. plantarum dan Patogen

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

Nova Nurfauziawati VI. PEMBAHASAN

Lampiran 1. Rancangan Penelitian

Rinto, Ade Dwi Sasanti, Kusamawati Fitria. (Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Indralaya) / HP: ) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2014, di

BABI PENDAHULUAN. dengan cara menyadap tangkai bunga tanaman siwalan yang dipotong. Nira

Alat dan Bahan : Cara Kerja :

PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. beberapa manfaat salah satunya adalah sebagai probiotik. Hal ini

VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI FERMENTASI SAWI PAHIT Brassica juncea L. Czernjaew SEBAGAI PROBIOTIK PADA TAHU

Transkripsi:

3. HASIL PENELITIAN 3.1. Acar Kubis Putih (Brassica oleracea) Bahan utama yang digunakan sebagai substrat untuk proses fermentasi acar ini adalah kubis putih yang berasal dari daerah Getasan, Kopeng (Gambar 2a). Garam yang digunakan pada proses fermentasi sebanyak 5% (b/v) dan 7,5% (b/v). Proses fermentasi dilakukan pada suhu ruang 30 C selama 4 hari di dalam inkubator. Setelah selesai waktu fermentasi selama 4 hari, acar kubis putih berubah warna menjadi kuning kecoklatan serta berbau asam khas (Gambar 2b). Gambar 2. (a) (b) (c) Kubis Putih (Brassica oleracea) sebagai Bahan Utama Pembuatan Acar (a); Irisan Kubis Putih (b); Acar Kubis Putih Setelah Selesai Fermentasi Selama 4 Hari (c) (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016) 3.2. Hasil Isolasi Bakteri Asam Laktat Bakteri asam laktat hasil fermentasi acar kubis putih dapat diperoleh dengan cara isolasi menggunakan media MRS agar yang diberi tambahan CaCO 3 1%. Setelah inkubasi selama 24 jam pada perlakuan kadar garam 5% dan 7,5% muncul zona bening di sekitar koloni yang menandakan bahwa koloni tersebut merupakan bakteri penghasil asam yang dapat dilihat pada Gambar 3. 16

17 Zona Bening M1-3 Gambar 3. Isolat Bakteri Asam Laktat Hasil Fermentasi pada Kadar Garam 5% yang Ditandai dengan Munculnya Zona Bening di Sekitar Koloni Bakteri (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016) 3.3. Perhitungan Total Bakteri Asam Laktat (Total Plate Count) Koloni bakteri penghasil asam laktat yang ditunjukkan dengan adanya zona bening di sekitar koloni kemudian dilakukan perhitungan untuk mengetahui jumlah total bakteri asam laktat yang tumbuh. Hasil perhitungan jumlah total koloni bakteri asam laktat yang tumbuh dari hasil fermentasi dengan kadar garam 5% lebih banyak dibandingkan hasil fermentasi dengan kadar garam 7,5%. Pada perlakuan kadar garam 5% jumlah koloni yang tumbuh sebanyak 5,3 x 10 4 CFU/ml, sedangkan pada perlakuan kadar garam 7,5% jumlah koloni yang tumbuh sebanyak 4 x 10 4 CFU/ml. Koloni bakteri asam laktat yang berupa koloni tunggal dan memiliki zona bening akan dipilih dan diidentifikasi lebih lanjut untuk mengetahui karakteristik morfologi dan biokimianya.

18 3.4. Identifikasi Bakteri Asam Laktat Identifikasi bakteri asam laktat dapat diketahui melalui beberapa pengujian morfologi dan biokimia yang meliputi pewarnaan gram, pewarnaan spora, uji motilitas, uji katalase, dan uji produksi gas. Hasil identifikasi bakteri asam laktat dari acar kubis putih dalam kadar garam 5% dapat dilihat pada Tabel 1 dengan kode isolat M. Tabel 1. Hasil Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari Acar Kubis Putih dalam Kadar Garam 5% Kode Pewarnaan Bentuk Aktivitas Uji Produksi Jenis Isolat Gram Spora Bakteri Katalase Motilitas Gas Bakteri M1a1 + - batang - - + B M1a2 + - batang - + + NB M1a3 + - batang - - + B M1a4 + - batang - - + B M1a5 - - batang - - + NB M1a6 + - batang - + + NB M1a7 + - batang - - + B M1a8 - - batang - + + NB M1a9 + - batang - - + B M1a10 + - batang - + + NB M1a11 + - batang - - + B M1a12 + - batang - - + B M1a13 + - batang - - + B M1a14 + - batang - - + B M1a15 + - batang - + + NB M1a16 - - batang - - + NB M1a17 - - batang - - + NB M1a18 - - batang - - + NB M1a19 - - batang - - + NB M1a20 + - batang - + + NB M1a21 + - batang - - + B M1a22 + - batang - - + B M1a23 - - batang - + + NB M1a25 + - batang - - + B M3b1 + - batang - - + NB M3b2 - - batang - + + NB M3b3 + - batang - - + B M3b4 - - batang - - + NB M3b5 - - batang - - + NB M3b6 + + batang - - + NB M3b7 + - batang - - + B M3b8 + - batang - - + B

19 Lanjutan Tabel 1. Hasil Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari Acar Kubis Putih dalam Kadar Garam 5% Kode Pewarnaan Bentuk Aktivitas Uji Produksi Jenis Isolat Gram Spora Bakteri Katalase Motilitas Gas Bakteri M3b9 + - batang - - + B M3b10 + - batang - - + B M3b11 + - batang - - + B M3b12 + - batang - - + B M3b13 - - batang - - + NB M3b14 + - batang - - + B M3b15 + - batang - - + B M3b16 + - batang - + + NB M3b17 + - batang - - + B M3b18 + - batang - - + B M3b19 + - batang - - + B M3b21 + - batang - - + B M3b22 + - batang - + + NB M3b23 + - batang - - + NB M3b24 + - batang - + + NB M3b25 + - batang - - + B M3b26 + - batang - + + NB Keterangan: M1a_ = isolat berasal dari ulangan ke 1 pada pengenceran 10-3 M3b_ = isolat berasal dari ulangan ke 3 pada pengenceran 10-4 Pewarnaan Gram = (+) Gram positif; (-) Gram negatif Pewarnaan Spora = (+) membentuk spora; (-) tidak membentuk spora Katalase = (+) Katalase positif; (-) Katalase negatif Motilitas = (+) motil; (-) non-motil Produksi Gas = (+) menghasilkan gas; (-) tidak menghasilkan gas Jenis Bakteri = (B) Bakteri Asam Laktat; (NB) Bukan Bakteri Asam Laktat Berdasarkan hasil pada Tabel 1, menunjukkan bahwa dari hasil isolasi ada 49 isolat bakteri asam laktat yang diperoleh dari acar kubis putih pada kadar garam 5%. Dari tabel tersebut juga dapat diketahui sebanyak 26 isolat tergolong bakteri asam laktat dan 23 isolat tidak tergolong bakteri asam laktat karena tidak sesuai dengan karakteristik bakteri asam laktat. Isolat yang termasuk bakteri asam laktat akan diidentifikasi lebih lanjut untuk mengetahui genus bakteri asam laktat berdasarkan kemampuan pertumbuhannya.

20 Hasil identifikasi bakteri asam laktat dari acar kubis putih dalam kadar garam 7,5% dilihat pada Tabel 2 dengan kode isolat Y. Tabel 2. Hasil Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari Acar Kubis Putih dalam Kadar Garam 7,5% Kode Pewarnaan Bentuk Aktivitas Uji Produksi Jenis Isolat Gram Spora Bakteri Katalase Motilitas Gas Bakteri Y2a1 + - batang - - + B Y2a2 + - batang - + + NB Y2a3 + - batang - - + B Y2a4 + - batang - - + B Y2a5 + - batang - - + B Y2a6 + + batang - - - NB Y2a7 - - batang - - + NB Y2a8 + - batang - - + B Y2a9 + - batang - - + B Y2a10 - - batang - - + NB Y2a11 + - batang - + + NB Y2a12 + - batang - + + NB Y2a13 + - batang - - + B Y2a14 + - batang - - + B Y3b1 + - batang - - + B Y3b2 + - batang - - + B Y3b3 + - batang - - + B Y3b4 + - batang - - + B Y3b5 + - batang - + + NB Y3b6 + - batang - + + NB Y3b7 + - batang - + + NB Y3b8 + - batang - - + B Y3b9 + + batang - + + NB Y3b10 + - batang - - + B Y3b11 + - batang - - - B Y3b12 - - batang - - + NB Y3b13 + - batang - - - B Y3b14 + - batang - + + NB Y3b15 + - batang - - + B Y3b16 + - batang - - - B Y3b17 + - batang - - - B Y3b18 + - batang - - + NB Y3b19 + - batang - - - NB Y3b20 + - batang - - + B Y3b21 + - batang - - + B Y3b22 + + batang - + + NB Y3b23 + - batang - + + NB Y3b24 + + batang - - + NB

21 Lanjutan Tabel 2. Hasil Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari Acar Kubis Putih dalam Kadar Garam 7,5% Kode Pewarnaan Bentuk Aktivitas Uji Produksi Jenis Isolat Gram Spora Bakteri Katalase Motilitas Gas Bakteri Y3b25 + - batang - + + NB Y3b26 + - batang - - + B Y3b27 + - batang - - - B Y3b28 + - batang - - + NB Y3b29 + - batang - - + B Y3b30 + - batang - - + B Y3b31 + - batang - - + NB Y3b32 + - batang - - + B Y3b33 + - batang - + + NB Y3b34 - - batang - - + NB Y3b35 + - batang - - + NB Y3b36 + - batang - - + NB Keterangan: Y2a_ = isolat berasal dari ulangan ke 2 pada pengenceran 10-3 Y3b_ = isolat berasal dari ulangan ke 3 pada pengenceran 10-4 Pewarnaan Gram = (+) Gram positif; (-) Gram negatif Pewarnaan Spora = (+) membentuk spora; (-) tidak membentuk spora Katalase = (+) Katalase positif; (-) Katalase negatif Motilitas = (+) motil; (-) non-motil Produksi Gas = (+) menghasilkan gas; (-) tidak menghasilkan gas Jenis Bakteri = (B) Bakteri Asam Laktat; (NB) Bukan Bakteri Asam Laktat Hasil pengamatan berdasarkan Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa dari hasil isolasi ada 50 isolat bakteri asam laktat yang diperoleh dari acar kubis putih pada kadar garam 7,5%. Dari tabel tersebut juga dapat diketahui sebanyak 26 isolat tergolong bakteri asam laktat dan 24 isolat tidak tergolong bakteri asam laktat karena tidak sesuai dengan karakteristik bakteri asam laktat. Isolat yang termasuk bakteri asam laktat akan diidentifikasi lebih lanjut untuk mengetahui genus bakteri asam laktat berdasarkan kemampuan pertumbuhannya.

22 3.4.1. Hasil Uji Pewarnaan Gram Isolat bakteri yang berupa koloni tunggal dan memiliki zona bening selanjutnya diambil untuk dilakukan uji pewarnaan Gram. Hasil pengamatan bakteri yang tumbuh pada kadar garam 5% dan 7,5% sebagian besar termasuk ke dalam jenis bakteri asam laktat. Hal ini dapat ditunjukkan pada Gambar 4a, di mana terlihat warna ungu pada sel bakteri yang menandakan bahwa bakteri tersebut merupakan bakteri asam laktat (Gram positif). Namun ada juga beberapa bakteri yang bukan termasuk bakteri asam laktat yang terlihat dari sel bakteri yang berwarna merah (Gram negatif) pada Gambar 4b. Gambar 4. (a) Hasil Uji Pewarnaan Gram Isolat Y3b20 yang Berwarna Ungu (a); Hasil Uji Pewarnaan Gram Isolat M1a8 yang Berwarna Merah (b) pada Perbesaran Mikroskop 10x100 (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016) (b)

23 3.4.2. Hasil Uji Pewarnaan Spora Pewarnaan spora dalam pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bakteri yang menghasilkan spora atau tidak. Bakteri asam laktat tidak menghasilkan spora sehingga isolat bakteri bewarna merah (Gambar 5a), sedangkan bakteri yang menghasilkan spora akan berwarna hijau dan bukan dikategorikan sebagai bakteri asam laktat (Gambar 5b). Dari hasil uji pewarnaan spora ini terdapat 1 isolat bakteri dari hasil fermentasi dengan kadar garam 5% dan 4 isolat bakteri dari hasil fermentasi dengan kadar garam 7,5% yang berwarna hijau. Gambar 5. (a) Hasil Uji Pewarnaan Spora Isolat M3b14 yang Berwarna Merah (a); Hasil Uji Pewarnaan Spora Isolat M3b6 yang Berwarna Hijau (lihat tanda panah) (b) pada Perbesaran Mikroskop 10x100 (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016) (b) 3.4.3. Hasil Uji Motilitas Bakteri asam laktat digolongkan sebagai bakteri non motil, yang pertumbuhannya hanya di daerah sekitar tusukan (Gambar 6a). Bakteri yang tumbuh secara menyebar di dalam media dapat dinyatakan sebagai bakteri motil yang bukan dikategorikan sebagai bakteri asam laktat (Gambar 6b). Dari hasil uji motilitas ini terdapat 12 isolat bakteri dari hasil fermentasi dengan kadar garam 5% dan 12 isolat bakteri dari hasil fermentasi dengan kadar garam 7,5% yang merupakan bakteri motil.

24 Y3b11 Y3b14 Gambar 6. (a) Hasil Uji Motilitas Isolat Y3b11 yang Non Motil (a); Hasil Uji Motilitas Isolat Y3b14 yang Motil (b) (lihat tanda panah) (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016) (b) 3.4.4. Hasil Uji Aktivitas Katalase Bakteri asam laktat merupakan bakteri yang memiliki sifat katalase negatif, yang tidak menunjukkan adanya gelembung gas pada pengujian aktivitas katalase. Dari hasil uji aktivitas katalase ini dapat diketahui bahwa secara keseluruhan hasil fermentasi dengan kadar garam 5% dan 7,5% merupakan bakteri asam laktat karena tidak ditandai dengan adanya gelembung gas (katalase negatif) (Gambar 7). Y3b8 Y2a2 M3b8 Gambar 7. Hasil Uji Aktivitas Katalase Isolat Y3b8, Y2a2, dan M3b8 yang Menunjukkan Katalase Negatif (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016) 3.4.5. Hasil Uji Produksi Gas Uji produksi gas dilakukan untuk mengetahui sifat fermentasi dari isolat bakteri asam laktat. Dari hasil uji produksi gas ini dapat diketahui bahwa hasil fermentasi dengan kadar garam 5% dan 7,5% mengasilkan isolat bakteri yang bersifat homofermentatif dan heterofermentatif. Isolat bakteri asam laktat yang bersifat heterofermentatif ditandai

25 dengan adanya gelembung gas di dalam tabung Durham (Gambar 8a), sementara pada bakteri asam laktat yang bersifat homofermentatif tidak ada gelembung gas pada tabung Durham (Gambar 8b). Y3b4 Y3b17 Ada gelembung gas (a) Gambar 8. Hasil Uji Produksi Gas Isolat Bakteri Y3b4 yang Bersifat Heterofermentatif (lihat tanda panah) (a) dan Isolat Bakteri Y3b17 yang Bersifat Homofermentatif (b) (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016) (b) 3.5. Hasil Identifikasi Genus Bakteri Asam Laktat Berdasarkan Kemampuan Pertumbuhannya Berdasarkan pengujian morfologi dan biokimia, sebanyak 52 isolat terseleksi sebagai bakteri asam laktat. Isolat yang termasuk bakteri asam laktat tersebut dilakukan identifikasi lebih lanjut untuk mengetahui genus bakteri asam laktat. Identifikasi genus bakteri asam laktat dapat diketahui melalui pengujian kemampuan pertumbuhannya pada berbagai kadar NaCl (6,5% dan 18%), suhu (10 C dan 45 C), dan kondisi ph (4,4 dan 9,6). Pertumbuhan isolat bakteri asam laktat dilihat dari hasil nilai absorbansi yang diperoleh pada jam ke-24 sampai jam ke-48. Hasil identifikasi genus bakteri asam laktat berdasarkan kemampuan pertumbuhannya di berbagai kadar NaCl, suhu dan ph pada acar kubis dengan kadar garam 5% dapat dilihat pada Tabel 3.

26 Tabel 3. Hasil Identifikasi Genus Bakteri Asam Laktat Berdasarkan Kemampuan Pertumbuhan di Berbagai kadar NaCl, suhu dan ph pada Acar Kubis dengan Kadar Garam 5% No. Isolat NaCl Suhu ph 6,5% 18% 10 C 45 C 4,4 9,6 Genus 1 M1a1 + - - - + + Lactobacillus* 2 M1a3 + - - + + + Lactobacillus* 3 M1a4 + - - - + + Lactobacillus* 4 M1a7 + - - - + + Lactobacillus* 5 M1a9 + - - - + + Lactobacillus* 6 M1a11 + - - - + + Lactobacillus* 7 M1a12 + - - + + + Lactobacillus* 8 M1a13 + - - - + + Lactobacillus* 9 M1a14 + - - - + + Lactobacillus* 10 M1a21 + - - - + + Lactobacillus* 11 M1a22 + - - - + + Lactobacillus* 12 M1a25 + - - + + + Lactobacillus* 13 M3b3 + - - - + + Lactobacillus* 14 M3b7 + - - + + + Lactobacillus* 15 M3b8 + - - + + - Lactobacillus 16 M3b9 + - - + + + Lactobacillus* 17 M3b10 + + - - + + Lactobacillus* 18 M3b11 + - - - + + Lactobacillus* 19 M3b12 + - - - + + Lactobacillus* 20 M3b14 + + - - + + Lactobacillus* 21 M3b15 + - - + + + Lactobacillus* 22 M3b17 + - - + + + Lactobacillus* 23 M3b18 + - - - + - Lactobacillus* 24 M3b19 + - - - + + Lactobacillus* 25 M3b21 + - - - + + Lactobacillus* 26 M3b25 + - - - + + Lactobacillus* Keterangan: + = tumbuh - = tidak tumbuh * = bakteri asam laktat yang diduga Lactobacillus

27 Hasil identifikasi genus bakteri asam laktat berdasarkan kemampuan pertumbuhannya di berbagai kadar NaCl, suhu dan ph pada acar kubis dengan kadar garam 7,5% dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Identifikasi Genus Bakteri Asam Laktat Berdasarkan Kemampuan Pertumbuhan di Berbagai kadar NaCl, suhu dan ph pada Acar Kubis dengan Kadar Garam 7,5% No. Isolat NaCl Suhu ph 6,5% 18% 10 C 45 C 4,4 9,6 Genus 1 Y2a1 + - - - + + Lactobacillus* 2 Y2a3 + - - - + + Lactobacillus* 3 Y2a4 + - - - + + Lactobacillus* 4 Y2a5 + - - - + + Lactobacillus* 5 Y2a8 + - - - + + Lactobacillus* 6 Y2a9 + - - - + + Lactobacillus* 7 Y2a13 + - - - + + Lactobacillus* 8 Y2a14 + - - - + + Lactobacillus* 9 Y3b1 + - - + + + Lactobacillus* 10 Y3b2 + - - - + + Lactobacillus* 11 Y3b3 + - - - + + Lactobacillus* 12 Y3b4 + - - + + - Lactobacillus 13 Y3b8 + - - - + + Lactobacillus* 14 Y3b10 + - - - + - Lactobacillus* 15 Y3b11 + - - - + + Lactobacillus* 16 Y3b13 + - - + + - Lactobacillus 17 Y3b15 + - - - + - Lactobacillus* 18 Y3b16 + - - + + - Lactobacillus 19 Y3b17 + - - - + + Lactobacillus* 20 Y3b20 + - - - + - Lactobacillus* 21 Y3b21 + - - - + - Lactobacillus* 22 Y3b26 + - - + + + Lactobacillus* 23 Y3b27 + - - + + + Lactobacillus* 24 Y3b29 + - - - + - Lactobacillus* 25 Y3b30 + - - - + + Lactobacillus* 26 Y3b32 + - - + + + Lactobacillus* Keterangan: + = tumbuh - = tidak tumbuh * = bakteri asam laktat yang diduga Lactobacillus Hasil pengamatan pada Tabel 3 dan 4 menunjukkan bahwa pengujian kemampuan pertumbuhan dari berbagai kadar garam, suhu, dan ph pada acar kubis dengan kadar garam 5% dan 7,5% hanya terdapat 4 isolat bakteri asam laktat yang termasuk ke dalam genus Lactobacillus. Isolat bakteri asam laktat tersebut mampu tumbuh dengan baik

28 pada kondisi ph 4,4 dan kadar NaCl 6,5%. Selain itu, terdapat sebanyak 48 isolat bakteri asam laktat pada acar kubis dengan kadar garam 5% dan 7,5% termasuk dalam bakteri Lactobacillus yang beradaptasi. 3.6. Potensi Probiotik Bakteri Asam Laktat Sebanyak 52 isolat bakteri asam laktat yang sudah diidentifikasi genusnya, selanjutnya dilakukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui potensi probiotiknya. Potensi probiotik bakteri asam laktat dapat diketahui melalui beberapa pengujian yang meliputi pengujian ketahanan terhadap asam (ph 3 dan ph 7), ketahanan terhadap garam empedu, dan pengujian aktivitas antimikroba. 3.6.1. Hasil Pengujian Ketahanan Terhadap Asam Bakteri asam laktat yang termasuk dalam bakteri probiotik harus mampu hidup dalam kondisi asam pada saluran pencernaan manusia. Di dalam pengujian ini, apabila isolat bakteri asam laktat mampu tumbuh pada media MRS B yang dikondisikan dalam keadaan asam ph 3 pada jam ke 0, 1,5, dan 3 maka isolat bakteri asam laktat tersebut dinyatakan tahan terhadap kondisi asam lambung, sementara bila isolat bakteri asam laktat mampu tumbuh pada media MRS B yang dikondisikan dalam keadaan ph 7 pada jam ke 0, 1,5, dan 3 maka isolat bakteri asam laktat tersebut dinyatakan tahan dalam saluran pencernaan usus manusia. Dari hasil pengamatan yang diperoleh, menunjukkan bahwa keseluruhan isolat bakteri asam laktat (ada 52 isolat) mampu tumbuh pada media MRS B yang telah dikondisikan dalam keadaan asam ph 3 dan ph 7 pada jam ke 0, 1,5, dan 3 yang ditandai dengan adanya kekeruhan pada media MRS A. Hasil pengujian ketahanan terhadap ph 3 dan ph 7 pada isolat M1a3 dapat dilihat pada Gambar 9.

29 a-i a-ii a-iii b-i b-ii b-iii Gambar 9. Hasil Pengujian Ketahanan Isolat M1a3 Terhadap ph 3 pada Jam ke 0 (ai), Jam ke 1,5 (a-ii), dan Jam ke 3 (a-iii), serta Ketahanan Isolat M1a3 Terhadap ph 7 pada Jam ke 0 (b-i), Jam ke 1,5 (b-ii), dan Jam ke 3 (b-iii) (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2017) 3.6.2. Hasil Pengujian Ketahanan Terhadap Garam Empedu Selain tahan terhadap asam, bakteri asam laktat yang termasuk dalam bakteri probiotik harus memiliki ketahanan terhadap garam empedu di dalam saluran pencernaan manusia. Di dalam pengujian ini, apabila isolat bakteri asam laktat mampu tumbuh pada media MRS B yang diberi penambahan garam empedu 0,3% pada jam ke 0, 2, dan 4 maka isolat bakteri asam laktat tersebut dinyatakan tahan terhadap garam empedu. Dari hasil pengamatan yang diperoleh, menunjukkan bahwa keseluruhan isolat bakteri asam laktat (ada 52 isolat) mampu tumbuh pada media MRS B yang telah diberi penambahan garam empedu pada jam ke 0, 2, dan 4 yang ditandai dengan adanya kekeruhan pada media MRS A. Hasil pengujian ketahanan terhadap garam empedu pada isolat M1a4 dapat dilihat pada Gambar 10.

30 a b c Gambar 10. Hasil Pengujian Ketahanan Isolat M1a4 Terhadap Garam Empedu pada Jam ke 0 (a), Jam ke 2 (b), dan Jam ke 4 (c) (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2017) 3.6.3. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Bakteri asam laktat yang tergolong probiotik memiliki senyawa antimikroba dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen. Di dalam pengujian ini, digunakan mikroorganisme patogen jenis Escherichia coli FNCC 0091 dan Staphylococcus aureus FNCC 0047. Isolat bakteri asam laktat yang memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri patogen dapat diketahui dengan melihat adanya zona bening pada sekitar lubang sumuran. Zona bening yang terbentuk dari isolat Y3b20 terhadap bakteri patogen S. aureus FNCC 0047 dan E. coli FNCC 0091 dapat dilihat pada Gambar 11. K 3 1 K 1 2 3 2 a b Keterangan: k = kontrol; 1, 2, 3 = ulangan Gambar 11. Zona bening yang terbentuk dari isolat Y3b20 terhadap bakteri patogen S. aureus FNCC 0047 (a); dan E. coli FNCC 0091 (b) (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2017)

31 Zona bening yang dihasilkan oleh isolat bakteri asam laktat dalam menghambat bakteri patogen Staphylococcus aureus dan Escherichia coli selanjutnya diukur diameternya (mm) dengan menggunakan jangka sorong. Hasil pengujian aktivitas antimikroba bakteri asam laktat terhadap bakteri patogen Staphylococcus aureus FNCC 0047 dan Escherichia coli FNCC 0091 pada acar kubis dengan kadar garam 5% dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Bakteri Asam Laktat terhadap Bakteri Patogen Staphylococcus aureus FNCC 0047 dan Escherichia coli FNCC 0091 pada Acar Kubis dengan Kadar Garam 5% Diameter Zona Bening (mm) Isolat Staphylococcus aureus FNCC 0047 Escherichia coli FNCC 0091 M1a1 7,87 ± 0,44 7,45 ± 0,78 M1a3 8,64 ± 0,44 9,14 ± 0,67 M1a4 9,31 ± 0,29 - M1a7 10,92 ± 1,16 - M1a9 11,18 ± 0,25 - M1a11 11,43 ± 0,44 - M1a12 10,16 ± 1,27 9,14 ± 0,92 M1a13 13,63 ± 0,15 - M1a14 6,77 ± 1,20 10,75 ± 2,07 M1a21 8,30 ± 0,39 8,21 ± 0,78 M1a22 9,91 ± 0,25 10,16 ± 0,44 M1a25 11,18 ± 0,25 - M3b3 8,81 ± 0,15 7,11 ± 0,72 M3b7 6,77 ± 0,53 5,34 ± 0,36 M3b8 9,14 ± 0,44 8,13 ± 0,44 M3b9 6,60 ± 0,51 5,59 ± 0,88 M3b10 9,99 ± 1,80 - M3b11 10,75 ± 1,55 - M3b12 10,16 ± 1,16 8,89 ± 0,92 M3b14 7,62 ± 0,51 7,03 ± 1,63 M3b15 10,58 ± 0,53 - M3b17 11,09 ± 0,82 11,30 ± 1,26 M3b18 6,35 ± 0,92 5,59 ± 0,92 M3b19 8,81 ± 0,53 8,72 ± 0,82 M3b21 10,16 ± 1,52 6,22 ± 0,54 M3b25 8,38 ± 1,16 5,59 ± 0 Keterangan: - = isolat BAL tidak mampu menghasilkan zona bening

32 Hasil pengujian aktivitas antimikroba bakteri asam laktat terhadap bakteri patogen Staphylococcus aureus FNCC 0047 dan Escherichia coli FNCC 0091 pada acar kubis dengan kadar garam 7,5% dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Bakteri Asam Laktat terhadap bakteri patogen Staphylococcus aureus FNCC 0047 dan Escherichia coli FNCC 0091 pada Acar Kubis dengan Kadar Garam 7,5% Diameter Zona Bening (mm) Isolat Staphylococcus aureus FNCC 0047 Escherichia coli FNCC 0091 Y2a1 9,65 ± 0,92 12,45 ± 3,08 Y2a3 9,57 ± 2,29 7,37 ± 1,27 Y2a4 11,85 ± 0,64 9,65 ± 1,59 Y2a5 8,64 ± 0,92 10,84 ± 0,39 Y2a8 11,68 ± 1,11 8,64 ± 1,08 Y2a9 9,06 ± 0,82 8,30 ± 1,40 Y2a13 11,85 ± 0,64 11,43 ± 0,44 Y2a14 11,09 ± 1,94 7,28 ± 2,05 Y3b1 11,26 ± 0,29 9,26 ± 1,62 Y3b2 7,75 ± 1,18 - Y3b3 9,99 ± 2,07 7,28 ± 0,39 Y3b4 12,45 ± 1,59 7,87 ± 0,44 Y3b8 8,30 ± 0,64 9,06 ± 0,59 Y3b10 8,47 ± 0,82 10,08 ± 1,40 Y3b11 10,24 ± 0,89 8,38 ± 0,25 Y3b13 8,04 ± 1,03 11,01 ± 1,25 Y3b15 7,62 ± 1,67 5,67 ± 0,73 Y3b16 5,16 ± 0,82 6,60 ± 1,59 Y3b17 9,31 ± 0,89 6,69 ± 0,78 Y3b20 7,11 ± 1,98 5,16 ± 0,15 Y3b21 8,21 ± 1,40 9,48 ± 0,15 Y3b26 6,10 ± 1,41 7,70 ± 1,92 Y3b27 6,69 ± 0,53 - Y3b29 5,59 ± 1,34 - Y3b30 8,21 ± 0,39 12,28 ± 1,25 Y3b32 5,67 ± 1,44 - Keterangan: - = isolat BAL tidak mampu menghasilkan zona bening Berdasarkan data yang diperoleh di Tabel 5 dan 6 menunjukkan bahwa isolat bakteri asam laktat lebih mampu menghambat Staphylococcus aureus FNCC 0047 dibandingkan Escherichia coli FNCC 0091. Zona bening terbesar dimiliki oleh isolat M1a13 yaitu sebesar 13,63 ± 0,15 terhadap bakteri Staphylococcus aureus FNCC 0047.