BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan masalah global yang sering dihadapi di dunia baik di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 : PENDAHULUAN. dan bermutu serta berorientasi pada kepuasan pasien. (2)

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, dan terjangkau. Hak warga negara dijamin oleh pemerintah dalam

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

BAB 1 : PENDAHULUAN. orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, yang mampu mewujudkan kesehatan optimal.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Menurut Undang Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 93 ayat 1 pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010, penduduk Indonesia

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif mencakup semua aspek promotif,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Penyelenggaraan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelayanan kesehatan. Undang-Undang No.36 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. sewaktu menikmati layanan jasa yang diberikan perusahaan. Perusahaan jasa harus

BAB I PENDAHULUAN. Peran utama pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan. pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

114 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan dorongan atau motivasi kepada pasien untuk menjalin ikatan dan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI. Rosmawati

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. produktivitas perusahaan. Dengan memberikan pelayanan kesehatan sebaik mungkin

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya yang dinilai mempunyai peranan cukup penting adalah penyelenggara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan. elemen utama di rumah sakit dan unit kesehatan.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien sebagai pengguna jasa merupakan salah satu indikator dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Gambaran kepuasan..., Venty Rahma Ayunda, FKM UI,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang diukur berdasarkan persyaratan-persyaratan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DALAM MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT JALAN RS ADENIN ADENAN MEDAN

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

BAB I PENDAHULUAN Sistem pelayanan kesehatan yang semula berorientasi pada pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Tingkat Kualitas Layanan

BAB I PENDAHULUAN. Kunci keberhasilan penyelenggaraan jasa kesehatan adalah. memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan menjawab segala

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan aktivitasnya sehari-hari (Noor, 2001). World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional pada Pelayanan Kesehatan Primer

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. hanya terbatas pada kebutuhan primer saja yang meliputi sandang, pangan,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR...vi DAFTAR LAMPIRAN...vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

b. Mayoritas responden dalam penelitian ini berumur tahun, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pelayanan puskesmas adalah untuk membangun. persahabatan yang mendorong hubungan dengan pasien sehingga puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan rumah sakit menghadapi suatu masalah global akan

Nasution (2004) berpendapat bahwa mutu mencakup suatu usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Penilaian pasien terhadap mutu pelayanan

ANALISIS KINERJA KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA AUTO 2000 GATOT SUBROTO MEDAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan karena kesehatan dinilai sangat berharga dan mahal. Dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Disusun Oleh :

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan masalah global yang sering dihadapi di dunia baik di negara-negara maju, negara-negara berkembang dan juga negara-negara miskin. Badan kesehatan dunia yaitu World Health Organization (WHO) berupaya agar pelayanan kesehatan di dunia dapat mewujudkan suatu sistem pelayanan yang baik untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dan pemerintah berusaha untuk dapat meningkatkan mutu atau kualitas dari pelayanan kesehatan baik dari segi sumber daya manusia dan dari segi ketersediaanya alat dan bahan penunjang medis. 1 Berdasarkan UU Kesehatan No.36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. 2 Tujuan pembangunan kesehatan dalam Program Pembangunan Nasional Indonesia, adalah mewujudkan Indonesia sehat pada tahun 2020. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka harus dilakukan upaya kesehatan menyeluruh, terpadu, dan merata yang dapat diterima dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Arahan ini mencakup bidang kesehatan gigi dan mulut yang nantinya akan dilaksanakan dengan memacu kemandirian masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut. 3 Pasien menjadi fokus utama dalam memberikan pelayanan kesehatan dan pelayanan rumah sakit. Dua hal yang harus diperhatikan dalam memberikan

2 pelayanan kepada pasien adalah kepuasan dan keamanan pasien. 4 Kepuasan pasien merupakan nilai subjektif terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Harapan pasien terhadap kualitas pelayanan yang diterima oleh masyarakat dapat dilihat dari beberapa aspek, contohnya seperti kemudahan pasien mengakses atau mendapatkan perawatan, operator yang kompeten dan terampil, kebebasan pasien memilih dokter atau rumah sakit, pengobatan yang sesuai dengan yang dikeluhkan, penjelasan operator tentang kondisi dan perawatan, penghargaan operator terhadap pasien, perhatian terhadap pasien, operator yang professional, perbaikan kondisi pasien setelah perawatan. 5 Kondisi dari keadaan sosial masyarakat yang semakin meningkat, maka masyarakat semakin sadar akan kualitas dari pelayanan yang diterimanya dan oleh karena itu, diperlukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pasien. Petugas kesehatan harus berusaha memberikan pelayanan yang memuaskan dan melakukan evaluasi berdasarkan persepsi dari pasien. Evaluasi kepuasan pasien dapat dilakukan dengan survey kepuasan yang dirasakan oleh pasien terhadap pelayanan yang diberikan atau yang diterima. 6 Kualitas pelayanan kesehatan dapat dinilai berdasarkan lima dimensi yaitu: tampilan fisik (tangible), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy). Kelima dimensi kualitas pelayanan ini dapat diukur dengan menggunakan metode SERVQUAL (Service Quality) yang merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan yang diberikan. 7

3 Menurut penelitian Danasra, Grita dan Yevis tentang kualitas pelayanan yang dinilai menggunakan metode ServQual pada poliklinik gigi di rumah sakit milik pemerintah Jawa Barat, menunjukkan ada tiga nilai gap tertinggi sehingga perlu dilakukannya evaluasi. Staf administrasi yang berkaitan dengan waktu tunggu yang lama menempati posisi pertama (0.62+1.07), diikuti oleh pengetahuan perawat gigi tentang kebutuhan pasien selama dilakukannya perawatan (0.38+0.74), dan komunikasi dokter gigi terkait dengan perawatan yang diberikan kepada pasien (0.32+0,65). 8 Penelitian yang dilakukan di Negara Ghana Afrika Barat dengan metode ServQual mengungkapkan adanya kesenjangan yang terjadi di tiga dimensi kualitias pelayanan dari lima dimensi kualitas pelayanan yang diteliti. Dimensi dengan kesenjangan negatif adalah dimensi daya tanggap (responsiveness), kehandalan (reliability), dan jaminan (assurance), sedangan dimensi bukti fisik (tangible) dan empati (emphaty) memiliki nilai gap yang positif. Nilai gap yang positif dari bukti fisik dan empati menunjukkan bahwa pasien merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan, sedangkan nilai gap negatif dari ketiga dimensi tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan dan keinginan pasien belum terpenuhi dengan gap terbesar (-2,91 untuk dimensi kehandalan), (-2,31 untuk dimensi daya tanggap), dan (-0,95 untuk dimensi jaminan). 9 Penelitian lainnya juga dilakukan di Kelantan Malaysia dengan menggunakan metode yang sama yaitu metode ServQual. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah dimensi cepat tanggap (Responsiveness), jaminan (Assurance), empati (Emphaty) merupakan dimensi yang memiliki skor tertinggi dan mempunyai nilai gap

4 positif. Nilai gap positif menunjukkan bahwa pasien merasa puas terhadap tiga dimensi kualitas pelayanan tersebut. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden menerima perawatan gigi pada saat kuisioner dibagikan. 10 Hasil pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap 10 orang responden yang berkunjung untuk menerima pelayanan ekstraksi gigi di RSGMP Universitas Andalas, 52 % pasien menyatakan puas terhadap pelayanan ekstraksi gigi yang diberikan oleh dokter gigi muda dan sisanya 48% menyatakan tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh dokter gigi muda. Salah satu misi dari FKG Universitas Andalas adalah dapat menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas sehingga dapat menghasilkan dokter gigi yang professional, bermoral tinggi, dan mampu menghadapi persaingan global. Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan atau RSGMP adalah rumah sakit gigi dan mulut yang digunakan oleh profesi tenaga kesehatan kedokteran gigi sebagai sarana prasana dalam proses pembelajaran, pendidikan dan penelitian. Dalam meningkatkan proses dan hasil pelayanan gigi dan mulut yang optimal bagi pasiennya, maka dibutuhkan evaluasi terhadap kinerja dan kualitas pelayanan dokter gigi muda di RSGMP Universitas Andalas. 11. Lulusan dokter gigi dari FKG Universitas Andalas diharapkan dapat memenuhi seluruh kebutuhan di Indonesia dan di dunia yang tidak hanya unggul dalam teori tetapi juga unggul dalam praktek. Ada beberapa macam tindakan dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RSGMP Universitas Andalas yang dilakukan oleh dokter gigi muda diantaranya adalah tindakan promotif, tindakan preventif, tindakan kuratif, dan tindakan rehabilitatif. Salah satu contoh tindakan kuratif yang dilakukan oleh dokter gigi muda

5 adalah tindakan pencabutan gigi atau ekstraksi gigi. Ekstraksi gigi adalah suatu proses pengeluaran gigi dari alveolus, dimana gigi tersebut tidak dapat dilakukan perawatan lagi. Ekstraksi gigi juga merupakan tindakan bedah minor pada bidang kedokteran gigi yang melibatkan jaringan keras dan jaringan lunak di rongga mulut. 12 Data yang diperoleh dari RSGMP Universitas Andalas tentang kunjungan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan dokter gigi muda selama tahun 2016 adalah sebanyak 10.200 kunjungan, dari jumlah tersebut 4,8% pelayanan tindakan maloklusi, 18,5% pelayanan tindakan penyakit periodontal, 21,8% pelayanan tindakan restorasi, 9,4% pelayanan tindakan perawatan pulpa, 6,5% pelayanan tindakan protesa, 3,6% pelayanan tindakan penyakit mulut, 3,3% pelayanan tindakan bedah minor, dan 25,4% pelayanan tindakan ekstraksi gigi. 13 Dari data tersebut, pelayanan untuk tindakan ekstraksi gigi merupakan pelayanan yang paling banyak ditangani selama tahun 2016 oleh dokter gigi muda di RSGMP Universitas Andalas. 13 Tingkat kepuasan pasien pasca ekstraksi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGMP Universitas Andalas berguna untuk mengetahui sejauh mana dimensi kualitas pelayanan kesehatan yang telah diselenggarakan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari pasien tersebut. Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimanakah tingkat kepuasan pasien pasca ekstraksi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGMP Universitas Andalas.

6 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana hubungan dimensi kualitas pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien pasca ekstraksi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGMP Universitas Andalas? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dimensi kualitas pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien pasca ekstraksi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGMP Universitas Andalas. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien pasca ekstraksi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGMP Unand. 2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kepuasan pasien terhadap bukti fisik (tangible) pasca ekstraksi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGMP Unand. 3. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kepuasan pasien terhadap kehandalan operator (reliability) pasca ekstraksi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGMP Unand. 4. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kepuasan pasien terhadap empati (emphaty) pasca ekstraksi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGMP Unand.

7 5. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kepuasan pasien terhadap pelayanan cepat tanggap (responsiveness) pasca ekstraksi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGMP Unand. 6. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kepuasan pasien terhadap jaminan pelayanan (assurance) pasca ekstraksi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGMP Unand. 7. Untuk mengetahui hubungan antara tangible dengan tingkat kepuasan pasien pasca ekstraksi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGMP Unand. 8. Untuk mengetahui hubungan antara reliability dengan tingkat kepuasan pasien pasca ekstraksi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGMP Unand. 9. Untuk mengetahui hubungan antara emphaty dengan tingkat kepuasan pasien pasca ekstraksi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGMP Unand. 10. Untuk mengetahui hubungan antara responsiveness dengan tingkat kepuasan pasien pasca ekstraksi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGMP Unand. 11. Untuk mengetahui hubungan antara assurance dengan tingkat kepuasan pasien pasca ekstraksi gigi yang dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGMP Unand. 12. Untuk mengetahui posisi atribut dalam diagram kartesius

8 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti Dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang pelayanan yang baik kepada pasien sehingga kepuasan pasien tercapai, khususnya tentang pelayanan ekstraksi gigi. 2. Bagi dokter gigi muda Dapat memberikan motivasi dan masukkan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien di RSGMP Unand, khususnya tentang pelayanan ekstraksi gigi. 3. Bagi RSGMP Unand Dapat dijadikan sebagai bahan penilaian dan evaluasi terhadap pelayanan pasien terutama tindakan ekstraksi gigi. 4. Bagi Masyarakat Dapat dijadikan sarana untuk memberikan saran dan kritik terkait pelayanan yang diberikan oleh RSGMP Unand khususnya pelayanan ekstraksi gigi. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah melihat tingkat kepuasan pasien pasca ekstraksi yang dilakukan oleh dokter gigi muda di RSGMP Universitas Andalas yang berhubungan dengan lima dimensi kualitas pelayanan (mutu pelayanan) yaitu tampilan fisik (tangible), kehandalan (reliability), empati (emphaty), daya tanggap (responsiveness) dan jaminan (assurance).