PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN WINGEOM DALAM MODEL LEARNING CYCLE PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK SMP KELAS VIII Oleh: Alfha Vionita 1),Kamid 2), Jefri Marzal 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi 2) Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi Email: alfha.vionita@yahoo.com ABSTRAK Dalam pembelajaran matematika diperlukan visualisasi dan animasi dari serangkaian obyek-obyek, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran. Akan tetapi ada beberapa masalah dalam pembelajaran matematika seperti tidak optimalnya penggunaan media pembelajaran, proses belajar matematika dapat menimbulkan rasa jenuh dan membosankan apalagi jika diajarkan pada jam-jam terakhir pembelajaran sehingga minat dan motivasi siswa kurang dalam belajar, kurangnya penguasaan konsep, serta pembelajaran yang hanya berpusat pada guru. Padahal penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan/isi pelajaran. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa media pembelajaran matematika menggunakan Wingeom yang diintegrasikan dalam model Learning Cycle pada materi bangun ruang sisi datar untuk SMP Kelas VIII serta mengetahui keefektifan media pembelajaran menggunakan Wingeom yang diintegrasikan dalam model Learning Cycle pada materi bangun ruang sisi datar melalui penyebaran angket dan tes. Jenis penelitian ini merupakan penilitian pengembangan. Penelitian ini mengembangakan media pembelajaran menggunakan Wingeom yang diintergasikan ke dalam model Learning Cycle dan pemberian tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket penilaian ahli materi dan ahli media, angket tanggapan guru dan siswa, dan tes hasil belajar siswa. Setelah media pembelajaran selesai maka media pembelajaran divalidasi oleh para ahli. Validasi dilakukan oleh ahli materi dan ahli media pembelajaran sampai media pembelajaran dinyatakan layak untuk diujicobakan. Selanjutnya media direvisi sesusai saran yang diberikan validator dan setelah itu masuk ke tahap ujicoba. Uji coba dilakukan dengan meminta tanggapan guru matematika dan siswa sebagai subjek penelitian. Setelah itu media pembelajaran tersebut diimplementasikan pada proses pembelajaran yang sebenarnya pada siswa di kelas VIIIA SMPN 17 Kota Jambi. Berdasarkan hasil post-test yang telah dilakukan di akhir pembelajaran diperoleh 83,33% nilai siswa yang telah memenuhi KKM. Selanjutnya dari hasil analisis angket persepsi siswa termasuk dalam kategori sangat positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa media pembelajaran menggunakan Wingeom dalam model Learning Cycle pada materi bangun ruang sisi datar untuk SMP Kelas VIII masuk dalam kategori efektif. Kata Kunci : Pengembangan, Media pembelajaran, Wingeom, Model Learning Cycle, Bangun ruang sisi datar, Matematika. Page 1
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN WINGEOM DALAM MODEL LEARNING CYCLE PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK SMP KELAS VIII Oleh: Alfha Vionita 1),Kamid 2), Jefri Marzal 2) 3) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi 4) Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi Email: alfha.vionita@yahoo.com PENDAHULUAN Dalam pembelajaran matematika diperlukan visualisasi dan animasi dari serangkaian obyek-obyek, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran. Sutjipto (2013:7) menyatakan bahwa media dalam proses belajar mengajar merupakan alat untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Sehingga dalam kegiatan belajar mengajar dapat digunakan media pembelajaran untuk mengkongkretkan materi-materi yang bersifat abstrak, dimana media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru sampaikan melalui kata-kata atau kalimat. Kemampuan mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang sisi datar merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa SMP kelas VIII pada materi geometri dan pengukuran. Kemampuan dasar ini diperlukan agar siswa dapat memahami dengan baik sifatsifat bangun ruang sisi datar serta menentukan ukuran luas dan volume dari bangun ruang. Media pembelajaran digunakan untuk memvisualisasikan dan menjelaskan dengan jelas setiap model bangun ruang. Seperti yang dinyatakan oleh Sundayana (2013:6) yaitu media dapat dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pesan yang dimaksud dapat berupa materi pelajaran, dimana keberadaan media tersebut dimaksudkan agar pesan dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Media pembelajaran juga mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan peserta didik sehingga menjadi lebih efektif. Berdasarkan hasil observasi kepada guru matematika kelas VIII SMPN 17 Kota Jambi, bahwa tidak optimalnya penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh guru sehingga proses belajar kurang efektif. Salah satu penyebabnya seperti tidak adanya papan tulis berpetak di dalam kelas sebagai media pembelajaran pada materi bangun ruang sisi datar sehingga guru hanya menggunakan buku dan papan tulis saja. Selanjutnya dari hasil wawancara penulis terhadap beberapa siswa bahwa proses belajar matematika dapat menimbulkan rasa jenuh dan membosankan apalagi jika diajarkan pada jam-jam terakhir pembelajaran. Seperti yang sudah diteliti oleh Lestari (2012) bahwa pada pokok bahasan bangun ruang Page 2
tidak semua siswa dapat dengan mudah menvisualisasikan bangun ruang kubus dan balok. Padahal sarana penunjang pembelajaran Information and Communication Technology (ICT) di SMPN 17 Kota Jambi sudah cukup bagus yakni terdapatnya jaringan internet, daya listrik memadai, memiliki infokus dan ruang kelas memiliki jaringan listrik. Sedangkan penggunaan media berbasis komputer pada pembelajaran kurang, karena guru belum menggunakan media pembelajaran berbasis ICT pada materi bangun ruang sisi datar. Untuk mengantisipasi hal tersebut, dibutuhkan suatu media pembelajaran berbasis ICT yang mampu memvisualisasikan dengan jelas materi bangun ruang. Arifin dan Setiyawan (Kurniawati, 2013:12) menyatakan tentang peran ICT dalam proses kegiatan belajar yaitu penyampaian materi pelajaran semakin menyenangkan, kualitas penerimaan informasi pelajaran yang lebih baik, dan dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran yang lebih menarik dan mendalam. Untuk mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran terutama pada jam-jam terakhir belajar siswa, maka media pembelajaran yang dikembangkan dengan wingeom dapat diintegrasikan penggunaannya dalam model pembelajaran Learning Cycle (LC). Hal ini dikarenakan karakteristik kegiatan belajar pada masing-masing tahap Learning Cycle mencerminkan pengalaman belajar dalam mengkontruksi dan mengembangkan pemahaman konsep, sehingga bisa membantu dalam pembelajaran materi bangun ruang. Pada rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) dari LC yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif. LC patut dikedepankan, karena sesuai dengan teori belajar Piaget (Renner et al dalam Ngalimun, 2013:147) teori belajar yang berbasis konstruksivisme. Menurut prinsip konstruktivisme, seorang pengajar atau guru berperan sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar siswa berjalan dengan baik. Dengan diintegrasikannya penggunaan media pembelajaran Wingeom ke dalam model pembelajaran Learning Cycle, diharapkan siswa tidak hanya mendengarkan keterangan dari guru tetapi dapat berperan aktif dengan media untuk menggali dan memperkaya pemahaman mereka terhadap konsepkonsep yang dipelajari. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan sebuah penelitian pengembangan yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran menggunakan Wingeom dalam Model Siklus Belajar ( Learning Cycle) pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar untuk SMP Kelas VIII KAJIAN PUSTAKA Tinjauan Penelitian Pengembangan Menurut Setyosari (2012:214-215) penelitian pengembangan merupakan suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk bidang administrasi, pendidikan dan sosial Page 3
lainnya masih rendah. Padahal banyak produk tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu dihasilkan melalui research and development ( Sugiyono, 2013:407-408). Tinjauan Media Pembelajaran Menurut Sundayana ( 2013:4) secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Tinjauan Learning Cycle Menurut Ngalimun (2013:145) menyatakan bahwa Siklus Belajar (Learning Cycle) yang disingkat dengan LC adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar ( student centered). Tahapan model LC terdiri dari 5 fase yaitu fase Engagement bertujuan mempersiapkan diri pebelajar agar terkondisi dalam menempuh fase berikutnya, fase Exploration siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil tanpa pengajaran langsung dari guru, fase Explaination guru harus mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri, fase Elaboration siswa menerapkan konsep dan keterampilan dalam situasi baru, dan fase Evaluation dilakukan evaluasi terhadap efektifitas fase-fase sebelumnya. Tinjauan Efektifitas Berdasarkan Yamasari (2010) yaitu suatu media pembelajaran berbasis ICT dikatakan efektif jika memenuhi indikator tentang skor tes hasil belajar siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan media pembelajaran berbantuan komputer tuntas dan adanya respon positif siswa yang ditunjukkan dari angket. Sehingga diharapkan sebelum menggunakan atau membuat suatu media, seorang guru perlu memperhatikan keefektifan media tersebut dalam proses pembelajaran, agar pembelajaran yang akan dilakukan bisa berjalan maksimal. METODE PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (Reseacrh and Develompment). Model penelitian yang digunakan yaitu model ADDIE berdasarkan Branch (2009). Tahapan model pengembangan ADDIE yang dikembangkan terdiri dari lima tahap utama, yaitu (A)nalyze, (D)esign, (D)evelop, (I)mplement, dan (E)valuate. Kelima fase atau tahapan dalam model ADDIE ini harus dilakukan secara sistematik. Prosedur Pengembangan 1. Tahap Analisis (Analyze) Pada tahap ini merupakan tahap pra perencanaan, yaitu pemikiran tentang produk baru yang akan dikembangkan. Peneliti melakukan validasi kesenjangan kinerja, menetapkan tujuan, menganalisis peserta didik, sumber daya yang tersedia, dan rencana kerja. 2. Tahap Perancangan (Design) Prosedur umum yang dilakukan pada tahap desain yaitu mengadakan atau membuat hal yang dibutuhkan, menyusun evaluasi formatif desain, dan menghasilkan strategi pengujian. Pada tahap ini peneliti merancang media pembelajaran dengan langkah awal membuat story board selanjutnya membuat media pembelajaran. Perancangan media yang dibuat dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, revisi dan perbaikan dilakukan hingga media tersebut selesai. 3. Tahap Pengembangan (Develop) Pada tahap ini, dilakukan uji coba produk berupa ujicoba perorangan yang dilakukan oleh seorang guru matematika, ujicoba kelompok kecil yang melibatkan 8 orang siswa, selanjutnya ujicoba Page 4
kelompok besar yang melibatkan 26 siswa (kelas non subjek). 4. Tahap Implementasi (Implement) Pada tahap ini diimplementasikan rancangan media pembelajaran yang telah dikembangkan pada situasi yang nyata yaitu di kelas. Peneliti melakukan kegiatan pembelajaran di kelas subjek yaitu VIII A dengan jumlah siswa 36 orang selama 4 kali pertemuan. 5. Tahap Evaluasi (Evaluation) Evaluasi dilakukan untuk memperoleh beragam reaksi dari berbagai pihak terhadap media pembelajaran yang dikembangkan apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Evaluasi di laksanakan baik sebelum maupun setelah tahap implementasi, artinya setiap langkah pengembangan dengan model ADDIE dilaksanakan evaluasi guna untuk menghasilkan media pembelajaran yang efektif. Teknik Analisis Data Penilaian media pembelajaran pada tahap validasi dan uji coba produk menggunakan instrument berupa angket yang harus diisi oleh responden. Instrumen-instrumen tersebut memiliki jawaban sebagai berikut: 4 = Baik Sekali 3 = Cukup Baik 2 = Kurang Baik 1 = Tidak Baik Pada angket ahli materi dinilai oleh pakar materi, sedangkan pada angket ahli media yang dinilai oleh pakar media yang didalamnya terdapat 12 pernyataan. Analisis perhitungannya yaitu jumlah skor kriterium (N) bila butir soal mendapat skor tertinggi = 4 x 12 = 48 dimana skor 4 = skor tertinggi tiap butir, 12 jumlah pertanyaan, dan 1 adalah jumlah responden. Secara kontinu dapat dibuat kategori interval sebagai berikut: 12 N < 24 : sangat tidak baik 24 N < 36 : kurang baik 36 N < 48 : cukup baik N= 48 : baik sekali Untuk melihat efektifitas media pembelajaran pada proses belajar mengajar menggunakan Wingeom yang diintegrasikan dalam model Learning Cycle pada materi bangun ruang sisi datar dilakukan dengan menghitung respon positif siswa yang ditunjukkan dari angket yang diberikan untuk siswa terhadap suatu kriteria dengan cara positif menurut Khabibah (Yamasari, 2010:4) yaitu: 85% RS : sangat positif 70% RS<85% : positif 50% RS< 70% : kurang RS < 50% : tidak positif RS = persentase respon siswa dengan kriteria tertentu. Selanjutnya dilaksanakan post-test untuk melihat manfaat penggunaan media pembelajaran pada hasil belajar siswa tersebut. Perhitungan persentase hasil belajar siswa melalui test diakhir pembelajaran yang berpatok pada KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75 dengan standar ketuntasan kelas adalah lebih dari atau sama dengan 80%. Teknik analisis data menggunakan rumus ratarata yaitu: Persentase jawaban = x 100% Keterangan: F = banyak siswa yang nilainya sesuai KKM N= banyaknya siswa HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengembangan Hasil yang diperoleh dari penelitian pengembangan ini yaitu: (1) suatu media pembelajaran matematika menggunakan Wingeom yang Page 5
diintegrasikan ke dalam model Learning Cycle pada materi bangun ruang sisi datar untuk SMP Kelas VIII; (2) hasil penilaian isi materi dan media oleh ahli materi dan ahli media, (3) penilaian siswa terhadap media pembelajaran yang telah dibuat; (4) hasil belajar siswa terhadap penggunaan media pembelajaran matematika menggunakan Wingeom yang diintegrasikan ke dalam model Learning Cycle pada materi bangun ruang sisi datar untuk SMP Kelas VIII. Analisis Data Validasi Materi dan Media Pada tahap ini peneliti memilih seorang ahli materi pembelajaran dan seorang yang berpengalaman sebagai validator media pembelajaran. Hasil klasifikasi ahli media yaitu media dikatakan efektif karena berada pada kualitas cukup baik dengan jumlah nilai 43 yang termasuk kedalam kategori 36 N < 48 : cukup baik. Adapun komentar dan saran umum yang diberikan oleh ahli media terhadap media ini sebelum media dinyatakan layak untuk diujicoba lapangan dengan revisi sesuai saran yaitu berikan penekanan pada petunjuk penggunaan aplikasi Wingeom. Selanjutnya hasil validasi materi yaitu media dikatakan efektif karena berada pada kualitas cukup baik berada dalam kategori 36 N < 48 dengan Saran dan komentar yang diberikan validator materi yaitu media pembelajaran sudah dapat digunakan dengan catatan revisi tentang materi yang lebih dipadatkan kembali dan diberikan keterangan pada rumus yang lebih lengkap. 1. Analisis Data Ujicoba Perorangan Pada ujicoba perorangan dilakukan oleh seorang guru matematika. Guru matematika tersebut sebagai responden yang akan mengamati dan menilai media pembelajaran yang telah direvisi. Kemudian responden diminta untuk memberikan penilaian dengan menggunakan angket. Hasil tanggapan guru matematika terhadap media pembelajaran yang telah dikembangkan diperoleh jumlah skor 46 dari jumlah skor tertinggi 48 yang termasuk kedalam kategori 36 N < 48 dengan kualitas cukup baik. Komentar yang diberikan yaitu pada gambar bangun lebih diperjelas kembali dengan memberi warna yang berbeda. 2. Analisis Data Ujicoba Kelompok Kecil Ujicoba kelompok kecil dengan subjek yang diambil oleh peneliti sebanyak 8 orang siswa non subjek yang dipilih secara acak dari siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi, proses kegiatan pembelajaran dilakukan selama 4x pertemuan. Hasil angket respon siswa terhadap media pembelajaran yaitu tentang penggunaan karaktek/huruf pada media pembelajaran yangmana siswa beranggapan bahwa hurufnya sebaiknya lebih diperbesar ukurannya. Siswa juga diberikan post-test dengan hasil yaitu semua mencapai batas KKM yaitu 75. 3. Analisis Data Ujicoba Kelompok Besar Tahap ujicoba kelompok besar ini mengambil subjek penelitian satu kelas sebanyak 26 siswa non subjek di SMPN 17 Kota jambi dengan proses pembelajaran sebanyak 4 kali pertemuan. Dari hasil angket yang telah diberikan pada umumnya media pembelajaran sudah bisa digunakan oleh siswa dan mudah pengoperasiannya. Hanya mungkin tinggal dicek ulang kembali tentang penulisan dan ukuran tulisan supaya siswa lebih jelas dan mudah memahaminya. Pada tahap ini siswa juga diberikan post-test yang berguna untuk mengetahui hasil belajar siswa apakah Page 6
sudah memenuhi KKM. Hasil post-test yang diperoleh yaitu presentase siswa yang tuntas memenuhi KKM sebesar 80,77% yang sudah masuk kategori media pembelajaran sudah efektif untuk digunakan pada proses pembelajaran dengan perincian 21 siswa yang tuntas dan 5 siswa yang belum tuntas. 4. Analisis Data Hasil post-test siswa Media pembelajaran menggunakan Wingeom yang diintegrasikan kedalam model Learning Cycle diimplementasikan kedalam kelas nyata yaitu VIIIA dengan jumlah siswa 36 orang. Selanjutnya dilakukan post-test untuk melihat hasil belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran apakah sudah memenuhi KKM yaitu 75 dan lebih atau sama mencapai syarat ketuntasan kelas dengan 80% siswa tuntas. Berdasarkan hasil posttest siswa yang dilakukan peneliti, didapat rata-rata dan persentase nilai siswa yang memenuhi KKM yaitu 83,33% dengan jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 6 orang dan jumlah siswa tuntas sebanyak 30 orang. 5. Analisis Data Hasil Respon Siswa terhadap Media Pembelajaran Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan peneliti bahwa persentase aspek efektivitas media pembelajaran menggunakan Wingeom dalam model Learning Cycle pada materi bangun ruang sisi datar untuk SMP Kelas VIII yang diimplementasikan di kelas VIIIA SMPN 17 Kota Jambi memiliki persentase sebesar 89,62% sehingga masuk dalam kategori sangat baik. Pembahasan Pada tahap analisis diperoleh bahwa masih kurangnya motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika dan kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh guru sehingga proses belajar kurang efektif karena guru hanya menggunakan papan tulis dan buku saja. Sehingga dikembangkan media pembelajaran menggunakan Wingeom yang diitegrasikan ke dalam model Learning Cycle. Validasi media oleh ahli media dan ahli materi diperoleh kriteria cukup bagus yang termasuk kedalam kategori 36 N < 48 dengan skor 43 dan 46 secara berturut-turut. Tahap selanjutnya dengan mengujicobakan media pembelajaran dalam skala perorangan, kelompok kecil, dan kelompok besar. Secara keseluruhan penilaian dan tanggapan melalui angket baik guru maupun siswa menunjukkan hasil yang baik. Pada ujicoba perorangan diperoleh skor 46 yang termasuk kedalam kategori 36 N < 48 dengan kualitas cukup baik. Ujicoba kelompok kecil terdapat revisi media tentang karakter huruf dan juga hasil post-test telah memenuhi KKM. Ujicoba kelompok besar siswa pada umumnya mudah dalam pengoperasian media. Kemudian dilakukan post-test dengan hasil yang diperoleh sebesar 80,77% sudah mencapai KKM. Pada tahap implementasi dilakukan pada kelas yang sebenarnya yaitu media pembelajaran menggunakan Wingeom yang diitegrasikan dalam model Learning Cycle dengan alokasi waktu 4 x pertemuan. Hasil analisis data soal post test diperoleh persentase 83,33% siswa tuntas atau mencapai KKM yaitu 75, dan presentase aspek efektifitas penggunaan media pembelajaran sebesar 89,62% dengan kategori sangat baik. Sehingga disimpulkan bahwa media pembelajaran menggunakan Wingeom yang diintergrasikan ke dalam model Learning Cycle dapat dikategorikan efektif, yang disebabkan dari hasil angket yang menunjukkan respon positif dan Page 7
presentasi hasil belajar siswa yang telah memenuhi batas KKM. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pengembangan tentang pengembangan media pembelajaran menggunakan Wingeom dalam model Learning Cycle pada materi bangun ruang sisi datar untuk SMP kelas VIII, maka dapat diambil kesimpulan berupa : 1. Pada tahap pembuatan media pembelajaran pada materi bangun ruang sisi datar untuk SMP Kelas VIII menggunakan Wingeom yang diintegrasikan dalam model pembelajaran Learning Cycle. Model pengembangan media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model pengembangan ADDIE yang merupakan singkatan dari analysis, design, development, implementation dan evaluation. Tahap awal pada penelitian yaitu analyze peneliti melakukan observasi untuk mengetahui kesenjangan kinerja, menetapkan tujuan, menganalisis peserta didik, sumber daya yang tersedia, dan rencana kerja. Setelah tahapan analisis dilaksanakan barulah peneliti masuk ke tahap design, dengan mengadakan atau membuat hal yang dibutuhkan yaitu membuat story board dan pembuatan media pembelajaran Wingeom, menyusun evaluasi formatif design berupa validasi media oleh para ahli, dan menghasilkan strategi pengujian. Selanjutnya masuk ke tahap development dimana media yang telah divalidasi oleh 1 orang validator media dan 1 orang validator materi dikembangkan sampai media dinyatakan layak untuk diujicobakan ke uji coba perorangan dengan responden 1 orang guru matematika, uji coba kelompok kecil yang terdiri dari 8 siswa dan uji coba kelompok besar yang terdiri 26 siswa. Setelah dilaksanakan uji coba dengan melihat tanggapan dan persepsi responden terhadap penggunaan media pembelajaran, maka dilakukan revisi sesuai dengan saran dan tanggapan yang diberikan oleh responden. Tahap selanjutnya yaitu implement yang dilaksanakan dikelas VIIIA SMPN 17 Kota Jambi, dimana media pembelajaran digunakan pada kegiatan pembelajaran yang sesungguhnya. Jika tahap implementasi telah selesai dilaksanakan selanjutnya dilakukan evaluation terhadap media pembelajaran dengan evaluasi formatif dan sumatif, evaluasi formatif dilakukan pada setiap tahap untuk perbaikan media sedangkan evaluasi sumatif dilakukan untuk menentukan efektifitas. Media dikatakan effektif jika telah mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah dan media dipersepsikan secara positif oleh siswa. 2. Efektifitas media pembelajaran menggunakan Wingeom dalam model Leraning Cycle pada materi bangun ruang sisi datar untuk SMP kelas VIII dapat dilihat dari persepsi siswa dan hasil belajar siswa selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan analisis angket persepsi siswa diperoleh hasil persentase ratarata aktivitas penggunaan media pembelajaran yaitu 89,63% yang termasuk dalam kategori sangat positif. Selanjutnya untuk hasil belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran selama proses kegiatan pembelajaran terlihat bahwa Page 8
presentase siswa yang tuntas sesuai KKM sebesar 83,33% dimana siswa yang tuntas 30 orang dan yang belum tuntas 6 orang dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50. Sehingga dapat dikatakan bahwa media pembelajaran menggunakan Wingeom dalam model Learning Cycle pada materi bangun ruang sisi datar untuk SMP Kelas VIII masuk dalam kategori effektif. Saran 1. Peneliti menyarankan kepada guru mata pelajaran matematika untuk menggunakan media pembelajaran ini pada proses belajar mengajar pada materi bangun ruang sisi datar, karena dengan menggunakan media pembelajaran matematika berbasis komputer seperti ini akan membuat siswa lebih termotivasi dan berminat untuk belajar matematika serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Penulis juga menyarankan untuk peneliti pengembangan selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan dengan menguji efektifitas media pembelajaran yang dikembangkan ini dengan media pembelajaran matematika yang lainnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jambi: GP Press Branch, Robert. 2009. Instructional Design : The ADDIE Approach. USA: Springer Emzir. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatatif. Jakarta: Rajawali Pers Firmasari, Siska, Sukestiyarno, dan Mariani. 2013. Pengembangan Bahan Ajar menggunakan Taksonomi SOLO Superitem dengan Tutor Sebaya Berbantuan Wingeom. e-jurnal UJMER. Volume 1. http://journal.unnes.ac.id/sju/index. php/ujmer 24 Januari 2014 Kurniawati, Anis. 2013. Pengembangan Video Pembelajaran dengan Model Contextual Teaching And Learning (CTL) pada Materi Himpunan. Skripsi. Semarang: IKIP PGRI Semarang Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang: Akademia Permata Lestari,Widya Awit. 2012. Pengaplikasian Program Wingeom pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok. (Prosiding) diakses tanggal 9 Januari 2014 Mulyatiningsih, Endang. 2011. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Yogyakarta: Alfabeta bandung Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran (Sebuah pendekatan baru). Jakarta: referensi (GP Press Group) Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Purnomo, Joko. 2013. Membuat File Pembelajaran Dinamis dengan Wingeom. Widyaiswara P4TK Matematika Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta Page 9
Rudhito, Andy. 2008. Geometri dengan Wingeom. Yogyakarta: Universitas Santa Dharma Sani, Riduwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Setyosari, Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif Kualitatif & RND). Bandung: Alfabeta Sundayana, Rostina. 2013. Media Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta. Sutama, I Ketut, I Gusti Putu Suharta dan Gede Suweken. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Geometri SMA Berdasarkan Teori Van Hiele Berbantuan Wingeom dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa. e-jurnal Program Pascasarjana Univ. Pendidikan Ganesha. Volume 3. 24 Januari 2014 Sutjipto, Bambang dan Cecep Kustandi. 2013. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia Wahono. 2006. Aspek dan Kriteria Penilaian Media Pembelajaran. http://romisatriawahono.net/2006/0 6/21 diakses 1 Maret 2014 Wena, Made. 2008. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Malang: Bumi Aksara Yamasari, Yuni. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT yang Berkualitas (Seminar Nasional Pascasarjana X-ITS Page 10