PEMILU JERMAN 2017: PARTAI, ISU DAN MASA DEPAN POLITIK JERMAN

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PEMILU DI JERMAN

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan umum di Jerman ke-18 di tahun 2013 memecahkan rekor, partai

SISTEM PEMILIHAN UMUM

KEMENANGAN KELOMPOK KONSERVATIF DALAM PEMILU DI JERMAN DAN MASA DEPAN UNI EROPA Oleh Dewi Astuti Mudji

PEMILU. Oleh : Nur Hidayah

Camile Giousouf, Muslimah Pertama Partai Demokratik Kristen Jerman

SEJARAH PEMILU DUNIA

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

Sistem Pemilihan Umum

Partisipasi Politik dan Pemilihan Umum

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

Tujuan, Metodologi, dan Rekan Survei

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasca reformasi tahun 1998, landasan hukum pemilihan umum (pemilu) berupa Undang-Undang mengalami perubahan besar meskipun terjadi

Pengantar Ketua KPU. Assalamu alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1

BAB V PENUTUP. sistem-sistem yang diterapkan dalam penyelenggaraan Pemilu di kedua Pemilu itu

Menuju Pemilu Demokratis yang Partisipatif, Adil, dan Setara. Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia Jakarta, 16 Desember 2015

PEMILIHAN UMUM DAN SISTEM KEPARTAIAN : SUATU STUDI TERHADAP PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) DALAM PEMILU LEGISLATIF DPRD KOTA MEDAN 2004

RDPU Baleg DPR RI. 14 Juli 2010

Penyelenggara Pemilu Harus Independen

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

BAB V KESIMPULAN. European Coal and Steel Community (ECSC), European Economic. Community (EEC), dan European Atomic Community (Euratom), kemudian

Suprastruktur Politik, Tenno & Masyarakat serta Sistem Pemilu dan Kepartaian Jepang

NEGARA-NEGARA YANG MELAKUKAN PERUBAHAN SISTEM PEMILU

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

SISTEM PEMILU DI MEKSIKO

PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007

PEMILIHAN UMUM. R. Herlambang Perdana Wiratraman, SH., MA. Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, 6 Juni 2008

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK...

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 51/PUU-XI/2013 Tentang Kewenangan KPU Dalam Menetapkan Partai Politik Peserta Pemilu

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

I. PENDAHULUAN. pemimpin negara dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi

BAB II TINAJAUAN UMUM TENTANG PEMILU DAN KONSEPS DASAR PEMBENTUKAN PARLIAMENTERY THRESHOLD DI INDONESIA

Pembaruan Parpol Lewat UU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

Sistem Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014 Oleh Husni Kamil Manik (Ketua KPU RI Periode )

BAB I PENDAHULUAN. tangan rakyat, maka kekuasaan harus dibangun dari bawah. diantaranya adalah maraknya praktik-praktik money politics.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SISTEM KEPARTAIAN DAN PEMILU. Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017

Evaluasi Pemilih atas Kinerja Dua Tahun Partai Politik. Survei Nasional Maret 2006 Lembaga Survei Indonesia (LSI)

Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin

Antara Harapan dan Kecemasan Menyusup di Celah Sempit Pemilu 2004

KODIFIKASI UNDANG-UNDANG PEMILU

Bab I. Pendahuluan. proses pengambilan keputusan antara lain dengan melalui kampanye politik sebagai

BAB V KESIMPULAN. standar Internasional mengenai hak-hak perempuan dan diskriminasi peremupuan

BAB V KESIMPULAN. serangan Paris oleh kaum Islamis dengan pandangan-pandangan SYRIZA terhadap

TANTANGAN DAN PELUANG PEREMPUAN DI PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF TAHUN 2014

Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik

ISU-ISU PUBLIK DAN PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA 2007

Pemilu Serentak 2019 dan Penguatan Demokrasi Presidensial di Indonesia. Oleh Syamsuddin Haris

Dermawan Zebua DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

BAB I PENDAHULUAN. dikelola salah satunya dengan mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 51/PUU-XI/2013 Tentang Kewenangan KPU Dalam Menetapkan Partai Politik Peserta Pemilu

BAB I PENDAHULUAN. merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyedot perhatian yang luar biasa dari masyarakat Indonesia. Penentuan

MENCARI FORMAT SISTEM PEMILU YANG BERKUALITAS. Nia Kurniati Syam **

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU DI JERMAN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 89/PUU-XIV/2016 Bilangan Pembagi Pemilihan

DISAMPAIKAN OLEH : YUDA IRLANG, KORDINATOR ANSIPOL, ( ALIANSI MASYARAKAT SIPIL UNTUK PEREMPUAN POLITIK)

Sistem Pemerintahan Republik Federal Jerman. Bundesrepublik Deutschland (Jerman)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH

DEMOKRASI. Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 72/PUU-XV/2017

A. Kesimpulan BAB V PENUTUP

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Jenderal Aktif TNI AD dan Polri di Pilkada 2018

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

Cara Menghitung Perolehan Kursi Parpol dan. Penetapan Caleg Terpilih (3)

Cara Menghitung Perolehan Kursi Parpol dan. Penetapan Caleg Terpilih (1)

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 73/PUU-XII/2014 Kedudukan dan Pemilihan Ketua DPR dan Ketua Alat Kelengkapan Dewan Lainnya

Kronologi perubahan sistem suara terbanyak

DAFTAR INVENTARIS MASALAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG PEMILIHAN UMUM DAN MASALAH KETERWAKILAN PEREMPUAN PDIP PPP PD

Pemilu yang ada bahkan tidak membawa perubahan orang. Sebagian besar akan tetap orang dan muka lama.

BAB I PENDAHULUAN. perbincangan yang hangat, sebab dalam Undang-Undang ini mengatur sistem

BAB II DOMESTIK POLITIK JERMAN. kepala pemerintahan Jerman dipimpin oleh seorang konselir. Bentuk pemerintahan negara ini

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

PARTISIPASI POLITIK PEMILU

PERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA UTARA NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

Transkripsi:

PEMILU JERMAN 2017: PARTAI, ISU DAN MASA DEPAN POLITIK JERMAN EKO PRASOJO DEKAN DAN GURU BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS INDONESIA

Sistem Pemilihan Umum di Jerman (Pemilihan Bundestag -1) Sistem pemilu Jerman diklasifikasikan sebagai sistem proporsional yang dipersonalisasi ("Personalisierte Verhältniswahl") atau sistem Mixed Member Proportional (MMP). Pada hakikatnya sistem ini adalah cara yang menggabungkan suara personal di distrik berwakil tunggal dengan prinsip perwakilan proporsional Bundestag dipilih setiap empat tahun sekali secara bebas, rahasia, dan secara langsung oleh para warga mulai usia 18 tahun yang memiliki hak pilih (7 negara bagian telah menurunkan usia pemilih menjadi 16 tahun)

Sistem Pemilihan Umum di Jerman (Pemilihan Bundestag -2) Di Bundestag terdapat 598 kursi, 299 kursi diperebutkan melalui sistem pemilihan langsung, selebihnya melalui sistem pemilihan proporsional berdasarkan daftar kandidat. Setiap pemilih di Jerman memilih dua kali di atas satu surat suara. Dengan suara pertama (Erstimme), warga negara memilih nama seorang kandidat (pemilihan langsung). Kandidat dengan suara terbanyak di suatu daerah pemilihan akan masuk parlemen. Sistem ini disebut sebagai sistem pemilihan mayoritas. Dengan suara kedua, pemilih memilih nama satu partai (Zweitstimme). Jumlah perolehan suara satu partai akan menentukan jumlah kursi yang direbut di parlemen. Ini adalah pemilihan tidak langsung. Siapa yang menjadi anggota parlemen ditentukan oleh partai, berdasarkan nomor urut calon dalam daftar. Diberlakukan ambang batas 5% bagi partai yang akan masuk ke Bundestag. Suara yang dihitung adalah suara kedua, di mana pemilih memilih nama partai. Aturan ini tidak berlaku, jika satu partai bisa memenangkan mandat langsung di sedikitnya 3 distrik pemilihan. Mandat langsung ditentukan lewat suara pertama.

CONTOH SURAT SUARA

Sistem Pemilihan Umum di Jerman (Pemilihan Kanselir) Warga Jerman yang memiliki hak pilih tidak dapat memilih kanselir, melainkan pemilihan dilakukan melalui Bundestag. Penentuan kanselir dilaksanakan melalui pemungutan suara yang dilakukan maksimal sebulan setelah pemilihan umum Bundestag. Kanselir berwenang menentukan garis besar kebijakan politik yang bersifat mengikat. Kanselir juga mengangkat para menteri federal serta wakil kanselir yang dipilihnya di antara para menteri.

STATISTIK PEMILU JERMAN 2017 JUMLAH KURSI PARLEMEN (BUNDESTAG): 598 JUMLAH PEMILIH TERDAFTAR: 61.675.529 JUMLAH KEHADIRAN PEMILIH: 46.973.799 (76,2%) (31,7% PEREMPUAN, 298% LAKI-LAKI) JUMLAH DAERAH PEMILIHAN: 299 SISTEM PEMILU: MANDAT LANGSUNG PERSON (ERSTIMME), MANDAT PARTAI (ZWEISTIMME) HASIL AKHIR ANGGOTA BUNDESTAG DARI PEMILU 2017: 598 + 46 UEBERHANGSMANDATE + 65 AUSGLEICHMANDATE = 709 ANGGOTA PARLEMEN

Angela Merkel, CDU Martin Schulz, SPD Christian Lindner, FDP Alice Weidel dan Alexander Gauland, AfD Katrin Goering dan Cem Ozdemir, Aliance 1990 dan Gruene Sahra Wagenknecht, DIE LINKE

ISU ISU UTAMA DALAM PEMILU JERMAN 2017 1. POLITIK PENGUNGSI 2. POLITIK EROPA 3. KEADILAN SOSIAL 4. KEAMANAN DALAM NEGERI 5. POLITIK PERPAJAKAN 6. POLITIK DAN PELAYANAN PENDIDIKAN 7. PENGANGGURAN DAN UPAH MINIMUM 8. MASUKNYA TURKI KE EROPA UNION 9. HUBUNGAN DENGAN AMERIKA

MASALAH PENGUNGSI DI JERMAN 1. Sejak 2015 sudah 860.000 pengungsi dari Syria memasuki Jerman 2. Kemampuan Pemda mengalami penurunan untuk mengurus pengungsi (rumah, makanan) 3. Masalah integrasi pengungsi dengan masyarakat Jerman 4. Kualifikasi Pendidikan dan kompetensi pengungsi yang terbatas/tidak sesuai tuntutan 5. Persoalan kemampuan Bahasa 6. Izin untuk bekerja 7. Hanya 49% persen pengungsi bisa terserap lapangan kerja 8. 80% pengungsi tetap ingin hidup di Jerman 9. 11.000 pengungsi di Koeln belum mendapatkan rumah 10.Diskrimansi dan menguatnya penolakan ekstrim kanan terhadap pengungsi 11.Di beberap kota masyarakat bahu membahu secara emosional membantu para pengungsi 12.Politik Eropa Union untuk Pengungsi?

MASALAH EROPA UNION 1. Defisit kedaulatan dan kekuasaan negara-negara anggota 2. Kondisi sosial dan ekonomi antara negara yang tidak sama 3. Menguatnya ekstrim kanan dan kiri di beberapa negara 4. Masih banyak peraturan dan ketentuan yang belum sama di negara EU 5. Masih lemahnya pengawasan bersama perbatasan antar negara 6. Sikap politik yang berbeda antar negara mengenai pengungsi 7. Masalah keamanan Eropa Union 8. Hubungan dengan US yang semakin memanas (era Trump) 9. Kemampuan Keuangan Jerman untuk membangun Eropa? (kritik masyarakat) 10.Munculnya sentiment Anti-Eropa (Brexit)

MASALAH SOSIAL DI JERMAN 1. Kritik masyarakat atas negara kesejahteraan (Wohlfahrtstaat) 2. Tingkat pengangguran yang semakin tinggi (5% atau 5 juta orang) 3. Kemiskinan yang semakin banyak (10%) 4. Tuntutan peningkatan upah minimum di seluruh Jerman 5. Meningkatnya pekerja mandiri (wirausaha) 6. Apakah para pengungsi memiliki tingkat upah yang sama? 7. Reformasi Pendidikan di Jerman, siapa yang akan membiayai? Standar yang tidak sama 8. Kontribusi asuransi pensiunan yang semakin tinggi 9. Masyarakat yang semakin menua (aging population) 10.Perubahan dramatis di masyarakat (baik karena globalisasi, teknologi) 11.Kemampuan sekolah untuk menyiapkan anak didik yang kompetent

Fenomena AfD di Jerman 1. Menguatnya politik Identitas dan kedaulatan bangsa Jerman 2. Profile: warga yang terpinggirkan, akademisi, pekerja dan warga yang kecewa, terutama di kawasan Timur Jerman 3. Penyebab: kondisi ekonomi, situasi regional eropa, politik pengungsi 4. Ketakutan pada: EU dan Globalisasi 5. Perlawanan terhadap Elite dan terutama CDU

Tingkat Partisipasi Pemilu Jerman 1976-2017

HASIL AKHIR PEMILU JERMAN (PERSEN)

HASIL AKHIR PEMILU (709 KURSI BUNDESTAG)

Persebaran Suara Berdasarkan Wilayah

PEMILU 2017 DIBANDING PEMILU 2013

Barat vs. Timur: Perbandingan Prosentase Perolehan Suara

HASIL PEMILU JERMAN 1949-2017

HASIL PEMILU CDU 1990-2017

HASIL PEMILU SPD 1990-2017

GABUNGAN HASIL SUARA CDU DAN SPD

SUARA PARTAI (ZWEITSTIMME) PEMILU 2013 DAN 2017

PERPINDAHAN SUARA CDU 2017

PERPINDAHAN SUARA SPD 2017

PERPINDAHAN SUARA FDP 2017

PERPINDAHAN SUARA GRUENE 2017

PERPINDAHAN SUARA AFD 2017

PERPINDAHAN SUARA DIE LINKE 2017

Kemungkinan Koalisi

Apa hasil akhir pembentukan Koalisi? 1. Koalisi Jamaica mengalami kebuntuan setelah 5 minggu (soal Energi Iklim) 2. Koalisi CDU dan SPD masih belum jelas apakah akan dibahas dan dilakukan 3. Sesuai Konstitusi Jerman jika tidak diperoleh koalisi mayoritas, maka President Jerman bisa menyampaikan usulan nama kepada Bundestag dari Partai yang memperoleh suara di bawah 50% 4. Atau membubarkan Parlemen dan melakukan pemilihan ulang 5. Pemerintahan Minoritas tampaknya sulit diwujudkan

CATATAN OBSERVASI PEMILU JERMAN 2017 1. Kampanye Jalanan calon anggota Bundestag dan Partainya 2. Peran media dalam kampanye Partai 3. Kampanye dan diskusi di komunitas untuk pendalaman program 4. Duel ketua Partai di TV ikut mempengaruhi perubahan pilihan 5. Kampanye damai dan tanpa politik uang 6. Kegagalan Survey untuk memprediksi secara tepat 7. Kesedihan warga lanjut usia di bagian barat Jerman atas kemenangan AfD

TERIMA KASIH