KARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR X DAN APLIKASINYA PADA DEFECT KRISTAL OLEH: MARIA OKTAFIANI JURUSAN FISIKA

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER)

Spektroskopi Difraksi Sinar-X (X-ray difraction/xrd)

METODE X-RAY. Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

X-RD (X-Ray Diffractions)

+ + MODUL PRAKTIKUM FISIKA MODERN DIFRAKSI SINAR X

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

UNIVERSITAS INDONESIA. X-Ray Fluoresence TULISAN ILMIAH. Muhammad Arfiadi Pratama ( ) Giri Yudho Prakoso ( )

12/03/2015 SEKILAS SEJARAH. PERTEMUAN KE-3 PEMBENTUKAN DAN PENDETEKSIAN SINAR-X Nurun Nayiroh, M.Si TABUNG SINAR-X SKEMA TABUNG SINAR-X

LAPORAN PRAKTIKUM SPEKTROSKOPI XRF DENGAN DETEKTOR SEMIKODUKTOR Cd Te

MAKALAH XRF (X-ray fluorescence spectrometry)

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

Karakterisasi XRD. Pengukuran

BAB I 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM OKSIDA MENGGUNAKAN METODE XRF (X-RAY FLOURESCENCE) SARI BACAAN

X- RAY DIFFRACTION. Naufal Fauzan You and Affandy Baskoro Adhi Pradana Gilmar Wicaksono M. Helmi Faisal Nicky Rahmana Putra KELOMPOK VI

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA KULIAH SPEKTOSKOPI 1. ANALISA UJI XRF (X-ray fluorescence spectrometry) PADA SAMPEL BAHAN AIR METAL (59)

sumber daya alam yang tersimpan di setiap daerah. Pengelolaan dan pengembangan

BAB 3 METODE PENELITIAN

CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016

Fisika Modern (Teori Atom)

BAB 14. SPEKTROSKOPI SINAR-X Oleh : Tri Siswandi Pendahuluan

Gambar 2.1. momen magnet yang berhubungan dengan (a) orbit elektron (b) perputaran elektron terhadap sumbunya [1]

PENGARUH IRADIASI-γ TERHADAP REGANGAN KISI DAN KONDUKTIVITAS IONIK PADA KOMPOSIT PADAT (LiI) 0,5 (Al 2 O 3.4SiO 2 ) 0,5

BAB I PRINSIP-PRINSIP DIFRAKSI SINAR-X

Dualisme Partikel Gelombang

VII. PELURUHAN GAMMA. Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi

KARAKTERISASI SIFAT LISTRIK GRAFIT SETELAH IRADIASI DENGAN SINAR-γ

#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

SPEKTROMETRI SINAR X. Divisi Kimia Analitik Departemen Kimia FMIPA IPB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat 2 elektroda yaitu anoda dan katoda. Katoda/filamen tabung

Antiremed Kelas 12 Fisika

DIFRAKSI KRISTAL dan KISI RESIPROK

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI NANIK DWI NURHAYATI,S.SI,M.SI

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

Kaidah difraksi sinar x dalam analisis struktur kristal KBr

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN

Bab III Metodologi Penelitian

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI

Hand out ini merupakan kelengkapan perkuliahan Karakterisasi Material dan merangkum prinsip dasar teknik karakterisasi material padat serta

PERKEMBANGAN TEORI ATOM

PENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.

X-Ray Fluorescence Analysis. (Analisa XRF)

HASIL DA PEMBAHASA 100% %...3. transparan (Gambar 2a), sedangkan HDPE. untuk pengukuran perpanjangan Kemudian sampel ditarik sampai putus

EFEK CuI TERHADAP KONDUKTIVITAS DAN ENERGI AKTIVASI (CuI) x (AgI ) 1-x (x = 0,5-0,9)

Copyright all right reserved

FISIKA ATOM & RADIASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Xpedia Fisika. Soal Fismod 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

ANALISIS FASA MINOR DENGAN TEKNIK DIFRAKSI NEUTRON

PROSES PELAPISAN SERBUK Fe-50at.%Al PADA BAJA KARBON DENGAN PENAMBAHAN Cr MELALUI METODA PEMADUAN MEKANIK SKRIPSI

OXEA - Alat Analisis Unsur Online

IDENTIFIKASI PENGARUH VARIASI UKURAN BUTIRAN TERHADAP UNSUR DAN STRUKTUR KRISTAL CANGKANG TELUR AYAM RAS

2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Densitas Abu Vulkanik Milling 2 jam. Sampel Milling 2 Jam. Suhu C

PENEMUAN RADIOAKTIVITAS. Sulistyani, M.Si.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Suhu Sinter Terhadap Struktur Kristal

ANALISIS POLA DIFRAKSI PADA INGOT PADUAN Zr-1%Sn1%Nb-0,1%Fe DAN Zr- 1%Sn-1%Nb-0,1%Fe-0,5%Mo

FISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF)

DETEKTOR RADIASI. NANIK DWI NURHAYATI, S.Si, M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id

Bab III Metoda Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

ANALISIS KANDUNGAN MINERAL PASIR PANTAI LOSARI KOTA MAKASSAR MENGGUNAKAN XRF DAN XRD.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada pembuatan dispersi padat dengan berbagai perbandingan

Gambar dibawah memperlihatkan sebuah image dari mineral Beryl (kiri) dan enzim Rubisco (kanan) yang ditembak dengan menggunakan sinar X.

OKSIDASI GAGALAN PELET SINTER UO 2 PADA SUHU C DENGAN VARIASI WAKTU TRI RAHMAYANTI

ANALISIS SPEKTROSKOPI UV-VIS. PENENTUAN KONSENTRASI PERMANGANAT (KMnO 4 )

4 Hasil dan Pembahasan

XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN

dengan panjang a. Ukuran kristal dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan Debye Scherrer. Dilanjutkan dengan sintering pada suhu

ALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH PENJELASAN INTERFERENSI GELOMBANG

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi

BAB III METODE PENELITIAN

Kecepatan Korosi Oleh 3 Bahan Oksidan Pada Plat Besi

ANALISIS FASA KARBON PADA PROSES PEMANASAN TEMPURUNG KELAPA

LAPORAN PRAKTIKUM PETROLOGI PEMANFAATAN DIFRAKSI SINAR-X UNTUK PENENTUAN GRAIN SIZE LiF

ANALISIS UNSUR KELUMIT MELALUI PANCARAN SINAR-X KARAKTERISTIK

BAB II RADIASI PENGION

Spektrofotometer UV /VIS

Gambar 2.1 Kesetimbangan energi dari interaksi cahaya yang masuk dengan sampel [13]

DETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si.

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

spektrometer yang terbatas. Alat yang sulit untuk diperoleh membuat penelitian tentang spektrum cahaya jarang dilakukan. Padahal penelitian tentang

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Sinar X. (Diajukan Guna Memenuhi Tugas Fisika Modern) Oleh :

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

PENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS KOMPOSISI ISOTOPIK URANIUM SECARA TIDAK MERUSAK

Analisis Puncak Difraksi

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

TEORI PERKEMBANGAN ATOM

Transkripsi:

KARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR X DAN APLIKASINYA PADA DEFECT KRISTAL OLEH: MARIA OKTAFIANI 140310110018 JURUSAN FISIKA

OUTLINES : Sinar X Difraksi sinar X pada suatu material Karakteristik Sinar-X Prinsip Kerja Alat Difraksi Sinar-X (X-RD) Aplikasi difraksi sinar x untuk mendeteksi defect kristal

SINAR X Tahun 1895, Roentgen (Wilhelm Conrad Roentgen, Jerman,1845-1923), profesor fisika dari Jerman melakukan penelitian tabung sinar katoda yg menghasilkan sinar x Sinar-X merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik yang mempunyai energi antara 200 ev 1 MeV dengan panjang gelombang antara 0,5 2,5 Ǻ. Panjang gelombangnya hampir sama dengan jarak antara atom dalam kristal, menyebabkan sinar-x menjadi salah satu teknik dalam analisa mineral Sinar-X adalah gelombang Elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 0, 5-2, 5 A

DIFRAKSI SINAR X PADA SUATU MATERIAL Difraksi sinar-x merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya fasa kristalin di dalam material-material benda dan serbuk, dan untuk menganalisis sifat-sifat struktur (seperti stress, ukuran butir, fasa komposisi orientasi kristal, dan cacat kristal) dari tiap fasa Apabila suatu bahan dikenai sinar-x maka intensitas sinar-x yang ditransmisikan lebih kecil dari intensitas sinar datang. (Hal ini disebabkan adanya penyerapan oleh bahan dan juga penghamburan oleh atom-atom dalam material tersebut. Berkas sinar yang dihantarkan tersebut ada yang saling menghilangkan karena fasenya berbeda dan ada juga yang saling menguatkan karena fasenyasama.berkas sinar-x yang saling menguatkan disebut sebagai berkas difraksi.) Logika dibalik teori ini adalah asumsi bahwa seandainya suatu kristal terdiri dari atom-atom yang tersusun secara teratur dan periodik dalam ruang dan jarak antar atom hampir sama dengan panjang gelombang sinar-x, maka Kristal tersebut dapat berfungsi sebagai kisi-kisi yang menghamburkan cahaya. Dengan konsep ini dan mengingat bahwa sinar-x mempunyai panjang gelombang yang mendekati jarak antar atom, maka difraksi dapat terjadi kalau Kristal dikenai oleh sinar-x

DIFRAKSI SINAR X PADA SUATU MATERIAL Persyaratan yang harus dipenuhi agar berkas sinar-x yang dihamburkan merupakan berkas difraksi dikenal sebagai Hukum Bragg yg menyatakan bahwa perbedaan lintasan berkas difrasi sinar-x harus merupakan kelipatan panjang gelombang, secara matematis dirumuskan: nλ = dsinθ Keadaan ini membentuk pola interferensi yang saling menguatkan untuk sudut-sudut yang memenuhi hukum Brag. Gejala ini dapat diamati pada grafik hubungan antara intensitas spektrum karakteristik sebagai fungsi sudut 2θ Analisis bahan dengan menggunakan difraksi sinar-x pada umumnya untuk menentukan : 1. Struktur Kristal 2. Parameter kisi 3, Crystallite Size (ukuran butiran) dan Lattice Strain

DIFRAKSI SINAR X PADA SUATU MATERIAL

DIFRAKSI SINAR X PADA SUATU MATERIAL Biasanya difraksi sinar x dimanfaatkan oleh suatu teknik pengukuran bernama spektroskopi XRF (X Ray Flourence). Spektroskopi XRF adalah teknik analisis unsure yang membentuk suatu material dengan dasar interaksi sinar-x dengan material analit. Teknik ini dapat digunakan untuk mengukur unsure-unsur yang tertutama banyak terdapat dalam batuan atau mineral. Sampel yang digunakan biasanya berupa serbuk hasil penggilingan atau pengepressan menjadi bentuk film Pada teknik XRF, kita menggunakan sinar-x dari tabung pembangkit sinar-x untuk mengeluarkan electron dari kulit bagian dalam untuk menghasilkan sinar-x baru dari sample yang di analisis

KARAKTERISTIK SINAR X Apabila electron dari suatu kulit atom bagian dalam dilepaskan, maka electron yang terdapat pada bagian kulit luar akan berpindah pada kulit yang ditinggalkan tadi menghasilkan sinar-x dengan panjang gelombang yang karakteristik bagi unsure tersebut Gambar 1

KARAKTERISTIK SINAR X Elektron dari kulit bagian dalam suatu atom pada sample analit menghasilkan sinar-x dengan panjang-panjang gelombang karakteristik dari setiap atom di dalam sample. Untuk setiap atom di dalam sample, intensitas dari sinar-x karakteristik tersebut sebanding dengan jumlah (konsentrasi) atom di dalam sample. Dengan demikian, jika kita dapat mengukur intensitas sinar X karakteristik dari setiap unsure, kita dapat membandingkan intensitasnya dengan suatu standar yang diketahui konsentrasinya, sehingga konsentrasi unsure dalam sample bisa ditentukan Spektrum sinar X yang dihasilkan mampu mempunyai intensitas, dimana spectra dengan intesitas melonjak yang diberi tanda Kα dan Kβ dinamakan radiasi monokromatik atau radiasi karakteristik. Sinar X yang dihasilkan dengan tegangan rendah biasanya tidak mempunyai radiasi karakteristik dan disebut radiasi putih

KARAKTERISTIK SINAR X Adanya tingkat-tingkat energi dalam atom dapat digunakan untuk menerangkan terjadinya spektrum sinar-x dari suatu atom (Gambar 2). Sinar-X yang terbentuk melalui proses ini mempunyai energi yang sama dengan selisih energi antara kedua tingkat energi elektron tersebut. Karena setiap jenis atom memiliki tingkat tingkat energi elektron yang berbedabeda maka sinar-x yang terbentuk dari proses ini disebut karakteristik Sinar-X. Karakteristik Sinar-X terjadi karena elektron yang berada pada kulit K terionisasi sehingga terpental keluar. Kekosongan kulit K ini segera diisi oleh elektron dari kulit diluarnya. Jika kekosongan pada kulit K diisi oleh electron, dari kulit L, maka akan dipancarkan karakteristik sinar-x Kα. Jika kekosongan itu diisi oleh elektron dari kulit M, maka akan dipancarkan karakteristik Sinar-X Kβ dan seterusnya

KARAKTERISTIK SINAR X Ilustrasi transisi elektron dalam sebuah atom: Gambar 2:

PRINSIP KERJA ALAT DIFRAKSI SINAR-X (X- RD) Instrumen yang digunakan untuk melakukan pengukuran tersebut dinamakan X-Ray Fluorescence Spektrometer. Perlatan ini terdiri dari tabung pembangkit sinar-x yang mampu mengeluarkan electron dari semua jenis unsur yang sedang diteliti. Sinar-X yang dihasilkan ini, kemudian dilewatkan melalui suatu kolimator untuk menghasilkan berkas sinar yang koheren. Berkas sinar ini kemudian didifraksikan oleh kisi kristal yang sudah diketahui nilai d-nya. Dengan menggunakan persamaan Bragg (n = 2dsin). kita dapat menentukan sudut dari sinar-x yang telah diketahui panjang gelombangnya. Kemudian kristal dan detector diatur untuk mendifraksikan hanya panjang gelombang tertentu Intensitas sinar-x karakteristik untuk setiap unsure yang sedang diselidiki ditentukan dengan cara merotasikan kristal dan detector pada sudut teta yang dibutuhkn untuk mendifraksi panjang gelombang karakteristik tersebut. Intensitas sinar-x kemudian diukur untuk setiap unsur dan setiap unsure pada standar yang telah diketahui konsentrasinya.

APLIKASI DIFRAKSI SINAR X UNTUK MENDETEKSI DEFECT KRISTAL Salah satu contoh aplikasinya adalah (diambil dari salah satu jurnal ilmiah): Abstrak : ANALISIS CACAT STRUKTUR GRAFIT OLEH IRADIASI SINAR GAMMA Menganalisis cacat pada struktur grafit (sebagai bahan reaktor nuklir) yang disebabkan oleh iradiasi sinar gamma dgn metode difraksi sinar x. Sebelum dan sesudah diiradiasi dengan sinar gamma dilakukan identifikasi struktur bahan grafit dengan XRD. Hasil identifikasi menunjukkan puncak intensitas grafit berkurang secara drastis oleh radiasi sinar gamma. Penurunan ini terjadi karena interaksi radiasi sinar gamma dengan bahan grafit Peningkatan dosis radiasi sinar gamma menyebabkan peningkatan cacat dalam struktur grafit dalam hal disorder kisi

GRAFIT MERUPAKAN SALAH SATU SENYAWA KARBON YANG MEMPUNYAI STRUKTUR KRISTAL HEKSAGONAL

METEDOLOGI ANALISIS CACAT STRUKTUR GRAFIT OLEH IRADIASI SINAR GAMMA Pelet grafit yang terbentuk diidentifikasi fasanya menggunakan difraktometer sinar-x (XRD) Phillips, di Bidang Karakterisasi dan Analisis Nuklir (BKAN), PTBIN-BATAN Sampel grafit yang telah diidentifikasi dengan XRD kemudian diiradiasi dengan sinar gamma pada dosis (50-250) kgy dari Co-60 Sampel grafit yang telah diiradiasi ini dilakukan kembali identifikasi fasa dengan XRD untuk mengetahui perubahan yang terjadi akibat iradiasi

HASIL ANALISIS CACAT STRUKTUR GRAFIT OLEH IRADIASI SINAR GAMMA Pola difraksi sinar-x untuk bahan grafit sebelum dan sesudah iradiasi dengan sinar gamma sampai dosis 250 kgy, ditunjukkan pada Gambar di slide berikutnya

ANALISIS CACAT STRUKTUR GRAFIT OLEH IRADIASI SINAR GAMMA 1.Identifikasi fasa Dari bahan grafit yang dideteksi dengan difraktometer sinar-x terlihat fasa karbon dengan puncak C (002) pada sudut difraksi (2 teta) sekitar 26,50 dan C (004) pada sudut difraksi (2 teta) sekitar 54,50 2. Identifikasi cacat kristal Cacat yang terbentuk oleh radiasi sinar gamma ini dibuktikan dengan adanya penurunan luasan garis difraksi, peningkatan sudut difraksi dan jarak antar kisi menjadi lebih pendek. 3. Identifikasi puncak intensitas Puncak intensitas bahan grafit berkurang secara drastis oleh adanya cacat yang terbentuk dalam struktur kristal grafit. Penurunan intensitas ini dibuktikan lebih jauh dengan adanya pergeseran sudut difraksi dan perubahan luasan intensitas maksimum yang dianalisis dengan program origin, seperti ditunjukan gambar

ANALISA TABEL DATA Pada Tabel terlihat bahwa dengan adanya radiasi sinar gamma menyebabkan terjadinya pergeseran sudut difraksi dan penurunan luasan garis difraksi bahan grafit dan semakin besar dosis radiasi sinar gamma yang diberikan maka penurunan nilai ini semakin besar. Sudut difraksi bergeser menjadi lebih besar, sedangkan penurunan luasan garis difraksi ini mencapai sekitar 67 % untuk C (002) dan sekitar 57 % untuk C (004) pada dosis 250 kgy.

MENGAPA SINAR GAMMA MENYEBABKAN CACAT KRISTAL PADA MATERIAL GRAFIT Proses terbentuknya cacat dalam struktur grafit dapat dijelaskan dengan proses terjadinya interaksi radiasi sinar gamma dengan bahan grafit. Interaksi antara radiasi sinar gamma dengan bahan grafit, terutama oleh hamburan Compton yang menyebabkan ionisasi dari atom-atom bahan. Hamburan ini menyebabkan eksitasi elektron-elektron orbital atau menghasilkan pasangan elektron-hole. Elektron-elektron yang terionisasi ini memberikan energi kinetik yang cukup untuk dapat menyebabkan penambahan ionisasi atau memberikan energi yang cukup pada atom untuk menimbulkan pergeseran Jika energi dari atom yang bergeser ini tidak cukup untuk memutuskan atom karbon lain atau untuk meloloskan diri dari struktur, sehingga memberikan kisi atom (disebut dengan intersisi) setelah atom-atom karbon bergeser dari posisinya

ANALISIS CACAT STRUKTUR GRAFIT OLEH IRADIASI SINAR GAMMA KESIMPULAN : 1. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa iradiasi bahan grafit dengan sinar gamma sampai dosis 250 kgy menyebabkan terjadinya penurunan puncak intensitas difraksi, peningkatan sudut difraksi, penurunan luasan garis difraksi. Dan juga perubahan bidang kisi sehingga menyebabkan pergeseran garis difraksi. 2. Dalam struktur grafit telah terbentuk cacat oleh radiasi sinar gamma karena adanya perubahan bidang kisi sehingga menyebabkan pergeseran garis difraksi. 3. Akan tetapi sampai dosis 250 kgy belum menunjukkan terjadinya perubahan fasa dan struktur grafit

APAKAH DEFECT INI BERGUNA? Adanya cacat atau kerusakan pada bahan karbon (grafit) akan memberikan dampak pengaruh pada sifat elektronik dan magnetik bahan secara bersamaan. Penelitian ini perlu dilakukan dalam rangka untuk membuka jalan menuju diaplikasikannya teknik radiasi (dalam hal ini radiasi sinar gamma) pada industri manufaktur elektronik. studi mendasar tentang cacat fisik di dalam grafit yg telah dilakukan ini berguna untuk mengkaji aspek keselamatan yang berkaitan dengan decommissioning reaktor dan sistem pemodelan untuk cacat di dalam bahan karbon yang lebih kompleks

DAFTAR PUSTAKA K, jamaluddin. 2010. x-rd (x-ray diffractions). Makalah fisika material. program studi pendidikan fisika Fakultas keguruan den ilmu pendidikan Universitas haluoleo. Kendari Abrianto Akuan. analisis kristal & mineral dengan difraksi sinarx. Teknik Metalurgi Unjani NN. Bab 4 X-ray Fluorescence (XRF) Spectrometry Yunasfi, Salim Mustofa dan Tria Madesa. 26 Juni 2007. Analisis cacat struktur grafit oleh iradiasi sinar gamma Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang