TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT PEMOTONG KERUPUK RAMBAK SISTEM DOBEL PISAU DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH FIBER DI UKM KERUPUK RAMBAK Wachid Yahya, S.Pd, M.Pd Sfaf Pengajar, Program Studi D3 Mesin Otomotif Politeknik Indonusa Surakarta Jl. KH. Samanhudi No. 31 Mangkuyudan Surakarta E-mail: polinus@poltekindonusa.ac.id Abstrak Salah satu kebutuhan mendasar bagi sebagian besar Industri rumah tangga (UKM) adalah proses produksi. Bagitu juga dengan yang terjadi pada usaha karak rambak ini, yaitu mempunyai masalah pada pemotong gendar rambak. Dimana sebagian industri ini dalam proses pemotongan masih menggunakan cara konvensional (tradisional) yaitu dengan menggunakan pisau dapur. Dari hasilnya gendar rambak yang dipotong kurang seragam dalam ketebalannya, disamping itu rata-rata produksi dalam sehari hanya menghasilkan ± 150 kg gendar yang akan dipotong untuk dijadikan rambak. Untuk mempertahankan produktivitas rambak yang dihasilkan oleh UKM, salah satu caranya adalah peningkatan proses pemotongan gendar dari cara konvensional menjadi cara modern dengan menggunakan mesin pemotong. Agar hasil rambak yang dihasilkan dapat seragam dalam ukuran serta hasil produktivitas dapat ditingkatkan. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut diatas kami tim rangcang bangun teknologi mahasiswa berusaha untuk merancang sebuah alat pemotong yang dapat digunakan oleh pihak UKM untuk meningkatkan hasil produksi rambak. Disamping itu rambak yang dihasilkan dapat seragam dalam hal ukuran sehingga untuk proses berikutnya yaitu pengeringan dan penggorengan dapat berjalan dengan baik. Dari hasil rancang bangun alat pres log bibit jamur ini mempunyai spesfikasi - Tinggi : 1500 mm - Panjang : 1000 mm - Lebar : 75 mm - Penggerak pisau menggunakan motor listrik - Kapasitas : 1 menit untuk sekali proses pemotongan. Dari hasil uji coba didapatkan didapatkan kecepatan pengepresan 30 detik/log, dimana dibandingkan dengan pengepresan manual dengan tangan biasa membutuhkan waktu 1 menit/log. Kata Kunci : Pemotong, Rambak, Limbh Fiber I. PENDAHULUAN Salah satu kebutuhan mendasar bagi sebagian besar Industri rumah tangga (UKM) adalah proses produksi. Bagitu juga dengan yang terjadi pada usaha karak rambak ini, yaitu mempunyai masalah pada pemotong gendar rambak. Dimana sebagian industri ini dalam proses pemotongan masih menggunakan cara konvensional (tradisional) yaitu dengan menggunakan pisau dapur. Dari hasilnya gendar rambak yang dipotong kurang seragam dalam ketebalannya, disamping itu rata-rata produksi dalam sehari hanya menghasilkan ± 150 kg gendar yang akan dipotong untuk dijadikan rambak. Proses pemotongan harus maksimal, agar produktivitas rambak dan target yang dihasilkan terpenuhi. Rambak yang dihasilkan selama ini sebagian besar dipasarkan secara langsung kekonsumen, dan sebagian lagi dijual kewarung-warung makan, rumah makan, dan restoran. Dikarisidenan Surakarta sendiri makanan ini cukup terkenal dan disukai oleh masyarakat disamping rasanya yang enak juga harganya lebih murah dibanding makanan yang lain. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan konsumen maka pihak industri kecil dituntut untuk meningkatkan kualitas maupun kwantitasnya. 57
Untuk mempertahankan produktivitas rambak yang dihasilkan oleh UKM, salah satu caranya adalah peningkatan proses pemotongan gendar dari cara konvensional menjadi cara modern dengan menggunakan mesin pemotong. Agar hasil rambak yang dihasilkan dapat seragam dalam ukuran serta hasil produktivitas dapat ditingkatkan. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut diatas kami tim rangcang bangun teknologi mahasiswa berusaha untuk merancang sebuah alat pemotong yang dapat digunakan oleh pihak UKM untuk meningkatkan hasil produksi rambak. Disamping itu rambak yang dihasilkan dapat seragam dalam hal ukuran sehingga untuk proses berikutnya yaitu pengeringan dan penggorengan dapat berjalan dengan baik. Adapun perumusan masalah dalam hal ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan tehnik pembuatan tehnologi sederhana alat pemotong gendar rambak yang bisa digunakan untuk efisiensi dan peningkatan produksi.. b. Bagaimana memberikan pengetahuan tentang pengoperasian alat ini sehingga bisa menghemat tenaga, waktu, tempat, uang dan menghasilkan proses produksi (pemotongan) yang maksimal. Adapun tujuan program ini adalah: a. Menghasilkan sebuah model alat pemotong gendar rambak yang efektif dan efisien serta sederhana. b. Memberikan pengetahuan dan tehnik pembuatan alat ini bagi pengusaha kecil karak rambak serta cara pengoperasian dan perawatan. Keluaran yang diharapkan dalam program ini adalah sebagai berikut: a. Pengusaha kecil dan menengah khusunya usaha karak rambak tidak mengalami masalah dalam proses produksi khusunya pemotongan sehingga produksi bisa berjalan dengan maksimal dan permintaan konsumen dapat terpenuhi dengan baik. b. Pengusaha kecil dan menengah dapat membuat alat ini, tanpa harus membeli buatan pabrik yang harganya tinggi. Kegunaan program dari rancang bangun alat (oven) pengering kerupuk rambak ini adalah: a. Kegunaan secara Sosial Dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi pengusaha kecil dan menengah (UKM) khususnya untuk usaha karak rambak dalam hal proses pemotongan. b. Kegunaan secara Ekonomi Dengan adanya alat ini dapat meningkatkan hasil produksi serta pemotongan dapat seragam sehingga hasil produksi dapat lebik optimal untuk memenuhi kebutuhan konsumen. c. KeguNaan secara Finansial Dapat menambah keuntungan, karena proses pemotongan lebih cepat serta hasilnya lebih baik dan banyak. Dan juga alat ini apabila dikembangkan dapat menjadi usaha yang berorientasi profit. II. TINJAUAN PUSTAKA Pada hakekatnya Elemen Mesin adalah merupakan dasar dari perencanaan masin yang selalu berkaitan dengan yang lain, maka dalam pembuatan mesin pencacah rumput makanan ternak ini ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan sebagai berikut: 1. Sabuk (belt) 2. Poros 3. Pasak 4. Pully 1. Sabuk (Belt). Jarak yang jauh antara dua buah poros sering tidak memungkinkan transmisi langsung dengan roda gigi. Dalam hal ini transmisi putaran atau daya yang lain dapat diterapkan, dimana sebuah sabuk luwes atau rantai yang di belitkan sekeliling pully pada poros. Transmisi dengan elemen mesin yang luwes dapat digolongkan atas transmisi sabuk, transmisi rantai dan transmisi kabel atau tali. Dari macammacam tersebut transmisi kabel atau tali hanya dipakai untuk maksud khusus. Transmisi sabuk dapat dibagi atas tiga kelompok: Kelompok pertama sabuk putar dipasang pada pully silinder dan meneruskan moment antara dua poros yang jaraknya dapat sampai (10m). Dengan perbandingan putaran 1:1 sampai 6:1, Kelompok kedua sabuk dengan penampang trapezium dipasang pada pully dengan alur dan meneruskan moment antara dua poros yang jaraknya 59
dapat sampai (5m) dengan perbandingan putaran 1:1 sampai 7:1, kelompok ketiga: sabuk dengan gigi yang digerakkan dengan seproket pada jarak pusat suhu samapai mencapai (2m) dan menmeruskan putaran secara tepat dengan perbandingan 1:1 samapai 1:6. Daya yang ditransmisikan dapat ddipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : a. Kecepatan Sabuk (Belt) b. Tegangan Sabuk pada Pully c. Sudut Kontak antara Sabuk dan Pully d. Kondisi sabuk yang digunakan e. 2. Tipe Sabuk - Sabuk rata : sabuk yang digunakan untuk meneruskan daya dari pully satu ke yang lan dengan jarak + 10 m. - Sabuk V : digunakan untuk meneruskan daya dari pully yang satu ke pully yang lain dengan jarak yang sangat dekat. - Sabuk bulat : digunakan untuk meneruskan daya dari pully yang lain dengan jarak 5m 3. Poros. Poros adalah satu bagian mesin yang digunakan untuk mendukung momen puntir dan tegangan puntir. Adapun macam-macam poros adalah: a. Poros transmisi. b. Poros mesin. 4. Pasak. Pasak adalah satu elemen mesin yang dipakai untuk meneruskan bagian-bagian mesin seperti roda gigi spoket plly, kopling dan lain-lain. Pada poros diteruskan pada poros naf atau naf ke poros. Fungsi pasak adalah: a. Digunakan untuk menjamin mesin yang disambung supaya tidak bergeser satu sama lainnya pada arah putaran tertentu. b. Untuk mengikat bagian mesin sehingga tidak terlepas satu dengan yang lainnya. c. Untuk menyetel dalam suatu ikatan bagian mesin 5. Pully Pully digunakan untuk mentransmisikan daya dari suatu poros melalui sabuk. Perbandingan kecepatan antara diameter pully yang menggerakkan dan disesuaikan. Bahan dari pully adalah: - Besi tuang. - Alumunium. - Dan Lain-lain III. METODE PENDEKATAN Metode pelaksanaan program rancang bangun ini adalah dengan melakukan: 1. Metode observasi 2. Metode interview 3. Metode studi literature Observasi atau survey ke industri sasaran adalah untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi pihak UKM dalam hal proses produksi khususnya proses pemotongan gendar rambak. a. Bahan dan alat rancang bangun meliputi : - Besi poros - Mesin bubut - Besi siku - Mesin bor - Pully - Siku/mistar baja - V-belt - Mesin las - Motor listeik - Gergaji - Mur baut - Amplas - Cat + Kuas + Tiner b. Tahapan pembuatan Adapun prosedur dalam melaksanakan program adalah sebagai berikut: 1. Penentuan lokasi observasi atau survey UKM yang memproduksi gendar rambak. 2. Menentukan permasalahan yang dihadapi yang dihadapi pihak UKM. 3. Perancangan alat pemotong gendar rambak sesuai yang direncanakan. 60
4. Pengadaan alat dan bahan untuk pembuatan alat pemotong. 5. Pembuatan alat. 6. Pengujian alat. 7. Analisis hasil pengujian. 8. Pengambilan kesimpulan dari hasil analisis. 9. Pengajuan saran. 10. c. Instrumen uji coba - Neraca - Stop wacth - Gendar rambak rambak sebagai bahan uji d. Uji coba design Uji coba dilakukan dengan menggunakan gendar rambak dilakukan pemotongan persegi panjang sesuai ukuran mesin potong, selanjutnya gendar dimasukkan ke mesin pemotong maka mulailah proses pemotongan. Hasilnay diukur dari segi keseragaman ukuran serta kecepatan pemotongan, sehingga hasilnya nanti bisa dibandingkan dengan pemotong konvensional dari segi ukuran dan kecepatan serta kwantitasnya. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Instrumen Pelaksanaan Sarana dan prasarana pendukung dalam pelaksanaan Program PDP mahasiswa ini adalah laborat (bengkel) yang dimiliki oleh Laboratorium Politeknik Indonusa Surakarta serta alat pendukung lainya dengan membayar penggunaan listrik. Di dalam pelaksanaan program ini metode yang kami terapkan adalah sebagai berikut: 1. Survey lapangan 2. Mengetahui atau mencari permasalahan atau menentukan permasalahan yang dihadapi UKM produksi gendar rambak 3. Menentukan solusi permasalahan yang dihadapi UKM. 4. Merancang alat. 5. Belanja bahan dan alat yang diperlukan. 6. Membuat alat sesuai rencana. 7. Uji coba alat. 8. Analisa hasil uji coba. 9. Kesimpulan Hasil Dan Pembahasan Dalam pelaksanaan Penelitian Dosen Pemula (PDP) yaitu pembuatan alat pemotong gendar rambak adalah sebagai berikut: Setelah dilakukan pembuatan alat pemotong gendar rambak serta uji coba alat tersebut maka didapatkan data hasil sebagai berikut : - Tinggi : 1500 mm - Panjang : 1000 mm - Lebar : 75 mm - Penggerak pisau menggunakan motor listrik - Kapasitas : 1 menit untuk sekali proses pemotongan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka pada saat proses pemotongan berlangsung maka bahan gendar yang harus dipotong harus sudah siap. Mudah-mudahan hasil program PDP ini bisa menjadi acuan bagi para produsen alat pemotong gendar bisa memproduksi alat pemotong yang sederhana dan murah harganya serta mudah cara pengoperasiannya.. Besar harapan kami kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat membangun dan demi perbaikan Program PDP selanjutnya, V. PENUTUP Kesimpulan Dari pelaksanaan Program PDP ini bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Produktivitas usaha gendar rambak dapat ditingkatkan dengan cara pembuatan alat pemotong mekanis, dengan maksud untuk mempercepat proses produksi khususnya proses pemotongan. Disamping kecepatan yang kontinyu juga keseragaman hasil potongan dapat terjaga dengan baik. Oleh karena itu perlu sentuhan teknologi dalam sistem pemotongan produk gendar ranmbak sangat dibutuhkan. Alat ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut : - Konstruksi alat sederhana sehingga mudah dalam pengoperasian. - Bahan baku alat mudah didapat. - Perawatan alat harus mudah sehingga tidak membebani pihak UKM. - Bisa digunakan untuk pemotongan produk-produk sejenis. 61
Saran : - Sebagai tindak lanjut dari program PDP ini diharapkan para Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat memanfaatkan alat pemotong ini sehingga produksi usaha bisa jalan terus tanpa terganggu. - Kepada pihak UKM untuk lebih bisa memaksimalkan penggnaan alat ini. Ucapan Terima Kasih : Tim pelaksana Program PDP Politeknik Indonusa Surakarta mengucapkan terima kasih Kepada : 1. Politeknik Indonusa Surakarta selaku payung kami dalam berkreativitas. 2. Dosen pendamping yang telah memberikan pengarahan dan masukanmasukannya. DAFTAR PUSTAKA Sularso dan Kyokatsu Suga, 1985. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Jakarta. PT Pradnya Paramita. Joseph E. Shigleg, Lerry, D. Mifchell, Gaudi Harahap, 1991, Perencanaan Teknik Mesin, Jakarta, Erlangga. JS Khurmi, Jk. Gupta, Machine Design. JS Khurmi, JK Gupta, Theory Of Machine. LAMPIRAN 62
63