DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN MOTIVASI IBU USIA MUDA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross sectional, yaitu data variabel bebas ( pengetahuan mobilisasi )

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dengan variabel terikat (Nursalam, 2003). Variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. antara variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional, artinya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis korelasi atau explanatory yaitu mengkaji

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent) dan variabel akibat atau variabel terikat (dependent)

BAB III METODE PENELITIAN. subjek (Notoatmodjo, 2005). Di dalam penelitian ini diharapkan mampu

BAB III METODE PENELITIAN. atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN MOTIVASI IBU USIA MUDA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Kurniati Puji Lestari Prodi D IV Keperawatan Semarang Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Dep Kes Semarang email: kurniatipujilestari@yahoo.com Abstract Jumlah remaja yang melahirkan masih cukup tinggi, terutama di pedesaan. Pada tahun 2013 di desa banyumeneng sebesar 24,48% dan meningkat 42,24 % pada tahun 2014. Banyak faktor yang mempengaruhi pemberian asi eksklusif diantaranya dukungan sosial suami yang mempunyai pengaruh penting pada aspek psikologis istri dan sebagai motivasi ibu usia muda dalam pemberian asi eksklusif. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial suami dengan pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini merupakan penelitian Diskripstif Korelasional dalam ruang lingkup bidang keperawatan dengan pendekatan cross sectional. jumlah sampel 39 orang ibu di Desa Banyumeneng. Variabel dalam penelitian adalah dukungan suami dan motivasi ibu usia muda.uji statistik yang digunakan adalah uji rank spearman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar mendapatkan dukungan baik yaitu 92,3%, dan sebagian besar mempunyai motivasi tinggi yaitu 69,2%. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa ada hubungan antara dukungan sosial suami dengan motivasi ibu usia muda dalam pemberian ASI eksklusif dengan r=0,534 dan p= 0,000 (0,05). Rekomendasi perlu adanya peningkatan sikap agar suami memberikan dukungan social dengan pemberian ASI eksklusif. Keywords : dukungan sosial suami, motivasi ibu usia muda dan pemberian ASI eksklusif. 1. PENDAHULUAN Banyak ibu tidak menyusui bayinya karena merasa air susunya tidak cukup, encer atau tidak keluar sama sekali. Padahal menurut penelitian WHO yang dikutip oleh Roesli (200 9). Hanya ada satu dari 1000 orang ibu yang tidak bisa menyusui. Sebagian ibu yang lain, sering berhenti menyusui bayinya karena nyeri saat menyusui pasca salin, tetapi ada juga yang tetap menyusui meskipun nyeri yang di rasakan berat (Nursalam, 2003). Ada juga ibu yang tidak memberikan air susunya karena kurang memahami mengenai laktasi dan kurangnya motivasi, baik dari ibu sendiri ataupun keluarga, khususnya suami (Roesli, 2009). Selain itu, dalam QS.Al- Baqoroh ayat 233 dijelaskan bahwa para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama 2 tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makanan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Ayat ini, menjelaskan bahwa pemberian ASI ini sangat bermanfaat dilihat dari sudut manapun, yang mana proses ini tidak bisa lepas dari campur tangan suami, walaupun demikian masih banyak bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif. (Shaleh, 2009). Pemerintah mengeluarkan keputusan Menkes penerapan kode etik WHO yang mencantumkan soal pemberian ASI eksklusif yaitu Permenkes nomor MUSWIL IPEMI, 17 September 2016 8

450/MENKES/SK/VI/2004. Macetnya pemberian ASI eksklusif disebabkan bayi yang tidak bisa mengisap, posisi menyusui yang salah, lingkungan dan keluarga khususnya suami kurang mendukung. Padahal proses menyususi seharusnya menjadi hubungan segitiga antara ibu, bayi, dan ayah (Admin, 2004). Pemberian ASI eksklusif memang sangat besar manfaatnya, akan tetapi pelaksanaannya masih rendah. Berdasarkan survei demografi dan kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2014 dan lebih dari 3,7% pada tahun 2008. Cakupan ASI eksklusif 4 bulan sedikit meningkat dari 52% tahun 2012 menjadi 55,1% pada tahun 2013, sedangkan cakupan ASI eksklusif 6 bulan menurun dari 42,4% pada tahun 2014 menjadi 39,5% pada 2002, dan penggunaan susu formula meningkat lebih dari 3 kali lipat selama lima tahun dari 10% tahun 2004 menjadi 32,5% pada tahun 2008 (Shaleh, 2009). Sekarang ini jumlah remaja yang melahirkan masih cukup tinggi, yaitu 24,48% - 42,24%, terutama di pedesaan. Hal ini sesuai dengan data awal yang diambil dari Puskesmas Mranggen 3, yang menangani program posyandu di tiga desa yaitu Banyumeneng, Kebon Batur dan Pucang Gading (Laporan Profil Ibu Melahirkan, 2010). Berdasarkan hasil survei (Kamis, 10 Januari 2015), pada tahun 2013. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Rancangan yang digunakan adalah cross sectional dimana pengumpulan data sekaligus pada suatu saat, artinya pada waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen secara didapatkan jumlah remaja yang melahirkan di Desa Banyumeneng sebanyak 48 orang dengan presentase 24,48% dari 198 jumlah kelahiran, dan pada tahun 2014 jumlah remaja yang melahirkan sebanyak 49 orang dengan presentase 42,24% dari 116 jumlah kelahiran. Hal ini berarti terjadi peningkatan jumlah remaja yang melahirkan yaitu sebesar 17,76% di desa tersebut. Remaja disini dengan batasan umur antara 17 sampai 21 tahun. Padahal menurut Roesli (200 9), proses menyusui seharusnya menjadi hubungan segitiga antara ayah, ibu dan bayinya. Proses tersebut akan memberikan ketenangan, sehingga ibu termotivasi untuk menyusui. Suami bisa ikut berperan menyendawakan bayi setelah diberi ASI, mengganti popok, menenangkan bayi yang menangis, membawa bayi untuk berjemur, berjalan-jalan dan membantu menyelesaikan pekerjaan ibu misalnya menyapu lantai. Tujuan Umum penelitian ini adalah mengetahui motivasi ibu usia muda dalam pemberian ASI eksklusif, mengetahui dukungan sosial suami dalam pemberian ASI eksklusif, mengetahui hubungan dukungan sosial suami dengan motivasi ibu usia muda dalam pemberian ASI eksklusif di Desa Banyumeneng Kecamatan Mranggen simultan pada suatu saat tanpa adanya follow up (Nursalam, 2003). Populasi penelitian ini adalah semua ibu usia muda yang mempunyai bayi umur 4-12 bulan dan bertempat tinggal di Desa Banyumeneng Kecamatan Mranggen. Pada bulan Januari sampai Maret 2015 dalam catatan profil ibu melahirkan di MUSWIL IPEMI, 17 September 2016 9

Puskesmas Mranggen 3 sejumlah 39 ibu uisa muda. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan kriteria inklusi adalah : (1) Ibu menyusui usia muda dengan umur 17-21 tahun, (2) Mempunyai bayi dengan usia 4-12 bulan yang bersedia menjadi responden, (3) Bisa baca tulis, (4) Sedang dalam keadaan sehat mental dan tidak terganggu jiwanya, (5) Bertempat tinggal di Desa Banyumeneng, Mranggen, Demak, (6) Mempunyai suami. Kuesioner yang telah tersusun diuji validitasnya dan reliabilitasnya melalui kegiatan pilot study terhadap 20 responden di Desa Kebon Batur yang Kec. Mranggen. Dukungan sosial suami : hasil uji validitasnya 0,596-0,756 artinya kuesioner valid. Motivasi ibu usia muda : hasil uji validitasnya 0,596-0,785 artinya kuesioner valid. Dukungan sosial suami : hasil uji reliabilitasnya α 0,833 artinya reliabilitas kuesioner tinggi karena nilai alpha cronbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1. Motivasi ibu usia muda : hasil uji reliabilitasnya α 0,932. artinya kuesioner tersebut reliabilitas tinggi nilai alpha cronbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1. Setelah data terkumpul dan diolah secara kuantitatif melalui Editing, Coding, Entry data, Tabulating kemudian data diolah komputerisasi kemudian dianalisis univariat serta analisis bivariat dengan tujuan mencari hubungan antara variabel dukungan sosial suami dengan pemberian ASI eksklusif. Sebelum uji bivariat, data numerik yang berupa skala interval diuji kenormalannya dengan uji kolmogorov smirnov, data yang berdistribusi normal, diuji dengan menggunakan statistik parametrik yaitu korelasi product moment. Tetapi Jika distribusinya tidak normal maka menggunakan uji statistik non parametrik yaitu uji korelasi Rank Spearman. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Analisis Univariat Karakteristik responden meliputi rentang usia 19-20 tahun sebanyak 29 orang (74,4%). Latar belakang pendidikan responden lulus SMA sebanyak 29 orang (74,4%), dan responden yang tidak bekerja sebanyak 23 orang (59,0%) dan yang bekerja sebanyak 16 orang (41,0%). Tabel 1 Distribusi dukungan sosial suami pada ibu usia muda di Desa Banyumeneng, Mranggen, Demak pada bulan Mei 2015, n=39 orang Variabel Mean SD Min- Median IQR Mak 95% CI Dukungan Sosial Suami 10,33 10,00 1,199 1,00 8 12 9,94-10,72 Pengelompokan ini diketahui bahwa distribusi dukungan sosial suami responden tidak merata. Paling banyak responden mendapatkan dukungan sosial suami baik yaitu 36 orang (92,3%) sedangkan dukungan cukup dan kurang masing-masing 7,7% dan 0%. MUSWIL IPEMI, 17 September 2016 10

Tabel 2 Distribusi variabel pemberian ASI eksklusif di Desa Banyumeneng, Mranggen, Demak bulan Mei 2015, n=39 orang Mean SD Min- Variabel 95% CI Median Motivasi 62,59 62,00 IQR 5,159 7,00 Mak 51-73 60,92-64,26 Distribusi motivasi responden kurang merata. Paling banyak responden mempunyai motivasi tinggi sebanyak 27 orang (69,2%) sedangkan sisanya motivasi sedang sebanyak 12 orang (30,8%). b. Analisis Bivariat Tabel 3 Hubungan antara dukungan sosial suami dengan motivasi ibu usia muda dalam pemberian ASI eksklusif di Desa Banyumeneng, Mranggen, Demak pada bulan Mei 2015, n=39 orang Variabel Correlation P value Dukungan sosial suami dengan motivasi ibu usia muda dalam pemberian ASI eksklusif 0,534 0,000 Berdasarkan hasil korelasi hubungan antara dukungan sosial suami dengan pemberian ASI eksklusif di Desa Banyumeneng, Mranggen, Demak menunjukkan hasil dengan nilai r= 0,534 dan nilai Pvalue < α 0,05 (0,000), maka ada hubungan antara dukungan sosial suami dengan pemberian ASI eksklusif di Desa Banyumeneng, Mranggen, Demak. Hubungan tersebut termasuk dalam kategori kuat yang ditunjukkan dengan nilai r=0,533 dan mempunyai arah hubungan linier positif. 1. Dukungan Sosial Suami Hasil penelitian tentang dukungan sosial suami menunjukkan sebagian besar (92,3%) mendapatkan dukungan yang baik, sedangkan dukungan yang cukup sebanyak 7,7%, dan yang kurang mendukung (0,0%), dengan rata-rata nilai dukungan sosial suami 10,33, nilai tertinggi 12 dan nilai terendah 8. Istri yang mendapat dukungan suami tinggi dapat memiliki penghargaan diri yang lebih tinggi, sehingga akan lebih merasa percaya diri yang membuat mereka tidak mudah terserang stres. Hal ini membuat mereka lebih mudah untuk memutuskan masalah kesehatan keluarga secara umum dan pemberian ASI eksklusif khususnya (Farer, 2009). Hal ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Isyah (2012). Penelitian lain tentang pengaruh dukungan sosial suami terhadap istri yang dilakukan Ningsih (2014) bahwa semakin kurang dukungan suami maka semakin tinggi tingkat kecemasan yang dialami istri, Yulianti (2013) menunjukan hasil bahwa dukungan suami sangat berpengaruh terhadap MUSWIL IPEMI, 17 September 2016 11

tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani operasi sectio secarea dan Listyarini (2014) menunjukan hasil bahwa dukungan suami berpengaruh terhadap tingkat kecemasan istri dalam menghadapi persalinan. 2. Motivasi Ibu Usia Muda Dalam Pemberian ASI Eksklusif Dari hasil penelitian tentang pemberian ASI eksklusif menunjukan bahwa 69,20% memiliki motivasi tinggi, sedangkan 30,8% memiliki motivasi sedang dan 0% yang memiliki motivasi rendah. Motivasi adalah dorongan dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan (Notoatmodjo, 2003 & Purwanto, 2003). 3. Hubungan Antara Dukungan Sosial Suami Dengan Motivasi Ibu Usia Muda Dalam Pemberian Asi Eksklusif Hasil penelitian tentang hubungan antara dukungan sosial suami dengan pemberian ASI eksklusif menunjukan hasil dengan nilai r=0,534 dan Pvalue < α 0,05 yaitu (0,000). Maka dapat 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan mengenai hubungan antara dukungan sosial suami dengan motivasi ibu usia muda dalam pemberian ASI eksklusif di Desa Banyumeneng Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, maka diambil kesimpulan sebagai berikut : ibu usia muda sebagian besar mendapat dukungan sosial suami baik (92,3%), dengan nilai tertinggi 12, ibu usia muda sebagian besar mempunyai motivasi tinggi (69,2%), disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan sosial suami dengan pemberian ASI eksklusif, dalam kategori kuat yang ditunjukan dengan nilai r=0,534. Hal ini sependapat dengan penelitian tentang dukungan sosial suami terhadap istri tentang kondisi dan keadaan istri saat itu, diantaranya pengaruh dukungan suami terhadap cakupan ANC oleh Palsmey (2012), hubungan antara dukungan suami dengan post partum blues pada ibu melahirkan oleh Hikmah (2014), dengan nilai r=0,615 dan Pvalue=0,000 < 0,05, hubungan antara dukungan suami dengan motivasi ibu hamil untuk ANC oleh Retnowati (2014), dengan nilai r=0,668 dan Pvalue=0,000 < 0,05 dan penelitian tentang dukungan suami dengan kejadian post partum blues pada ibu primipara, dengan r=0,617 dan Pvalue=0,000 < 0,05. Berdasarkan data itu, menunjukan bahwa bentuk dukungan suami sangat berpengaruh terhadap istri dalam situasi apapun, juga mempunyai hubungan dengan pemberian ASI eksklusif. dengan nilai tertinggi 73, dan hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungna antara dukungan sosial suami dengan motivasi ibu usia muda dalam pemberian ASI eksklusif dengan r=0,534, Pvalue < α 0,05. 5. REFERENSI Admin. (2004). Ayah ikut campur, ASI pun berlimpah. Retrieved December, 23, 2004, from http ://www.kompas.com/. Isyah. (2012). Suami siaga suami mulya. Edisi Mei-Juni No. XIV. Jakarta : UMMI MUSWIL IPEMI, 17 September 2016 12

Listyarini, A.D. (2014). Hubungan antara dukungan suami dengan pengetahuan ibu hamil primigravida dengan tingkat kecemasan menghadapi persalinan di wilayah kerja Puskesmas II Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. Semarang : UNIMUS Ningsih, R. (2014). Hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida dalam menghadapi persalinan di Desa Balong Jepara. Semarang : UNIMUS Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan, cetakan 1. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Nursalam. (2003). Konsep & penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan, Edisi 1. Jakarta : Salemba Medika. Purwanto, H. (2008). Pengantar perilaku manusia untuk keperawatan. Jakarta : EGC. Roesli, U. (2009). ASI Eksklusif, bikin anak cerdas dan mandiri. Retrieved Desember, 23, 2005, from http ://www.kompas.com/. Shaleh, H. (2009). Saatnya kembali ke air susu ibu. Retrieved February, 21, 2005, from http ://www.cybernews/. Sugiyono, (2014). Statistik untuk penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Yulianti, S.M. (2013). Hubungan dukungan keluarga (suami) dengan tingkat kecemasan pada pasien preoperasi SC di R.S. Roemani Muhammadiyah Semarang. Semarang : UNIMUS MUSWIL IPEMI, 17 September 2016 13