PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK

PANDUAN PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas Ngargoyoso

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 2016.

Tinjauan Alur Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat Inap Askes PNS di RSU Pandan Arang Boyolali

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

PROSEDUR PENGOBATAN RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN

TINJAUAN ALUR PROSEDUR PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA JAMKESMAS DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

TINJAUANPEMANFAATANINFORMASI REKAM MEDIS UNTUK KEBUTUHAN PENDIDIKAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2011 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

PETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. rangka pemberian pelayanan kesehatan. Dokumen berisi catatan dokter,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Indonesia mempunyai Sistem Kesehatan Nasional yang. merupakan pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN JAMPERSAL DI RSUD KOTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit, Aspek hukum dan etika profesi, Manajemen rekam medis & informasi kesehatan, Menjaga mutu rekam

Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, STIKES Bakti Nusantara, Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

TINJAUAN PELAKSANAAN PENGAJUAN KLAIM JAMPERSAL BAGI PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI

TINJAUAN PELAKSANAAN PENGISIAN FORMULIR VERIFIKASI (INA-CBG S) PADA REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RSUP Dr. M. DJAMIL

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

TINJAUAN PELAKSANAAN SENSUS HARIAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2013

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM IDENTIFIKASI NUMERICAL DI RUMAH SAKIT Tk. IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PEMANFAATAN DATA REKAM MEDIS DALAM PENGHITUNGAN BIAYA RAWAT INAP PENYAKIT SKIZOFRENIA PARANOID TAHUN 2010 DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada pelaksanaan kerja praktek ini, penulis memilih untuk melakukan kerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

DAFTAR WAWANCARA. 1. Untuk Kepala Rekam Medis Rumah Sakit Mulya Tangerang. memadai baik dari segi luas dan fasilitas pendukung di dalamnya?

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara

PREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA BAGIAN TPPRJ REGULER DENGAN MENGGUNAKANRUMUS WISN DI RUMAH SAKIT PARUdr. ARIO WIRAWANSALATIGA PERIODE TAHUN 2017

HUBUNGAN PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2016

TinJauan PenYeBaB keterlambatan klaim Jaminan kesehatan nasional (Jkn) Pasien rawat Jalandi rumah sakit PanTi WaluYO surakarta

BAB II. Tinjauan Pustaka. a. Rekam medis menurut permenkes 269/MENKES/PER/III/2008. Rekam medis adalah dokumen yang memuat catatan-catatan tentang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan

HUBUNGAN KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN KLAIM RUMAH SAKIT KEPADA BPJS KESEHATAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2016

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG YULI TRINIA

INFOKES, VOL. 5 NO. 1 Februari 2015 ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Faizal Rachman Sjachrul

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARTASURA 2011 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 1 Januari Jaminan Kesehatan Nasional ialah asuransi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK

No. Dokumen /RM/10

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

Nomor : 6651/I3.23/KP/ Agustus 2011 Lampiran : 1 (satu) eks. Perihal : Perpanjangan Askes Komersial PNS dan Keluarga IPB

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan yang sempurna kepada pasien baik pasien rawat jalan, rawat

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara komprehensif yang

Standar Prosedur Operasional (SPO) Registrasi Rawat Jalan Pasien Public. : Registrasi merupakan langkah awal untuk pendaftaran

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

BAB III METODE PENELITIAN. Nilai skor APK 3.2, APK 3.2.1, APK 3.3. Kendala. Gambar 3.1. Kerangka konsep

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. yang bermutu dan memperoleh penghasilan yang cukup untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran dan kedokteran gigi. Salah satu fasilitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No.

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF TAHUN 2015 DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN Komponen Masukan (Input) 1. Tenaga rekam medis jumlahnya sudah mencukupi untuk Rumah Sakit

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

ANALISIS PENGISIAN FORMULIR RESUME MEDIS DIABETES MELLITUS PASIEN RAWAT INAP

Transkripsi:

PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI Rizky Astri Kharisma 1, Antik Pujihastuti 2, Riyoko 2 Mahasiswa Apikes Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar 2 ABSTRAK Latar Belakang : Dalam persyaratan kelengkapan klaim RSUD Dr. Moewardi masih ditemukan adanya formulir hasil laboratorium tidak dilampiri formulir bukti pelayanan medis dan tindakan rawat inap. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui tentang pelaksanaan klaim di RSUD Dr. Moewardi sehingga peneliti mengambil judul tentang Pelaksanaan Klaim Jamsostek Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. Moewardi. Tujuan penelitian mengetahui bagaimana pelaksanaan klaim jamsostek di RSUD Dr. Moewardi. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pedoman wawancara dan observasi. Subjek penelitian ini adalah petugas jamsostek dengan objek penelitian adalah prosedur klaim jamsostek pasien rawat inap. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil dan Pembahasan : Penelitian menunjukkan bahwa RSUD Dr. Moewardi memiliki kebijakan tentang prosedur klaim jamsostek pasien rawat inap yang berpedoman pada aturan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12/Per/Men/VI/2007 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Namun selama ini belum pernah menerbitkan aturan sendiri tentang prosedur klaim jamsostek pasien rawat inap. Pelaksanaan kelengkapan dalam pengajuan klaim yang belum terisi adalah formulir bukti pelayanan medis dan tindakan rawat tidak ada lembar bukti formulir hasil pemeriksaan laboratorium. Simpulan dan Saran : Bahwa rumah sakit dalam pelaksanaan klaim jamsostek pasien rawat inap belum memiliki prosedur tetap tentang persyaratan kelengkapan untuk klaim jamsostek. Dalam pelaksanaan klaim masih terdapat yang belum lengkap pada formulir bukti pelayanan medis dan tindakan rawat tidak ada lembar bukti formulir hasil pemeriksaan laboratorium dan petugas klaim di RSUD Dr. Moewardi meneliti kembali persyaratan pengajuan klaim Jamsostek sebelum diajukan terutama pada formulir hasil pemeriksaan laboratorium untuk mencegah terjadinya keterlambatan klaim oleh pihak rumah sakit. Disarankan Dalam memperlancar kegiatan pelaksanaan klaim jamsostek maka RSUD Dr. Moewardi perlu menyusun dan mensosialisasikan prosedur tetap tentang pelaksanaan klaim Jamsostek untuk mempermudah dalam pelaksanaan persyaratan bagi petugas yang terkait dalam melayani klaim Jamsostek. LATAR BELAKANG Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu jaminan dana perlindungan sosial berkembang bagi seluruh rakyat Indonesia termasuk bagi perlindungan tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial dan ekonomi tertentu dengan menggunakan asuransi sosial. Salah satu asuransi yang bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang asuransi sosial yaitu PT. JAMSOSTEK (Persero) merupakan pelaksanaan Undang-Undang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Berdasarkan UU No. 14 Tahun 1993, JAMSOSTEK adalah sebagai progam publik yang memberikan hak secara pasti bagi pengusaha dan tenaga kerja berupa pelayanan medis dan kewajiban membayar iuran atau premi. Khususnya di RSUD Dr. Moewardi yang menjalin kerjasama dengan PT. Jamsotek membutuhkan adanya proses kelengkapan syarat klaim jamsostek yang 60

wajib dipenuhi oleh seluruh peserta jamsostek. Hal ini bertujuan untuk memperlancar terlaksananya dan diperlukannya jaminan pencairan dana. Pengajuan dana asuransi dalam pengajuan klaim kepada PT. Jamsostek maka rumah sakit harus melengkapi persyaratan yang dipenuhi oleh rumah sakit maupun dari pihak pasien sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan yaitu dokumen rekam medis, kartu peserta jamsostek, surat rujukan dari pelayanan kesehatan lainnya. Namun dalam proses persyaratan kelengkapan klaim ditemukan adanya pada formulir hasil laboratorium tidak dilampiri bukti pelayanan tindakan medis. Hal tersebut dapat menghambat pelaksanaan klaim yang diajukan kepda PT. Jamsostek. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui tentang prosedur klaim di RSUD Dr. Moewardi sehingga peneliti mengambil judul tentang Prosedur Klaim Jamsostek di RSUD Dr. Moewardi. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang hasilnya berupa deskripsi (penggambaran) keadaan objek penelitian tanpa memberikan kesimpulan yang berlaku umum/ generalisasi.. Menggunakan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang mengumpulkan data berdasarkan waktu tertentu secara bersamaan (Arief, TQ. 2003). Subjek penelitian yang digunakan adalah petugas jamsostek sedangkan objek penelitian yang digunakan adalah kelengkapan klaim jamsostek. Instrumen Penelitian menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi serta cara pengumpulan data dengan wawancara yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada petugas klaim jamsostek di RSUD Dr. Moewardi dan observasi dilakukan dengan objek penelitian bersifat proses kerja. Hal ini dilakukan dengan cara mengamati proses kerja petugas jamsostek di RSUD Dr. Moewardi. Teknik pengolahan data dilakukan pengolahan dengan tahap pengumpulan (collecting), edit (editing) dan memaparkan atau menyajikan data. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yasng hasilnya berupa deskripsi (penggambaran) keadaan objek penelitian tanpa memberikan kesimpulan yang berlaku umum/ generalisasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Kebijakan rumah sakit tentang prosedur klaim jamsostek di RSUD Dr. Moewardi. RSUD Dr. Moewardi memiliki kebijakan tentang prosedur klaim jamsostek yang berpedoman pada aturan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.12/Per/Men/VI/2007 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Selama ini belum pernah menerbitkan aturan sendiri tentang prosedur klaim jamsostek. Hal ini menyebabkan petugas klaim Pelaksanaan Klaim Jamsostek...(Rizky Astri K, dkk) 61

jamsostek dalam melaksanakan pengajuan klaim terhadap pihak jamsostek mengalami ketidakjelasan dalam kelengkapan klaim jamsostek dikarenakan belum adanya aturan khusus yang dapat dipergunakan sebagai acuan oleh petugas bila ditemukan adanya masalah tentang persyaratan kelengkapan klaim jamsostek. Selain itu, petugas dalam melaksanakan prosedur pengajuan klaim mengikuti proses klaim yang pernah dilakukan oleh petugas yang pernah memperoleh tanggungjawab dan mempunyai wewenang untuk melayani pengajuan klaim jamsostek ke pihak PT. Jamsostek sehingga adanya ketidakjelasan dalam proses pengajuan klaim untuk keperluan internal yaitu pihak rumah sakit yang telah memberi pelayanan sekaligus menerima bukti pencairan dana. Sedangkan untuk keperluan eksternal rumah sakit yaitu kepentingan klaim pasien, perusahaan, PT. Jamsostek dan untuk keperluan penelitian. 2. Persyaratan yang digunakan untuk kelengkapan klaim jamsostek di RSUD Dr. Moewardi. Persyaratan pengajuan klaim Jamsostek yang dipenuhi oleh rumah sakit kepada pihak PT. Jamsostek sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12/Per/Men/VI/2007 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, antara lain: a. Fotokopi kartu peserta jaminan pemeliharaan kesehatan rangkap 4 (empat) berisi nama peserta, foto peserta, nomor kartu peserta pemeliharaan kesehatan, dokter keluarga. Dilegalisasi oleh petugas pengendali jamsostek dengan membubuhkan stempel. b. Fotokopi surat rujukan dari dokter keluarga yang masih berlaku berisi tentang nama pasien, umur, alamat, dokter ahli, diagnosis, tanggal pengiriman, dokter yang bertandatangan, nama perusahaan. Dilegalisasi oleh petugas pengendali jamsostek dengan membubuhkan stempel. c. Bukti pelayanan medis dan tindakan rawat inap berisi tentang nama pasien, nomor rekam medis, umur, rujukan dari, nomor surat pengantar, tanggal pelayanan, pelayanan yang diberikan kepada pasien dan ditandatangani oleh pasien. Formulir ini diisi oleh unit yang melakukan tindakan dan disahkan oleh pengendali jamsostek dengan membubuhkan stempel. d. Formulir resep berisi tentang nama pasien, nomor JPK, bangsal/ kelas perawatan, nama dokter yang merawat, nomor rekam medis dan tanggal. Formulir ini diisi oleh dokter yang merawat pasien dan dilegalisasi oleh petugas pengendali jamsostek dengan membubuhkan stempel. 62

e. Resume medis berisi nomor rekam medis, nama pasien, umur, kamar/ ruang, hubungan keluarga, agama, alamat, dokter pengirim, nama perusahaan, nomor kartu pemeliharaan kesehatan, tanggal masuk dan tanggal keluar, anamnesa, pemeriksaan, pengobatan/ tindakan, dokter yang merawat. Formulir ini diisi oleh dokter yang merawat. f. Formulir laboratorium berisi nomor rekam medis, nama, umur, ruang, jenis kelamin, kelas, alamat, diagnosa, nomor debit, dokter, jenis sampel, keadaan sampel, petugas sampling, jam pengambilan dan tanda tangan dokter. Formulir ini diisi oleh petugas laboratorium dan dilegalisasi oleh petugas pengendali jamsostek dengan membubuhkan stempel. g. Formulir permintaan pemeriksaan radiologi berisi jenis pembayaran, jenis pemeriksaan, nomor rekam medis, nama, umur, ruang, jenis kelamin, alamat, tanda tangan dokter, dokter pengirim, keterangan klinis atau diagnosa. Formulir ini diisi oleh petugas radiodiagnostik dan dilegalisasi oleh petugas pengendali jamsostek dengan membubuhkan stempel. h. Surat jaminan pelayanan rawat inap (SJP) yang berisi tanggal SJP, nomor rujukan, nama pasien, nomor kartu askes, jenis kelamin, kode JPK, tujuan rujukan, pemeriksaan paket, rujukan internal, jaminan pelayanan luar paket, biaya pelayanan, dan tanda tangan petugas pengendali Jamsostek. Formulir ini diisi oleh petugas pengendali Jamsostek. i. Perincian biaya yang berisi tentang poliklinik, nama pasien, alamat, diagnosa, tanggal pelayanan, nomor kartu pemeliharaan kesehatan, nomor rekam medis, jenis pemeriksaan (laboratorium dan radiologi), total biaya, tandatangan dokter dan pasien. Diisi oleh petugas kasir. 3. Pelaksanaan klaim jamsostek di RSUD Dr. Moewardi. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Berikut prosedur klaim jamsostek adalah sebagai berikut : a. Pasien rawat inap melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak RSUD Dr. Moewardi dan menyerahkan ke bagian pengendali jamsostek untuk mendapatkan Surat Jaminan Pelayanan (SJP) dari PT. Jamsostek. b. Petugas klaim RSUD Dr. Moewardi mengentri data pasien Jamsostek ke komputer untuk diajukan ke pihak PT Jamsostek. c. Petugas klaim jamsostek menyerahkan kelengkapan persyaratan klaim kepada PT. Jamsostek yang bertugas di rumah sakit yaitu petugas pengendali jamsostek. d. Petugas pengendali yang bertugas di rumah sakit melakukan verifikasi Pelaksanaan Klaim Jamsostek...(Rizky Astri K, dkk) 63

tindakan dan obat yang sesuai dengan Daftar Penggunaan Harga Obat. e. Petugas pengendali jamsostek mengecek dan menyetujui persyaratan yang telah diberikan, setelah diverifikasi oleh petugas pengendali dan dinyatakan lengkap maka formulir pengajuan klaim jamsostek diajukan ke PT. Jamsostek. Dalam pelaksanaan klaim jamsostek yang dilaksanakan oleh petugas klaim rumah sakit harus menyiapkan fotokopi kartu peserta jaminan pemeliharaan kesehatan rangkap empat, fotokopi surat rujukan dari dokter keluarga, bukti pelayanan medis dan tindakan, formulir resep, resume medis, formulir laboratorium, formulir radiologi, perincian biaya, surat jaminan pelayanan. Formulir tersebut merupakan persyaratan yang harus dipenuhi agar proses klaim Jamsostek rawat inap di RSUD Dr. Moewardi yang ditentukan oleh pihak PT. Jamsostek. Sedangkan data yang diinput ke dalam komputer yaitu tagihan pelayanan jaminan pemeliharaan kesehatan yang berisi tentang nama pasien, tanggal masuk dan keluar, nomor kartu pemeliharaan kesehatan, nama perusahaan, bangsal, karcis, obat, laboratorium, radiologi, tindakan medis, oksigen, pelayanan jenasah dan total biaya. Persyaratan jamsostek yang dinyatakan lengkap oleh petugas pengendali jamsostek dan sekaligus dilakukan legalisasi untuk persyaratan klaim jamsostek dari rumah sakit kepada pihak PT Jamsostek. Apabila persyaratan tersebut telah mendapatkan persetujuan atau legalisasi dari pihak pengendali jamsostek dengan adanya surat pengantar jaminan dari PT. Jamsostek yang disahkan oleh PT. Jamsostek dan Direktur rumah sakit, maka proses klaim jamsostek dapat diklaimkan oleh pihak rumah sakit kepada pihak PT. Jamsostek. Apabila pengajuan klaim sudah dinyatakan lengkap oleh PT. Jamsostek maka pihak rumah sakit akan mengirim surat pengantar yang dibuat oleh petugas klaim rumah sakit serta kwitansi asli yang berisi nama perusahaan dan sebanyak dana yang diterima oleh rumah sakit beserta tembusannya rangkap empat yang ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit dan Pimpinan Keuangan sebagai pihak penerima keuangan. Selain itu dilampiri tagihan pelayanan peserta jaminan pemeliharaan kesehatan yang berisi tentang nama pasien, tanggal masuk dan keluar, nomor kartu pemeliharaan kesehatan, nama perusahaan, bangsal, karcis, obat, laboratorium, radiologi, tindakan medis, oksigen, pelayanan jenasah dan total biaya yang sudah di print out kemudian dikirim ke pihak PT. Jamsostek. Kemudian pihak PT. Jamsostek akan mengeluarkan besaran klaim yang diajukan oleh pihak rumah sakit dengan cara penggantian klaim dikirim melalui bukti transfer atau slip penyetoran kepada rumah sakit tersebut. Sedangkan pengajuan yang tidak diterima oleh PT. Jamsostek bila pada formulir hasil laboratorium tidak dilampiri bukti pelayanan medis maka pihak jamsostek tidak menanggung pemeriksaan laboratorium yang tidak dilengkapi bukti pelayanan tersebut sehingga terjadi 64

ketidaklengkapan maka rumah sakit harus membayar tindakan tersebut sepenuhnya. Hal ini dipengaruhi oleh petugas klaim kurang teliti dalam menerima berkas, sehingga pengiriman klaim kepada pihak jamsostek menjadi terhambat. Dalam proses pengajuan klaim masih melebihi batas yang disepakati yaitu dengan batas waktu pengajuan klaim 30 hari setelah pasien dinyatakan pulang dan dilaporkan tanggal 15 pada bulan berikutnya, maka pihak RSUD Dr. Moewardi akan tetap memproses pengajuan klaim Jamsostek tersebut sampai dengan persyaratan kelengkapan klaim terpenuhi sesuai besaran atau jumlah pengajuan klaim rumah sakit. Hal ini bertujuan untuk menghindari keterlambatan pengajuan klaim yang dapat dialami oleh pihak pihak RSUD Dr. Moewardi. Akan tetapi dalam pengajuan klaim untuk klaim pertama kali yang ditolak oleh PT. Jamsostek maka pihak rumah sakit mengajukan kembali dengan jangka waktu 2 (dua) bulan berikutnya dan apabila pihak rumah sakit tidak dapat mengajukan klaim 2 (dua) bulan tersebut maka pasien harus membayar sebesar 1% (satu persen) dari pelayanan yang diklaimkan kepada rumah sakit. Namun untuk saat ini pihak rumah sakit pada saat proses pelengkapan kembali tidak pernah melebihi batas waktu lebih dari 2 (dua) bulan. SIMPULAN DAN SARAN Kebijakan rumah sakit tentang pelaksanaan klaim Jamsostek berdasarkan aturan tentang Keputusan direksi PT. Jamsostek (Persero) No. 127/Kep/VI/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, namun selama ini belum pernah menerbitkan aturan sendiri tentang pelaksanaan klaim Jamsostek. Persyaratan kelengkapan klaim di RSUD Dr. Moewardi telah sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak PT. Jamsostek berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12/Per/Men/VI/2007 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Pelaksanaan pengajuan klaim di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2008 yaitu pelaksanaan pengajuan klaim di RSUD Dr. Moewardi yang dinyatakan diterima oleh PT. Jamsostek, apabila semua persyaratan sudah terdapat legalisasi atau stempel oleh pihak pengendali Jamsostek dan pelaksanaan yang dinyatakan tidak diterima oleh pihak PT. Jamsostek apabila pada formulir hasil laboratorium tidak dilampiri bukti pelayanan tindakan medis dan sedangkan pengajuan klaim yang telah melebihi batas waktu yang telah ditentukan maka harus melengkapi kembali persyaratan yang belum lengkap dalam waktu lebih dari 2 (dua) bulan setelah persyaratan dilengkapi. Disaran dalam memperlancar kegiatan pelaksanaan klaim jamsostek maka RSUD Dr. Moewardi perlu menyusun dan mensosialisasikan prosedur tetap tentang pelaksanaan klaim Jamsostek untuk Pelaksanaan Klaim Jamsostek...(Rizky Astri K, dkk) 65

mempermudah dalam pelaksanaan persyaratan bagi petugas yang terkait dalam melayani klaim Jamsostek. Berikut saran standar operasional prosedur tentang pengajuan klaim Jamsostek. Apabila sebelum mengajukan klaim Jamsostek maka petugas klaim di RSUD Dr. Moewardi meneliti kembali hasil pemeriksaan laboratorium untuk dikirim ke pihak Jamsostek terutama pada lembar formulir bukti pelayanan medis dan tindakan rawat inap tidak ada lembar bukti formulir hasil pemeriksaan laboratorium sehingga dapat mencegah terjadinya keterlambatan dalam pengajuan klaim. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12/ Per/ Men/VI/2007 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Undang-Undang No. 13 Tahun 1993 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. KEPUSTAKAAN Anwar, A. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Binarupa Aksara. Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas, RI. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Graha Utama. Depkes, RI. 2006. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hatta, G. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: UI Press. PerMenKes RI No. 269/MENKES/PER/III/ 2008 tentang Rekam Medis 66