Jurnal Care Vol. 3, No. 2, Tahun 2015

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dalam melaksanakan pembangunan nasional. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. fokus terhadap peraturan teman, namun orangtua masih berpengaruh dalam. memberikan arahan untuk anak (Santrock, 2008; Wong, 2009).

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN ANAK DAN STATUS EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH DI KELURAHAN TUGU KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI SDN BANYUANYAR III SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

KEBIASAAN MENGONSUMSI JAJAN TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH PENGGUNA KATERING DAN NON-KATERING

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN BESARAN UANG SAKU DENGAN PEMILIHAN JAJANAN SEHAT. Connections between The Amount of Pocket Money with Selection of Healthy Snack

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

POLA ASUH ORANGTUA VERSUS KEMAMPUAN SOSIALISASI ANAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

SIKAP MURID DAN PENJUAL MAKANAN JAJANAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI KELURAHAN RONGTENGAH KECAMATAN SAMPANG

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN, FREKUENSI KONSUMSI DAN SUMBER MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sedang istirahat di sekolah. Hal tersebut terjadi karena jarangnya orang tua

PRAKTEK KONSUMSI MAKANAN JAJANAN PADA SISWA DI SMP NEGERI 4 TASIKMALAYA TAHUN 2013

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Melewatkan sarapan dapat menyebabkan defisit zat gizi dan tidak dapat mengganti asupan zat gizi melalui waktu makan yang lain (Ruxton & Kirk, 1997;

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan. Gizi menjadi penting bagi anak sekolah karena selain dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pengetahuan, dan nilai nilai yang dianggap paling tepat bagi orang tua agar anak

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

SUKOHARJO. Oleh : Kesehatan Bidang J NIM FAKULTAS

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK PDHI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Gerontik

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan. Makanan (BPOM) per 2013 menyatakan PJAS (Panganan Jajanan Anak

PENGARUH EDUKASI PEER GROUP TERHADAP SIKAP MEMILIH JAJANAN SEHAT ANAK USIA SEKOLAH DI SDN KERTOSARI 1 JEMBER

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional, dan untuk mencapai SDM berkualitas, faktor gizi memegang

kelompok rawan gizi kategori WUS,karena pada fase remaja terjadi berbagai macam perubahanperubahan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, BODY IMAGE, DAN PERILAKU MAKAN DENGAN STATUS GIZI SISWI SMAN 6 KOTA JAMBI TAHUN 2015

SKRIPSI HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

TINGKAT PARTISIPASI MAHASISWA DALAM IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU DENGAN WASTING DAN STUNTING PADA BALITA KELUARGA MISKIN

FAKTOR RISIKO GIZI LEBIH PADA ANAK UMUR 9-11 TAHUN DI SEKOLAH DASAR MARSUDIRINI SEMARANG TAHUN 2016

PENGARUH PEER GROUP TUTORIAL TERHADAP PERILAKU JAJAN SEHAT SISWA KELAS 3 DI SD ISLAM HIDAYATULLAH DENPASAR SELATAN

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

Pembimbing II : dr. Rita Tjokropranoto, M.Sc.

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

TUGAS KESEHATAN KELUARGA : KEMAMPUAN KELUARGA MERAWAT MENINGKATKAN PEMENUHAN NUTRISI BALITA

Jurnal Respati, Kesehatan, Vol. 2, No. 1, April 2012: 1 5 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KINDI AMELIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU MEMBACA INFORMASI NILAI GIZI DAN PEMILIHAN PANGAN KEMASAN

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM:

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

HUBUNGAN ASUPAN GIZI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN KOMPUTER BORDIR DI KELURAHAN CILAMAJANG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ANANG RIASMOKO J

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

Hubungan antara Kebiasaan Makan perhari, Asupan Karbohidrat dan Asupan. Serat dengan Persentase Lemak Tubuh pada Mahasiswa dan Dosen Prodi

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI MALALAYANG KECAMATAN MALALAYANG. Nonce Nova Legi

KEBIASAAN JAJAN ANAK SEKOLAH DASAR DAN HUBUNGANNYA TERHADAP STATUS GIZI DI SEKOLAH DASAR SUNGAI RAMBUTAN KABUPATEN OGAN ILIR

142 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 02 Juli 2016

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBITAHUN 2013

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS DAWE KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANGKATAN 2014

ABSTRAK. Kata Kunci : karies gigi, nutrisi, dewasa muda. Universitas Kristen Maranatha

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII. Manuscript

Transkripsi:

1 POLA ASUH DAN PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP PEMILIHAN JAJAN ANAK USIA SEKOLAH DI KELURAHAN CIRENDEU TANGERANG SELATAN Aisyiah Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional Email: chy_a16@yahoo.co.id ABSTRACT Snacking is one type of meal that contribute to the fulfillment of the need for nutrition among school children in daily basis. Thus snacking meets the 36% of energy requirement, 29% protein and 52% iron daily (Kusmandayu and Muniroh, 2012). Snacking choice among children can be influence by various factors from internal of the school children, as well as influence of family, peer or surrounding environment. Assessment toward the children snacking either at school as well as at home is commonly not hygiene and lacking of nutrient. The contaminated ingredients or snacks can be accumulated in children s body thus carcinogenic in long term. The purpose of study is to understand the relationship of caring patter and peer influence on the snacking choice among school children. This study used correlation description design with cross sectional approach on 103 respondents that obtained with simple random sampling technique and selected proportionally. The study result showed the relationship between caring pattern and peer influence on snacking choice among children (p value < α). Therefore, the health promotion on nutrition for school children in particular snacking is important for the children, family, health workers, school stakeholders as well as vendors at school. This effort can be given through the optimization on collaboration and empowerment for all stakeholders related with school children health. Key words: caring pattern, peer influence, snacking choice, school children ABSTRAK Jajanan adalah salah satu hal yang berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan nutrisi anak usia sekolah setiap harinya. Dalam kondisi ini, jajanan memenuhi kebutuhan energi sebesar 36%, 29% protein dan 52% zat besi (Kusmandayu & Muniroh, 2012). Pemilihan jajan anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam diri anak sekolah, pengaruh keluarga, teman ataupun lingkungan sekitar. Peninjauan dari segi kesehatan, makanan jajanan anak baik disekolah maupun dirumah rata-rata tidak bersih dan kurang terjamin kandungan gizinya. Bahan-bahan makanan atau jajanan yang sudah tercemar dapat terakumulasi pada tubuh anak dan bersifat karsinogenik dalam jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh dan pengaruh teman terhadap pemilihan jajanan anak sekolah. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional pada 103 responden yang diperoleh dengan teknik simple random sampling dan diseleksi secara proportional. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pola asuh dan pengaruh teman dengan pemilihan jajanan anak (p value < α). Oleh karena itu, upaya promosi kesehatan tentang gizi anak sekolah terutama jajanan sangat penting untuk diberikan baik kepada anak sekolah itu sendiri, keluarga, tenaga kesehatan, pihak sekolah serta penjual makanan jajanan sekitar sekolah. Upaya tersebut dapat diberikan melalui optimalisasi kerja sama dan pemberdayaan kepada semua pihak yang terkait dengan kesehatan anak sekolah. Kata kunci: anak usia sekolah, pengaruh teman, pemilihan jajan, pola asuh

2 PENDAHULUAN Salah satu faktor resiko yang dapat mempengaruhi status gizi anak usia sekolah adalah perilaku jajan anak. Jajanan memiliki peranan yang penting dalam pertumbuhan dan proses pembelajaran anak usia sekolah (Februhartanty & Ismarawaty, 2004). Damayanthi, Dwiriani, Kustiyah dan Briawan (2010) mengatakan bahwa 95% anak usia sekolah memiliki kebiasaan untuk membeli jajanan. Survey yang dilakukan oleh National Socio Economic Survey conducted by the Central Bureau of Statistics (2004) memperoleh hasil bahwa persentase pengeluaran keluarga untuk makanan jalanan atau jajanan di Indonesia mencapai 18,84% per kapita per minggu dan total pengeluaran keluarga untuk makanan dan minuman adalah 10,36% dari pengeluaran total keluarga. Data Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan yang didapatkan oleh Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan BPOM RI dari Balai POM seluruh Indonesia (2008-2010) menunjukkan bahwa 17,26 25,15% kasus terjadi di lingkungan sekolah dengan kelompok tertinggi adalah siswa Sekolah Dasar (SD). Wilayah Kelurahan Cirendeu merupakan salah satu wilayah yang terdapat di Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten. Berdasarkan data yang berasal dari Profil Kesehatan Kota Tangerang Selatan (2011) didapatkan data bahwa telah terdapat 2.536 kasus diare baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Salah satu kemungkinan penyebab diare adalah paparan zat-zat mikroba, kimia atau benda asing yang terdapat dalam makanan yang dikonsumsi oleh keluarga. Penelitian yang dilakukan oleh Surveilance Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendapatkan hasil bahwa sebanyak 25 persen makanan di lingkungan sekolah telah tercemar bakteri dan zat berbahaya. Selain itu, Dinkes Tangsel juga melaporkan bahwa telah terdapat lima kasus keracunan anak usia sekolah pada makanan jajanan kadarluasa di wilayah Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan (Republika, 2011). Anak sekolah dikategorikan sebagai salah satu populasi at risk dengan beberapa fokus utama dari permasalahan anak sekolah yang bersumber seperti penyesuaian sekolah, hubungan dengan teman sebaya dan pengaruhnya, masalah gangguan belajar, perkembangan seksual, pola makan, status imunisasi dan pengaruh serta pembatasan tontonan televisi (Stanhope & Lancaster, 2004). Salah satu focus masalah pada pola

3 makan anak sekolah adalah kebiasaan mengkonsumsi jajanan. Kertanegara (2012) menyampaikan tiga masalah yang dapat diidentifikasi pada PJAS (Pangan Jajanan Anak sekolah) seperti cemaran mikroba, cemaran kimia dan cemaran benda asing (fisik). Bahan-bahan makanan atau jajanan yang sudah tercemar dapat terakumulasi pada tubuh anak dan bersifat karsinogenik dalam jangka panjang. Selain itu reaksi-reaksi tertentu pada jajanan yang sudah terkontaminasi dapat juga mempengaruhi fungsi otak termasuk gangguan perilaku pada anak sekolah seperti gangguan tidur, gangguan konsentrasi, gangguan emosi, gangguan bicara, hiperaktif hingga memperberat gejala pada anak autism. Sedangkan pengaruh jangka pendek dapat menimbulkan gejala-gejala yang umum seperti pusing, mual, muntah, diare atau kesulitan buang air besar (Devi, 2012). Dalam mencapai sumber daya manusia yang berkualitas (sehat, cerdas dan produktif) ditentukan oleh beberapa faktor dan salah satu faktor yang paling penting adalah terpenuhinya kebutuhan pangan yang bergizi. Pentingnya pemenuhan gizi anak usia sekolah akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangannya. Keluarga dan tenaga kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah serta perilaku sehat yang akan berdampak pada masa depan bangsa. Selain itu, upaya promosi kesehatan terhadap fungsi perawatan kesehatan keluarga juga perlu ditekankan guna menciptakan perilaku sehat dalam keluarga. Oleh karena itu, berdasarkan penjabaran latar belakang diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan antara pola asuh keluarga dan pengaruh teman sebaya terhadap pemilihan jajan anak usia sekolah di Kelurahan Cireundeu Tangerang Selatan. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif menggunakan rancangan desain penelitian deskriptif korelasi dengan metode pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen. Populasi penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anak usia sekolah dan anak usia sekolah itu sendiri di Kelurahan Cirendeu sejumlah 1.273 KK (Laporan tahunan Kelurahan Cirendeu, 2012). Jumlah responden yang diteliti sebanyak 103 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik probability sampling yaitu simple random sampling dan wilayah yang

4 diteliti diseleksi secara proportional. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan analisa univariat deskriptif dan analisa hubungan bivariat yang menggunakan uji chi square. HASIL Tabel 1. Hasil analisa univariat pemilihan jajan anak, pola asuh dan pengaruh teman sebaya di Kelurahan Cireundeu Tangerang Selatan (n= 103) Variabel Kategori Distribusi Responden Jumlah % Pemilihan Tidak Sehat 51 49,5 Jajan Pola Asuh Orang Tua Pengaruh Teman Sebaya Sehat 52 50,5 Otoriter 18 17,5 Demokratis 57 55,3 Permisif 28 27,2 Tidak Ada 60 58,3 Ada 43 41,7 Tabel 1 menunjukkan distribusi pola asuh orang tua paling banyak memiliki pola asuh demokratis yaitu 57 keluarga (55,3%) dan anak usia sekolah yang tidak terpengaruh oleh teman sebanyanya sebanyak 60 orang (58,3%). Tabel. 2 Analisis Hubungan Pola Asuh Keluarga dengan Pemilihan Jajan Anak di Kelurahan Cireundeu Tangerang Selatan (n= 103) Variabel Pemilihan Jajan Total P Value Sehat Tidak Sehat N % N % N % Pola Asuh Orang Tua Otoriter 12 66,7 6 33,3 18 100 Permisif 4 14,3 24 85,7 28 100 0,000 Demokratis 36 63,2 21 36,8 57 100 Pengaruh Teman Sebaya Tidak Ada 43 71,7 17 28,3 60 100 0,000 Ada 9 20,9 34 79,1 43 100 Hasil analisis pada tabel 2 menunjukkan bahwa ada sebanyak 12 (66,7%) orang tua dengan pola asuh otoriter memiliki anak yang mempunyai pemilihan jajan sehat. Terdapat pula 24 (85,7%) orang tua dengan pola asuh permisif memiliki anak yang mempunyai pemilihan jajan tidak sehat dan sebanyak 36 (63,2%) orang tua dengan pola asuh demokratis memiliki anak yang mempunyai pemilihan jajan sehat. Hasil

5 analisis dengan chi square didapatkan data bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan pemilihan jajan anak karena p value < α (0,05). Selain itu, dari tabel 2 juga didapatkan hasil bahwa anak yang tidak terpengaruh dengan teman sebayanya yang memiliki pemilihan jajan sehat sebanyak 43 orang (71,7%) dan anak yang terpengaruh oleh teman sebayanya yang memiliki pemilihan jajan tidak sehat sebanyak 34 orang (79,1%). Hasil uji chi square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengaruh teman sebaya dengan pemilihan jajan anak karena p value < α. Hal ini menunjukkan bahwa anak usia sekolah mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar terutama oleh temannya yang nantinya bisa berdampak pada pemilihan jajan anak usia sekolah. PEMBAHASAN Pola asuh orang tua yang baik akan mendukung anggota keluarganya untuk menerapkan perilaku hidup sehat yang salah satunya adalah dengan pemilihan jajanan sehat bagi anak usia sekolah. Anak-anak belajar makan tidak hanya dari pengalaman tetapi juga dari melihat orang lain. Banyak penelitian menunjukkan kesamaan penerimaan dan kesukaan terhadap makanan, asupan dan keinginan untuk mencoba makanan baru antara orang tua dan anak-anak. Penelitian yang dilakukan oleh Brown dan Ogden (2004) menggambarkan hasil bahwa orang tua yang menunjukkan pola asuh dengan memberikan aturan-aturan atau batasan-batasan dalam mengontrol diet anaknya menghasilkan tingkat konsumsi makanan ringan yang sehat lebih tinggi dibandingkan dengan makanan ringan yang tidak sehat. Scaglioni, Salvioni dan Galimberti (2008) menjelaskan bahwa beberapa hasil penelitian menyatakan pola asuh orang tua mengindikasikan perilaku makan orang tua itu sendiri dan praktik makan yang mereka lakukan yang bisa mempengaruhi perkembangan dari perilaku makan anak. Pendapat peneliti hal tersebut dapat terjadi karena keluarga yang menerapkan pola asuh demokratis akan mengarahkan dan membimbing anak ataupun anggota keluarga lainnya dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anggota keluarga karena dari hasil analisis data didapatkan bahwa lebih dari separuh responden yang menerapkan pola asuh demokratis memiliki anak dengan pemilihan jajan yang sehat. Orang tua dengan pola asuh demokratis akan menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan diri anak serta mendorong tindakan-tindakan mandiri bagi anak dalam membuat keputusan terkait dengan asupan nutrisi yang akan dikonsumsinya. Sedangkan, orang tua

6 dengan pola asuh permisif cenderung selalu memberikan kebebasan kepada anaknya tanpa kontrol sama sekali. Hal tersebut dapat menyebabkan anak dapat dengan bebasnya memilih dan mengkonsumsi jenis makanan atau jajanan yang menarik dan mengeyangkan tanpa mengetahui bahaya yang terdapat pada jenis jajanan atau makanan tersebut. Pengaruh sosial pada asupan makanan seseorang mengacu pada dampak bahwa satu atau lebih seseorang akan meniru perilaku makan dari orang lain, baik secara langsung (membeli makanan) maupun tidak langsung (belajar atau melihat perilaku teman sebaya). Patrick dan Nicklas (2010) menjelaskan bahwa walaupun orang tua mempunyai pengaruh kuat dalam perilaku dan kepercayaan kesehatan anak, tapi mereka bukan satu-satunya yang menjadi model dalam perilaku makan. kesadaran yang rasional dan skala nilai orang tua yang cenderung diterima anak (Hurlock, 2001). Devine et al (2003) menjelaskan bahwa dukungan sosial (salah satunya adalah pengaruh teman sebaya) dapat memiliki efek yang menguntungkan pada pilihan makanan dan perubahan diet yang lebih sehat. Anakanak akan menilai apa yang mereka lakukan, apakah dia lebih baik dan sehat, sama, ataukah lebih buruk dari apa yang anak-anak lain kerjakan. Hal tersebut akan sulit dilakukan dalam keluarga karena saudarasaudara kandung biasanya lebih tua atau lebih muda, bukan sebaya (Santrock, 2005). Birch (1980 dalam Patrick & Nicklas, 2010) menemukan bahwa ketika anak-anak melihat temannya memilih dan memakan sayuran yang tidak sukai maka keinginan untuk memilih dan memakan sayuran yang tidak disukai akan meningkat. Pengaruh teman sebaya dalam mempengaruhi jenis jajanan dan perlilaku sehari-hari anak usia sekolah sangat penting untuk diperhatikan. Teman sebaya dapat memberikan dampak meminimalkan ataupun memaksimalkan perilaku jajanan yang tidak sehat pada anak usia sekolah (Afandi, Indarwati dan Hadisuyatmana, 2010). Selain itu, teman sebaya juga dapat membantu anak dalam mengembangkan Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Costa (1998 dalam Piscopo, 2004) dengan hasil orang tua bahwa anakanak mereka dipengaruhi oleh temantemannya dalam berperilaku dan memilih jenis makanan atau jajanan. Dengan kata lain, pengaruh dari teman-teman dengan usia yang sama jika dibandingkan dengan temanteman pada umumnya lebih memiliki potensi

7 untuk sangat mempengaruhi acuan ataupun pemilihan dan perilaku jajan anak. Berdasarkan data-data penelitian dapat dianalisis bahwa teman sebaya berpeluang lebih besar untuk mempengaruhi perilaku anak usia sekolah. Anak usia sekolah lebih merasa nyaman jika memiliki hal yang sama seperti teman-teman seusianya. Keberadaan anak usia sekolah yang sering berada diluar rumah untuk bermain juga akan lebih mudah terpengaruh oleh teman sebaya atau sepermainannya untuk memilih jenis makanan atau jajanan yang akan dikonsumsi. KESIMPULAN - Ada hubungan yang bermakna antara pola asuh keluarga dengan pemilihan jajan anak. - Ada hubungan yang bermakna antara pengaruh teman sebaya dengan pemilihan jajan anak. - Melakukan pemberdayaan kepada pihak keluarga, sekolah ataupun kumpulankumpulan teman sebaya pada anak usia sekolah sebagai strategi untuk meningkatkan upaya preventif terhadap masalah-masalah terkait dengan pemenuhan nutrisi yang tidak sehat tertama terkait dengan pemilihan jajan yang kurang sehat. - Penelitian kualitatif juga perlu dilakukan untuk mengetahui lebih mendalam faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan jajan anak usia sekolah. Daftar Pustaka Afandi, A.T., Indarwati, R., & Hadisuyatmana, S. (2004). Pengaruh Peer Group Support Terhadap Perilaku Jajan SehatSiswa Kelas 5 SDN Ajung 2 Kalisat Jember. 2 Februari 2013. http://www. journal.unair.ac.id Brown, R. & Ogden, J. (2004). Children s Eating Attitudes and Behaviour: A Study of The Modelling and Control Theories of Parental Influence. Journal of Health Education Research. Vol. 19 No.3. Oxford University Press Damayanti, et all. (2010). Food Habit Among Elementary School Children in Urban Bogor. Jurnal Gizi dan Pangan, 2010, 5(3): 158 163 Journal of Nutrition and Food, 2010, 5(3): 158 163 Department of Health. (2004). National Socio Economic Survey Conducted by The Central Bureau of Statistics. http://www.litbang.depkes.go.id Devi, N. (2012). Gizi Anak Sekolah. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara Devine et al. (2003). Sandwiching It In: Februhartanty, J. & Ismarawaty, D.N. (2004). Is it Safe Snack Foods of School Children in Indonesia?. http://gizi.net Hurlock, E.B. (2008). Psikologi Perkembangan. Edisi 5. Jakarta: Erlangga InfoPOM. (2011). Pentingnya Promosi Keamanan Pangan di Sekolah untuk Menyelamatkan Generasi Penerus. Vol. 12 No. 6 November- Desember 2011 Kertanegara, A.N. (2012). Kebijakan Pemberdayaan Komunitas Sekolah dalam

8 Gerakan Menuju Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang Aman, Bermutu dan Bergizi. Depok: Disampaikan pada Seminar Hasil Uji Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS). Patrick, H. & Nicklas, T.A. (2005). A Review of Family and Social Determinants of Children s Eating Patterns and Diet Quality. Journal of the American College of Nutrition, Vol. 24, No. 2, 83 92 Piscopo, S. (2004). Socio-Ecological Factors Influencing Food Choices and Behaviours of Maltese Primary School Children. Thesis. School of Education The University of Birmingham. Santrock, J.W. (2007). Perkembangan Anak. Edisi 11. Jilid 2. Jakarta: Erlangga Stanhope & Lancaster. (2004). Community & Public Health Nursing. St. Louis: Mosby (2011). Awas Jajanan Sekolah Tercemar Bakteri. http://www.republika.co.id