Pengujian Transformator

dokumen-dokumen yang mirip
TRANSFORMATOR DAYA & PENGUJIANNYA

Transformator Daya dan Cara Pengujiannya

Standar Pengujian Peralatan Transformator

PROSEDUR PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI TRAFO

BAB III METODE PENENTUAN VECTOR GROUP

Proses Produksi PLTA PB Soedirman

BAB III METODE EVALUASI PENGUJIAN BELITAN TRAFO DISTRIBUSI

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. 4.1 Analisa Pengujian Rasio Kumparan / Belitan Trafo Dengan TTR

TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

BAB I PENDAHULUAN. energy listrik terutama bagi kalangan industri, bisnis, pemerintah dan masyarakat umum.

BAB IV PEMBAHASAN KONSTRUKSI CORE PADA TRANSFORMATOR. DISTRIBUSI 20/0,4 kv, 315 kva. (Aplikasi Di PT Trafoindo Prima Perkasa)

Teknik Tenaga Listrik (FTG2J2)

BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR

PENGUJIAN TAPPING TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20

BAB III DEFINISI DAN PRINSIP KERJA TRAFO ARUS (CT)

BAB III PENGAMAN PRIMER TRAFO DISTRIBUSI PT. PLN (Persero) AJ GAMBIR

Mesin Arus Bolak Balik

BAB III PENGAMANAN TRANSFORMATOR TENAGA

PENGGUNAAN RELAY DIFFERENSIAL. Relay differensial merupakan suatu relay yang prinsip kerjanya berdasarkan

BAB II LANDASAN TEORI


BAB III PENGAMBILAN DATA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN. fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung

BAB III SISTEM PROTEKSI TEGANGAN TINGGI

ANALISA BERBAGAI HUBUNGAN BELITAN TRANSFORMATOR 3 PHASA DALAM KEADAAN BEBAN LEBIH (APLIKASI PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK FT.

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Transformator

PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG

JOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Paralel Trafo

BAB I PENDAHULUAN. Tegangan Rendah. Peran aset trafo distribusi sangatlah dominan. Dimana, pada

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA. 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

REKONDISI TRANSFORMATOR UNTUK MENGATASI MENURUNNYA KEMAMPUAN ISOLASI PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv

TRANSFORMATOR. 1. Pengertian Transformator

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...iii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...iv

OPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

BAB II LANDASAN TEORI

PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. atau penurunan tegangan yang diakibatkan pusat-pusat pembangkit tenaga listrik

ENERGY IS OUR BUSINESS. Transformer Test. Himawan Samodra Pauwels Trafo Asia Temperature Rise TRANSFORMING YOUR NEEDS INTO SOLUTIONS

BAB III. Transformator

ELECTRICAL TEST PADA TRANSFORMATOR TIGA FASA PT. BUKIT ASAM 630 KVA

I. PENDAHULUAN. Isolasi adalah suatu bahan yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor yang

BAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP)

ANALISIS PENGUKURAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

BAB III. Tinjauan Pustaka

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTU TAMBAK LOROK UNIT III

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR 2012 APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR

BAB IV ANALISA HASIL PENYETINGAN RELAI DIFFERENSIAL

Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah

Kerja Praktek PT.Petrokimia Gresik 1

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

6) Tangki dan konservator Pada umumnya bagian-bagian dari transformator yang terendan minyak transformator berada atau (ditempatkan) di dalam tangki.

BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI

TUGAS AKHIR. ANALISA PENGGUNAAN DAN PENYETINGAN RELAI DIFFERENSIAL PADA TRAFO STEP UP 11,5/150 kv di PLTGU BLOK I U.P MUARA KARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Unjuk Kerja Tiga Unit Inter Bus Transformers 500 MVA 500/150/66 kv di GITET Kediri

ABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV SISTEM PROTEKSI GENERATOR DENGAN RELAY ARUS LEBIH (OCR)

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Umum

Makalah Seminar Kerja Praktek OFFLINE PREVENTIVE MAINTENANCE TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK 1

RANCANGBANGUN TRANSFORMATOR STEP UP

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA

ANALISA PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI TRAFO DAYA 10MVA 70/20KV PADA GARDU INDUK TALANG RATU PT.PLN (PERSERO) PALEMBANG

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMELIHARAAN MINYAK TRANSFORMATOR PADA MINYAK TRANSFORMATOR NOMOR 4 DI GARDU INDIK KEBASEN ABSTRAK

BAB II DASAR TEORI. gesekan antara moekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu cairan yang

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI MINYAK TRANSFORMATOR FASILITAS GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan akan penyediaan energi listrik sebagai sarana penunjang

PEMELIHARAAN TRAFO 1 PHASA 50 KVA

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Pengaruh Penambahan Unit Pembangkit Baru terhadap Arus Gangguan ke Tanah pada Gardu Induk Grati

LAPORAN PRAKTIKUM TRANSFORMATOR TRANSFORMATOR PENURUN TEGANGAN CUT CORE, TOROIDAL, SHELL DAN AUTO TRANSFORMATOR

BAB II GARDU TRAFO DISTRIBUSI

1. Proteksi Generator

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB ) MATA KULIAH / SEMESTER : TRANSFORMATOR / 8 KODE / SKS / SIFAT : AK041437/ 4 SKS / PILIHAN

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Pengujian Transformator Pengujian transformator dilaksanakan menurut SPLN 50-1982 dengan melalui tiga macam pengujian, sebagaimana diuraikan juga dalam IEC 76 (1976), yaitu : - Pengujian Rutin Pengujian rutin adalah pengujian yang dilakukan terhadap setiap transformator, meliputi: pengujian tahanan isolasi pengujian tahanan kumparan pengujian perbandingan belitan Pengujian vector group pengujian rugi besi dan arus beban kosong pengujian rugi tembaga dan impedansi pengujian tegangan terapan (Withstand Test) pengujian tegangan induksi (Induce Test). - Pengujian jenis Pengujian jenis adalah pengujian yang dilaksanakan terhadap sebuah trafo yang mewakili trafo lainnya yang sejenis, guna menunjukkan bahwa semua trafo jenis ini memenuhi persyaratan yang belum diliput oleh pengujian rutin. Pengujian jenis meliputi: pengujian kenaikan suhu pengujian impedansi - Pengujian khusus Pengujian khusus adalah pengujian yang lain dari uji rutin dan jenis, dilaksanakan atas persetujuan pabrik denga pmbeli dan hanya dilaksanakan terhadap satu atau lebih trafo dari sejumlah trafo yang dipesan dalam suatu kontrak. Pengujian khusus meliputi : pengujian dielektrik pengujian impedansi urutan nol pada trafo tiga phasa pengujian hubung singkat pengujian harmonik pada arus beban kosong pengujian tingkat bunyi akuistik pengukuran daya yang diambil oleh motor-motor kipas dan pompa minyak. 1 http://www.mercubuana.ac.id

Pengujian Rutin - Pengukuran tahanan isolasi Pengukuran tahanan isolasi dilakukan pada awal pengujian dimaksudkan untuk mengetahui secara dini kondisi isolasi trafo, untuk menghindari kegagalan yang fatal dan pengujian selanjutnya, pengukuran dilakukan antara: sisi HV - LV sisi HV - Ground sisi LV- Groud X1/X2-X3/X4 (trafo 1 fasa) X1-X2 dan X3-X4 )trafo 1 fasa yang dilengkapi dengan circuit breaker. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan megger, lebih baik yang menggunakan baterai karena dapat membangkitkan tegangan tinggi yang lebih stabil. Harga tahanan isolasi ini digunakan untuk kriteria kering tidaknya trafo, juga untuk mengetahui apakah ada bagian-bagian yang terhubung singkat. - Pengukuran tahanan kumparan Pengukuran tahanan kumparan adalah untuk mengetahui berapa nilai tahanan listrik pada kumparan yang akan menimbulkan panas bila kumparan tersebut dialiri arus. Nilai tahanan belitan dipakai untuk perhitungan rugi-rugi tembaga trafo. Pada saat melakukan pengukuran yang perlu diperhatikan adalah suhu belitan pada saat pengukuran yang diusahakan sama dengan suhu udara sekitar, oleh karenanya diusahakan arus pengukuran kecil. Peralatan yang digunakan untuk pengukuran tahanan di atas 1 ohm adalah Wheatstone Bridge, sedangkan untuk tahanan yang lebih kecil dari 1 ohm digunakan Precition Double Bridge. 2 http://www.mercubuana.ac.id

Pengukuran dengan Wheatstone bridge digunakan untuk tahanan di atas 1 ohm. Rangkaian pengukuran dapat dilihat pada Gambar 1. Pada keadaan seimbang berlaku rumus: Rx adalah hagra tahanan belitan yang diukur = factor pengali. Pengukuran dengan Precition double bridge digunakan untuk tahanan yang lebih kecil dar 1 ohm. Rangkaian pengukuran seperti Gambar 2. Tahanan yang diukur Rx dapat dihitung dengan menggunakan rumus: - Pengukuran perbandingan belitan Pengukuran perbandingan belitan adalah untuk mengetahui perbandingan jumlah kumparan sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rendah pada setiap tapping, sehingga tegangan output yang dihasilkan oleh trafo sesuai dengan yang dikehendaki. toleransi yang diijinkan adalah: a. 0,5 % dari rasio tegangan atau b. 1/10 dari persentase impedansi pada tapping nominal. Pengukuran perbandingan belitan dilakukan pada saat semi assembling yaitu setelah coil trafo di assembling dengan inti besi dan setelah tap changer terpasang, pengujian kedua ini bertujuan untuk mengetahui apakah posisi tap trafo telah terpasang secara benar dan juga untuk pemeriksaan vector group trafo. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan Transformer Turn Ratio Test (TTR), misalnya merk Jemes G. Biddle Co Cat. No.55005 atau Cat. No. 550100-47. - Pemeriksaan Vector Group Pemeriksaan vector group bertujuan untuk mengetahui apakah polaritas terminalterminal trafo positif atau negatif. Standar dari notasi yang dipakai adalah ADDITIVE dan SUBTRACTIVE. - Pengukuran rugi dan arus beban kosong Pengukuran ini untuk mengetahui berapa daya yang hilang yang disebabkan oleh rugi histerisis dan eddy current dari inti besi (core) dan besarnya arus yang ditimbulkan oleh kerugian tersebut. Pengukuran dilakukan dengan memberikan tegangan nominal pada salah satu sisi dan sisi lainnya dibiarkan terbuka. - Pengukuran rugi tembaga dan impedansi 3 http://www.mercubuana.ac.id

Pengukuran ini bertujuan untum mengetahui besarnya daya yang hilang pada saat trafo beroperasi akibat dari tembaga (Wcu) dan strey loss (Ws) trafo yang digunakan. Pengukuran dilakukan dengan memberi arus nominal pada salah satu sisi dan pada sisi yang lain dihubung-singkat, dengan demikian akan terbangkit juga arus nominal pada sisi tersebut, sehingga trafo seolah-olah dibebani penuh. Perhitungan rugi beban penuh (Wcu) dan impedansi (Iz), dimana pada waktu pengukuran tahanan belitan (R), Wcu dan Iz dilakukan pada saat suhu rendah (udara sekitar (t)), maka Wcu dan Iz perlu dikoreksi terhadap suhu acuan 75ºC, dimana factor koreksi (a) adalah : - Pengujian tegangan terapan (Withstand Test) Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji kekuatan isolasi antara kumparan dan body tangki. Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan uji sesuai denga standar uji dan dilakukan pada: - sisi tegangan tinggi terhadap sisi tegangan rendah dan body yang di ke tanahkan - sisi tegangan rendah terhadap sisi tegangan tinggi dan body yang di ke tanahkan. - waktu pengujian 60 detik. - Pengujian tegangan induksi Pengujian tegangan induksi bertujuan untuk mengetahui kekuatan isolasi antara layer dari tiap-tiap belitan dan kekuatan isolasi antara belitan trafo. Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan supply dua kali tegangan nominal pada salah satu sisi dan sisi lainnya dibiarkan terbuka. Untuk mengatasi kejenuhan pada inti besi (core) maka frekwensi yang digunakan harus dinaikkan sesuai denga kebutuhan. Lama pengujian tergantung pada besarnya frekwensi pengujian berdasarkan rumus: waktu pengujian maksimum adalah 60 detik. - Pengujian kebocoran tangki Pengujian kebocoran tangki dilakukan setelah semua komponen trafo terpasang. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kondisi paking dan las trafo. Pengujian dilakukan dengan memberikan tekanan nitrogen (N2) sebesar kurang lebih 5 psi dan dilakukan pengamatan pada bagian-bagian las dan paking dengan 4 http://www.mercubuana.ac.id

memberikan cairan sabun pada bagian tersebut. Pengujian dilakukan sekitar 3 jam apakah terjadi penurunan tekanan. Pengujian Jenis (Type Test) - Pengujian kenaikan suhu Pengujian kenaikan suhu dimaksudkan untuk mengetahui berapa kenaikan suhu oli dan kumparan trafo yang disebabkan oleh rugi-rugi trafo apabila trafo dibebani. Pengujian ini juga bertujuan untuk melihat apakah penyebab panas trafo sudah cukup effisien atau belum. Pada trafo dengan tapping tegangan di atas 5% pengujian kenaikan suhu dilakukan pada tappng tegangan terendah (arus tertinggi), pada trafo dengan tapping maksimum 5% pengujian dilakukan pada tapping nominal. Pengujian kenaikan suhu sama dengan pengujian beban penuh, pengujian dilakukan dengan memberikan arus trafo sedemikian hingga membangkitkan rugirugi trafo, yaitu rugi beban penuh dan rugi beban kosong. Suhu kumparan dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut: t adalah suhu sekitar pada saat akhir pengujian. - Pengujian tegangan impulse Pengujian impulse ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dielektrik dari sistem isolasi trafo terhadap tegangan surja petir. 5 http://www.mercubuana.ac.id