BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian GAMBAR 1.1 Kedai Aceh Cie Rasa Loom Buah Batu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB I PENDAHULUAN. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, Restoran dan Kafe juga

VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan,

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha kuliner. Banyak para pengusaha berpikir kreatif dan inovatif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memenangkan persaingan tersebut. kepada retailing mix (bauran eceran), yang merupakan kombinasi dari enam

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Suasana Little White Cafe

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( Philip Kotler (2010;153)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Lawangwangi Creative Space

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

1.1 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG PADA TAHUN

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN. Alamat : Jalan Gandapura No.61 Bandung. 2. Christian. 3. Trevi

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lebih dari 220 juta penduduk dengan kesamaan karakter

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelanggan baru. Strategi strategi tersebut mengharuskan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini semakin banyak kebutuhan manusia yang harus dipenuhi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Destiana, 2015

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. penelitian, serta saran bagi pelaku bisnis maupun penelitian selanjutnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang tinggi diluar rumah dengan gaya hidup yang cenderung dinamis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS STRATEGI BISNIS KELUARGA PADA KEDAI KOPI MASSA KOK TONG DI PEMATANGSIANTAR DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat boleh berbangga dengan Kota Bandungnya dimana baru-baru ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidangan. Perubahan gaya hidup masyarakat juga telah terjadi, mereka makan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Keterangan Jumlah kendaraan yang masuk via gerbang tol 1. Jumlah pengun jung melalui gerban.

BAB I PENDAHULUAN. Dampak positif dari globalisasi adalah aksesibilitas informasi dan kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Melihat kondisi

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk menjadi pemenangnya. Begitu juga di dunia bisnis, seluruh perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengaruh penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2012). Tidak terkecuali usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Bangunan Wiki Koffie Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek penelitian Sejarah Resto Rumah Soto Padang Gambar 1. 1 Logo Resto Rumah Soto Padang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjanjikan. Model rumah makan sangat banyak ada yang bernama cafe, coffe

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Fruitea Holic Sumber: Data Internal Fruitea Holic

Sumber: Twitter Warunk UpNormal (2014)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. sangat potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produkproduk

(Diferentiated Marketing)

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, persaingan di dunia bisnis juga mengalami

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor ini memegang peranan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Selama 1 tahun terakhir terjadi kenaikan dan penurunan jumlah konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Restoran dan Kafe di Kota Bandung dari tahun TAHUN PERTUMBUHAN (%) , , ,33

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini kota Bandung menjadi salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. adalah makluk sosial dimanapun mereka berada saling membutuhkan satu

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017. Ganesha Mocktail Cafe yang berdiri sejak 2011 ini didirikan oleh Elenia seorang Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia yang awalnya hanya membangun cafe ini dengan modal seadanya dimulai dari kedai dan dikembangkan menjadi cafe. Alasan Elenia mendirikan Ganesha Mocktail Cafe ini berawal dari keinginannya untuk menyalurkan bakatnya dalam bidang bisnis dan untuk membantu memenuhi kebutuhan kesehariannya. Ganesha Mocktail berlokasi di Jalan Gelap Nyawang Nomor 3 Bandung jam operasional Ganesha Mocktail adalah jam 17.00-24.00 WIB dan menyediakan berbagai macam makanan dan minuman yang harganya cukup terjangkau bagi Mahasiswa. Mulai dari macam-macam pasta, steak, nasi goreng, hingga aneka juice dan milk shake. Pada Ganesha Mocktail Cafe, harga makanan dan minuman berkisar antara Rp. 5000 sampai dengan harga Rp.20.000. Ganesha Mocktail juga menyediakan Shisa dengan harga Rp.20.000. Untuk menarik minat pelanggan Ganesha Mocktail menyediakan berbagai macam buku bacaan dan buku pelajaran yang dapat dibaca oleh para pengunjung atau konsumen, buku yang tersedia

dapat dibaca oleh konsumen secara gratis dan terdiri dari kamus Bahasa inggris, Bahasa jepang, dan komik 1.1.2 Visi dan Misi Ganesha Mocktail Cafe Adapun visi dan misi pada Ganesha Mocktail café sebagai berikut: a. Visi Dari sesuatu yang kecil menjadi sesuatu yang besar dan mensejahterakan pegawai. b. Misi Melakukan pelayanan pelanggan dengan maksimal. 1.1.3 Logo Ganesha Mocktail Cafe Adapun logo Ganesha Mocktail sebagai berikut : GAMBAR 1.2 Logo Ganesha Mocktail Cafe Sumber : Dokumentasi Penulis, 2017 Logo Ganesha Mocktail memiliki makna sebagai berikut: 1. Gajah : Gambar gajah yang berada pada logo Ganesha Mocktail mengartikan keberadaan cafe yang ada pada jalan Ganesha yang berlambangkan gajah. 2. Gelas : Bentuk gelas yang berada di atas huruf L mengartikan bahwa Ganesha Mocktail menyediakan minuman yang pada umumnya minuman mocktail diciptakan untuk memberikan rasa minuman segar 3. Warna merah dan hitam pada logo memberikan ketertarikan dan memberikan kesan yang elegan 1.1.4 Produk Ganesha Mocktail Cafe

Produk-produk Ganesha Mocktail Cafe terdiri dari makanan dan minuman yang beraneka ragam, berikut merupakan jenis-jenis makanan dan minuman dari Ganesha Mocktail Cafe beserta harga-harga yang ditawarkannya: GAMBAR 1.3 Produk Ganesha Mocktail Cafe Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe Bandung, 2017. 1.2 Latar Belakang Kota Bandung menjadi salah satu pusat wisata kuliner di Indonesia, wisatawan lokal maupun wisawatan mancanegara datang ke kota Bandung untuk membeli berbagai macam fashion, mengunjungi beberapa objek wisata maupun berkunjung untuk wisata kuliner. Untuk membuat suatu cafe terlihat menarik, maka produk atau jenis makanan yang ditawarkan harus mempunyai kelebihan, serta perbedaan pada rasa, ragam menu, serta keunikan penyajian dari makanan. Tempat yang strategis dan harga yang terjangkau menjadi daya tarik konsumen untuk mengunjungi suatu cafe. TABEL 1.1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Domestik 2012-2015 Tahun Wisatawan Wisatawan Jumlah Mancanegara Domestik Wisatawan 2012 685.347 14.854.317 15.539.664

2013 676.755 19.461.717 20.138.472 2014 530.565 15.241.752 15.772.317 2015 529.296 16.164.876 16.694.172 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, 2016. Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan baik Domestik maupun Mancanegara ke Kota Bandung pernah mengalami penurunan pada tahun 2013 ke 2014 tetapi jumlah wisatawan dari tahun ke tahun stabil setiap tahunnya. Banyaknya wisatawan domestik juga dikarenakan adanya akses yang lebih mudah untuk berkunjung ke kota Bandung yaitu adanya fasilitas jalan tol Cipularang yang mulai beroprasi pada 26 april 2005 yang membuat akses menuju kota Bandung menjadi lebih cepat dan mudah sehingga wisatawan domestik khususnya yang berasal dari Kota Jakarta dan sekitarnya menjadi lebih mudah untuk berwisata ke kota Bandung. GAMBAR 1.4 Jumlah Usaha Restoran di Kota Bandung Tahun 2008-2012 Sumber: http://www.kemenpar.go.id Dilihat dari jumlah restoran dikota Bandung berskala menengah dan besar dari tahun 2007 sampai dengan 2012 menunjukan jumlah yang signifikan setiap tahunnya jumlah restoran bertambah dengan sangat pesat. Ini menunjukkan bahwa persaingan restoran/rumah makan di kota Bandung setiap tahun semakin banyak, membuat persaingan di dunia kuliner

semakin ketat maka dari itu sebuah restoran harus dapat menarik perhatian konsumennya agar berkunjung ke restoran. Semakin ketatnya dunia persaingan makanan dan minuman, cafe menjadi salah satu tempat yang sering dicari oleh para konsumen terutama untuk kalangan anak muda yang kini sering mencari tempat-tempat terkenal yang ada di Kota Bandung untuk dijadikan ajang berbagi momen bersama teman. Cafe biasanya digunakan untuk tempat rileks dan bersantai, tidak saja menjadi tempat menikmati makanan dan minuman tetapi menjadi tempat bersosialisasi dengan teman baru. Pada saat ini banyak konsumen yang suka menghabiskan waktu di cafe baik berkumpul bersama teman atau menghabiskan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan agar mendapat suasana yang berbeda saat di cafe. Hal ini juga menjadi peluang bisnis yang baik untuk memperoleh keuntungan, ini ditunjukan dengan jumlah cafe yang semakin meningkat setiap tahunnya di kota Bandung. Berikut adalah jumlah café di Bandung dari tahun 2011 hingga 2015 tahun terakhir: TABEL 1.2 Usaha Café di Kota Bandung Tahun 2015 Tahun Jumlah Cafe Persentase Kenaikan 2011 191 2,68% 2012 196 2,61% 2013 235 19,89% 2014 432 49,8% 2015 653 51,2% Sumber : www.bandungkota.bps.go.id, 2017. Berdasarkan pada tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa jumlah cafe di kota Bandung pada tahun 2015 sebanyak 653 cafe. Sebelumnya yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sejumlah 49,8%, ini menunjukkan adanya potensi industri cafe dan restoran di kota Bandung yang terus meningkat. Ganesha Mocktail berlokasi di Jalan Gelap Nyawang nomor 3 dekat dengan kampus ITB ( institut teknologi Bandung ) yang berlokasi sangat mudah di lewati oleh para pengguna jalan. Ganesha Mocktail memiliki barang-barang unik yaitu seperti lukisan-lukisan yang mempunyai filosofi tersendiri dan miniatur lainnya. Untuk menarik minat pelanggan Ganesha Mocktail juga menyediakan berbagai macam buku

pelajaran dan kamus Bahasa inggris, Bahasa jepang dan komik. Fasilitas tersebut guna untuk menarik perhatian para konsumennya, karena kini banyaknya pesaing diluar sana yang membuat sesuatu yang kelebihan dari cafenya untuk menarik perhatian konsumen. Berikut merupakan data pesaing Ganesha Mocktail Cafe yang letaknya berada di sekitar Ganesha Mocktail Cafe: TABEL 1.3 Pesaing Langsung Ganesha Mocktail Cafe No Nama Cafe Alamat 1 The Panas Dalam Jalan Ambon No 8A 2 Cafe Bakakan Siliwangi Jalan Ganesha No 10 Sumber : Data Olahan Penulis, 2017. Kedua cafe yang ada pada tabel diatas merupakan pesaing Ganesha Mocktail Cafe, The Panas Dalam dan Cafe Babakan Siliwangi mempunyai dekorasi dengan suasana outdoor dan harga makanan dan minuman terjangkau serta tempat yang strategis dan mudah dilewati oleh pengguna jalan yang menjadikan kedua cafe tersebut menjadi pesaing pada Ganesha Mocktail Cafe. Harga yang terjangkau serta suasana yang nyaman membuat The Panas Dalam dan Cafe Babakan Siliwang menjadi yang favorit bagi anak-anak muda yang senang berkumpul bersama teman-temannya. Ganesha Mocktail Cafe yang berada di tengah kota dan dekat dengan universitas favorit di kota Bandung, Yaitu ini membuat Ganesha Mocktail Cafe sering di kunjungi. Ganesha Mocktail mempunyai konsep karya seni (art) yang menawarkan suasana nyaman dengan memperlihatkan karya seni pada miniature cafenya. Ganesha Mocktail Cafe dilengkapi juga oleh perpustakaan mini yang ada didalamnya membuat keunggulan Ganesha Mocktail Cafe berbeda dengan The Panas Dalam dan Cafe Babakan Siliwangi.

GAMBAR 1.5 Suasana Ganesha Mocktail Cafe Sumber: Dokumentasi Penulis, 2017. Ganesha Mocktail Cafe menggunakan strategi word of mouth dalam melakukan promosinya, konsumen yang telah mengunjungi Ganesha Mocktail akan memberitahu atau merekomendasikan teman dan kerabatnya untuk berkunjung ke Ganeshka Mocktail beberapa pengunjung bahkan datang kembali dengan membawa kerabatnya tersebut setelah memberitahu informasi mengenai Ganesha Mocktail. (Hasil wawancara dengan Owner Ganesha Mocktail, Elenia pada 15 Maret 2017). Ganesha Mocktail memiliki logkasi strategis dan dekat dengan kampus ITB (Institut Teknologi Bandung) ini yang membuat Ganesha Mocktail mudah diketahui oleh para pengguna jalan. Menurut Senovitz (2012:4) Word of Mouth is a new speciality that is as actionable, trackable, and plannable as any other form marketing yang memiliki arti word of mouth adalah spesialis baru yang mana dapat ditindaklanjuti, dilacak, dan direncanakan sebagai bentuk lain dari marketing. Komunikasi dari mulut ke mulut `mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap seseorang, karena informasi yang didapat dianggap lebih nyata dan jujur. Menurut Sernovitz (2012:8) Dapat disimpulkan bahwa word of mouth merupakan proses komunikasi antar manusia dari mulut ke mulut dimana penyampai informasi bukan merupakan sumber pemasaran atau iklan tertentu.

Bagi Ganesha Mocktail, word of mouth merupakan salah satu media promosi karena komunikasi dari mulut ke mulut dinilai lebih meyakinkan calon konsumen yang menyampaikan informasi sebuah produk karena sumber yang sebelumnya telah datang ke Ganesha Mocktail tersebut puas terhadap kualitas produk yang diberikan oleh Ganesha Mocktail. Selain itu word of mouth relatif lebih mudah diterapkan oleh konsumen dan tepat sasaran targetnya. Konsumen yang merasa puas dengan produk yang dirasakan akan menyebarkan informasi tersebut kepada konsumen lainnya, sehingga menguntungkan Ganesha Mocktail dan juga bagi calon konsumen yang akan datang ke Ganesha Mocktail. Melalui word of mouth orang-orang lebih yakin dengan pesan yang disampaikan dibandingkan melihat iklan. Word of mouth juga lebih murah biayanya dibandingkan dengan melakukan iklan lainnya. Harga yang terjangkau dan tempat yang nyaman dapat dirasakan oleh para konsumen yang datang ke Ganesha Mocktail, hal itu yang menjadi bahan word of mouth konsumen yang telah datang ke Ganesha Mocktail untuk disampaikan kepada calon konsumen. Word of mouth pun bisa jadi bernilai tinggi bagi para penjual, karena saat ini konsumen di Indonesia khususnya kota Bandung yang banyak sekali café cenderung mencari referensi atau informasi sebelum memutuskan untuk membeli produk tersebut. Karena tidak hanya melihat dari produk saja kini konsumen memperdulikan tempat-tempat yang mereka akan datangi. Perusahaan melakukan promosi agar dapat mencapai tujuan yang di inginkan. Hal lain yang juga mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan adalah promosi penjualan dan kemampuan pramuniaga yang dilakukan oleh setiap perusahaan. Sehingga apabila pelanggan dapatmenerima produk yang dihasilkan oleh perusahaan dengan baik maka akan timbul word of mouth yang baik juga. Kutipan tersebut diambil dari jurnal berjudul Pengaruh Strategi Promosi Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Pada Kopiganes oleh Antoni Prasetyo dan Aniek Wahyuati. Berdasarkan fenomena yang diuraikan sebelumnya, maka peneliti ingin meneliti lebih lanjut mengenai word of mouth yang di terapkan oleh Ganesha Mocktail. Dalam laporan tugas akhir yang berjudul Tinjauan Efektifitas Word of Mouth pada Ganesha Mocktail Cafe Bandung Tahun 2017. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut: a. Bagaimana word of mouth sebagai media promosi pada Ganesha Mocktail Café?

b. Bagaimana efektifitas word of mouth pada Ganesha Mocktail menurut persepsi konsumen? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian di latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui word of mouth sebagai media promosi Ganesha Mocktail Café. b. Untuk mengetahui efektifitas word of mouth Ganesha Mocktail Cafe menurut persepsi konsumen. 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.2 Kegunaan Teoritis Kegunaan teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan perbandingan dan pengembangan, sebagai acuan bagi studi ilmiah tentang bagaimana menganalisis pengaruh word of mouth sebagai media promosi terhadap pengaruh ketertarikan konsumen. 1.5.3 Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak perusahaan, yaitu sebagai masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan dan menyempurnakan perusahaan terutama yang berhubungan dengan pemasaran melalui word of mouth, sehingga perusahaan dapat mempertahankan bisnisnya dan brand café itu sendiri. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan dan untuk kejelasan penulisan hasil penelitian. Dengan sistematika penulisan sebagai berikut: a. BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas dan padat yang menggambarkan dengan tepat mengenai objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan observasi, kegunaan observasi dan sistematika penulisan. b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis dan ruang lingkup penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni : Pemasaran, Manajemen Pemasaran, Bauran Pemasaran, Bauran Promosi, Word of Mouth. c. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas metode penelitian yang digunakan, jenis penelitian, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, teknik analisis data. d. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan dibahas mengenai kesesuaian antara teori terhadap aktivitas observasi yang dilakukan serta pembahasan hasil observasi sehingga dapat mencapai tujuan yaitu menjawab permasalahan-permasalahan yang diangkat. e. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dipaparkan kesimpulan hasil observasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, serta saran-saran yang ingin disampaikan terhadap perusahaan yang dijadikan objek observasi.