Interpretasi Pembaca Terhadap Materi Pornografi dalam. Komik Hentai Virgin Na Kankei

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Nama : Anike Puspita Yunita NIM : D2C Judul : Persepsi Khalayak tentang Aksi Demonstrasi FPI di Surat Kabar Suara Merdeka

POLIGAMI DALAM FILM (ANALISIS RESEPSI AUDIENS TERHADAP ALASAN POLIGAMI DALAM FILM INDONESIA TAHUN )

Interpretasi KhalayakTerhadap Acara Reality Show Tolong di SCTV. Skripsi. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

POLIGAMI DALAM FILM (Analisis Resepsi Audience Terhadap Alasan Poligami Dalam Film Indonesia Tahun )

HUBUNGAN ANTARA TERPAAN BERITA KASUS NARKOBA PESOHOR DENGAN CITRA PESOHOR DI MASYARAKAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Interpretasi Khalayak terhadap Berita-Berita Demonstrasi Mahasiswa di Surat Kabar Kompas

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan

INTERPRETASI KHALAYAK TERHADAP KONSTRUKSI REALITAS DALAM ACARA PARODI POLITIK SENTILAN SENTILUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

PEMAKNAAN AUDIENCE TERHADAP STAND-UP COMEDY INDONESIA DENGAN MATERI SUKU, AGAMA, RAS & ANTAR GOLONGAN (SARA)

Kata kunci: Sensualitas perempuan, everyday life, tayangan malam Indonesia.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. khalayak. Karena menurut McLuhan (dalam Rakhmat,2008:224), media

PENGALAMAN KOMUNIKASI REMAJA YANG DIASUH OLEH ORANGTUA TUNGGAL

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KEKERASAN PELAJAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PELAJAR. : Herlina Kurniawati : D2C006040

Pemaknaan Pembaca Terhadap Kisah-kisah Rumah Tangga Bertema Perselingkuhan dalam Rubrik Oh Mama, Oh Papa di Majalah Kartini

BAB III METODE PENELITIAN

Memahami Pengalaman Individu yang Resisten dengan Industri. Rokok dalam Mengikuti Program Djarum Bakti Pendidikan dan. Program Beasiswa Bulutangkis

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

SOSIOLOGI KOMUNIKASI


BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode reception analysis. Penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, persoalan gaya hdup menjadi sesuatu yang amat diperhatikan oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian reception analysis yang menggunakan model encodingdecoding

PEMAKNAAN KHALAYAK TERHADAP INFORMASI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH BASUKI TJAHAJA PURNAMA DI MEDIA SOSIAL YOUTUBE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Harmon dalam buku yang ditulis oleh Moleong 22, paradigma

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia Ilmu komunikasi, komunikasi merupakan suatu proses

BAB III METODE PENELITIAN. interpretif. Ilmu interpretif sosial (iss) adalah salah satu dari tiga pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Hubungan antara Kebutuhan Informasi mengenai Seks dan Intensitas Membaca Rubrik Seks dengan Kepuasan Informasi mengenai Seks di Majalah Pria Dewasa

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut

BAB I PENDAHULUAN GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PORNOGRAFI PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LEMBANG

ANALISIS RESEPSI PEMBACA RAMALAN ZODIAK DI ASK FM LIGHTGIVERS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hasilnya nanti diharapkan mampu menggabungkan dan menjabarkan fenomenafenomena

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan

RESEPSI KEKERASAN SEKSUAL KHALAYAK DALAM SERIAL TV GAME OF THRONES

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa,

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Film merupakan salah satu produk media massa yang selalu berkembang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan

ABSTRAK. Kata kunci : akomodasi, jawa, batak, interaksi

MAKNA MEDIA GOOGLE BAGI MAHASISWA PASCASARJANA JURUSAN STUDI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DALAM KAJIAN KONSTRUKTIVISME

BAB IV PENUTUP. penonton Tuli (DAC Jogja) dan komunitas penonton non-tuli (MM Kine

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

MEMAHAMI ANTILOKUSI PADA POLISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Paradigma Peneliti yang menggunakan metode penelitian studi kasus harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Film merupakan media komunikasi massa pandang dengar dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan)

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi Februari 2015)

Pengaruh Terpaan Peringatan Pesan pada Iklan Rokok terhadap Sikap untuk Berhenti Merokok pada Remaja. Skripsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

METODOLOGI PENELITIAN. apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau

BAB I PENDAHULUAN. Tengok saja majalah, koran, radio, acara televisi, sampai media online

BAB V. Refleksi Hasil Penelitian

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 3 METODOLOGI. Pemaknaan terhadap nilai..., Citra Dinanti, FISIP UI, 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Menurut John Vivian, film bisa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan pelanggan dengan potensi profitable dengan membangun sebuah

TEMA PESAN DAKWAH DALAM FILM MUSIKAL SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Muhammadiyah Malang

BAB I PENDAHULUAN. terbitnya. Keberagaman suatu majalah tersebut ditentukan berdasarkan target

BAB III. Metodelogi Penelitian

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Buku: Agus Sudibyo, Citra Bung Karno. Analisis Berita Pers Orde Baru, Yogyakarta: BIGRAF Publishing,

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

TEORI KOMUNIKASI. Teori-Teori Komunikasi Interpretif dan Kritis (2) SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

a. Tidak sekolah b. SD c. SMP d. SMU e. Perguruan tinggi II. Pertanyaan tentang Pengetahuan 1. Menurut anda apakah yang dimaksud dengan internet?

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Interpretasi Pembaca Terhadap Materi Pornografi dalam Komik Hentai Virgin Na Kankei SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Strata I Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Nama NIM Penyusun : Swasti Kirana Putri : D2C009020 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015

Judul ABSTRAK : Interpretasi Pembaca Terhadap Materi Pornografi dalam Komik Hentai Virgin Na Kankei Nama : Swasti Kirana Putri NIM : D2C009020 Komik merupakan salah satu media yang dapat dinikmati dan diakses dengan mudah oleh semua kalangan. Mayoritas komik yang beredar di Indonesia adalah komik yang berasal dari Jepang. Salah satu genre komik Jepang yang beredar di Indonesia adalah komik Hentai. Komik Hentai dianggap sebagai salah satu media yang memuat materi pornografi di Indonesia karena menampilkan gambar tubuh telanjang manusia dan hubungan seks secara vulgar dan erotis. Komik Hentai menampilkan hal yang tidak etis dan tidak sesuai dengan kebudayaan masyarakat Indonesia serta berbahaya dan berdampak buruk bagi pembacanya. Salah satu komik Hentai yang beredar di Indonesia adalah Virgin Na Kankei. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana interpretasi pembaca terhadap materi pornografi dalam komik Hentai Virgin Na Kankei, serta eksploitasi dan komodifikasi tubuh perempuan yang ditampilkan dalam komik tersebut. Teori yang digunakan adalah teori komik (Scott McCloud, 1993), teori analisis resepsi (Ien Ang, 1990) dan teori politik-ekonomi media (Dennis McQuail, 1987). Tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan interpretatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan indepth interview kepada empat orang informan yang pernah membaca komik Virgin Na Kankei. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perbedaan pemaknaan mengenai eksploitasi perempuan dalam komik Virgin Na Kankei, dua informan berpendapat terjadi eksploitasi sedangkan dua informan lainnya berpendapat tidak terjadi eksploitasi tubuh perempuan dalam komik tersebut. Dalam hal komodifikasi tubuh perempuan dalam komik Virgin Na Kankei, tiga orang informan berpendapat bahwa terjadi komodifikasi tubuh perempuan sedangkan satu orang informan lainnya berpendapat sebaliknya. Perbedaan pemaknaan dari para informan juga terjadi terkait dengan materi pornografi yang ditampilkan dalam komik Virgin Na Kankei. Informan perempuan berpendapat bahwa percakapan yang ditampilkan dalam komik tersebut merupakan materi pornografi, sedangkan informan laki-laki berpendapat sebaliknya. Dari segi penggambaran tokoh yang ditampilkan dalam komik Virgin Na Kankei, tiga informan berpendapat bahwa hal tersebut bukan materi pornografi, sedangkan satu orang lainnya memandang hal tersebut sebagai materi pornografi. Seluruh informan berpendapat bahwa cerita dalam komik Virgin Na Kankei bukan merupakan materi pornografi. Seluruh informan juga sepakat bahwa penggambaran adegan seksual dalam komik tersebut merupakan materi pornografi. Kata kunci : analisis resepsi, komik, pornografi, eksploitasi, komodifikasi

Latar Belakang Komik merupakan salah satu media cetak yang digemari oleh berbagai kalangan di Indonesia dan pada umumnya digunakan sebagai hiburan oleh banyak orang. Berbagai judul dan genre komik Jepang diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia, salah satunya adalah komik Hentai. Komik Hentai di Jepang didefinisikan sebagai komik yang abnormal karena menunjukkan kegiatan seksual secara eksplisit. Di Indonesia, komik Hentai termasuk sebagai media yang menampilkan konten pornografi, dimana hal tersebut tidak sesuai dengan UU No 4 tahun 2008 tentang Pornografi. Pornografi di Indonesia semakin marak dan tersebar luas ke berbagai kalangan. Adanya kemajuan teknologi semakin mempermudah akses menuju pornografi. Kasus pemerkosaan, pelecehan seksual terhadap perempuan, dan kasus hamil pranikah di Indonesia semakin tinggi dari tahun ke tahun. Kemudahan akses untuk membaca komik yang memuat konten pornografi pun menimbulkan hal negatif untuk anak-anak dan remaja di Indonesia. Komik Hentai tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia karena memuat konten pornografi secara eksplisit dan vulgar. Aktivitas seksual pranikah yang ditampilkan dalam komik Hentai tersebut tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia dan menyebabkan terjadinya kerusakan moral pada anak dan remaja. Konten pornografi yang ada pada komik Hentai tidak ditujukan untuk memberikan edukasi seksual kepada pembacanya. Persebaran komik Hentai di Indonesia juga merupakan hal yang dilarang karena tidak sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia. Komik

Hentai di Indonesia tersebar dengan cara sembunyi-sembunyi dan ilegal, karena pihak penerbit komik Hentai tidak memiliki ijin resmi untuk menerbitkan dan menjual komik tersebut. Komik Hentai juga tidak dijual secara bebas dan terangterangan di toko-toko buku. Salah satu komik Hentai yang beredar bebas di Indonesia adalah Virgin Na Kankei. Komik karangan Takumi Kobayashi yang berjumlah enam buku ini menampilkan ketelanjangan dan hubungan seksual secara eksplisit dan vulgar. Virgin Na Kankei menggambarkan hubungan seksual pranikah seorang lelaki dengan beberapa perempuan yang dikenalnya. Aktivitas seksual yang digambarkan dalam komik tersebut tidak sesuai dengan kebudayaan yang ada di Indonesia serta tidak memberikan unsur edukasi kepada pembacanya, sehingga komik tersebut dianggap hanya memberikan dampak negatif. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengetahui interpretasi pembaca terhadap materi pornografi dalam komik Hentai Virgin Na Kankei. Paradigma Penelitian Penelitian ini akan menggunakan paradigma interpretif dengan pendekatan metode analisis resepsi. Secara metodologi, analisis resepsi termasuk dalam paradigma interpretif konstruktivis, dimana menurut Neuman (2000: 71) pendekatan interpretif konstruktivis adalah paradigma interpretif dalam konteks penelitian sosial yang digunakan untuk melakukan interpretasi dan memahami alasan-alasan dari para pelaku terhadap tindakan sosial yang mereka lakukan,

yaitu cara-cara dari para pelaku untuk mengkonstruksikan kehidupan mereka dan makna yang mereka berikan kepada kehidupan tersebut. Paradigma interpretif berangkat dari upaya untuk mencari penjelasan tentang peristiwa sosial atau budaya yang didasarkan pada perspektif dan pengalaman dari objek yang diteliti. Secara umum paradigma interpretif merupakan sebuah sistem sosial yang memaknai perilaku secara detail langsung mengobservasi. Dalam paradigma interpretif, peneliti dapat menggali pengalaman dari objek penelitian. Paradigma interpretif bercita-cita memahami dan menafsirkan makna sebuah kenyataan. Analisis Resepsi Khalayak Ien Ang (Ang dalam Downing, Mohammadi, dan Sreberny-Mohammad [eds.], 1990: 160-162) menyatakan bahwa analisis resepsi meneliti bagaimana khalayak mengkonstruksikan makna dengan cara yang berbeda dari makna yang ditawarkan oleh media. Makna yang terdapat dalam media bukanlah sesuatu yang tidak bisa berubah. Ien Ang memandang khalayak sebagai produser makna yang tidak hanya mengkonsumsi isi media, namun mereka melakukan interpretasi teks media dengan cara yang sesuai dengan pengalaman subjektif yang berkaitan dengan situasi tertentu. Atas dasar kesamaan minat dan pemahaman yang sama mengenai teks di media maka terbentuklah kelompok-kelompok dimana tiap anggota di dalamnya memiliki ketertarikan yang sama untuk bertukar pikiran mengenai teks di media. Kelompok-kelompok ini dikenal dengan interpretive community. Menurut Ien

Ang, analisis resepsi menyampaikan bahan teks dan menerimanya adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan sebagai suatu daerah bagian yang berkesinambungan dan memiliki aspek sosial komunikasi. Dengan demikian dihasilkan cara yang berbeda dari kelompok-kelompok sosial yang berbeda pula dalam menginterpretasikan teks media yang sama (dalam Downing, Mohammadi, dan Sreberny-Mohammad [eds.], 1990: 160-162). Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis resepsi. Subjek penelitian adalah empat orang pembaca dari komik hentai Virgin Na Kankei yang berusia minimal 18 tahun dan memiliki keberagaman latar belakang sosial dan budaya. Teknik pengumpulan data menggunakan indepth interview atau wawancara mendalam. Hasil Interpretasi Pembaca Terhadap Komik Hentai Virgin Na Kankei Dari hasil wawancara mendalam yang dilakukan kepada empat orang pembaca dari komik Hentai Virgin Na Kankei, diperoleh beberapa pengelompokkan tema, yaitu mengenai pornografi di Indonesia, mengenai komik di Indonesia, interpretasi tentang komik hentai di Indonesia, interpretasi mengenai komik Hentai Virgin Na Kankei secara umum, interpretasi mengenai materi pornografi yang terdapat dalam komik Hentai Virgin Na Kankei, dan interpretasi mengenai dampak dari membaca komik Hentai Virgin Na Kankei.

Analisis Resepsi Pembaca Terhadap Komik Hentai Virgin Na Kankei Dalam proses analisis resepsi yang dilakukan kepada empat orang pembaca yang membaca komik Hentai Virgin Na Kankei, ditemukan bahwa terjadi berbagai perbedaan interpretasi terhadap berbagai hal yang terdapat dalam komik tersebut. Pembahasan yang dilakukan dalam proses analisis ini antara lain mengenai adanya keberagaman alasan pembaca dalam mengakses materi pornografi dan membaca komik Hentai. Para pembaca juga memiliki intepretasi yang berbeda-beda mengenai dampak dari pornografi di Indonesia serta kesesuaian dan persetujuan mereka mengenai beredarnya komik Hentai di Indonesia. Dalam pembahasan lebih mendalam mengenai komik Hentai Virgin Na Kankei, keberagaman interpretasi pembaca terlihat ketika dilakukan pembahasan mengenai penggambaran tokoh laki-laki dan perempuan yang ditampilkan dalam komik tersebut. Selain itu, kebergaman interpretasi pembaca juga ditemukan dalam pembahasan mengenai materi pornografi yang ditampilkan dalam komik Hentai Virgin Na Kankei, yaitu dari segi cerita, penggambaran tokoh, penggambaran adegan seksual, dan dialog yang ditampilkan dalam komik tersebut. Para pembaca juga memiliki interpretasi yang beragam mengenai adanya eksploitasi dan komodifikasi perempuan yang ditampilkan dalam komik Hentai Virgin Na Kankei. Mereka juga memiliki interpretasi yang berbeda mengenai dampak dari membaca komik tersebut kepada kehidupan mereka. Namun seluruh

informan memiliki pendapat yang sama mengenai komik hentai yang mereka anggap tidak etis dan tidak sesuai dengan kebudayaan masyarakat Indonesia. Kesimpulan dan Rekomendasi Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini menunjukkan adanya keberagaman pemaknaan mengenai materi pornografi yang ditampilkan dalam komik Virgin Na Kankei. 2. Keberagaman pemaknaan di antara para informan juga terlihat dalam hal eksploitasi tubuh perempuan yang terjadi dalam komik Virgin Na Kankei. 3. Dari segi komodifikasi tubuh perempuan yang terjadi dalam komik hentai Virgin Na Kankei, terdapat pula keberagaman pemaknaan yang dilakukan oleh para informan. Rekomendasi yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah : 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan menjadi pemicu dalam memberikan kontribusi pemikiran dan gagasan ilmiah, serta memperkaya pengetahuan dan penelitian sebelumnya mengenai media yang memuat materi pornografi. Dalam penggunaannya, teori analisis resepsi dari Ien Ang hanya membandingkan keberagaman interpretasi yang terjadi pada khalayak saja, namun tidak membandingkannya dengan makna asli yang ditawarkan oleh media itu sendiri. Karenanya dalam aplikasinya, teori tersebut dapat dikombinasikan dengan teori encoding-decoding dari Stuart Hall. Teori dari Stuart Hall tersebut menganalisis makna teks yang

ditawarkan oleh media. Dengan mengkombinasikan kedua teori tersebut diharapkan akan diperoleh hasil yang lebih detail mengenai keberagaman makna yang dihasilkan oleh khalayak. 2. Secara praktis, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pemikiran untuk pihak-pihak yang menerbitkan atau menjual media yang memuat materi pornografi agar lebih memiliki tanggung jawab moral dan menghentikan proses jual beli media yang memuat konten pornografi tersebut. Diharapkan penelitian ini juga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk pihak yang memiliki wewenang untuk mengontrol peredaran media yang memuat materi pornografi 3. Secara sosial, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran mengenai betapa buruk dan berbahaya sebuah media, terutama komik yang memuat materi pornografi sebagai konten utamanya. Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat, khususnya kepada para pecinta komik dan orang tua, agar lebih selektif dan teliti dalam memilih komik yang akan mereka baca.

DAFTAR PUSTAKA Baran, Stanley J. dan Dennis K. Davis. 2010. Teori Komunikasi Massa Dasar, Pergolakan dan Massa Depan. Jakarta: Salemba Humanika. Berg, Bruce Lawrence. 2001. Qualitative Research Methods For The Social Sciences. Needham Heights, MA: Allyn & Bacon. Boneff, Marcel. 2001. Komik Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana.. 2008. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana. Byerly, Carolyn M and Karen Ross. 2006. Women and Media: A Critical Introduction. Australia: Blackwell. Danesi, Marcel. 2009. Dictionary of Media and Communication. New York: M.E. Sharpe, Inc.. 2010. Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra. Downing, John, Ali Mohammadi, and Annabelle Sreberny-Mohammadi. 1990. Questioning The Media, A Critical Introduction. California: Sage Publications, Inc. Fish, Stanley. 1980. Is There A Text In This Class. USA: Harvard U. Press. Humm, Maggie. 1995. The Dictionary of Feminist Theory. Columbus: Ohio State University Press. Hurlock, Elizabeth. 2000. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga