41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang. 3.2 Desain penelitian Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas ( independent variable ) terhadap variabel terikat ( dependent variable ). Variabel bebas = XI Tingkat kompensasi = X2 Motivasi kerja = X3 Loyalitas karyawan Variabel terikat = Y Kinerja karyawan 3.3 Definisi Operasional Variabel Devinisi oeprasional adalah konsep yang diubah kedalam bentuk yang dapat diukur secara empiris, dalam hal ini konsep-konsep yang dipergunakan dalam penelitian ini diubah menjadi definisi operasional, sedangkan variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian ini yang merupakan suatu konsep. Jadi devinisi operasional variabel adalah objek
42 pengamatan yang merupakan suatu konsep yang diubah dalam bentuk yang dapat diukur secara empiris. Devinisi operasional ini dapat diharapkan membantu penelitian dalam hal pengukuran suatu variabel sehingga dapat diketahui baik buruknya pengukuran tersebut. Adapun dimensi dan indikator-indikator dari variabel-variabel tersebut adalah : Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Kompensasi (X1) Variabel Dimensi Indikator Skala Kompensasi (X1) Sumber : Umar (2008) a. Imbalan finansial (kompensasi langsung) b. imbalan nonfinansial (kompensasi tidak langsung) - Gaji - bonus - asuransi - tunjangan Ordinal Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Variabel Motivasi Kerja (X2) Variabel Dimensi Indikator Skala Motivasi kerja Kebutuhan kekuasaan - kemampuan Ordinal (X2) mempengaruhi orang lain Kebutuhan affiliasi - bekerja sama dengan orang lain - keakraban dengan karyawan lainnya Kebutuhan berprestasi - berani ambil resiko - tanggung jawab pekerjaan - displin waktu - motivasi untuk meningkatkan kinerja. Sumber: Badeni (2013)
43 Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Loyalitas Karyawan (X3) Variabel Dimensi Indikator Skala Loyalitas Karyawan (X3) Sumber : Utomo (2013) Keberadaan Karyawan - Karyawan berniat untuk meluangkan sisa kariernya di perusahaan - Karyawan selalu menjaga citra perusahaan Pengenalan Karyawan terhadap seluk beluk perusahaan Karyawan sebagai aset perusahaan Keterlibatan karyawan dalam aktivitas perusahaan Kebanggaankaryawan terhadap perusahaan - Karyawan tersebut mengenal seluk-beluk bisnis perusahaan - Karyawan mengetahui dengan baik segala aktivitas di perusahaannya Karyawan bersedia menerima tugas untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Karyawan mentaati peraturan di perusahaan.. Karyawan mempromosikan perusahaannya baik dalam segi produk dan layanan. Ordinal Tabel 3.4 Definisi Operasional Kinerja Karyawan (Y) Variabel Dimensi Indikator Skala Kinerja Karyawan Kualitas Kerja Kualitas kerja karyawan Ordinal (Y) Inisiatif Inisiatif mengeluarkan idea atau gagasan Ketepatan Waktu Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan Kemampuan Kemampuan dalam berkomunikasi antara karyawan, pimpinan dan pelanggan. Sumber : Sedarmayanti (2006) 3.4 Variabel dan Skala Pengukuran Variabel adalah gejala-gejala yang bervariasi yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian dan menurut fungsinya variabel dibedakan menjadi dua variabel yaitu :
44 1. Kompensasi, motivasi kerja dan loyalitas karyawan sebagai variabel bebas (independent variable) atau variabel X. 2. Kinerja karyawan sebagai variabel tidak bebas (dependent variable) atau variabel Y. Skala pengukuran yang dipakai adalah ordinal. Sedangkan pemberian skor dengan menggunakan skala likert yaitu dengan cara memberikan skor pada masing-masing jawaban yang tersedia. Tabel 3.5 Skor Setiap Pertanyaan Alternatif Jawaban Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 3.5 Populasi dan Sampel 1.5.1 Populasi Agar penelitian yang dilakukan penulis tidak terjadi kesimpang siuran serat kekeliruan dalam menganalisa data maka perlu diterapkan populasi dan sampel. Populasi merupakan jumlah keseluruhan objek, kelompok yang sudah ditentukan karakteristiknya dengan jelas, baik itu kelompok,orang, objek, atau kejadian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).
45 Peneliti menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang sejumlah 252 karyawan. 1.5.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Untuk pengambilan sampel dari populasi yang berjumlah 252 karyawantersebut penulis menggunakan rumus Slovin yaitu: Keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Standard error (10%) n = N 1 + Ne² Diketahui jumlah populasi sebanyak 252 orang karyawan, maka perhitungan jumlah sampelnya adalah sebagai berikut : n = N 1 + Ne² = 252 1 + 252 (10%)² = 71,59 = 72 orang Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling yaitu pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2010). Untuk pengambilan sampelnya ditentukan dengan simple random sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
46 3.6 Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer. Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus (Istijanto, 2008). Seperti data yang diperoleh dari kuesioner, diamati dan dicatat oleh peneliti langsung dari perusahaan yang menjadi objek penelitian. 3.7 Teknik Pengumpulan data Penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan cara survei menyebarkan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan kepada responden untuk di jawab. 3.8 Metode Analisis Data Analisis data digunakan apabila penulis telah selesai mengumpulkan keseluruhan data secara lengkap. Analisa data sangat berperan dalam suatu penelitian akan semakin akurat. Analisa data bertujuan agar data yang dikumpulkan kemudian diolah dan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang akan dibahas. Dalam hal ini penulis menggunakan : 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
47 tersebut (Ghozali, 2005). Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikansi 5 persen dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2005). 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0.60 (Nunnally dalam Ghozali, 2005). 3. Uji Asumsi Klasik Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linier dan dapat dipergunakan (valid) untuk mencari peramalan, maka
48 akan dilakukan pengujian asumsi normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, kedua variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati normal (Ghozali, 2005). Pada prinsipnya normalitas, dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah (Ghozali, 2005) : Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada modelregresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Apabila terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas (Ghozali, 2005). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut :
49 1) Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel babas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat (Ghozali, 2005). 2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Apabila antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas (Ghozali, 2005). 3) Multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakaiuntuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance < 0,10 (Ghozali, 2005). Apabila di dalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi seperti di atas, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas multikolinieratas, dan demikian pula sebaliknya. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians
50 berbeda disebut heteroskedastisitas, model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedatisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplotantara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi,dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar analisisnya adalah : a) Apabila terdapat pola tertentu, seperti titk-titik yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b) Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.9 Uji Hipotesis Uji hipotesis dengan model regreai berganda (multiple regresion) digunakan dalam penelitian ini, karena jumlah independent variable (X) lebih dari satu, sedangkan jumlah dependent variable (Y) terdiri dari satu variabel. Tahapan untuk menguji hipotesis dalam penelitian iniadalah sebagai berikut :
51 1. Metode Analisis Regresi Berganda Metode analisis regresi berganda yang digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel X1 ( Kompensasi ), X2 ( Motivasi Kerja ), dan X3 (Loyalitas Karyawan ) dengan variabel Y ( Kinerja Karyawan ). Variabel bebas (X) adalah variabel lain, bahkan terpengaruh terhadap variabel terikat, sedangkan variabel terikat (Y)adalah variabel yang besarnya tergantung pada nilai variabel bebas. Adapun rumusnya, yaitu : Y = a + bıxı + b₂x₂ + b X + e Keterangan : Y = Kinerja Karyawan X 1 = Kompensasi X 2 = Motivasi Kerja X 3 = Loyalitas Karyawan a = Konstanta (nilai Y apabila X 1, X 2, X 3 =0) b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) e = kesalahan pengganggu (error). 2. Uji koefisien regresi (uji statik t ) Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent secara individual dan menganggap dependent yang lain konstan. Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai t tabel ( t t ) dengan nilai t hitung ( t h ).
52 Pengujian dilakukan melalui uji t dengan membandingkan t hitung ( t h ) dengan t tabel (t t ) padaα0,05. Apabila hasil perhitungan menunjukkan : a. t hitung t tabel maka H 0 ditolak dan H a diterima artinya variasi variabel bebas dapat menerangkan variabel tidak bebas ( variabel terikat ) dan terdapat pengaruh diantara kedua variabel yang diuji. b. t hitung <t tabel maka H 0 diterima dan H a ditolak artinya variasi variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel tidak bebas ( variabel terikat ) dan terdapat pengaruh anatara dua variabel yang diuji. Untuk membuktikan hipotesis ini, masing-masing koefisien regresinya diuji dengan uji t. Hasil uji t bermakna apabila diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel ( t h > t t ) atau diperoleh harga probabilitas signifikannya <0,05 (α). Untuk pengaruh yang dominan ditentukan oleh koefisien regresi terbesar. 3. Uji signifikansi simultan (uji statik f) Dalam penelitian ini, Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikasi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan)terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011) dalam penelitian uji f hipotesis yang digunakan adalah : H 0 : Variabel-variabel bebas yaitu kompensasi, motivasi kerja, dan loyalitas karyawan diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu Kinerja Karyawan.
53 H a : Variabel-variabel bebas yaitu kompensasi, motivasi kerja dan loyalitas karyawan diduga terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamasama terhadap variabel terikatnya yaitu Kinerja Karyawan. Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2011) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikasi, yaitu : a. Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka H 0 diterima dan H a ditolak. b. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka H 0 ditolak dan H a diterima.