Mesin Pengayak Pasir Otomatis dengan Tiga Saringan. Automatic Sand Sieving Machine with Three Sieves

dokumen-dokumen yang mirip
Automatic Sand Sifter with Three Sieve

Perancangan dan Pembuatan Mesin Penggiling Daging dan Pengaduk Adonan Bakso

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PERLAKUAN MEKANIK GRINDING & SIZING

MESIN PENGAYAK PASIR (PROSES PRODUKSI)

PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN MESIN PENGAYAK PASIR DENGAN METODE EKSITASI MASSA TIDAK SEIMBANG

Analisis Mesin Pengiris Kentang Spiral Otomatis ANALISIS MESIN PENGIRIS KENTANG SPIRAL OTOMATIS

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2016

RANCANG BANGUN SAND FILTER ROTARY MACHINE

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

RANCANG BANGUN MESIN PENGAYAK PASIR ( PROSES PEMBUATAN )

Abstrak

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

RANCANG [KG/JAM] MEDAN Diajukan untuk. Memenuhi. Oleh : M.A LUBIS FAHMI NIM: SUWANDI. vii

ANALISA HASIL MESIN PEMIPIL JAGUNG SKALA UKM. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

RANCANG BANGUN SAND FILTER ROTARY MACHINE BAGIAN RANGKA

Jurnal Agroknow Vol. 2 No. 1 Februari 2014

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK PAKAN TERNAK SAPI DAN KAMBING KAPASITAS 100 KG/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT PENEPAT UNTUK PENGELASAN PADA PAGAR RANJANG RUMAH SAKIT EKONOMIS DENGAN METODE MEJA PUTAR (BIAYA PRODUKSI) LAPORAN AKHIR

MESIN PENGAYAK PASIR (RANGKA)

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

BAB IV PROSES PEMBUATAN

MESIN PENGAYAK PASIR (SISTEM TRANSMISI )

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN

PERANCANGAN MESIN PENGAYAK PASIR CETAK VIBRATING SCREEN PADA IKM COR DI JUWANA KABUPATEN PATI. Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus

Tugas Akhir D3 Teknik Mesin DISNAKER ITS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Beberapa kesimpulan yang dapat ditulis adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. tradisional atau manual terutama pada proses pemerasan sari kedelai.

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KELAPA PARUT MENJADI SANTAN KAPASITAS 65 Kg/Jam LAPORAN TUGAS AKHIR

PERBANDINGAN METODE KONSTRUKSI DINDING BATA MERAH DENGAN DINDING BATA RINGAN

RANCANGAN PEMBUATAN MESIN PENGAYAK PASIR UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA OPERATOR. Ary Perdana **) dan Rusdiyantoro *)

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

RANCANG BANGUN MESIN PENCETAK BRIKET DARI SERBUK KAYU (SISTEM RANGKA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Pengaruh Posisi Terhadap Kekuatan Baut dan Gaya Geser Ditinjau dari Morfologi Fracture Surface pada Sambungan Plat

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK

PENGARUH VARIASI LAPISAN DASAR SALURAN TERBUKA TERHADAP KECEPATAN ALIRAN ABSTRAK

Kata kunci: metode DoE, ACI

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

MESIN PENIRIS MINYAK PADA KACANG (BAGIAN PROSES PRODUKSI)

BAB VII ANALISIS SARINGAN

Rancang Bangun Mesin Pengiris Ubi Dengan Kapasitas 30 Kg/jam

RANCANG BANGUN LAYOUT DAN PENEMPATAN SEL SURYA PADA PROTOTIPE MOBIL TENAGA SURYA

PERANCANGAN MESIN PEMERAS BUBUR KEDELAI DENGAN SCREW PRESSSECARA KONTINYU UNTUK PROSES PEMBUATAN TAHU

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT JENUH KERING MUKA DENGAN AGREGAT KERING UDARA

STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN MESIN PENYERUT WORTEL KAPASITAS 15 KG/JAM

Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pengiris multi hortikultura. Oleh : BENY SANTOSO

PERANCANGAN CONVEYOR RANTAI YANG BERFUNGSI MEMBAWA AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN BAKARBOILERPADA PABRIK GULA DENGAN KASPAITAS 42 TON/JAM SKRIPSI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

PEMILIHAN BAUT PENGIKAT BEARING POROS DAN PERANCANGAN SARINGAN PADA MESIN PENCACAH SAMPAH

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

DISAIN MODIFIKASI MESIN TEKUK MODEL MPV.1620 MENJADI MESIN PEMOTONG PLAT

Pengaruh Penggunaan Abu Sekam Padi sebagai Bahan Pengisi pada Campuran Hot Rolled Asphalt terhadap Sifat Uji Marshall

Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pemecah Cangkang Biji Kenari. Oleh : Bahrul Luthfi Nasution

PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS DAN PEMISAH KULIT BUAH KOPI KERING

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES PUTER DENGAN PENGADUK DAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

ABSTRAK. Optimisasi Proses Freis dengan Nicholas Baskoro. Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

BAB III DASAR TEORI. sudah pasti melakukan proses reduksi ukuran butir (Comminution) sebagai bagian

RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 7KG / MENIT UNTUK USAHA KECIL MENENGAH(SISTEM TRANSMISI)

RANCANG BANGUN MESIN PENGGILING SERBUK ARANG DENGAN GRIT 50

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DAN SPLIT GUNUNG AIR DINGIN TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

RANCANG BANGUN SIMULASI MOBILE CRANE BEBAN ANGKAT MAKSIMAL 200 G DENGAN GERAKAN MEKANIS DAN SLING (PENGUJIAN)

RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG

STUDI PENURUNAN PONDASI TELAPAK DIPERKUAT KOLOM KAPUR DI ATAS PASIR

Analisa Pengaruh Variasi Jarak Mata Pisau Dengan Piringan Terhadap Hasil Irisan Singkong Pada Slicing Machine

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 7KG / MENIT UNTUK USAHA KECIL MENENGAH ( RANGKA & POROS )

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH UKURAN MAKSIMUM DAN NILAI KEKERASAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES KRIM (BAGIAN SISTEM TRANSMISI) PROYEK AKHIR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PENEPUNG SINGKONG (SISTEM TRANSMISI )

PENGARUH KECEPATAN POTONG DAN PISAU POTONG PADA MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK DAN SAMPAH PLASTIK TERHADAP HASIL CACAHAN

Mesin Pencacah Cengkeh

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN. ISSN : ; e-issn Kajian Eksperimental Perubahan Posisi Telur Pada Mesin Grading Telur

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

RANCANG BANGUN MESIN PENGGORENG KERUPUK PASIR SEMI OTOMATIS DILENGKAPI PENGATUR SUHU

Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan

PENGARUH GRADASI TERHADAP PARAMETER KOMPAKSI MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

RANCANG BANGUN RUNNER TURBIN KAPLAN UNTUK TURBIN AIR KAPASITAS DAYA 16 KW

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK MESIN INSTITUT TEKNOLOGI PADANG http://ejournal.itp.ac.id/index.php/tmesin/ e-issn : 2089-4880 Vol. 6, No. 1, April 2016 p-issn : 2089-4880 Mesin Pengayak Pasir Otomatis dengan Tiga Saringan Automatic Sand Sieving Machine with Three Sieves Nofriady Handra 1, *, David A. 2, Randa J. 2 1 Department of Mechanical Engineering, Institut Teknologi Padang 2 Diploma-3 Program, Department of Mechanical Engineering, Institut Teknologi Padang Jl. Gajah Mada Kandis Nanggalo, Padang, Indonesia Received 09 March 2016; Revised 17 March 2016; Accepted 19 March 2016, Published 19 April 2016 http://dx.doi.10.21063/jtm.2016.v6.19-23 Academic Editor: Asmara Yanto (asmarayanto@yahoo.com) *Correspondence should be addressed to nof.hand11@yahoo.com Copyright 2016 N. Handra. This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License. Abstract Sand is the base ingredient in the development process. In addition, the material can not be separated sand use in the industrial world. Often in industrial buildings and workers needed sand material that has been processed. Sand material is usually still mixed with rocks or gravel. To get fine sand material, do the sifting process. The sieving process is carried out in order to get ready for the sand used in the process. The design of this sand sifter tools will provide convenience and a better process when compared with the work done traditionally. Benefits of making the application of automatic sand sieving machine can help the construction workers, especially in the process of building the sand processing to bebepara functionality and usability. And can be used to produce maximum results in conditions that are not limited in the field. The purpose of making sand sifter tools this automated system is to ease the work in process and streamline the sifting sands of time, economic and workforce. The process of making this tool consists of four main processes, manufacture sifter, frame and hopper manufacture, manufacture of other supporting components, and assembly of all components. From the results of tests and experiments, that for 20 kg of the starting material that contains sand and stone (gravel) are processed only takes approximately 25 seconds to produce three types of the filter sand and stone as well. In general, the innovation of this tool enabled us to increase production of larger sieve in a short time, for development work on a large scale, this tool is suitable for generating a large amount of production that would be more economical in terms of time and cost. Keywords: siever, sand, automatic, design 1. Pendahuluan Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 mm. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Pasir memiliki warna sesuai dengan asal pembentukanya. Pasir merupakan material pokok mualia dari pekerjaan rumah, saluran, pagar, gedung, dan berbagai jenis bangunan/konstruksi lainnya, hampir semua menggunakan material pasir. Berdasarkan kegunaannya, pasir bisa di bedakan menjadi Pasir pasang, biasanya dipergunakan untuk pekerjaan pasangan dinding, pondasi, pasangan batu kali, plesteran. Mesin pengayak pasir adalah alat untuk mengayak material berupa pasir maupun berupa batu yang sebelumnya tercampur. Mesin ini dapat mempermudah pekerjaan operator dan memisahkan antara pasir dengan material lain yang tercampur didalamnya [1]. Mesin ini menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama dan juga dapat digunakan secara manual. Beberapa jenis mesin pengayak pasir antara lain : 1. Grizzly screen, merupakan jenis ayakan statis, dimana material yang akan diayak mengikuti aliran pada posisi kemiringan tertentu. 2016 ITP Press. All rights reserved.

20 N. Handra / Jurnal Teknik Mesin ITP (ISSN: 2089 4880): 6(1) (2016) 19-23 2. Vibrating screen, ayakan dinamis dengan permukaan horizontal dan miring digerakkan pada frekuensi 1000 sampai 7000 Hz. Ayakan jenis ini mempunyai kapasitas tinggi, dengan efisiensi pemisahan yang baik, yang digunakan untuk range yang luas dari ukuran partikel. 3. Oscillating screen, ayakan dinamis pada frekuensi yang lebih rendah dari vibrating screen (100-400 Hz) dengan waktu yang lebih lama. 4. Reciprocating screen, ayakan dinamis dengan gerakan menggoyang, pukulan yang panjang (20-200 Hz). Digunakan untuk pemindahan dengan pemisahan ukuran. 5. Shifting screen, ayakan dinamis dioprasikan dengan gerakan memutar dalam bidang permukaan ayakan. Gerakan actual dapat berupa putaran, atau getaran memutar. Digunakan untuk pengayakan material basah atau kering. 6. Revolving screen, ayakan dinamis dengan posisi miring, berotasi pada kecepatan rendah (10-20 rpm). Digunakan untuk pengayakan basah dari material-material yang relatif kasar, tetapi memiliki pemindahan yang besar dengan vibrating screen. Pengayakkan adalah sebuah cara pengelompokan butiran, yang akan dipisahkan menjadi satu atau beberapa kelompok. Dengan demikian dapat dipisahkan antara partikel lolos ayakan (butiran halus) dan yang tertinggal di ayakan (butiran kasar). Ukuran butiran tertentu yang masih dapat melintasi ayakan dinyatakan sebagai butiran batas. Proses pengayakan biasanya masih dilakukan secara manual menggunakan alat konvensional dengan 2 orang atau secara bergantian sebagai operator, hal ini tentu akan membutuhkan biaya dan waktu yang lebih untuk membuat suatu proses pekerjaan, oleh karena itu dicoba dibuat alat pengayak pasir yang dapat meningkatkan produktifitas kerja operator dengan tujuan agar proses pengayakan mengalami peningkatan terhadap hasil pengayakan pasir serta dengan operator yang seminim mungkin. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir biaya yang dikeluarkan dalam suatu pekerjaan [2]. Bagi para pekerja bangunan, proses pengayakan merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan untuk menghasilkan butiran yang dipilih seperti untuk memplaster dinding, taman, dan keperluan lainnya. Saat ini, beberapa pekerjaan dan peralatan masih dilakukan secara manual. Untuk melakukan pengayakan, biasanya membutuhkan satu atau dua orang tenaga untuk mengayak. Ayakan yang digunakan juga sangat sederhana dan biasanya digunakan untuk beberapa kali pemakaian saja. Pergerakkan pengayakan seperti ini adalah gerakan secara horizontal atau maju mundur. Proses ini kurang efisien baik dari segi waktu, kondisi lapangan maupun kondisi cuaca, sehingga akan mengalami kendala secara tidak langsung, jumlah ayakan yang dihasilkan terbatas, dan pekerjaan dilakukan pada kondisi tertentu saja. Disisi lain, bagi para pekerja pemula yang melakukan pekerjaan ini tentunya akan merasa berat, karena belum terbiasa dan badan akan merasa pegal dan letih, Gambar 1. Tujuan pembuatan alat pengayak pasir sistem otomatis ini yaitu untuk meringankan pekerjaan dalam proses pengayakan pasir serta mengefisiensikan waktu, ekonomis dan tenaga pekerja. Gambar 1. Proses pengayakan secara manual dengan satu orang pengerjaan.

N. Handra / Jurnal Teknik Mesin ITP (ISSN: 2089 4880): 6(1) (2016) 19-23 21 Gambar 2. Proses pengayakan manual dengan dua orang secara bersamaan. Gambar 1 dan 2 merupakan ayakan tradisional yang digunakan beberapa pekerja dilapangan. Peralatan seperti ini mempunyai kekuatan dan ketahanan yang terbatas, pengaruh beban awal yang diterima lebih berat oleh saringan. Berdasarkan uraian permasalahan diatas, perlu dilakukan inovasi untuk membuat suatu alat yang mampu mengayak material pasir dengan tiga hasil ayakan secara terpisah otomatis. Disamping itu, kegiatan ini juga dapat membantu masyarakat dan sektor industri dalam pekerjaan pembangunan. 2. Metode Proses pembuatan alat ini terdiri dari 4 proses utama yaitu, pembuatan ayakan, pembuatan rangka dan hopper, pembuatan komponenkomponen lain pendukung, dan perakitan semua komponen. Pembuatan alat pengayak pasir sistem otomatis ini dimulai dari proses desain gambar dan dilanjutkan dengan perhitungan dan perencanaan. Ini dimaksudkan adalah agar diketahui kebutuhan bahan dan ukuran komponen alat [3-4]. Alat pengayak pasir dengan hasil saringan otomatis ini digerakkan secara manual (putar) dalam pengoperasiannya. Setelah diketahui komponen alat, maka dilanjutkan dengan pemasangan komponen mesin lainnya seperti poros, bak penampung, bantalan dan hopper. Perawatan dan pemeliharaan mesin pengayak pasir ini dilakukan pada setiap komponen, yaitu dengan pemberian pelumas pada bantalan, pembersihan pasir-pasir yang menempel pada komponen-komponen alat serta pengecekan berkala pada setiap komponen meliputi bautbaut pengikat, kesejajaran puli serta komponen lainnya [5-6]. Gambar 3. Diagram alir metode rancangan alat 3. Hasil dan Pembahasan A. Pembuatan Tabung Ayakan Tabung ayakan berfungsi untuk tempat pemisah material yang akan di pisahkan, langkah awal dari pembuatan tabung ayakan yakni : a. Pembuatan poros penggerak ayakan b. Pembuatan kerangka ayakan ke-1 (ayakan dalam batukasar). Gambar 4. Kerangka ayakan 1 (ayakan dalam) c. Pembuatan kerangka ayakan ke-2 (ayakan luar). Gambar 5. Kerangka ayakan 2 (ayakan luar) d. Pemasangan kasa ayakan Ayakan menggunakan dua buah saringan yang memiliki ukuran berbeda. Saringan dalam ukurannya adalah 6 mesh (3,5 mm), panjang

22 N. Handra / Jurnal Teknik Mesin ITP (ISSN: 2089 4880): 6(1) (2016) 19-23 900 mm dan saringan luar ukuran 8 mesh (2,5 mm), panjang 800 mm. 1. Hopper input (material sirtu). 2. Hopper output 1 (hasil ayakan halus). 3. Hopper output 2 (hasil ayakan sedang). 4. Hopper output 3 (hasil ayakan kasar). 5. Rangka utama. Gambar 6. Ukuran saringan, 1. saringan dalam dan 2. saringan luar (mm) Gambar 8. Konstruksi rangka dan hopper e. Penyatuan komponen Pada tahap ini ketiga komponen yang dibuat tadi di satukan dan dirakit menjadi satu kesatuan tabung ayakan terpasang lengkap. Penyatuan ini menggunakan baut sebagai penggabung antar komponen agar penggantian kasa ayakan atau komponen lainnya apabila rusak dapat dengan mudah dilakukan pergantian dalam waktu yang tidak terlalu lama. 1. Poros penggerak 2. Kerangka ayakan 2 3. Kasa ayakan 2 4. Kasa ayakan 1 5. Kerangka ayakan 1 6. Bearing Gambar 7. Tabung ayakan terpasang lengkap B. Pembuatan kerangka dan hopper Alat curah (hopper) adalah berfungsi sebagai wadah yang mengarahkan hasil ayakan ke satu arah curahan agar tidak berserak. Hasil ayakan akan terkumpul secara otomatis kedalam masing-masing tiga buah ember. Alat ini akan menghasilkan ayakan dengan tiga saringan dalam waktu yang bersamaan. Spesifikasi alat : Panjang poros ayakan : 1220 mm Diameter poros : 25,4 mm Diameter ayakan dalam : 300 mm Diameter ayakan luar : 400 mm Panjang alat : 1100 mm Tinggi alat : 600 mm Lebar alat : 700 mm Kemiringan sudut hopper : 30 Jumlah hasil saringan : 3 saringan Penggerak : manual Sudut kemiringan ayakan : 10 Bahan konstruksi rangka : mild steel Jumlah bearing : 2bh (Ø 1 in) Saringan/ayakan dalam (3,5 mm) : 6 mesh Saringan/ayakan luar (2,5 mm) : 8 mesh Gambar 9. Alat pengayak pasir dengan tiga hasil saringan (halus, sedang & kasar)

N. Handra / Jurnal Teknik Mesin ITP (ISSN: 2089 4880): 6(1) (2016) 19-23 23 b. Dalam beberapa putaran, alat ini akan menghasilkan tiga kekasaran ayakan sekaligus. c. Tidak memerlukan tanaga listrik sehingga akan mengurangi biaya produksi. d. Dapat digunakan dimana saja dan dalam segala kondisi cuaca e. Tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak. 2. Meningkatkan produksi Dari hasil pengujian dan percobaan, bahwa untuk 20 kg material awal yang berisi pasir dan batu (sirtu) yang diproses hanya memerlukan waktu lebih kurang 25 detik untuk menghasilkan tiga jenis hasil saringan pasir dan batu sekaligus. Secara umum, inovasi alat ini mampu meningkatkan jumlah produksi ayakan yang lebih besar dalam waktu yang singkat, sehingga akan lebih ekonomis dari segi waktu dan biaya. Gambar 10. Hasil akhir luaran ayakan dengan tiga jenis material Gambar 11. Pasir dan batu sisa ayakan 4. Simpulan Pengayak pasir otomatis dengan tiga hasil saringan ini lebih efektif dan efisien serta dapat meningkatkan produksi sebagaimana pada kesimpulan berikut: 1. Lebih efektif dan efisien. Sistem kerja alat pengayak pasir ini proses kerja hampir sama dengan cara manual yang dijalankan oleh dua orang pekerja, hanya saja dengan inovasi alat ini pengerjaan jauh lebih cepat dan tidak perlu mengeluarkan tenaga yang besar untuk mengayak pasir yang bertumpuk. Beberapa kelebihan dari alat ini adalah : a. Hasil ayakan yang dihasilkan rata-rata seragam besaran butirannya dengan satu kali putaran. Ucapan Terima Kasih Terima kasih diucapkan kepada seluruh Staf Teknik Mesin Institut Teknologi Padang yang telah memberikan kontribusi sehingga artikel ini dapat diselesaikan. Referensi [1] R. A. Perdana, Rancangan Pembuatan Mesin Pengayak Pasir untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Operator, Vol. 11(02), 2015. [2] G. Rosnani, Perancangan Produk, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2010. [3] Sularso and K. Yuga, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Jakarta: PT. PadnyaParamita, 1994. [4] Anonim. 2015. https://muslimshares. wordpress.com/ mesh-definisi-dankonversi-ke-milimeter. [5] L. H. V. Vlack, Elemen-Elemen Ilmu dan Rekayasa Material, Edisi ke-6, Jakarta: Erlangga. 2001. [6] J. E. Shigley, Perencanaan Teknik Mesin, Jilid 1, 1999.