BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan Kehamilan pada ibu akan terjadi apabila terjadi pembuahan yaitu bertemunya sel telur (ovum) dan spermatozoa. Yang secara normal akan terjadi di tuba uterina. Selanjutnya ovum yang dibuahi akan keluar dari tuba uterina menuju ke uterus dan akan mengalami mitosis menjadi sel-sel baru. Dan dalam uterus ini ovum tertanam di dalam selaput pelapis sisi dalam uterus yang telah menebal. ( Pearce, 1993 ). 1) Tanda-Tanda Kehamilan Tanda seorang wanita yang mengalami kehamilan dapat diketahui dengan tanda-tanda diantaranya : berhentinya haid, rasa mual di pagi hari (bisa terjadi setiap hari) ini terjadi diantaranya minggu ke-2 sampai ke-7 setelah pembuahan, sering buang air (selama 6 sampai dengan 12 minggu setelah pembuahan), payudara yang membengkak dan terasa nyeri, terjadinya perubahan warna vagina dan jaringan servik (leher rahim). Yang disebabkan menyumbatnya aliran darah ke servik (pada termester pertama), terjadi pula guratan biru dan merah muda di bawah kulit payudara, dan guratan di bawah perut (saat trimester pertama) terkadang wanita hamil yang dijumpai garis dari pusat ke arah vital menjadi gelap. Ini terjadi saat kehamilan menginjak pada bulan ke-4, 5 dan 6. ( Eisenberg, 1993 ). 2) Masa-Masa Kehamilan Masa kehamilan merupakan masa dimana unsur-unsur gizi diperlukan oleh seorang wanita jauh lebih banyak dari yang diperlukan dalam keadaan yang biasanya. Di samping untuk kebutuhan tubuhnya sendiri, unsur-unsur gizi juga diperlukan oleh janin yang tumbuh dalam tumbuhnya. ( Moehji,1983 ). B. TINGKAT PENGETAHUAN Pengetahuan berkaitan erat dengan perilaku manusia yaitu sebagai bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya khususnya menyangkut
pengetahuan dan sikap. Tentang kesehatan serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan.( Sarwono,1993 ) Pengertahuan gizi sangat penting dengan di dasari pada tiga kenyataan yaitu 1.Status gizi yang cukup adalah penting bagi kesehatan dan kesejahteraan. 2.Setiap orang hanya akan cukup gizi jika makan makanan yang dimakannya mampu menayediakan zat gizi yang diperlukan pertumbuhan tubuh yang optimal, pemeliharaan dan energi. 3.Ilmu gizi memberikan fakta-fakta yang perlu sehingga penduduk dapat belajar. ( Suhardjo,1996 ) Pengetahuan seseorang biasanya di peroleh dari pengalaman. Yang berasal dari berbagai sumber misalnya media masa, media elektronik, buku petunjuk, atau kerabat dekat. Pengetahuan ini dapat membentuk keyakinaan tertentu sehingga seseorang berperilaku sesuai dengan kenyataan tersebut. ( Yuwono,1999 ) Kategori pengetahuan bisa dibagi menjadi tiga kelompok yaitu baik, sedang dan kurang. Cara pengkategorian dilakuakan untuk menetapkan cut of point sebagai berikut: Baik > 80 %, Sedang 60-80 %, Kurang < 60 %. Retabilitas yang diharapkan adalah konsistensi antar butir soal pengetahuan. Bila butir soal tersebut mengukur dampak pembelajaran yang sama. Validitas adalah kesesuaian antara skor yang di peroleh dalam suatu tes atau tujuan dari tes tersebut.( Khomsan,2001 ) C. Penilaian Status Gizi Ibu Hamil Karena keadaan gizi baik pada permulaan kehamilan maupun selama kehamilan mempunyai hubungan dengan hasil kehamilannya, maka perawatan anlenatal harus pula mengikutsertakan evaluasi status gizi dengan tertun mencari kelainan gizi atau mencari faktor-faktor yang menempatkan ibu hamil dalam golongan resiko tinggi dan untuk menentukan apakah ibu itu memerlukan perawatan gizi yang khusus. Penilaian gizi ini harus didasarkan pada riwayat kesehatan, pemeriksaan antropometrik dan klinis, pemeriksaan laboratorium dan evaluasi dieretik ( Samsudin,1986 )
D. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Pentingnya gizi pada ibu hamil telah diketahui sejak lama, dimana gizi ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu maupun bayinya. Diet ibu yang baik sebelum hamil maupun selama hamil akan memberikan dampak positif yaitu bayi yang lahir dengan berat badan cukup, sehat dengan mortalitasnya rendah, ibunyapun sehat. ( Soetjiningsih,1995 ) Selama seseorang dikatakan hamil, maka seseorang tersebut memerlukan tambahan kebutuhan unsur-unsur gizi. Berupa 285 untuk kalori, protein 12 gram, vitamin A 200 RE, tiamin 0,2 mg, riboflavin 0,2 mg, hiasin 1 mg, vitamin B12 0,3 µg, asam folat 150 µg, vitamin C 10 mg, kalsium 400 mg, fosfor 200 mg, magnesium 30 mg, seng 5 mg, iodium 25 mg, dan selenium 15 mg. ( Moehji,1983 ) Menurut ilmu kedokteran tidak ada pantangan terhadap makanan bagi ibu yang sedang hamil, tentu saja semua itu perlu dibatasi dalam jumlah ynag wajar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan manu makanan untuk seorang wanita hamil adalah sebagai berikut : 1. Trimester I biasanya nafsu makan sangat kurang terlebih lagi jika sering merasa mual. Maka makanan pada saat ini diatur sehingga makanan yang diberikan mudah cerna dan porsi makanan tidak terlalu besar. 2. Trimester II metabolisme basal mulai naik, berat badan mulai naik. Pada masa ini protein harus diutamakan dan dijaga jangan sampai terjadi kurang darah. 3. Trimester III metabolisme basal tetap naik, pada masa ini nafsu makan membaik sehingga pemeriksaan berat badan perlu dilaksanakan dengan intensif dan lebih teliti jangan sampai wanita ini menjadi obesitas agar terhindar dari kesulitan waktu melahirkan kelak. ( Almatsier,1983 ) E. Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Pengawasan berat badan sangat penting untuk ibu hamil. Kekurangan ataupun kelebihan nutrisi pada ibu hamil dapat menyebabkan kelainan yang tidak diinginkan pada wanita hamil tersebut. Kekurangan makanan dapat menyebabkan anemia, Abortus, Partus Prematurus, Sepsis Plierperalis dan sebagainya. Sedangkan makan secara berlebihan karena wanita tersebut salah mengerti bahwa ia makan untuk dua orang dapat juga mengakibatkan komplikasi antara lain Pre-Eklamsia, Bayi terlalu
Besar dan sebagainya. Anjurkanlah wanita tersebut makan secukupnya saja, bahan makanan tidak perlu mahal, akan tetapi cukup mengandung protein baik hewani maupun nabati. Seperti diketahui kebutuhan akan gizi selama kehamilan akan meningkat. Apapun kebutuhan ini dipergunakan untuk antara lain pertumbuhan plasenta, pertambahan volume darah, mamma yang membesar, dan metabolisme basal yang meningkat. ( Prawirohardjo, 1986 ) Pengawasan akan kebutuhan gizi ini dapat dipakai kenaikan berat badan wanita hamil tersebut.( Prawirohardjo, 1986 )Kenaikan berat badan wanita hamil selama kehamilan adalah sekitar 10-12,5 kg termasuk penimbunan lemak pada ibu ± 3,5 kg atau setara dengan 30.000 kkal. Dimana pada terimester I kenaikan barat badan hanya sekitar 1 kg, trimester ke II 3 kg dan trimester ke III adalah 6 kg. ( Soetjiningsih,1995 ) Bila berat badan naik lebih dari semestinya anjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak jangan dikurangi terlebih lebih sayur sayuran dan buah buahan. bila berat badan tetap saja atau menurun semua makan dianjurkan terutama yang mengandung protein dan besi. Seandainya terdapat edema pada kaki sedang berat badan sesuai dengan kehamilan makan dianjurkan untuk tidak memakan makanan yang mengandung garam atau makanan yang kaya akan ion natrium dan klorida. ( Prawirohardjo, 1986 ) F. Pemeriksaan Ibu Hamil Kesehatan ibu hamil selama masa kehamilan harus diperhatikan untuk mengetahui ada tidaknya penyakit atau penyakit yang membahayakan anak dan dan Ibu perlu melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat menjaga kesehatan ibu dan anak dalam kandungannya agar dapat selalu dalam keadaan sehat. Jika ada penyakit pada Ibu maupun anak dapat segera diketahui. (Nadesul, 1999) Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama harus secara menyeluruh. Kelainan dalam pemeriksaan fisik yang umum seperti meningkatnya tekanan darah memerlukan penatalaksanaan yang lebih jauh. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
Umur Kehamilan 1-20 minggu 28-36 minggu 36-40 minggu (Nadesul, 1999) Jadwal Pemeriksaan 4 minggu sekali 2 minggu sekali 1 minggu sekali G. Kerangka Teori Pendapatan Pengetahuan gizi Pendidikan Penyakit Infeksi Konsumsi Makanan Pelayanan Kesehatan Pertambahan Berat Badan Status Gizi Ibu Berat Badan Lahir (Sumber : Soetjiningsih, 1995 ) G. Kerangka Konsep Frekuensi periksa hamil
Pengetahuan gizi ibu hamil Pertambahan berat badan ibu hamil H. HIPOTESA a. Ada hubungan antara frekuensi periksa hamil dengan pertambahan berat badan ibu hamil. b. Ada hubungan antara pengetahuan gizi ibu hamil dengan pertambahan berat badan ibu hamil.