KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA) Oleh : Nathasia dan Susanti

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP 12 LAPORAN OPERASIONAL

PSAP 13 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM (BLU)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Entitas Pelaporan. Entitas Akuntansi dan Pelaporan

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Penjurnalan dalam Akuntansi Pemerintahan

Sosialisasi PP 71 /2010 tentang SAP Akrual. A. B. Triharta

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 06 AKUNTANSI INVESTASI

BAB 8 AKUNTANSI PEMBIAYAAN

BAB I KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN

BAB 6 AKUNTANSI PENDAPATAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 12 LAPORAN OPERASIONAL KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL AKUNTANSI PEMBIAYAAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

BAB XIV AKUNTANSI KOREKSI KESALAHAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMBIAYAAN

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LO DAN BEBAN

KEBIJAKAN LRA A. TUJUAN

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL KOREKSI KESALAHAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

AKUNTANSI PEMBIAYAAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

DAFTAR ISTILAH DAN PENUTUP. Istilah yang digunakan dalam Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bungo termuat dalam daftar sebagai berikut :

PSAP NO. 01: PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PSAP NO. 02: LAPORAN REALISASI ANGGARAN PSAP NO. 07: AKUNTANSI ASET TETAP

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

Buletin Teknis Nomor 14 Tentang Akuntansi Kas. Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. Page ii

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (PP 71 TAHUN 2010)

LAPORAN OPERASIONAL. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang 60

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL AKUNTANSI PENDAPATAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian.

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014

BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI TRANSFER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001 : 3) adalah Organisasi formulir,

AKUNTANSI BASIS AKRUAL SATUAN PERANGKAT KERJA DAERAH

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar. tedi last 02/17

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

INFORMASI TENTANG LAPORAN OPERASIONAL YANG DISAJIKAN DALAM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Pada awal 2015, PPKD Pemerintah Kota Gemah Ripah mempunyai data posisi keuangan sebagai berikut:

BULETIN TEKNIS AKUNTANSI KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN NOMOR 14 OMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 14 AKUNTANSI KOREKSI KESALAHAN

LAPORAN OPERASIONAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 12 LAMPIRAN I.13 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TANGGAL

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

BAGAN AKUN STANDAR (BAS)

RALAT MODUL Halaman 16 Modul 3 BAB I (Kebijakan Akuntansi Pendapatan) huruf B angka 4 huruf a angka 1) huruf d), tertulis: Jurnal LO atau Neraca

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 8 AKUNTANSI TRANSFER

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan

MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL AKUNTANSI TRANSFER KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

PERATURAN BUPATI PEMALANG TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN

BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

KONSEP DAN SIKLUS AKUNTANSI

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN OPERASIONAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 12 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

TUJUAN RUANG LINGKUP JURNAL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL

BAB IV SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BAGAIMANA. Set up chart of account sesuai dengan ketentuan baru

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 04 AKUNTANSI PEMBIAYAAN

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN KERANGKA KONSEPTUAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA LANGSA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 04 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016

tedi last 02/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN adalah aset-aset yang sedang dalam. KONTRAK KONSTRUKSI adalah. khusus untuk konstruksi suatu aset.

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Transkripsi:

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

RUANG LINGKUP DAN MANFAAT PSAP No. 02 PSAP No. 02 diterapkan dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran yang disusun dan disajikan dengan menggunakan anggaran berbasis kas; LRA menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan-lra, belanja, transfer, surplus/defisit- LRA, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya. 2

DEFINISI LRA Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponen laporan keuangan pemerintah yang menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu periode tertentu. 3

BASIS AKUNTANSI PENCATATAN LRA MENGGUNAKAN BASIS KAS : Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima pada rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah 4

ISI LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya mencakup pos-pos sebagai berikut: ISI LRA Pendapatan-LRA DEFINISI Semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Belanja Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Transfer Penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil 5

ISI LAPORAN REALISASI ANGGARAN ISI LRA Surplus/defisit-LRA DEFINISI Selisih lebih/kurang antara pendapatan LRA dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit LRA Penerimaan Pembiayaan Semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan negara/daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada fihak ketiga, penjualan investasi permanen lainnya, dan pencairan dana cadangan Pengeluaran Pembiayaan Semua pengeluaran Rekening Kas Umum Negara/Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada fihak ketiga, penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan 6

ISI LAPORAN REALISASI ANGGARAN ISI LRA Pembiayaan Neto Sisa Lebih/kurang pembiayaan anggaran (SILPA/SIKPA) DEFINISI Selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu Selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan 7

INFORMASI YANG DISAJIKAN DALAM LRA Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi pendapatan menurut jenis pendapatan LRA. Rincian lebih lanjut jenis pendapatan disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan; Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi belanja menurut jenis belanja dalam LRA. Klasifikasi belanja menurut fungsi disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 8

AKUNTANSI ANGGARAN Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan. Anggaran pendapatan meliputi estimasi pendapatan yang dijabarkan menjadi alokasi estimasi pendapatan. Anggaran belanja terdiri dari apropriasi yang dijabarkan menjadi otorisasi kredit anggaran (allotment). Anggaran pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan Akuntansi anggaran diselenggarakan pada saat anggaran disahkan dan anggaran dialokasikan 9

AKUNTANSI PENDAPATAN LRA Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima pada RKUN/D Pendapatan-LRA diklasifikasikan menurut jenis pendapatan Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, misal DAU dan DBH Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran) 10

AKUNTANSI PENDAPATAN LRA Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan- LRA bruto (biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan; Dalam hal BLU, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengembalian yang sifatnya sistemik (normal) dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan-lra pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan- LRA 11

AKUNTANSI PENDAPATAN LRA Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan-lra yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan-lra dibukukan sebagai pengurang Pendapatan-LRA pada periode yang sama; Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan-lra yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang Saldo Anggaran Lebih pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut. 12

AKUNTANSI BELANJA Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas umum Negara/Daerah Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanjanya terjadi pada saat pertanggungjawab an atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Belanja BLU diakui dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang mengatur BLU Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi 13

AKUNTANSI SURPLUS/DEFISIT LRA Selisih antara pendapatan-lra dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit-LRA Surplus-LRA adalah selisih lebih antara pendapatan-lra dan belanja selama satu periode pelaporan Defisit-LRA adalah selisih kurang antara pendapatan-lra dan belanja selama satu periode pelaporan 14

AKUNTANSI PEMBIAYAAN Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran) 15

AKUNTANSI PEMBIAYAAN Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah; Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan yang bersangkutan; Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang bersangkutan. Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan di pemerintah daerah merupakan penambah Dana Cadangan. Hasil tersebut dicatat sebagai Pendapatan-LRA dalam pos pendapatan asli daerah lainnya. 16

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing yang sama dengan yang digunakan dalam transaksi, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dengan menjabarkannya ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah bank sental pada tanggal transaksi 17

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan dalam transaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan rupiah, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs transaksi, yaitu sebesar rupah yang digunakan untuk memperoleh valuta asing tersebut 18

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan untuk bertransaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan mata uang asing lainnya, maka: a) Transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs transaksi; b) Transaksi dalam mata uang asing lainnya tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi 19

SALDO NORMAL ANGGARAN Perkiraan Tambah Kurang Saldo Normal Pendapatan K D K Belanja D K D 20

LRA DALAM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL LRA dihasilkan dari siklus anggaran yang sebaiknya tidak disatukan dengan siklus akuntansi. Untuk siklus anggaran, yang dicatat hanyalah transaksi anggaran dan harus sesuai dengan pos anggarannya LRA hanya berfokus pada transaksi dengan basis kas, sehingga untuk penerimaan dan pengeluaran yang tidak terkait dengan kas tidak dicatat dalam LRA. Jika ditambahkan boleh dimasukkan dalam informasi tambahan LRA. 21

Transaksi belanja Akun Perantara Belanja Estimasi Perubahan SAL Transaksi pendapatan Estimasi Perubahan SAL Pendapatan TRANSAKSI ANGGARAN xxxx xxxx xxxx xxxx Jurnal penutup Pendapatan Belanja Estimasi Perubahan SAL xxxx xxxx xxxx SAL xxxx 22

TRANSAKSI BELANJA ASET TETAP & PERSEDIAAN Pemda pada 5 Desember membayar 500.000.000 untuk membeli peralatan melalui pengeluaran LS Tanggal Finansial Anggaran 5 Des Aset tetap peralatan 500.000.000 Belanja Modal 500.000.000 R/K PPKD 500.000.000 Estimasi Perubahan SAL 500.000.000 Pemda pada 15 Desember membayar 40.000.000 untuk membeli persediaan dengan pengeluaran LS Tanggal Finansial Anggaran 15 Des Persediaan 40.000.000 Belanja Barang 40.000.000 R/K PPKD 40.000.000 Estimasi Perubahan SAL 40.000.000

TRANSAKSI PENERIMAAN Pada tanggal 7 Januari, SKPD A mengeluarkan SKP atas restoran Lazata sebesar 10.000.000 dan hotel Melati 300.000.000. Pada tanggal 16 Februari restoran Lazata membayar ke bendahara penerimaan SKPD A dan pada hari yang sama bendahara penerimaan menyetorkan ke rekening kas daerah. Pada 25 Februari Hotel Melati membayar pajak hotel ke kas umum daerah. Tanggal Finansial Anggaran 7 jan Piutang Pendapatan Pendapatan Pajak LO 16 Feb Kas di Bendahara Penerimaan Piutang Pendapatan 16 Feb R/K PPKD Kas Dibendahara Pe nerimaan 25 Feb R/K PPKD Piutang Pendapatan 310.000.000 310.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 300.000.000 300.000.000 Tidak dicatat Estimasi Perubahan SAL Pendapatan Pajak LRA Tidak dicatat Estimasi Perubahan SAL Pendapatan Pajak LRA 10.000.000 10.000.000 300.000.000 300.000.000

TRANSAKSI BELANJA Pada tanggal 30 Januari, SKPD A membayar gaji pegawai dengan LS sebesar 80.000.000 Tanggal Finansial Anggaran 30 Jan Beban Gaji R/K PPKD 80.000.000 80.000.000 Belanja Gaji Estimasi Perubahan SAL 80.000.000 80.000.000 Pada tanggal 3 Maret, SKPD A membayar biaya pemeliharaan dengan kas sebesar 10.000.000 Tanggal Finansial Anggaran 30 Jan Beban pemeliharaan Kas Bendahara pengeluaran 10.000.000 10.000.000 Belanja Gaji Estimasi Perubahan SAL 10.000.000 10.000.000

Ilustrasi Laporan Realisasi Anggaran 26

Ilustrasi Laporan Realisasi Anggaran 27

TERIMA KASIH Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) Gedung Prijadi Praptosuhardjo III, Lt. 2, Kementerian Keuangan Jl. Budi Utomo No. 6, Jakarta Telepon/Fax (021) 352 4551, website : www.ksap.org Email: webmaster@ksap.org 28