ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PEMBANGUNAN KAPAL PERINTIS 1200GT DI PT. ADILIHUNG SARANA SEGARA INDONESIA M. Jamirin Bakti 1,*), Minto Basuki 2), Soejitno 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan 2,3) Dosen Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Mineral Dan Kelautan. Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl.Arief Rahman Hakim, No 100 Surabaya, 60117, telpon 031-594503 email: jamirinb@gmail.com Abstrak: Tolak ukur proses produksi dapat diukur dari lama proses produksi yang dilakukan, biaya produksi yang dikeluarkan dan kualitas yang dihasilkan. ketiga hal tersebut sangat ditentukan oleh jumlah tenaga kerja dan klasifikasi tenaga kerja sebagai bagian dasar dari unsur suatu produksi. Dalam penulisan penelitian ini dilakukan penentuan kapasitas produksi dari tahap fabrikasi sampai assembly pada pembangunan kapal baru. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan langsung pada pembangunan kapal perintis 1200GT. Hasil dari penelitian ini didapatkan JO pada tahap fabrikasi dengan kapasitas produksi perencanaan sebesar 240 ton plat/bulan, JO yang direncanakan sebesar 23kg/JO dan JO realisasinya sebesar 25kg/JO. pada tahap assembly dengan kapasitas produksi sebesar 210 ton plat/bulan, jumlah JO yang direncanakan sama dengan JO realisasinya yaitu sebesar 18kg/JO. Faktor yang mempengaruhi proses produksi adalah tingkat ketrampilan tenaga kerja, kondisi peralatan kerja dan keterlambatan pengadaan material. Kata kunci: Jam Orang, Kapasitas Produksi, Pembangunan Kapal Baru, Tenaga Kerja Langsung, PENDAHULUAN Sebelum semua proses produksi benar-benar dilaksanakan, sebuah awalan kerja pembangunan atau pengerjaan proyek biasa didahului dengan sebuah tender. Perusahaan yang menjalankan proyek adalah perusahaan yang telah dipilih dan dipandang sesuai dengan keinginan owner untuk melaksanakan proyek pembangunan kapal. Atau owner yang secara langsung memesan ke pihak perusahaan galangan untuk mengerjakan sebuah proyek pembangunan kapal. PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia merupakan bagian dari fasilitas perawatan PT. Dharma Lautan Utama (Dlu Maintenance Facility), sebagai dukungan terhadap layanan prima PT. Dharma Lautan Utama kepada pelanggan, guna memberikan jaminan kualitas pelayaran yang lebih baik, Dan untuk merespon tingginya kebutuhan jasa perbaikan kapal dan pembangunan bangunan baru, perusahaan pun melakukan berbagai cara agar ketetapan penyelesaian kapal dapat terselesaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan, salah satunya dengan cara memperkerjakan tenaga kerja langsung. Beberapa penelitian mengenai kebutuhan tenaga kerja langsung antara lain penelitian oleh Saputri (2011) mengenai penyerapan tenaga kerja langsung di kota salatiga. Kesimpulan dari analisa ini menunjukan bahwa upah dan produktivitas tenaga kerja langsung secara bersama - sama berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja, secara parsial upah memiliki pengaruh positif tenaga kerja dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sedangkan produktivitas memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja langsung. C1-32 M. Jamirin Bakti, Minto Basuki, Soejitno: Analisa Kebutuhan Tenaga
Zamrowi (2007) telah melakukan penelitian mengenai analisis penyerapan tenaga kerja pada industri kecil. Kesimpulan dari analisa ini adalah variabel upah, variabel produktivitas, variabel modal dan variabel non upah baik secara parsial maupun secara bersama - sama terhadap variabel penyerapan tenaga kerja. Perbandingan ini memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi tenaga kerja untuk kemudian dijadikan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan perusahaan dalam penentuan penggunaan tenaga kerja sesuai dengan kinerja yang efisien dan ekonomis. METODE PENELITIAN Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari referensi-referensi yang berasal dari buku, internet, skripsi kakak angkatan, jurnal serta konsultasi dengan dosen pembimbing. Adapun studi lapangan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan tenaga kerja langsung yang ada pada galangan kapal, manajemen produksi, sumber daya manusia, proses pembuatan kapal baru, serta penentuan jam orang sebagai salah satu kebutuhan dasar penulisan jurnal ini. ANALISA DAN PEMBAHASAN 1 Menentukan Dasar Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja Langsung Untuk Pembangunan Kapal Baru. Menentukan dasar perencanaan kebutuhan tenaga kerja langsung dapat dilakukan dengan cara menganalisa terhadap penggunaan JO (Jam Orang) dengan membandingkan antara jumlah jam orang pada perencanaan dengan realisasi pelaksanaan. Selanjutnya dilakukan tindakantindakan yang diperlukan agar kegiatan produksi pada tahap fabrikasi dan assembly sesuai dengan perencanaan. Adapun ukuran utama kapal dari data-data yang dilakukan pengamatan adalah : Tipe kapal : Kapal Perintis Penumpang dan Barang Tipe 1200 GT Ukuran utama kapal : LOA : 62.80 M LPP : 57.36 M B : 12.00 M H : 4 M T : 2.70 M Analisa yang pertama dilakukan adalah mengetahui perencanaan berat baja dan kebutuhan jam orang, berikut adalah tabel perencanaannya. Tabel 1. Perencanaan berat baja dan kebutuhan jam orang No Pekerjaan (block) Berat (kg) Jam Orang 1 2 3 4 1 111-01 30.698,90 2.376,57 2 112-01 38.686,72 2.994,95 3 113-01 41.025,37 3.176 4 114-01 54.914,55 4.251,23 5 115-01 49.617,22 3.841,14 6 116-01 45.294,23 3.506,47 7 117-01 48.164,33 3.728,66 8 118-01 45.660,83 3.534,85 9 119-01 35.169,52 2.722,66 10 120-01 23.529,18 1.821,52 M. Jamirin Bakti, Minto Basuki, Soejitno: Analisa Kebutuhan Tenaga C1-33
1 2 3 4 11 121-01 21.352,92 1.653,04 12 112-02 12.089,37 935,90 13 113-02 14.181,97 1.097,90 14 114-02 13.192,87 1.021,33 15 115-02 10.413,81 806,19 16 116-02 11.898,68 921,14 17 117-02 11.658,79 902,57 18 118-02 12.273,90 950,19 19 119-02 15.538,90 1.202,95 20 120-02 19.609,70 1.518,09 21 121-02 20.523,75 1.588,85 22 112-03 10.948,95 847,61 23 113-03 12.416,60 961,23 24 114-03 12.486,73 966,66 25 115-03 10.481,47 811,42 26 116-03 11.289,72 874 27 117-03 12.455,97 964,28 28 118-03 18.182,64 1.407,61 29 117-04 13.846,12 1.071,90 30 118-04 22.396,15 1.733,80 Total 700.000 54,19085714 2 Menentukan Waktu Kerja Efektif Sesuai Jam Perusahaan. Setelah didapatkan bobot setiap block yang akan dikerjakan dan jumlah perencanaan jam orang maka selanjutnya dilakukan tindakan - tindakan yang diperlukan agar kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan. Analisa yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan pemakaian jam orang didasarkan atas penggunaan waktu kerja produktifnya. Proses dan pembagian waktu kerja diperlukan untuk memenuhi perhitungan waktu kerja, berikut perhitungan waktu kerja tenaga kerja organik Tabel 2. Perhitungan waktu kerja tenaga kerja organik Waktu kerja No Uraian Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 1 Masuk perusahaan 08.00 08.00 08.00 08.00 08.00 08.00 2 Persiapan kerja - - - - - - 3 Mulai kerja 08.15 08.15 08.15 08.15 08.15 08.00 4 Persiapan istirahat siang 11.15 11.15 11.15 11.15 11.30-5 Istirahat siang 11.30 11.30 11.30 11.30 11.30-6 Persiapan kerja - - - - - - 7 Mulai kerja 12.30 12.30 12.30 12.30 13.00-8 Persiapan pulang 16.30 16.30 16.30 16.30 16.30-9 Keluar perusahaan 17.00 17.00 17.00 17.00 16.00 11.00 Waktu normal (Wn) Wn (senin-kamis) = Jam keluar perusahaan - Jam masuk kerja 17.00 08.00 = 9 Jam = 540 menit Wn (Jumat) = Jam keluar perusahaan - Jam masuk kerja 16.00 08.00 = 8 Jam = 480 menit Waktu longgar (Wl) C1-34 M. Jamirin Bakti, Minto Basuki, Soejitno: Analisa Kebutuhan Tenaga
Waktu longgar (Istirahat) untuk pekerja organik adalah 60 menit untuk senin sampai kamis dan 90 menit untuk jumat Looses Time : a : Persiapan sebelum kerja (15 menit) b : Persiapan sebelum istirahat (15 menit) c : Persiapan kerja sesudah istirahat (15 menit) d : Persiapan pulang (15 menit) Waktu Efektif (We) Biasanya waktu efektif ditentukan sebagai berikut : Waktu efektif harus dikurangi waktu yang hilang (looses time) karena waktu efektif adalah waktu bersih pengerjaan proses pembangunan kapal, berikut adalah perhitungannya : Tabel 3. Perhitungan Waktu Kerja Efektif Senin kamis Jumat Sabtu Perhitungannya = Wn - Wl (a+b+c+d) = Wn - Wl (a+b+c+d) = 540 menit 60 menit (15+15+15+15) = 420 menit = 7 jam = Wn Wl (a+d) = 480 menit 90 menit (15+15) = 360 menit = 6 jam = 180 menit (Wn) Sehingga perhitungan waktu efektifnya adalah Senin - kamis = 7 jam (x4) Jumat = 6 jam Sabtu = 3 jam Rata-rata dalam satu minggu = 37 = 6.17 jam 6 Disamping waktu istirahat dan persiapan kerja yang dijadwalkan perusahaan, para pekerja memerlukan istirahat dari waktu kerja yang dilakukan sehingga diambil presentase sebesar 75% dari waktu kerja efektif Efektifitas waktu kerja terpasang dalam 1 hari = 37 x 75% = 4.625 jam 6 3 Analisa Waktu Penyelesaian Pembuatan Kapal Setelah melakukan berbagai perhitungan dasar untuk menentukan dasar perencanaan kebutuhan jam orang, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mendapatkan hasil akhir pada realisasi pembuatan kapal perintis 1200GT. Dengan Berat Hull Constuction sebesar 700.000 Kg, Lama pengerjaan kapal adalah 11 bulan (bulan November 2015 - september 2016), 1 bulan pengerjaan hanya 25 hari efektif, Dalam 1 minggu 6 hari kerja, Jumlah tenaga kerja 31 orang dan Standard JO adalah 3.5 kg/jo Tahap pertama yang dilakukan adalah menentukan standar kerja pada hull construction. Berikut adalah perhitungannya : 700.000 Standard kerja hull construction = 11x25x31x4.625(JO) = 17.75 kg/jo Untuk mengetahui lamanya waktu realisasi pada proses pembangunan kapal di PT.Adiluhung Sarana Segara Indonesia dapat dihitung dengan merekap data yang ada pada tahap realisasi pembangunan kapal seperti Berat baja kapal sebesar 700.000 Kg, Standard JO sebesar 17.75 kg/jo, 1 hari efektif 4.625 jam, Jumlah pekerja 31 orang dan efektif 1 bulan M. Jamirin Bakti, Minto Basuki, Soejitno: Analisa Kebutuhan Tenaga C1-35
hanya 25 hari maka Perhitungan standard JO dalam 1 bulan dapat dijelaskan dengan rumus sebagai berikut : Standar JO 1 bulan = 3.5 x 31 = 108.5 JO 1 hari = 4.625 x 31 = 143.375 JO Total JO = 700000 17.75 = 39428.125 JO Lama hari penyelesaian = 39428.125 143.375 1 bulan 25 hari = 275 = 11 bulan 25 = 275 hari 4 Pengujian Aktual Di Lapangan Untuk memudahkan pengujian, maka diambil beberapa contoh pembuatan block kapal yang telah dibangun, berikut perhitungan produktivitas dari pembuatan block kapal yang telah di record oleh pihak perusahaan dari tahapan fabrikasi sampai assembly untuk perbandingan antara produktivitas perencanaan (sumber dari bagian PPC) Sesuai dengan kapasitas perencanaan, divisi ini dapat menghasilkan output sebagai berikut : Tabel 4. Perhitungan JO sesuai kapasitas produksi Tahap Fabrikasi Kapasitas yang direncanakan : 240 ton/bulan TK yang tersedia : 64 orang Jam kerja setiap hari : 6.17 jam kerja tiap bulan : 26 hari JO yang tersedia : 64 x 6.17 x 26 = 10266.88JO/bulan JO yang tersedia Standar JO= = 42,77 kapasitas perencanaan JO/ton Jam orang yang direncanakan : 240/10266.88 = 0,023 ton/jo Tahap Assembly Kapasitas yang direncanakan : 210 ton/bulan Tenaga kerja yang tersedia : 70 orang Jam kerja setiap hari : 6.17 jam kerja tiap bulan : 26 hari JO yang tersedia : 70 x 6.17 x 26 = 11229.4 JO/ton JO yang tersedia Standard JO= = 53.47 kapasitas perencanaan JO/ton Jam orang yang direncanakan : 210/11229.4 = 0.018 ton/jo Dapat dilihat pada tabel 4 bahwa setiap elemen mempunyai standar masing-masing sesuai dengan kapasitas produksi perusahaan, dari perhitungan ini maka dapat dilanjutkan ke perhitungan selanjutnya. 5 Produktifitas Penelitian Untuk Pengukuran Waktu Standar Pengukuran produktivitas dari hasil penetapan waktu standard dilakukan terhadap beberapa contoh pembentukan blok kapal. Dengan mengaplikasikan waktu standard yang telah diperoleh, maka akan didapat besarnya produktivitas sesuai dengan satuan yang digunakan yaitu JO/ton. Berdasarkan hasil record harian pembangunan blok kapal yang telah jadi, maka berikut akan diperlihatkan produktivitasnnya pembuatan blok-blok kapal yang telah dibuat (tabel 5), yaitu : Tabel 5. Perhitungan produktifitas pada blok kapal No Block Berat JO Total Produktifitas Fabrikasi Assembly Fabrikasi Assembly 1 2 3 4 5 6 7 1 114-01 54,914 2196,56 2745,7 0,025 0,018 2 114-02 13,192 549,66 732,88 0,024 0,018 C1-36 M. Jamirin Bakti, Minto Basuki, Soejitno: Analisa Kebutuhan Tenaga
1 2 3 4 5 6 7 3 115-01 49,617 1984,68 2480,85 0,025 0,018 4 115-02 10,413 433,87 578,50 0,024 0,018 5 116-01 45,294 1811,76 2264,70 0,025 0,018 Dari hasil analisa (tabel 5) pada pembangunan blok kapal yang telah dibangun, maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas hasil penelitian telah memenuhi produktifitas yang direncanakan. 6 Perbandingan Produktifitas Aktual Dan Perencanaan Dalam pelaksanaan proses produksi menunjukkan adanya kontrol atau pengawasan yang intensif terhadap produktifitas tenaga kerja, sehingga produktifitas dapat terlaksana sesuai perencanaan. Hal ini dapat dilihat pada perbandingan antara produktivitas kerja aktual (didapat dari perbandingan kebutuhan JO dan berat output yang dihasilkan) dengan produktivitas hasil analisa yang telah dicapai oleh setiap tenaga kerja seperti pada tabel berikut (tabel 6) Tabel 6. Perbandingan JO perencanaan dengan JO actual NO NAMA BLOK BERAT (ton) 1 2 3 4 5 114-01 114 02 115-01 115-02 116-01 Jam Orang perencanaan Jam Orang aktual Fabrikasi Assembly Fabrikasi Assembly 54.914 2387.56 3050.77 2196.56 3050.77 13.192 573.56 732.88 546.66 732.88 49.617 2157.26 2756.5 1984.68 2756.5 10.413 452.73 578.5 433.87 578.5 45.294 1969.30 2516.33 1811.76 2516.33 Dari analisa yang dilakukan (tabel 6) makadapat disimpulkan bahwa pada JO aktual terlihat lebih sedikit daripada JO perencanaannya. Penting untuk melakukan perhitungan jam orang (JO) sebelum melakukan suatu pekerjaan karena perhitungan jam orang sangat berpengaruh terhadap suatu kontrak yang dibuat khususnya pada lama pengerjaan proyek yang dikerjakan. Hal ini dibuat berlebihan karena beberapa sebab seperti Menghindari penalty waktu pada kontrak yang dilakukan, Adanya pengalaman perbaikan jika terjadi kesalahan pada saat proses pembangunan kapal maka pekerja bisa memperbaiki kesalahan tanpa melewati kontrak yang berlangsung. Dari hasil penelitian didapatkan hasil pada tahap perencanaan pembangunan blok kapal, Tahap fabrikasi JO yang direncanakan sebesar 23 kg/jo dan pada tahap assembly JO yang direncanakan 18 kg/jo sedangkan realisasinya pada pembangunan blok kapal tahap fabrikasi JO aktual rata-rata 25 kg/jo dan tahap assembly JO aktual rata-rata 18 kg/jo. Kapasitas produksi pada tahap fabrikasi sebesar 240 ton plat/bulan dan tahap assembly Kapasitas yang direncanakan sama dengan kapasitas realisasinya yaitu sebesar 210 ton plat/bulan M. Jamirin Bakti, Minto Basuki, Soejitno: Analisa Kebutuhan Tenaga C1-37
KESIMPULAN Dari analisa yang penulis lakukan dengan melaksanakan pengamatan di galangan PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA di Bangkalan pada pembuatan kapal Perintis 1200 GT, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ; Standar kerja pada galangan kapal PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia pada pembangunan blok badan kapal Perintis 1200 GT pada tahap fabrikasi dengan kapasitas produksi perencanaan sebesar 240 ton plat/bulan dengan jumlah pekerja 64 orang, JO yang direncanakan sebesar 23kg/JO dan JO realisasinya sebesar 25kg/JO. pada tahap assembly dengan kapasitas produksi sebesar 210 ton plat/bulan dengan jumlah pekerja 70 orang, jumlah JO yang direncanakan sama dengan JO realisasinya yaitu sebesar 18kg/JO. Agar proses pekerjaan dapat terselesaikan tepat waktu ada beberapa aspek dasar yang mempengaruhi proses produksi yaitu, pertama tenaga kerja yang mempunyai kemampuan yang baik, kedua peralatan dan sarana yang cukup baik, ketiga tidak terlambatnya pengadaan material. DAFTAR PUSTAKA Rahman, F, A. 2016. Ketenagakerjaan http://www.ilmu-ekonomiid.com/2016/09/ketenagakerjaan-pengertian-tenaga-kerja.html [6 Desember 2016. Sakti, J.Y.P 2011 Analisa Standar Kerja Pada Tahap Fabrikasi Dan Assembly di PT.Adiluhung Saranasegara Indonesia : Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Mineral Kelautan-ITATS, 2016. Saputri, O.D 2011 Analisa Penyerapan Tenaga Kerja Dikota Salatiga : Jurusan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, 2016. Zamrowi, M,T. 2007. Analisa Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil : Jurusan Studi Pembangunan, Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro, 2016 C1-38 M. Jamirin Bakti, Minto Basuki, Soejitno: Analisa Kebutuhan Tenaga