BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media promosi yang efektif. Iklan efektif dalam menarik. perhatian konsumen serta dapat menstimulus perilaku konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 1. Celebrity Endorsement. (McCracken,1989). Kata celebrity mengacu pada seseorang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang terdiri dari Attractivness (daya pikat), Trusthworthiness (tingkat kepercayaan), dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diketahui dan dikenal (Sabdosih dan Djumillah, 2013). Celebrity endorser sering

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat terutama dalam pemasaran produk.

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah bagaimana memperkenalkan suatu produk atau jasa,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha, sehingga masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

repository.unisba.ac.id BAB I 1.1 Latar Belakang Clothing Company adalah istilah yang digunakan untuk perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang paling dikenal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkembang dan mendapatkan laba, serta dapat memberikan kepuasan pada. konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan.

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sekarang adalah promosi secara online. Promosi secara online adalah

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

BAB I PENDAHULUAN. daya cipta individu (Kompasiana, 2014). Di dalam industri kreatif, sumber. sebuah inovasi, ide dan kekreatifan yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini meliputi tinjauan pustaka mengenai periklanan, teori endorser,

I. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia bisnis dirasakan semakin ketat

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan baik maka dibutuhkan media yang tepat. Oleh karena itu, tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. mungkin kompetensi yang mereka miliki. Agar dapat memenangkan persaingan,

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi serta perkembangan teknologi di Indonesia. serta menjadi sarana berbelanja. Berbelanja secara online dinilai lebih

TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah sebuah kegiatan pokok yang harus dilakukan. perusahaan dalam siklus produk baik barang maupun jasa demi

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya, oleh karena itu manusia membutuhkan komunikasi dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka terhadap aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. model bintang iklan untuk mengiklankan produknya. Celebrity Endorser adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH ATTRACTIVENESS DAN CREDIBILITY BRAND IMAGE FRESHCARE

PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo)

BAB I PENDAHULUAN. Di saat keadaaan perekonomian dunia yang sedang mengalami resesi sejak September

BAB I PENDAHULUAN. dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB I PENDAHULUAN. Menjaga penampilan merupakan hal yang sangat penting bagi wanita hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh perusahaan - perusahaan untuk selalu mendapatkan cara terbaik guna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa seperti sekarang ini periklanan memegang peranan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan

I. PENDAHULUAN. informed consumer, atau konsumen yang memiliki pengetahuan yang luas

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK SELEBRITAS SEBAGAI MODEL IKLAN (CELEBRITY ENDORSER) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Periklanan adalah bagian terpenting dalam kegiatan periklanan. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri kosmetik di Indonesia saat ini tergolong baik.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kunci penting bagi perusahaan untuk menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. Brazil ( ton pertahun) dan Vietnam ( ton pertahun) dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini, mendorong semakin

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya masing-masing (McCracken 1989). Penggunaan athlete endorser (atlet

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang ( diakses pada 7 September

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang membaik memicu timbulnya persaingan

SKRIPSI. Diajukan Untuk melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang dikenal sekaligus paling

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Bauran promosi merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari

BAB I PENDAHULUAN. beli di internet. Hingga pengguna internet meningkat mencapai 500 miliar pada

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin kompleks, dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perusahaan mulai memperkenalkan merek yang dimiliki sampai ke

BAB I PENDAHULUAN. dampak dari krisis global yang terjadi. JAKARTA - Krisis yang terjadi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

BAB V PENUTUP. attractiveness yang diukur dengan empat indikator, yaitu penampilan selebriti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, dimana ia bertujuan untuk menciptakan kepuasan pelanggan, dengan

BAB I PENDAHULUAN. konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan semakin gencar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era gobalisasi dewasa ini, komunikasi merupakan hal yang sangat esensial

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pembahasan pada bab ini dimaksudkan untuk memberi penjelasan mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu berdasarkan variabel-variabel yang menjadi objek amatan serta hubungan antar variabel yang terbentuk. Penjelasan tersebut dimaksudkan untuk memberi landasan dalam merumuskan hipotesis dan pengembangan model yang diusulkan. Secara keseluruhan, ada tiga sub bahasan kedua yakni pembahasan teori, proposisi yang digunakan sebagai landasan untuk kerangka penelitian, model penelitian yang didasarkan pada perumusan hipotesis. Berikut ini adalah penjelasan dari setiap sub bahasan tersebut. A. Landasan Teori 1. Endorser Credibility Endorser adalah pendukung iklan atau juga yang dikenal sebagai bintang iklan yang mendukung produk yang di iklankan. Selebriti sebagai endorser adalah tokoh yang dikenal masyarakat karena prestasinya dalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukungnya (Shimp, 2006). Konsep dari celebrity endorsement banyak digunakan oleh para pelaku pemasaran karena sebuah merek atau produk. 8

9 Perusahaan berusaha untuk mengirimkan pesan tersebut dari seseorang yang memiliki kesamaan dengan konsumen. Karena konsumen cenderung mengevaluasi informasi dari sang komunikator atau selebriti yang memiliki kesamaan seperti tujuan, kesukaan, dan gaya hidup (Erdogan et al, 2001). Keberhasilan sebuah iklan tidak terlepas dari pesan endorser dalam mempromosikan sebuah merek produk, terutama bila iklan tersebut ditayangkan melalui media televisi. Penggunaan kredibilitas yang dimiliki endorser dalam sebuah iklan merupakan strategi alternatif yang tepat untuk memperkenalkan produk pada konsumen. Peran endorser dalam komunikasi merek sangatlah penting. Sebuah iklan terdapat minimal dua sumber yang menjadi bahan pertimbangan iklan. Pertama adalah usaha perusahaan sebagai pemasangan iklan yang berkepentingan menyampaikan informasi mengenai produknya. Kedua adalah juru bicara (speaker person) dan celebrity endorser. Penggunaan kredibilitas yang dimiliki selebriti endorser dalam sebuah iklan merupakan strategi alternatif yang tepat untuk memperkenalkan produk pada konsumen. Peran endorser dalam komunikasi merek sangatlah penting. Sebuah iklan terdapat minimal dua sumber yang menjadi bahan pertimbangan iklan. Pertama adalah usaha perusahaan sebagai pemasangan iklan yang berkepentingan menyampaikan informasi mengenai produknya. Kedua adalah juru bicara (speaker person) dan celebrity endorser. Endorser sering disebut juga sebagai direct source (sumber langsung) yaitu seorang pembicara yang mengantarkan sebuah pesan atau memperagakan sebuah produk. Para pelaku

10 pemasaran biasanya menggunakan para individu yang telah mendapat status selebriti untuk diberdayakan sebagai juru bicara pada perusahaan merek. kebanyakan selebriti yang digunakan oleh perusahaan untuk menaikkan produk mereka adalah orang terkenal, seperti pemain film, penyanyi, atlit, sampai public figure yang bekerja sebagai politikus (Belch dan Belch, 2001). a. Karakteristik Kredibilitas Endorser Menurut Ohanian (1990) ada tiga faktor yang dimiliki oleh endorser dalam menarik konsumen, antara lain: 1) Daya Tarik (Attractiveness) Penggunaan selebriti dalam iklan harus mencakup dua hal penting jika dihubungkan dengan daya tarik, pertama yaitu tingkat disukai audiens (likebility) dan kedua yaitu apa yang diinginkan oleh pengguna produk (similarity), dimana keduanya tidak dapat dipisahkan dan harus saling berdampingan (Royan, 2005). Daya tarik meliputi keramahan, menyenangkan, fisik dan pekerjaan sebagai beberapa dimensi penting dari konsep daya tarik (Shimp, 2006). 2) Keahlian (Expertise) Keahlian mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan yang dimiliki seorang pendukung yang berhubungan dengan topik iklannya. Keahlian lebih dinggap

11 sebagai hal yang dirasakan daripada sebagai fenomena mutlak (Shimp, 2006). 3) Dapat dipercaya (Trustworthiness) Para pemasang iklan dimanfaatkan nilai kepercayaan dengan memilih para pendukung yang secara luas dipandang jujur, dapat dipercaya, dan dapat diandalkan (Shimp, 2006). Trustworhiness mencakup pada kejujuran, integritas dan dapat dipercayainya seorang endorser. Adakalanya endorser dianggap sangat dipercaya padahal bukan orang yang ahli dibidangnya. 2. Intention to Buy The Brand Menurut Assael (2001) berpendapat bahwa niat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Niat beli konsumen terhadap suatu merek adalah rasa ketertarikan seorang pembeli terhadap suatu merek produk sehingga dapat menggerakkan suatu keinginan untuk membeli dan nantinya akan dapat menggerakan suatu tindakan membeli produk yang diinfomasikan tersebut. Niat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian, dan niat beli merupakan

12 perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian. 3. Attitude Toward Brand Attitude Toward Brand (sikap terhadap merek) adalah evaluasi keseluruhan konsumen terhadap merek, dalam model ekuitas merek ditemukan bahwa peningkatan pangsa pasar terjadi ketika sikap terhadap merek semakin positif, sikap merek akan berpengaruh pada ekuitas merek (Chaudhuri, 1999). Sikap terhadap merek didefinisikan sebagai keseluruhan evaluasi konsumen terhadap merek, sikap atau tanggapan terhadap merek penting karena sering membentuk dasar bagi perilaku konsumen, misalnya pilihan terhadap merek. Sikap atau tanggapan merek juga terbentuk karena adanya Brand Image, yaitu persepsi mengenai sebuah merek digambarkan oleh asosiasi yang melekat pada ingatan konsumen. (Rangkuti, 2009) Menurut Sutisna (2002) sikap terhadap merek tertentu sering mempengaruhi apakah konsumen akan membeli atau tidak. Sikap positif terhadap merek tertentu akan memungkinkan konsumen melakukan pembelian terhadap merek itu, sebaliknya sikap negatif akan menghalangi konsumen untuk melakukan pembelian. Menurut Assael (2001) sikap terhadap merek adalah kecenderungan yang dipelajari oleh konsumen untuk mengevaluasi merek dengan cara mendukung (positif) atau tidak mendukung (negatif) secara konsisten. Evaluasi konsumen terhadap merek tertentu akan dimulai dari jelek

13 hingga sangat bagus. Komponen sikap terhadap merek terbagi menjadi tiga, yaitu : a. Brand believe adalah komponen kognitif (pemikiran) Kepercayaan konsumen terhadap merek disebabkan oleh karakteristik yang ada pada merek tersebut. Konsumen fokus pada atribut produk yang nampak dalam iklan. b. Brand evaluation adalah komponen afektif yang mewakili semua evaluasi terhadap merek oleh konsumen. Kepercayaan terhadap merek adalah multi-dimensional karena mereka mewakili atribut merek yang dipersepsikan oleh konsumen. c. Kecenderungan untuk bertindak adalah komponen kognitif dan dari seseorang konsumen adalah penting dalam mengembangkan strategi pemasaran. Ketiga komponen diatas akan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya, dimana brand believe mempengaruhi evaluasi terhadap merek. Evaluasi terhadap merek mempengaruhi maksud untuk membeli.

14 B. Kerangka Penelitian Endorser Credibility H3 Intention to Buy The Brand H1 H4 H4 H2 Attitude Toward Brand Gambar II.1. Kerangka Pemikiran Sumber : hasil kontruksian peneliti Gambar II.1 menjelaskan tiga variabel yang menjadi amatan studi yaitu variabel independennya adalah endorser credibility yang terdiri dari daya tarik, keahlian, dan dapat dipercaya, selain itu ada variabel attitude toward brand sebagai variabel mediasi dan intention to buy the brand sebagai variabel dependen.

15 C. Penelitian Terdahulu Tabel II.1 Posisi Studi No Penelitian (tahun) dan Judul Variabel Bebas Terikat Moderasi Mediasi 1. Samat et al (2014). Endorser Credibility and Its Influence on the Attitude Toward Social Media Advertisement in Malaysia Endorser Credibility Attitude Towart Social Media - - 2. Ahmed et al (2014). Credibility of Celebrity Endorsement and Buying Intentions an Evidence from Students of Islamabad, Pakistan 3. Sen Wu (2015). A Study on Consum Attitude Toward Brand Image, Athletes Endorsement, and Purchase Intention 4. Studi ini (2015). Analisis Pengaruh Endoser Credibility pada Intention to Buy The Brand yang dimediasi oleh Attitude Toward Brand Celebrity Celebrity Endorser Athletes Endorsement Endorser Credibility Buying Intention Purchase Intention Intention to buy the brand Experience of Celebrity - Attitude Toward Brand Image - Attitude Toward Brand - D. Perumusan Hipotesis Sebuah perusahaan dapat bekerja untuk membangun merek yang didorong oleh kualitas informasi disampaikan melalui strategi pemasaran yang berkaitan dengan merek. Endorsement digunakan sebagai alat komunikasi, memungkinkan kredibilitas seorang endorser akan berlanjut ke sikap kepada merek oleh konsumen. (Sen Wu, 2015). Penggunaan selebriti endorser berdampak positif terhadap sikap kepada merek dan sikap terhadap produk yang mempengaruhi penilaian positif terhadap merek. (Samat et al, 2014). Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 : Endorser credibility berpengaruh pada attitude toward brand.

16 Menurut Assael (2001) sikap terhadap merek adalah kecenderungan yang dipelajari oleh konsumen untuk mengevaluasi merek dengan cara menduku ng (positif) atau tidak mendukung (negatif) secara konsisten. Penelitian Sen Wu (1998) menunjukkan bahwa sikap konsumen pada citra merek berpengaruh positif pada niat pembelian ulang. Pentingnya sikap terhadap merek yang dibentuk endorser diharapkan dapat mengembangkan niat beli pada merek tersebut. berdasarkan hasil penelitian terdahulu, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut : H2 : Attitude toward brand berpengaruh pada intention to buy the brand. Selebriti endorser adalah alat penting dalam mempengaruhi konsumen melalui iklan. Dalam Ahmed et al (2014) mengemukakan dampak dari kredibilitas selebriti dalam mempengaruhi niat konsumen untuk melakukan pembelian dan juga pengalaman selebriti dengan produk endorser. Pada penelitian Sen wu (2015) mengatakan kredibilitas endorser memiliki pengaruh positif pada niat pembelian ulang. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H3 : Endorser credibility berpengaruh pada intention to buy the brand.

17 Dukungan selebriti bisa berpengaruh pada niat pembelian pada merek. Keyakinan konsumen mengacu pada perubahan sikap konsumen terhadap merek. Kredibilitas selebriti lebih sangat terkait dengan merek yang kredibel, agar kredibilitas endorser menghasilkan tingkat yang lebih tinggi pada sikap terhadap merek. Misalnya, dukungan oleh JKT48 dapat dipercaya untuk merek susu yogurt Cimory. Hal ini cenderung mempengaruhi sikap konsumen terhadap merek yang positif. Sen wu (2015) menyatakan sikap konsumen terhadap citra merek memediasi antara niat pembelian ulang dan endorser. Sikap atau tanggapan merek juga terbentuk karena adanya Brand Image, yaitu persepsi mengenai sebuah merek digambarkan oleh asosiasi yang melekat pada ingatan konsumen. (Rangkuti, 2009). Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H4 : Attitude toward brand memediasi antara endorser credibility pada intention to buy the brand.