BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, karena penelitian ini hanya menggambarkan tentang angka kejadian penyakit diare dan infeksi Entamoeba histolytica serta kondisi sanitasi lingkungan tempat tinggal dan perilaku hygiene perorangan pada pasien rawat inap di RSUD Kalisari Batang. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di RSUD Kalisari Batang, sedangkan waktu penelitian dilakukan pada tanggal 23 sampai 29 April 2005. C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah semua penderita diare pasien rawat inap pada bulan April tanggal 23 sampai 29 2005 di RSUD Kalisari Batang sedangkan sampel penelitian terdiri dari penderita diare yang telah didiaknosa oleh dokter pada bulan April dari tanggal 23 sampai 29, yang sampelnya diambil secara total populasi. Sedangkan sampel pemeriksaan parasit Entamoeba histolytica adalah faeses yang diambil dari sampel penelitian. 17 1
2 D. Pegumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder, yaitu : 1. Data Primer a. Data tentang infeksi Entamoeba histolytica diperoleh dengan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan metode langsung. Pada tanggal 23 sampai 29 April 2005. b. Data tentang sanitasi lingkungan dan perilaku hygiene perorangan diperoleh dengan melakukan wawancara kepada responden penelitian 2. Data Sekunder a. Data tentang diagnosa awal penyakit diare diperoleh dari surat rujukan dokter pemeriksa. b. Data penderita diare rawat inap pada bulan januari sampai April 2005 yang diambil dari data catatan medik. A. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah larutan NaCl 0,85%, larutan lugol 2% dan aquades. Alat yang digunakan dalam pemeriksaan laboratorium adalah obyek glass, aplikator (batang pengaduk), deck gelas dan mikroskup, sedangkan untuk mengumpulkan data penunjang tentang sanitasi lingkungan dan perilaku hygiene perorangan digunakan alat berupa kuesioner.
3 F. Pemeriksaan Laboratorium 1. Pengambilan faeses Pengambilan faeses dilakukan dengan mengambil faeses penderita diare dari pasien rawat inap. Proses pengambilan sampel faeces ini dilakukan oleh pasien sendiri, dimana sebelumnya telah diinformasikan tentang cara pengambilan sampel yang benar sebagai berikut : a. Diambil bagian faeses pada bagian tengah. b. Faese diambil sebanyak satu pentol korek api. c. Dimasukan dalam tempat yang bermulut lebar, bersih dan tertutup rapat. 2. Pembuatan sediaan langsung dengan pewarnaan iodium (lugol) a. Disediakan obyek glass yang sudah bersih dan kering. b. Teteskan pada bagian kiri dan kanan obyek masing-masing satu tetes air garam faal (NaCl) berjarak kurang lebih 4 cm. c. Dengan batang pengaduk, diambil sedikit faeses pada bagian yang berlendir lalu dicampurkan dengan air garam faali tersebut. d. Pada masing-masing campuran sampel tersebut kemudian ditambahkan satu tetes larutan lugol dan dicampur kembali. Upayakan jangan bercampur antara dua campuran sampel tersebut. e. Tutup masing-masing campuran sampel dengan deck glass. f. Sediaan diperiksa di bawah mikroskup dengan perbesaran lemah lebih dahulu (Depkes RI, Jakarta : 1989).
4 G. Analisa Data Semua data yang terkumpul kemudian diedit, ditabulasikan dan diolah, kemudian hasilnya disusun dan disajikan dalam bentuk tabel dan diuraikan secara deskriptif. Untuk mengetahui hubungan antar variabel dilakukan analisis bivariat menggunakan uji statistik chi square. H. Definisi Operasional Survei adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual yang dilakukan di RSUD Kalisari Batang. Diare adalah penyakit infeksi yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar dengan konsistensi lembek sampai cair, kadang disertai lendir dan perut terasa sakit yang salah satu penyebabnya adalah parasit dari kelompok amoeba. Entamoeba histolytica adalah makhluk hidup yang berkembang biak dengan cara aseksual yang termasuk dalam golongan protozoa usus, hidup di dalam usus besar manusia, merupakan parasit yang bersifat patogen dan dapat diidentifikasikan keberadaannya dalam faeses menggunakan metode pemeriksaan langsung. Infeksi Entamoeba histolytica adalah infeksi yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica pada manusia sehingga dapat menyebabkan penyakit diare, yang diklasifikasikan sebagai berikut :
5 a. Terinfeksi b. Tidak terinfeksi Skala data : nominal Penderita diare adalah penderita yang memeriksakan diri dan didiagnosa oleh dokter sebagai penderita diare serta dirawat inap di RSUD Kalisari Batang. Hygiene perorangan adalah kebiasaan hidup dengan selalu memperhatikan kebersihan individu yang dalam penelitian ini dilihat dari kebiasaan defekasi, makan, memakai alas kaki, memotong kuku, mandi, serta ganti pakaian, dimana dalam pengolahan data akan dibuat skoring dengan klasifikasi sebagai berikut : a. Baik, dengan rentang nilai 13 sampai 14 b. Sedang, dengan rentang nilai 10 sampai 12 c. Buruk, dengan rentang nilai 7 sampai 9 Skala data : ordinal. Sanitasi lingkungan rumah adalah kondisi kebersihan lingkungan rumah yang dalam penelitian ini diukur dengan melihat lantai rumah, keadaan sekitar rumah, adanya wc, air yang digunakan dan kondisi tempat sampah dimana pada akhirnya akan dilakukan skoring sehingga dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Baik, dengan rentang nilai 13 sampai 14 b. Sedang, dengan rentang nilai 10 sampai 7 c. Buruk, dengan rentang nilai 7 sampai 9 Skala data : ordinal.
6