BAB III METODE PENELITIAN. Jenis panelitian yang digunakan adalah analitik, karena akan membahas

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis panelitian yang digunakan adalah analitik, karena akan membahas hubungan antara berat badan ayam broiler dengan infeksi Ascaris lumbricoides. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian sampel didesa losari Rt 2 Rw 4 Kecamatan Sumowono dan tempat pemeriksaan sampel dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi DIII Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April C. Populasi dan Sampel 1) Populasi. Populasi yang diasumsikan homogen pengambilan sampel dilakukan secara non random(purposive sampling). Populasi penelitian ayam broiler yang dipelihara pada peternakan Bapak Faudin desa Losari Rt 2 Rw 4 Kecamatan Sumowono dengan jumlah 2600 ekor ayam, dimana sampel diambil dari kandang bawah yang beralas tanah dan jerami, dan sebagian diambil dari kandang atas yang beralas terpal dan jerami. 15

2 16 2) Sampel. Sampel diambil dari kandang bawah yang beralas tanah dan terpal sebanyak 20 ekor ayam, dan dari kandang atas dengan alas terpal dan jerami sebanyak 20 ekor ayam dengan masing masing ekor ayam berumur 26 hari. Sampel yang akan dijadikan penelitian adalah kotoran ayam broiler yang dipelihara pada peternakan Bapak Faudin desa Losari Rt 2 Rw 4 Kecamatan Sumowono. Cara pengambilan sampel yaitu dengan kriteria ayam yang pertumbuhannya terhambat, kurang aktif, dan bulu bulu ayam kelihatan kusam. D. Alat dan Bahan Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah sampel kotoran ayam pedaging dan Eosin 2%. Sedang untuk melakukan pemeriksaan digunakan botol Sampel, Obyek glass, Deck glass, Pipet tetes, lidi, dan Mikroskop. E. Jenis Data Dalam penelitian ini, data yang diambil adalah data primer yang diperoleh dari pemeriksaan kotoran ayam broiler untuk mengetahui perihal kejadian Askriasis dan pengukuran berat badan. F. Prosedur Penelitian 1. Teknik pengambilan sampel Kotoran Ayam Ayam broiler yang akan dijadikan sampel, tiap ekor ayam ditempatkan pada kandang tersendiri yang diambil dari kandang yang beralas tanah dan jerami,

3 17 dan dari kandang yang beralas terpal dan jerami, yang diberi tanda dengan maksud supaya mempermudah dalam proses pengambilan sampel. Tiap ekor ayam ditimbang dengan tujuan mengetahui berat badan ayam ternak tersebut. 2. Pengumpulan dan penanganan sampel Sampel atau kotoran ayam dimasukkan kedalam botol. Botol ditutup rapat untuk menghindari kontaminasi, tumpah, dan bau tidak sedap. Pada dinding botol diberi label supaya tidak terjadi kekeliruan dalam pemeriksaan. Pengawetan dengan larutan Formalin 10% dilakukan apabila sampel tidak segera diperiksa atau ditunda. 3. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan telur cacing dilakukan dengan menggunakan cara langsung menggunakan kaca penutup dengan langkah sebagai berikut: a. Disiapkan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan. b. Kaca objek diletakkan pada posisi mendatar, kemudian diteteskan 2-3 tetes larutan pewarna eosin 2%. c. Dengan menggunakan lidi bersih diambil sampel atau kotoran ayam 1 gram diletakkan disebelah tetesan larutan pewarna eosin. d. Dicampur antara kotoran ayam dengan larutan eosin 2%, bagian kotoran yang keras dibuang. e. Suspensi kotoran ayam ditutup dengan kaca penutup, diusahakan supaya cairan merata dibawah kaca tutup. f. Sediaan diperiksa menggunakan mikroskup perbesaran obyektif lemah (10x) dilanjutkan dengan perbesaran sedang (40x)

4 18 g. Interpretasi hasil: 1). Positif, bila ditemukan telur dan atau cacing dewasa pada seluruh lapang pandang. 2). Negatif, bila tidak ditemukan telur dan atau cacing dewasa pada seluruh lapang pandang. G. Pengumpulan Data Data tentang berat badan ayam diperoleh dengan cara penimbangan ayam broiler yang menjadi sampel dengan usia 26 hari. Data tentang infeksi kecacingan (Ascaris lumbricoides) diperoleh dengan melakukan pemeriksaan telur cacing pada ayam broiler dengan menggunakan metode langsung dari kotoran ayam broiler yang menjadi sampel. H. Pengolahan Data Data mengenai berat badan ayam ternak akan diolah atau dikategorikan menjadi: a. Berat badan ideal apabila berat badan ayam 1,2 Kg atau lebih b. Berat badan dikatakan kurang ideal apabila berat badan ayam kurang dari 1,2 Kg I. Analisis Data Analisis univariat dilakukan terhadap terhadap dua variabel penelitian. Untuk variabel terikat analisis dilakukan dengan menimbang atau mengukur berat

5 19 badan ayam broiler. Sedangkan variabel bebas dilakukan penghitungan persentase askariasis. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara berat badan ayam broiler dengan infeksi Ascaris lumbricoides pada ayam broiler yang dilakukan dengan uji statistik Chi-Square. J. Definisi Operasional Ayam broiler adalah jenis ayam jantan atau betina muda berumur sekitar 6-8 minggu yang dipelihara secara intensif guna memperoleh produksi daging yang optimal. Dalam hal ini ayam ternak broiler yang dipelihara pada peternakan Bapak Faudin desa Losari Rt 2 Rw 4 Kecamatan Sumowono. Ascaris lumbricoides adalah cacing kelas Nematoda yang berwarna putih kekuningan dan berbentuk bulat, di Indonesia cacing ini dikenal dengan nama cacing gelang. Berat badan ayam broiler adalah. ukuran berat badan dari hasil penimbangan yang dilakukan pada hari ke-26 yang dinyatakan dalam satuan berat (kg), diklasifikasikan menjadi 2 kelompok : a. Berat badan ideal apabila berat badan ayam 1,2 Kg atau lebih b. Berat badan dikatakan kurang ideal apabila berat badan ayam kurang dari 1,2 kg. Skala data ordinal Kejadian infeksi Askariasis adalah kejadian infeksi yang diakibatkan oleh cacing Ascaris lumbricoides pada ayam broiler pada peternakan Bapak Faudin

6 20 desa Losari Rt 2 Rw 4 Kecamatan Sumowono yang dikategorikan menjadi dua yaitu: a. Positif (terinfeksi), apabila ditemukan telur dan atau cacing dewasa pada pemeriksaan kotoran ayam. b. Negatif (tidak terinfeksi), apabila tidak ditemukan telur dan atau cacing dewasa pada pemeriksaan kotoran ayam. Skala data nominal. K. Hipotesa Penelitian Ho : tidak ada hubungan antara berat badan ayam broiler dengan infeksi Ascaris lumbricoides Ha : ada hubungan antara berat badan ayam broiler dengan infeksi Ascaris lumbricoides