BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. normal sehingga data normalnya berjumlah 360. Tabel 4.1. Descriptive Statistics AR 360 -,79,46 -,2687,25580

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. purposif. Deskripsi dari masing-masing variabel penelitian sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. laba per saham, dan beta akuntansi terhadap harga saham.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH ATRIBUT PERUSAHAAN DAN FAKTOR AUDIT TERHADAP AUDIT KETERLAMBATAN (AUDIT DELAY) PADA INDUSTRI OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Total Debt to Total Asset Ratio (TDTAR) terhadap. Bank Muamalat Indonesia,Tbk

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada tahun sebanyak 805. Berikut merupakan hasil pengujian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. deskriptif dengan menggunakan SPSS 22.0 sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. deskriptif dengan menggunakan SPSS sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan perusahaan-perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. manufaktur di BEI, dengan metode pooling data (tahun ), sehingga jumlah

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga Bank Terhadap Harga Obligasi PT. Adhikarya Tbk.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA. keakuratan data dan penyimpangan pada data tersebut. Untuk variabel dummy (KAP. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang telah dikumpulkan, disusun, kemudian dilakukan perhitungan untuk

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini menguji pengaruh karakteristik perusahaan terhadap luas

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nama : Risa Yulia Putri NPM : Jurusan : Manajemen

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Audit, dan Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) audit Lag pada perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Berikut ini disajikan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

Transkripsi:

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai statistik deskriptif pada penelitian ini. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif N Minimum Maksimum Rata-rata Std. Deviasi Proporsi_Jaminan 750 0,90 1,00 0,99 0,01 Kualitas_Audit 750 0,00 1,00 0,18 0,38 Pola_Konsentrasi_Pinjaman 750-27,00-1,00-2,67 1,95 Ukuran_Perusahaan 750 23,05 30,87 27,47 1,26 ROA 750-0,29 0,86 0,06 0,09 Rasio_Lancar 750 0,00 32,66 1,83 2,39 Umur_Perusahaan 750 1,79 4,55 3,31 0,44 Besar_Pinjaman 750 6,21 16,07 11,99 1,58 Total 750 Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017) Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa variabel proporsi jaminan memiliki nilai minimum sebesar 0,90 dan nilai maksimum sebesar 1,00 serta nilai rata-rata sebesar 0,99 serta standar deviasi sebesar 0,01 yang artinya rata-rata perusahaan pada penelitian ini memiliki proporsi jaminan sebesar 99% dari total item proporsi jaminan yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa proporsi jaminan di sampel penelitian cenderung tinggi. Sedangkan untuk variabel besar pinjaman memiliki rata-rata sebesar 11,99 dengan nilai minimum sebesar 6,21 dan nilai maksimum sebesar 16,07 (data LN) serta standar deviasi sebesar 1,58. Jika dilihat dari nilai rata-ratanya 42

43 besar pinjaman cenderung cukup tinggi jika dibandingkan nilai maksimumnya, jadi kebanyakan perusahaan yang diteliti memiliki pinjaman yang relatif tinggi. Variabel kualitas audit memiliki nilai rata-rata sebesar 0,18 dengan standar deviasi sebesar 0,38 serta nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 1,00. Artinya mayoritas perusahaan pada penelitian ini diaudit oleh KAP Non Big Four yaitu sebesar 0.82 (82%). Dengan kata lain, perusahaan pada penelitian ini lebih cenderung menggunakan jasa KAP Non Big Four dibanding dengan KAP Big Four. Sedangkan untuk variabel pola konsentrasi pinjaman, sampel perusahaan memiliki nilai minimum sebesar -27,00 dan nilai maksimum sebesar -1,00 serta nilai rata-rata sebesar -2,67 dengan standar deviasi sebesar 1,95. Artinya, variabel pola konsentrasi pinjaman di penelitian ini cenderung terkonsentrasi. Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 23,05 (Rp12.634.628.866) dan nilai maksimum sebesar 30,87 (Rp 25.510.399.000.000) serta nilai rata-rata sebesar 27,47 (Rp 851.372.523.027) dan standar deviasi sebesar 1,26. Hal tersebut menandakan bahwa ukuran perusahaan yang termasuk dalam penelitian ini bervariasi dari perusahaan berukuran sedang hingga besar. Variabel ROA memiliki nilai rata-rata sebesar 0,06 dan standar deviasi sebesar 0,09 dengan nilai minimum sebesar -0,29 dan nilai maksimum sebesar 0,86. Proporsi atau persentase perbandingan antara laba bersih dan total aset

44 adalah sebesar 6%. Artinya, aset perusahaan pada penelitian dapat secara efektif digunakan untuk menghasilkan laba bersih sebesar 6%. Variabel rasio lancar memiliki nilai rata-rata sebesar 1,83 dengan standar deviasi sebesar 2,39. Artinya, proporsi perbandingan antara aset lancar dengan hutang lancar adalah sebesar 1.83 kalinya. Jadi aset lancar dari sebagian besar perusahaan yang diteliti efektif untuk membayar hutang lancar sebanyak 1.83 kali. Sedangkan variabel umur perusahaan memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,31 (29,94 tahun) dengan standar deviasi sebesar 0,44 (11,98 tahun). Jadi, perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini cenderung memiliki umur panjang atau sudah cukup lama berdiri. 4.2. Hasil Pengujian Asumsi Klasik Uji asumsi klasik pada penelitian ini dilakukan dengan uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan uji heteroskedastisitas: a. Uji Normalitas Untuk pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan hasil sebagai berikut:

45 Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Awal Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Unstandardized Residual,216 1508,000,862 1508,000 a. Lilliefors Significance Correction Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Akhir Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Unstandardized Residual,029 750,183,995 750,013 a. Lilliefors Significance Correction Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017) Hasil pengujian normalitas dilihat dari nilai Kolmogorov-Smirnov sig. sebesar 0,183 pada tabel di atas. Hasil pengujian normalitas dengan nilai sig. > 0,05 berarti bahwa data yang digunakan pada penelitian ini normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas maka dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Jika nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1, maka dipastikan tidak terjadi multikolinearitas. Berikut ini adalah hasilnya:

46 Tabel 4.4. Hasil Pengujian Multikolinearitas Model 1 (Constant) Collinearity Statistics Tolerance VIF Besar_Pinjaman,204 4,904 Kualitas_Audit,851 1,176 Pola_Konsentrasi_Pinjaman,807 1,239 Ukuran_Perusahaan,234 4,271 ROA,920 1,087 Rasio_Lancar,700 1,428 Umur_Perusahaan,981 1,019 Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017) Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil pengujian untuk multikolinearitas memiliki nilai Tolerance untuk masing-masing variabel independen > 0,1 dan untuk nilai VIF < 10 sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas pada penelitian ini. c. Uji Autokorelasi Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan dengan uji Durbin-Watson (DW). Hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.5. Hasil Pengujian Autokorelasi Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1,531 a,282,275,00787 2,097 a. Predictors: (Constant), Umur_Perusahaan, Rasio_Lancar, Kualitas_Audit, Pola_Konsentrasi_Pinjaman, ROA, Ukuran_Perusahaan, Besar_Pinjaman b. Dependent Variable: Proporsi_Jaminan Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017)

47 Menurut tabel tersebut, dapat diketahui bahwa hasil pengujian untuk autokorelasi dengan nilai sebesar 2,097 berada diantara DU (1,5) dan 4-DU (2,5) yang berarti tidak terjadi autokorelasi pada penelitian ini. d. Uji Heteroskedastisitas Dalam penelitian ini, untuk menguji heteroskedastisitas digunakan uji Glejser. Dalam uji Glejser, nilai mutlak residual ( u ) diregresikan dengan variabel independen. Berikut ini adalah hasil pengujiannya: Tabel 4.6. Hasil Uji Glejser Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 2,390,825 2,896,004 Besar_Pinjaman,049,035,114 1,403,161 Kualitas_Audit -,065,070 -,037 -,941,347 Pola_Konsentrasi_Pinjaman -,005,014 -,015 -,366,714 Ukuran_Perusahaan -,077,041 -,144-1,907,057 ROA -,152,274 -,021 -,555,579 Rasio_Lancar,012,012,041,948,343 Umur_Perusahaan -,032,056 -,021 -,565,572 a. Dependent Variable: abs_res Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017) Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil pengujian heteroskedastisitas untuk masing-masing variabel independen memiliki

48 nilai signifikansi di atas 0,05 sehingga dengan demikian dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. 4.3. Model Fit Pengujian model fit dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F pada tabel berikut ini: Tabel 4.7. Hasil Uji Model Fit ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression,018 7,003 41,659,000 b Residual,046 742,000 Total,064 749 a. Dependent Variable: Proporsi_Jaminan b. Predictors: (Constant), Umur_Perusahaan, Rasio_Lancar, Kualitas_Audit, Pola_Konsentrasi_Pinjaman, ROA, Ukuran_Perusahaan, Besar_Pinjaman Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017) Pada tabel di atas, diketahui bahwa hasil pengujian model fit dengan nilai sig. sebesar 0.000 < 0.05 yang artinya variabel independen dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen. 4.4. Uji Koefisien Determinasi Pengujian koefisien determinasi dilakukan dengan melihat nilai Adjusted R Square pada tabel berikut ini:

49 Tabel 4.8. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1,531 a,282,275,00787 2,097 a. Predictors: (Constant), Umur_Perusahaan, Rasio_Lancar, Kualitas_Audit, Pola_Konsentrasi_Pinjaman, ROA, Ukuran_Perusahaan, Besar_Pinjaman b. Dependent Variable: Proporsi_Jaminan Sumber: Data Sekunder yang Diolah (2017) Menurut tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil pengujian Adjusted R Square adalah sebesar 0.275, artinya variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 27.5% sedangkan sisanya sebesar 72.5% dipengaruhi oleh variabel lainnya. 4.5. Pengujian Hipotesis Setelah semua asumsi terpenuhi, maka berikutnya adalah melakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji t dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.9. Hasil Uji t Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Sig./2 1 (Constant),996,010 103,572,000,000 Keterangan Besar_Pinjaman,001,000,201 2,911,004,002 Diterima Kualitas_Audit,000,001 -,017 -,506,613,306 Ditolak Pola_Konsentrasi_Pinjaman -,003,000 -,576-16,626,000,000 Diterima Ukuran_Perusahaan,000,000 -,044 -,678,498,249 Ditolak ROA,003,003,035 1,068,286,143 Ditolak Rasio_Lancar 3,871E-5,000,010,269,788,394 Ditolak Umur_Perusahaan,001,001,049 1,570,117,058 Ditolak a. Dependent Variable: Proporsi_Jaminan

50 Hipotesis Pertama Dari tabel 4.8. diketahui nilai signifikansi t untuk variabel besar pinjaman adalah sebesar 0,004/2=0,002 < 0,05 dengan nilai beta 0,201 sehingga artinya hipotesis pertama pada penelitian ini diterima. Jadi terdapat pengaruh positif dan signifikan antara besar pinjaman terhadap proporsi jaminan. Artinya semakin tinggi besar pinjaman akan meningkatkan proporsi jaminan. Hipotesis Kedua Dari tabel 4.8. diketahui nilai signifikansi t untuk variabel kualitas audit adalah sebesar 0,613/2=0,306 > 0,05 sehingga artinya hipotesis kedua pada penelitian ini ditolak. Artinya kualitas audit tidak berpengaruh negatif terhadap proporsi jaminan. Hipotesis Ketiga Dari tabel 4.8. diketahui nilai signifikansi t untuk variabel pola konsentrasi pinjaman adalah sebesar 0,000/2=0,000 < 0,05 dengan nilai beta -0,576 sehingga hipotesis ketiga pada penelitian ini diterima. Jadi terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara pola konsentrasi pinjaman terhadap proporsi jaminan. Artinya semakin rendah pola konsentrasi pinjaman maka akan meningkatkan proporsi jaminan, begitu pula sebaliknya.

51 Hipotesis Keempat Dari tabel 4.8. diketahui nilai signifikansi t untuk variabel ukuran perusahaan adalah sebesar 0,498/2=0,249 > 0,05 sehingga artinya hipotesis keempat pada penelitian ini ditolak. Artinya ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap proporsi jaminan. Untuk variabel-variabel kontrol yaitu ROA, rasio lancar dan umur perusahaan, tidak berpengaruh terhadap proporsi jaminan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ROA, rasio lancar dan umur perusahaan tidak dapat menjadi variabel kontrol terhadap proporsi jaminan. 4.6. Pembahasan 4.6.1. Besar Pinjaman terhadap Proporsi Jaminan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama, terdapat hubungan positif dan signifikan antara besar pinjaman terhadap proporsi jaminan. Kesimpulan tesebut dapat diketahui dari signifikansi t untuk variabel besar pinjaman yang dibawah 0,05 dengan nilai beta positif sehingga artinya hipotesis pertama pada penelitian ini diterima. Jadi, semakin tinggi besar pinjaman maka akan meningkatkan proporsi jaminan. Jaminan yang diterapkan kepada suatu pinjaman memberi beberapa keuntungan, antara lain mencegah substitusi aset, dilusi klaim, serta mengurangi asimetri informasi. Biaya tetap yang ditimbulkan oleh suatu pinjaman harus mampu ditutup oleh keuntungan-keuntungan dari penerapan jaminan tersebut. Berdasarkan hal ini, Jackson dan Kronman (1979) menyimpulkan bahwa untuk

52 keterterapan jaminan, pinjaman yang lebih besar memiliki kecenderungan lebih besar untuk dikenakan jaminan. Avery dkk. (1998) dan Jiménez dkk. (2006) menyatakan perusahaan yang menerima kredit mencapai tingkat leverage yang lebih tinggi dikarenakan ukuran pinjaman terkait dengan probabilitas default, dengan demikian meningkatkan risiko untuk tidak melunasi utangnya. Jika demikian adanya, maka diperlukan adanya jaminan yang sebanding untuk meminimalisasi risiko default dari pinjaman tersebut. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Nguyen dan Qian (2012). 4.6.2. Kualitas Audit terhadap Proporsi Jaminan Berdasarkan pengujian hipotesis kedua, dapat diketahui hasilnya bahwa nilai signifikansi t untuk variabel kualitas audit adalah diatas 0,05 sehingga berarti hipotesis kedua pada penelitian ini ditolak. Dengan demikian, kualitas audit tidak memiliki hubungan negatif dengan proporsi jaminan. Kualitas audit merupakan kontributor utama dari stabilitas finansial serta berfungsi untuk membangun kembali kepercayaan dan keyakinan pasar. Quick (2012) dalam Eskandari dkk. (2014) menyatakan bahwa auditor diberi kepercayaan secara hukum untuk melaksanakan audit berdasarkan aturan yang berlaku dan menjalankan peran penting dalam memberikan pendapat tentang apakah sebuah laporan keuangan disajikan dengan benar dan wajar. Kualitas audit berhubungan dengan opini yang diterima perusahaan dari auditornya. Opini audit diberikan auditor dengan tidak mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan, apakah sedang dalam kondisi untung atau rugi.

53 Dengan kata lain, keadaan keuangan perusahaan tidak mempengaruhi opini yang diberikan oleh auditor. Meskipun auditor memberikan opini wajar tanpa pengecualian bisa saja perusahaan dalam kondisi sedang merugi. Hal tersebut berarti bahwa opini wajar tanpa pengecualian tidak menjamin kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjamannya terkait dengan proporsi jaminan yang dibebankan kepada perusahaan. Dengan ini menunjukkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh terhadap proporsi jaminan. Jadi meskipun perusahaan besar dapat memberikan proporsi jaminan yang besar, hal tersebut tidak menjamin bahwa mereka akan mampu mengembalikan pinjaman tersebut dengan semestinya di masa depan. Maka dari itu, pemberi pinjaman tidak memperhatikan kualitas audit dalam memberikan pinjaman beserta proporsi jaminan, tetapi lebih memperhatikan kepada kondisi keuangan perusahaan, sehingga mengakibatkan hipotesis ditolak, jadi kualitas audit tidak berpengaruh terhadap proporsi jaminan. 4.6.3. Pola Konsentrasi Pinjaman terhadap Proporsi Jaminan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga, diketahui bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara pola konsentrasi pinjaman terhadap proporsi jaminan. Hasil tersebut dapat diketahui dari nilai signifikansi t untuk variabel pola konsentrasi pinjaman dibawah 0,05 dengan nilai beta negatif, sehingga artinya hipotesis ketiga pada penelitian ini diterima. Pinjaman suatu perusahaan dapat dikonsentrasikan pada satu pemberi pinjaman dengan maksud untuk mengurangi biaya pengawasan secara keseluruhan, meningkatkan kontrol dari pemberi pinjaman, serta memperkokoh

54 hubungan antara pemberi pinjaman dengan perusahaan selaku penerima pinjaman. Dengan demikian, pinjaman terkonsentrasi dapat dihubungkan dengan biaya kredit yang lebih rendah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa meningkatnya proporsi jaminan dipengaruhi oleh pola konsentrasi pinjaman yang semakin rendah. Dengan kata lain, semakin sedikit (semakin terkonsentrasi) jumlah pemberi pinjaman dari suatu perusahaan maka semakin sedikit proporsi jaminan yang diberikan. Keputusan dalam penggunaan jaminan dipengaruhi oleh moral hazard dan masalah adverse selection. Sedangkan moral hazard dan masalah adverse selection dapat dikurangi dengan sifat hubungan antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Chakraborty dan Hu (2006). 4.6.4. Ukuran Perusahaan terhadap Proporsi Jaminan Berdasarkan pada hasil pengujian, diketahui bahwa nilai signifikansi t untuk variabel ukuran perusahaan diatas 0,05 sehingga artinya hipotesis keempat pada penelitian ini ditolak. Maka ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap proporsi jaminan. Alasan ditolaknya hipotesis ini adalah karena baik perusahaan besar maupun kecil tidak menjamin bahwa ukuran perusahaan yang besar memiliki hutang yang besar dan belum tentu pula perusahaan kecil dibebani oleh proporsi pinjaman yang kecil, bisa saja terjadi sebaliknya, tergantung pada kinerja masingmasing perusahaan. Hal ini menjadikan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap proporsi jaminan. Ukuran perusahaan pada dasarnya adalah

55 pengelompokan perusahaan ke dalam beberapa kelompok, diantaranya perusahaan besar, sedang dan kecil. Skala perusahaan merupakan ukuran yang dipakai untuk mencerminkan besar kecilnya perusahaan yang didasarkan pada total aset perusahaan. Jadi perusahaan dengan skala perusahaan kecil maupun besar tidak menjamin bahwa pihak pemberi jaminan akan membebankan proporsi jaminan lebih tinggi maupun rendah, tetapi lebih melihat kepada faktor lain yang mempengaruhinya seperti besarnya pinjaman kepada pihak lain. 4.6.5. Variabel Kontrol Berdasarkan pada hasil pengujian, diketahui bahwa nilai signifikansi t untuk variabel ROA adalah sebesar 0,286/2=0,143 > 0,05 sehingga artinya ROA tidak berpengaruh terhadap proporsi jaminan. Untuk variabel rasio lancar adalah sebesar 0,788/2=0,394 > 0,05 sehingga artinya rasio lancar tidak berpengaruh terhadap proporsi jaminan. Sedangkan variabel umur perusahaan adalah sebesar 0,117/2=0,058 > 0,05 sehingga artinya umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap proporsi jaminan. Untuk menyasar kinerja perusahaan, risiko operasional dan solvabilitas, maka ditambahkan tingkat pengembalian atas aset (return on assets/roa) dan rasio lancar (current ratio) sebagai variabel kontrol. Selain itu lama tahun sejak perusahaan didirikan (logaritma natural dari umur perusahaan) juga diikutsertakan dalam variabel kontrol untuk mengendalikan hubungan antara bank dan perusahaan, karena hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya mengindikasikan bahwa hubungan antara bank dan perusahaan dapat menyelesaikan permasalahan

56 asimetri informasi dan mengurangi penggunaan jaminan. Tetapi hasil penelitian ini menyatakan bahwa ROA, rasio lancar dan umur perusahaan sebagai variabel kontrol tidak berpengaruh terhadap proporsi jaminan karena dalam memberikan jaminan, pihak pemberi pinjaman tidak memperhatikan rasio profitabilitas, rasio likuiditas dan umur perusahaan, tetapi mereka lebih memperhatikan besar pinjaman dan pola konsentrasi pinjaman.