Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms. Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Seperti yang telah diungkapkan oleh Kriyantono ( 2009, h. 56) penelitian kuantitatif sendiri bertujuan untuk menguji suatu teori dan hipotesis, apakah itu mendukung bahkan menolak sebuah teori, dan menggunakan data sebagai alat untuk membuktikan kebenaran suatu teori. Selanjutnya ketika sang peneliti mencari data dan melakukan sebuah analisis, hasil yang diperoleh akan dibuktikan kembali atau dicocokkan dengan hipotesis, konsep, maupun teori, dan asumsi yang sebelumnya telah dikemukakan. Ciri-ciri riset kuantitatif (Kriyantono, 2012, h. 55): a. Hubungan riset dengan subjek jauh, karena periset menggangap realitas yang ada terpisah dan berada di luar dirinya, karena itu ada jarak sehingga tidak objektif. b. Riset dilakukan untuk menguji teori maupun hipotesis, mendukung dan menolak teori. Data sebagai sarana konfirmasi teori atau teori yang digunakan dibuktikan dengan data yang diperoleh. Jika pada analisis ditemukan penolakan terhadap hipotesis maupun teori, peneliti tidak 39 Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
langsung menolak hipotesis tersebut, melainkan mengecek dan meneliti kembali teknik sampling dan konsep dan teori yang digunakan. c. Prosedur riset rasional-empiris, peneliti melakukan penelitian berangkat dari konse-konsep atau teori yang sesuai, dibuktikan dengan data yang dikumpulkan dari lapangan. Penelitian ini bersifat eksplanatif. Penelitian yang sifatnya eksplanatif berarti peneliti mencoba untuk menghubungkan atau mencari sebab akibat dari antara dua atau lebih variabel yang akan diteliti (Kriyantono, 2012, h. 69). Peneliti sangat membutuhkan definisi konsep, kerangka pemikiran, dan kerangka teori. Pada penelitian ini peneliti ingin menjelaskan kedudukan variabel Brand Ambassador Chelsea Islan dan Word of Mouth terhadap Brand Image Oppo F1S. Penelitian ini juga menggunakan paradigma positivisme. Paradigma positivisme ini merupakan suatu keyakinan dasar yang akarnya berada pada paham ontology realism yang menyatakan bahwa realitas itu ada pada kenyataan yang berjalan sesuai dengan hukum alam (Salim, 2001, h. 39). Seperti yang diungkapkan oleh Bungin (2005, h. 32) positivisme sangat berpengaruh terhadap disiplin ilmu sampai pada saat ini karena ilmu-ilmu manusia masih berada dibawah satu paradigma yaitu positivistik. 3.2 Metode Penelitian 40 Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
Penelitian ini menggunakan metode survei. Menurut Kriyantono (2012, h. 59) metode survei merupakan metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan data, dengan tujuan memperoleh informasi mengenai sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Menurut Bungin (2005, h. 29) penelitian eksplanatif menjelaskan mengenai hubungan antar satu variabel ke variabel lainnya untuk menguji sebuah hipotesis penelitian. Pada penelitian ini, survei dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui kuesioner. Kuesioner adalah kumpulan daftar pertanyaan yang nantinya akan diisi oleh responden. Pertanyaan dari kuesioner yang dibuat berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, diolah menjadi dimensi dan indikator sehingga menjadi pertanyaan pada kuesioner yang sesuai. Ketika kuesioner sudah disebarkan, maka nantinya peneliti akan mendapatkan data mentah yang nantinya akan diolah pada program SPSS 20, sehingga menemukan hasil akhir penelitian dan mendapatkan kesimpulan. 3.3 Populasi Dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi adalah serumpun maupun sekelompok objek yang menjadi sasaran pada penelitian (Bungin, 2005, h. 99). Populasi dapat berwujud manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, sikap, nilai, peristiwa dan lainnnya sehingga objek-objek tersebut dapat menjadi data dalam penelitian. 41 Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas yang ada di Tangerang yaitu sebanyak 70.547 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan unit analisis individu (mahasiswa). Mahasiswa di Tangerang dipilih sebagai representatif dari pandangan remaja mengenai brand image Oppo F1S karena cocok dengan segmentasi pasar dari Oppo F1S sendiri yang menyasar kalangan menengah dan target yang menyasar remaja untuk produk Oppo F1S. Kota Tangerang dianggap sesuai dengan segmentasi market Oppo dilihat dari penetapan UMR Kota Tangerang pada tahun 2016 sendiri yaitu sebesar, Rp. 3.043.950 (Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 15 Oktober 2015). 3.3.2. Sampel Sampel adalah sebuah kesimpulan yang ditarik dari populasi atau dengan kata lain sebuah populasi ketika digeneralisasikan menjadi sebuah sampel dan pengambilan sampel bertujuan untuk mewakili seluruh populasi (Bungin, 2005, h. 99). Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber data pada suatu penelitian. Pada penelitian kuantitatif sampel menjadi hal yang sangat menentukan karena menjadi penentu keabsahan hasil dari penelitian. Sampel merupakan sebagian dari anggota populasi yang dipilih sesuai dengan karakter atau ciri yang dapat mewakili populasi tersebut. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah cluster random sampling. Cluster random sampling menurut Neuman (2013, h. 287) 42 Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
adalah jenis sampel acak yang memakai beberapa tahapan dan sering pula digunakan untuk mengatasi daerah geografis yang luas. Penepatan jumlah sampel menggunakan tabel sampel yang dibuat oleh Sugiyono (2009, h. 87) terlampir dalam tabel 3.1. Peneliti menggunakan 346 sampel yang dianggap dapat mewakili 75.000 populasi Cluster sampling pada penelitian ini dibagi menjadi: 1. Universitas Multimedia Nusantara (6.066 mahasiswa) 2. Universitas Pelita Harapan (8.033 mahasiswa) 3. Universitas Matana (181 mahasiswa) 4. Universitas Swiss German (974 mahasiswa) 5. Univeritas Pamulang (32.213 mahasiswa) 6. Universitas Pramita (2.251 mahasiswa) 7. Universitas Muhammadiyah Tangerang (15.835 mahasiswa) 8. Universitas Pembangunan Jaya (616 mahasiswa) 9. Universitas Surya (1.142 mahasiswa) 10. Universitas Buddhi Dharma (3.236 mahasiswa) Berikut jumlah sampel yang diambil pada tiap-tiap Universitas. 1. Universitas Multimedia Nusantara (32 responden) 2. Universitas Pelita Harapan (45 responden) 3. Universitas Matana (1 responden) 4. Universitas Swiss German (5 responden) 43 Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
5. Univeritas Pamulang (150 responden) 6. Universitas Pramita (6 responden) 7. Universitas Muhammadiyah Tangerang (80 responden) 8. Universitas Pembangunan Jaya (3 responden) 9. Universitas Surya (8 responden) 10. Universitas Buddhi Dharma (16 responden) Berdasarkan penggunaan teknik sampling tersebut, penentuan responden di atas telah diolah menggunakan random.org untuk menentukan jumlah elemen dalam tiap cluster. 3.4 Operasionalisasi Variabel Variabel Penelitian Dimensi Indikator Skala Expertise - Ahli dalam menyampaikan informasi produk. Likert - Informatif. Trustworthiness - Ketika menyampaikan Brand Ambassador (X1) (Jurnal Penelitian R Yogie Prawira, Slamet Mulyana, informasi dapat meyakinkan - Dapat dipercaya. Attractiveness - Memiliki penampilan menarik. 44 Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
Teddy Kurnia Wirakusumah Hubungan Karakteristik - Memiliki popularitas. Power - Kekuatan yang dimiliki ambassador (positif, kharismatik). Brand Ambassador Honda Spacy Helm-In dengan Tahapan Keputusan Pembelian Konsumen (Vol. 1, No. 1, 2012) Talkers - Ketika seseorang berbagi Word of Mouth (X2) (Jurnal Penelitian) Resa Alfina Pengaruh Komunikasi Word of Mouth terhadap Brand Awareness informasi mengenai produk. - Ketika seseorang menyebutkan informasi mengenai produk Topics - Informasi produk menjadi topik pembicaraan. Likert 45 Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
Koultura Coffe Shop tahun 2012. - Keunggulan produk menjadi pembicaraan. Tools - Alat Penyebaran informasi produk. Volume - Frekuensi pembicaraan atau diskusi mengenai produk dilakukan dalam suatu pembicaraan. - Frekuensi tahap merekomendasikan produk dilakukan dala suatu pembicaraan. Dispersion - Jangkauan pembicaraan mengenai produk kepada orang lain. Corporate Image - Nama besar perusahaan Brand Image (Y) (Jurnal Penelitian Dyah Ayu Anisha Universitas pada saat ini. - Jaringan dan pendistribusian penjualan. User Image - Yang dirasakan oleh 46 Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
Hassanudin Pengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas Konsumen Produk Oli Pelumas PT Pertamina Enduro Di Makasar, 2012) pengguna ketika menggunakan produk. Product Image - Ragam atau Jenis yang dimiliki beragam. - Harga yang ditawarkan terjangkau. - Kualitas produk yang ditawarkan baik. Likert 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data sangat perlu dilakukan pada suatu penelitian untuk memperoleh informasi yang dapat memenuhi kebutuhan peneliti untuk melakukan penelitian. Menurut Kriyantono (2012, h. 95) metode dalam pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang digunakan peneliti untu mengumpulkan data. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data, primer dan sekunder. 1. Data Primer Kuesioner digunakan sebagai instrumen pada penelitian ini. Kuesioner pada penelitian ini ditujukan kepada mahasiswa Universitas di Kota Tangerag Kuesioner yang dibagikan akan menggunakan skala likert, yakni skala yang 47 Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
digunaka untuk mengukur sikap, pendapat, maupun persepsi seseorang dan kelompok mengenai fenomena sosial. Skala likert yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan skala empat poin yakni: 1. Nilai 1 : Sangat Tidak Setuju (STS) 2. Nilai 2 : Tidak Setuju (TS) 3. Nilai 3 : Setuju (S) 4. Nilai 4 : Sangat Setuju (SS) Peneliti menggunakan skala likert empat poin, untuk menghindari jawaban ragu-ragu. 2. Data Sekunder Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan observasi. Seperti yang sudah diungkapkan oleh Ruslan (2010, h. 31) riset kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data melalui jurnal ilmiah, buku referensi, online, dan bahan publikasi resmi lainnya. 3.6 Teknik Pengukuran Data 3.6.1. Uji Validitas Validitas merupakan derajat ketepatan diantara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh si peneliti. Menurut Nasution (2007, h. 12) alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu benar mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu. 48 Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
(Kriyantono, 2012, h. 70) berpendapat bahwa ada beberapa kriteria dalam validitas penelitian kuantitatif: a. Validitas internal - Apakah alat ukur sesuai dengan yang diukur - Pemilihan teori dan konsep - Pengukuran konsep, pada definisi operasional. b. Validitas eksternal - Pemilihan sampel, apakah sudah representatif atau belum, pada penelitian kuantitatif dimaksudkan untuk melakukan generalisasi pada hasil riset, yakni temuan data pada kelompok sampel yang diteliti mewakili populasi yang lebih besar. Menurut Arikunto (2010, h. 211) validitas beararti suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Menurut Ghazali (2011, h. 53) uji validias dilakukan lewat uji signifikansi, dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2. Pada penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner kepada 32 responden untuk diuji terlebih dahulu dan diolah menggunakan SPSS for Windows Version 20. Penelitian ini juga menggunakan korelasi Pearson Validity yaitu two tailed test of significance yakni product moment, pada setiap skor tiap item dikorelasikan dengan skor total. Instrumen dikatakan 49 Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
valid jika nilai signifikansi (Sig.< 0,05) dan r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel). (Terlampir tabel r product moment pada lampiran 3.5). 3.6.1.1. Uji Instrumen Validitas Data Pre-test Penulis menggunakan SPPS versi 20 untuk melakukan uji instrument validitas ini. Peneliti menyebarkan kuesioner secara online kepada 32 responden. Berdasarkan lampiran 3.4 dapat dilihat bahwa nilai r tabel untuk responden (n=32) adalah 0,349 sehingga r hitung harus lebih besar dari 0,349 (r hitung > 0,349). Tabel 3.1 Uji Validitas Data Pre-test Variabel Brand Ambassador (X1) Indikator r hitung Sig. Kriteria Uji Expertise X1.1.610.000 Valid X1.2.562.001 Valid X1.3.669.000 Valid X1.4.690.000 Valid Trustworthiness X1.5.687.000 Valid X1.6.887.000 Valid X1.7.658.000 Valid 50 Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
X1.8.914.000 Valid Attractiveness X1.9.187.307 Tidak Valid X1.10.515.003 Valid X1.11.515.003 Valid X1.12.075.684 Tidak Valid Power X1.13.105.569 Tidak Valid X1.14.515.003 Valid X1.15.515.003 Valid X1.16.515.003 Valid Sumber: Data Primer, diolah, 2016. Berdasarkan tabel 3.1 diketahui bahwa masing-masing indikator yang digunakan dalam variavel brand ambassador (X1) memiliki nilai siginifikan dibawah 0,05 dan r hitung lebih besar dari 0,349 sehingga indikator dalam penelitian dapat dinyatakan layak maupun valid sebagai pengumpul data, kecuali untuk pertanyaan X1.9, X1.12, X1.13 karena nilai signifikasi melebihi 0,05 dan nilai r hitung lebih kecil dari r tabel 0,349. Berdasarkan tabel 3.1, peneliti menghilangkan pertanyaan yang tidak valid, yaitu pertanyaan X1.9, X1.12 X1.13, sehingga yang 51 Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
awalnya terdiri atas 16 pertanyaan tersisa 13 pertanyaan yang dapat digunakan sebagai pertanyaan untuk variabel brand ambassador (X1). Tabel 3.2 Uji Validitas Data Pre-test Variabel Word of Mouth (X2) Indikator r hitung Sig. Kriteria Uji Talkers X2.1.703.000 Valid X2.2.583.000 Valid X2.3.687.000 Valid X2.4.583.000 Valid Topics X2.5.530.002 Valid X2.6.762.000 Valid X2.7.720.000 Valid X2.8.720.000 Valid Tools X2.9.233.119 Tidak Valid X2.10.234.117 Tidak Valid X2.11.530.002 Valid X2.12.530.002 Valid 52
X2.13.506.003 Valid Volume X2.14.720.000 Valid X2.15.620.000 Valid X2.16.573.001 Valid X2.17.721.000 Valid X2.18.720.000 Valid X2.19.620.000 Valid X2.20.573.000 Valid X2.21.679.000 Valid Dispersion X2.22.703.000 Valid X2.23.678.000 Valid X2.24.596.000 Valid X2.25.654.000 Valid X2.26.649.000 Valid X2.27.707.000 Valid Sumber: Data Primer, diolah, 2016 Berdasarkan tabel 3.2 diketahui bahwa masing-masing pertanyaan yang digunakan dalam variavel word of mouth (X2) memiliki nilai siginifikan dibawah 0,05 dan r hitung lebih besar dari 53
0,349 sehingga pertanyan dalam penelitian dapat dinyatakan layak maupun valid sebagai pengumpul data, kecuali untuk pertanyaan X2.9 dan X2.10 karena nilai signifikasi melebihi 0,05 dan nilai r hitung lebih kecil dari r tabel 0,349. Berdasarkan tabel 3.2, peneliti menghilangkan pertanyaan yang tidak valid, yaitu indikator X2.9 dan X2.10, sehingga yang awalnya terdiri atas 27 pertanyaan tersisa 25 pertanyaan yang dapat digunakan untuk variabel word of mouth (X2). Tabel 3.3 Uji Validitas Data Pre-test Variabel Brand Image (Y) Indikator r hitung Sig. Kriteria Uji Corporate Image Y1.1.245.176 Tidak Valid Y1.2.547.001 Valid Y1.3.673.000 Valid User Image Y1.4.609.000 Valid Y1.5.661.000 Valid Y1.6.789.000 Valid Product Image 54
Y1.7.772.000 Valid Y1.8.676.000 Valid Y1.9.676.000 Valid Sumber: Data Primer, diolah, 2016 Berdasarkan tabel 3.3 diketahui bahwa masing-masing pertanyaan yang digunakan dalam variavel brand image (Y1) memiliki nilai siginifikan dibawah 0,05 dan r hitung lebih besar dari 0,349 sehingga indikator dalam penelitian dapat dinyatakan layak maupun valid sebagai pengumpul data, kecuali untuk pertanyaan Y1.1 karena nilai signifikasi melebihi 0,05 dan nilai r hitung lebih kecil dari r tabel 0,349. Berdasarkan tabel 3.3, peneliti menghilangkan pertanyaan yang tidak valid, yaitu indikator Y1.1, sehingga yang awalnya terdiri atas 9 pertanyaan tersisa 8 pertanyaan yang dapat digunakan sebagai indikator untuk variabel brand image (Y1). 3.6.2 Uji Reliabilitas Penelitian ini menggunakan pengujian reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach. Seperti yang diungkapkan oleh (Triton, 2006, h. 248) cara untuk mengukur reabilitas adalah melakukan perbandingan pengujian antara tabel reliability statistic dengan tabel tingkat reliabilitas berdasarkan 55
tingkat Alpha. Jika nilai Alpha hitung lebih besar dari r tabel, maka instrument penelitian dinyatakan reliabel. Alpha Tingkat Reliabilitas 0.00 s/d 0.20 Kurang reliabel 0.20 s/d 0.40 Agak reliabel 0.40 s/d 0.60 Cukup reliabel 0.60 s/d 0.80 Reliabel 0.80 s/d 1.00 Sangat reliabel 3.6.2.1. Uji Instrumen Reliabilitas Data Pre-test Peneliti menggunakan metode penjuian reliabilitas dengan metode alpha Cronbach s. Pengujian yang telah dilakukan dapat dibandingkan dengan tabel realibility statistic. Nilai Alpha Alpha (α) hitung lebih besar daripada Rtabel (Ra > Rtabel) maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel (Triton, 2006:248). Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Data Pre-test Variabel Brand Ambassador (X1) Cronbach s Alpha Reliability Statistics Cronbach s Alpha N of Items 56
.844 16 Sumber: Data Primer, Diolah, 2016 Berdasarkan tabel 3.4 hasil dari Cronbach s Alpha adalah 0,844. Hal ini menunjukkan bahwa variabel brand ambassador (X1) dapat digunakan atau sudah reliabel karena nilai Ra > Rtabel dimana 0,844 > 0,600. Selanjutnya, peneliti melakukan uji hasil Cronbach s Alpha variabel brand ambassador (X1) dengan menghilangkan pertanyaan yang tidak valid. Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Data Pre-test Variabel Brand Ambassador (X1) Cronbach s Alpha Reliability Statistics Cronbach s Alpha N of Items.895 13 Sumber: Data Primer, Diolah, 2016 57
Berdasarkan tabel 3.5 diketahui hasil Cronbach s Alpha dari variabel brand ambassador (X1) setelah menghilangkan indikator yang tidak valid adalah 0,895 dengan 13 jumlah pertanyaan. Dengan menghilangkan pertanyaan yang tidak valid, hasil Cronbach s Alpha menjadi lebih besar dari sebelumnya. Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Data Pre-test Variabel Word of Mouth (X2) Cronbach s Alpha Reliability Statistics Cronbach s Alpha N of Items.919 27 Sumber: Data Primer, Diolah, 2016. Berdasarkan tabel 3.6 hasil dari Cronbach s Alpha adalah 0,919. Hal ini menunjukkan bahwa variabel word of mouth (X2) dapat digunakan atau sudah sangat reliabel karena nilai Ra > Rtabel dimana 0,919 > 0,600. Selanjutnya, peneliti melakukan uji hasil Cronbach s Alpha variabel word of mouth (X2) dengan menghilangkan pertanyaan yang tidak valid. 58
Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Data Pre-test Variabel Word of Mouth (X2) Cronbach s Alpha Reliability Statistics Cronbach s Alpha N of Items.926 25 Sumber: Data Primer, Diolah, 2016 Berdasarkan tabel 3.7 diketahui diketahui hasil Cronbach s Alpha dari variabel word of mouth (X2) setelah menghilangkan pertanyaan yang tidak valid dengan 25 jumlah pertanyaan hasil Cronbach s Alpha menjadi lebih besar dari sebelumnya. Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Data Pre-test Variabel Brand Image (Y1) Cronbach s Alpha Reliability Statistics Cronbach s Alpha N of Items.777 9 Sumber: Data Primer, Diolah, 2016 59
Berdasarkan tabel 3.8 hasil dari Cronbach s Alpha adalah 0,777. Hal ini menunjukkan bahwa variabel brand image (Y) dapat digunakan atau sudah reliabel karena nilai Ra > Rtabel dimana 0,777 > 0,600. Selanjutnya peneliti melakukan uji hasil Cronbach s Alpha variabel brand image (Y) dengan menghilangkan pertanyaan yang tidak valid. Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Data Pre-test Variabel Brand Image (Y1) Cronbach s Alpha Reliability Statistics Cronbach s Alpha N of Items.802 8 Sumber: Data Primer, Diolah, 2016 Berdasarkan tabel 3.9 diketahui hasil Cronbach s Alpha dari variabel brand image (Y) setelah menghilangkan pertanyaan yang tidak valid adalah 0,802 dengan 8 jumlah pertanyaan. Dengan menghilangkan indikator yang tidak valid. Hasil Cronbach s Alpha menjadi sangat reliabel. 3.7.1. Analisis Deskriptif 60
Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan maupun gejala yang telah didapatkan melalui alat ukur yang kemudian akan diolah. Hasil pengolahn dipaparkan dalam bentuk angka yang akan memudahkan bagi peneliti dan pembaca dalam melihat makna mengenai informasi tersebut. Oleh karena itu analisis deskriptif ini berfungsi untuk mengorganisasi dan menganalisis data angka untuk memberikan gambaran secara teratur, ringkas, dan jelas. Adapun langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan analisis deskriptif adalah sebagai berikut: 1. Setiap indikator diklarrifikasikan dalam 4 alternatif jawaban. Peringkat jawaban setiap indikator diberi skor 1-4. 2. Menghitung total skor tiap alternatif yang sudah diisi oleh responden. 3. Mendeksripsikan alternatif jawaban responden yang paling banyak dipilih. 3.8.1. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan uji yang harus dilakukan atau sebagai langkah awal untuk setiap analisis multivariate. Jika terdapat normalitas, maka residual akan dengan baik terdistribusi secara normal dan independen, walaupun uji normalitas untuk suatu variabel sebenarnya tidak selalu diperlukan akan tetapi hasil uji statistic akan lebih baik jika semua variabel 61
berdistribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2012, h. 29-30). Normalitas sebuah data dapat diketahui dengan melihat titik persebaran data pada sumbu diagonal lewat grafik histogram, data dapat dikatakan berdistribusi normal jika menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya. Data dikatakan tidak berdistribusi normal jika menyebar jauh dari garis atau tidak mengikuti diagonal atau garis histogramnya (Pramesti, 2014, h. 24). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 3.1 62
Gambar 3.2 Sumber: Data Primer, diolah, 2016. 63
Sumber: Data Primer, diolah, 2016. Berdasarkan gambar pada grafik histogram (gambar 3.1) dan grafik plot (gambar 3.2 dapat dilihat bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang melenceng ke kanan yang artinya data berdistribusi normal. Selanjutnya untuk gambar P-Plot terlihat titik-titik yang mengikuti dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi juga memenuhi asumsi normalitas. 64
3.9.1. Uji Korelasi Uji korelasi memiliki tujuan untuk mengukur kekuatan hubungan linear antara dua variabel. Analisis korelasi juga tidak membedakan antara variabel dependen dan independen. (Ghozali, 2012, h. 96). Tabel 3.10 Tabel Hubungan koefisien Korelasi dengan Tingkat Korelasi Koefisien Korelasi Tingkat Korelasi 0 Tidak ada korelasi > 0 0,25 Korelasi sangat lemah > 0,25 0,5 Korelasi cukup > 0,5 0,75 Korelasi kuat > 0,75 0,99 Korelasi sangat kuat 1 Korelasi sempurna Sarwono, 2006. Uji korelasi sendiri memiliki tiga metode sederhana, diantaranya Pearson Correlation, Kendall s tau-b dan Spearman Correlation, menurut Sarwono (2006, h. 64) Pearson Correlation cocok digunakan untuk data berskala interval atau rasio, sedangkan Kendall s tau-b dan Spearman Correlation cocok untuk skala berskala ordinal. 65
Penelitian ini menggunakan uji korelasi Pearson nilai (r) berkisar antara 1 hingga -1, nilai semakin mendeketai satu maupun -1 memiliki hubungan variabel yang semakin kuat, sehingga ketika nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel lemah. 3.10.1. Uji Regresi Menurut (Moelong, 2000, h 103) analisis data sebagai sebuah proses mengorganisir dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian. Pada uji regresi sendiri terdapat dua uji yang dapat dilakukan yaitu uji regresi linear sederhana dan uji regresi multi linear. Regresi Linear Sederhana Y =a + bx Brand Ambassador (X1) dengan Brand Image (Y) Y = Variabel tidak bebas atau dependent a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0 b = koefisien regresi, yakni angka peningkatan atau perumusan variabel yang didasarkan pada variabel independent. Jika b (+) maka naik, jika b (-) maka terjadi penurunan. Y = a + bx Word of Mouth (X2) dengan Brand Image (Y) 66
Y = Variabel tidak bebas atau dependent a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0 b = koefisien regresi, yakni angka peningkatan atau perumusan variabel yang didasarkan pada variabel independent. Jika b (+) maka naik, jika b (-) maka terjadi penurunan. Multiple Linear Regression Y = a + b1x1+ b2x2 Y = Brand Image X1 = Brand Ambassador X2 = Word of Mouth 67