MEMBANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH UNTUK PENINGKATAN EFEKTIVITAS KONSUMSI PAKAN TERNAK SAPI

dokumen-dokumen yang mirip
Andasuryani 2, Santosa 2 dan Alhapen Ruslin Chandra 3

BAB I PENDAHULUAN. UUD 1945 dan tertulis dalam Deklarasi roma (1996) yang menyatakan hak

III. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian

PENGEMBANGAN ALAT PENCACAH (CHOPPER) BATANG JAGUNG SEBAGAI BAHAN BAKU SILASE

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. A. Kajian singkat dari Mesin Pencacah Rumput Pakan Ternak 1. Rumput gajah ( Pennisctum purpureum)

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN

BAB I PENDAHULUAN. rumput gajah untuk pakan ternak. Rumput gajah merupakan rumput potong yang

BAB I PENDAHULUAN. Protein hewani merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT PEMOTONG RUMPUT MAKANAN TERNAK SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DAN PENINGKATAN PRODUKSI

LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. disebut ruminansia sangat bergantung pada ketersediaan pakan, baik dari

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan sisa hasil pertanian yang

RANCANG BAGUN MESIN PENCACAH DAN PENGADUK UNTUK PAKAN SAPI DAN KAMBING

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PENDAHULUAN. rendah adalah masalah yang krusial dialami Indonesia saat ini. Catatan Direktorat

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB I PENDAHULUAN. Protein hewani merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. atau yang memiliki nama ilmiah Arachis hypogeae adalah salah satu tanaman

RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

RANCANG BANGUN DAN UJI KINERJA MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH UNTUK PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN PISAU TIPE REEL

BAB IV PROSES PEMBUATAN

Modifikasi Pemarut pada Mesin Penyuwir Daging Ikan untuk Bahan Baku Abon Ikan

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

III. METODE PENELITIAN

PERFORMA MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH DENGAN DAYA 0,25 HP

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar penduduk desa Ketawang, Grabag, Magelang, memelihara ternak. Salah satu ternak yang dipelihara adalah sapi pedaging.

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

I. PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan protein hewani adalah sapi perah dengan produk

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing

DESAIN DAN UJI KINERJA MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAHTIPE REEL Design and Test Performance Of Cutter Machines Reel Type for Elephant Grass

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

BAB I. PENDAHULUAN. pembangunan Nasional. Ketersediaan pangan yang cukup, aman, merata, harga

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENERAPAN TEKNOLOGI

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Untuk Meningkatkan Hasil Pemipilan Jagung Kelompok Tani Desa Kuala Dua

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

PENGENTASAN KEMISKINAN KELOMPOK NELAYAN PANTAI CAROCOK KECAMATAN IV JURAI, PAINAN MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI PENGERINGAN DAN USAHA TEPUNG IKAN

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PENDAHULUAN. setelah beras. Jagung juga berperan sebagai bahan baku industri pangan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN ALAT PENGERING DENGAN PENGONTROL SUHU UNTUK PAKAN IKAN PADA CV. FAJAR ABADI

I. PENDAHULUAN. pasokan sumber protein hewani terutama daging masih belum dapat mengimbangi

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

PERANCANGAN MANUFAKTUR MESIN PENGADUK MEDIA TANAM JAMUR

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan September 2014 di

PERBANDINGAN PENDAPATAN ANTARA PETERNAK MITRA DAN PETERNAK MANDIRI AYAM BROILER DI KABUPATEN BUNGO. SKRIPSI. Oleh : ELSYE DILLA ANGRIANI

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Rancang Bangun Mesin Pengaduk Telur (OMLET)

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan V-belt yang sesuai. Ditimbang kertas bekas sebanyak 3 kg3 Kg. Dihidupkan mesin untuk mengoprasikan alat

APLIKASI DAN UJI KINERJA DISKSAW CHOPPER UNTUK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. di kalangan pendidikan maupun masyarakat untuk menambah pengetahuan

FT UNY. Lampiran 1. Gambar Kerja Elemen (3D) Poros Bantalan Poros 1 Rangka 1 Motor Listrik 1 Casing. 26 x 700 ST 50. Plat Eyser Karet Alumunium

PERANCANGAN MESIN PERAJANG HIJAUAN PAKAN TERNAK DENGAN KAPASITAS 240 KG/JAM

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN DAN UJI TEKNIS ALAT PERONTOK PADI SEMI MEKANIS PORTABEL

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. berubah, semula lebih banyak penduduk Indonesia mengkonsumsi karbohidrat namun

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

I. PENDAHULUAN. Permintaan pangan hewani terutama daging sapi meningkat cukup besar

PERAJANG MEKANIK KRIPIK

ANALISIS HASIL PENGUJIAN PERFORMANCE MESIN PENCACAH RUMPUT LAUT SKALA UKM

PEMANFAATAN LAHAN TIDUR UNTUK PENGGEMUKAN SAPI

UJI KINERJA HAMMER MILL DENGAN UMPAN JANGGEL JAGUNG [Performance Test Hammer Mill With Corn Feed Corncob]

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan

Tugas Akhir RM 0504 RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK PADA RUMAH TANGGA. Oleh : Ellza Gita Wardhany ( )

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi saat ini, lebih-lebih di era globalisasi ini maka sebagai

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus

MEKANISASI PROSES PENCACAHAN BAHAN PAKAN TERNAK DALAM PEMBUATAN PAKAN TERNAK FERMENTASI

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

I. PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

I. PENDAHULUAN. yang memiliki prospek menjanjikan dan mulai merebut perhatian pelaku usaha

PENDAHULUAN. Kemajuan pembangunan nasional tidak terlepas dari peran bidang peternakan.

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH PELAKSANAAN PROGRAM PENGABDIAN PROGRAM VUCER TAHUN 2009 MEMBANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH UNTUK PENINGKATAN EFEKTIVITAS KONSUMSI PAKAN TERNAK SAPI Oleh: 1. Andasuryani,STP,MSi / NIP. 132 206 786 (Ketua) 2. Prof. Dr. Ir. Santosa,MP / NIP. 131 847 973 (Anggota) 3. Alhapen Ruslin Chandra, SE, MT,M.Com / NIP. 132 207 820 (Anggota) Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional sesuai dengan surat perjanjian pelaksanaan hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor: 006/SP2H/PPM/DP2M/III/2009 tanggal 1 April 2009 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS 2009

MEMBANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH UNTUK PENINGKATAN EFEKTIVITAS KONSUMSI PAKAN TERNAK SAPI Andasuryani (Fak.Teknologi Pertanian, Univ. Andalas, 081374317783, andasuryani@yahoo.com) Santosa (Fak.Teknologi Pertanian, Univ. Andalas, 081363432921, santosa764@yahoo.co.id) Alhapen Ruslin Chandra (Politeknik Negeri Padang, 081266027155, alhapen@yahoo.com) ABSTRAK Pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat akan diikuti oleh peningkatan kebutuhan pangan, termasuk kebutuhan akan daging sebagai salah satu sumber protein hewani. Salah satu upaya pemenuhan kebutuhan daging sapi adalah pengembangan usaha budidaya ternak sapi potong skala rumah tangga. Permasalahan yang dihadapi pada usaha ternak sapi potong skala rumah tangga adalah kurang efektifnya pemberian pakan hijauan rumput gajah, karena banyak bagian dari rumput gajah yang tidak dimakan oleh sapi. Usaha yang telah dilakukan melalui program pengabdian kepada masyarakat ini adalah dalam bentuk membangun dan mengintroduksikan mesin pencacah rumput gajah. Berdasarkan evaluasi kinerja mesin diperoleh rata-rata kapasitas pencacahan 180 kg/jam, rpm pisau pencacah 1320 rpm, tingkat kebisingan 87.5 95.6 db dan panjang cacahan 1 15 cm serta biaya pokok pencacahan yang lebih kecil 50% dari biaya pencacahan secara manual. Introduksi mesin dilakukan dengan memberikan informasi atau penjelasan kepada pengguna tentang kegunaan, cara pengoperasian, merawat mesin dan biaya pokok pencacahan. Kegiatan ini telah dapat membantu peternak sapi dalam memenuhi kebutuhan pakan hijauan rumput gajah sehingga pemberian pakan hijauan rumput gajah lebih efektif. Kata kunci: rumput gajah, introduksi, mesin pencacah. I. PENDAHULUAN Pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat akan diikuti oleh peningkatan kebutuhan pangan, termasuk kebutuhan akan daging sebagai salah satu sumber protein hewani. Upaya pemenuhan kebutuhan akan daging sapi dapat dilakukan dengan pengembangan usaha budidaya ternak sapi potong skala rumah tangga. Salah satu, usaha atau industri kecil budidaya ternak sapi potong skala rumah tangga adalah usaha ternak sapi potong SOPIENG. Jenis sapi yang dibudidayakan adalah sapi Bali. Permasalahan yang dihadapi oleh usaha ternak sapi potong SOPIENG ini adalah kurang efektifnya pemberian 1

pakan hijauan rumput gajah karena banyaknya bagian dari rumput gajah yang tidak dimakan oleh sapi (diperkirakan hanya 1/3 bagian yang dikonsumsi). Dinas Peternakan (1991) menyatakan bahwa usaha meningkatkan produktifitas dan populasi ternak antara lain menuntut bahan makanan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas serta ketersediaannya sepanjang waktu. Manglayang Agribusiness Cooperative (2005) menyatakan bahwa nilai ketercernaan (TDN) daun muda rumput gajah diperkirakan mencapai 70%, tetapi angka ini menurun cukup drastis pada usia tua hingga 55%. Batang-batang yang keras kurang begitu disukai ternak kecuali yang masih muda dan mengandung cukup banyak air. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pemberian pakan hijauan sapi adalah dengan mencacah rumput gajah. Dengan cara ini semua bagian rumput gajah dapat dimakan oleh sapi. Usman (1989) menyatakan bahwa pencacahan atau perajangan rumput dilakukan agar dapat memperkecil ukuran rumput yang diberikan kepada ternak sehingga memudahkan ternak untuk mencerna makanan tersebut. Pencacahan secara manual (menggunakan pisau atau parang) bisa dilakukan, akan tetapi membutuhkan waktu dan tenaga kerja yang banyak. Oleh sebab itu, pencacahan secara manual tidak efektif untuk diterapkan. Alat/mesin pemotong hijauan yang sudah ada dipasaran, sebagian besar masih impor dengan kapasitas yang cukup besar (20 ton hijauan/jam) sehingga harga relatif mahal dan biaya perawatan tinggi serta sulit mendapatkan suku cadang. Upaya membangun dan mengintroduksikan mesin pencacah rumput gajah merupakan salah satu alternatif untuk pencacahan rumput gajah. Komponen penting dari mesin pencacah rumput gajah adalah mata pisau. Pearson (1987) menyatakan bahwa untuk memberikan tekanan kekuatan pada tanaman didalam pemotongan biasanya digunakan mata pisau, yang diperlukan untuk membagi bagian tanaman menjadi dua bagian yang berbeda. Proses ini sangat ditentukan oleh kekuatan yang bekerja pada bagian ujung dan kedua sisi pisau, yang dikenal dengan kekuatan ujung dan kekuatan belah. Upaya membangun dan mengintroduksikan mesin pencacah rumput gajah ini dapat dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat program vucer. Kegitan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu peternak sapi potong dalam hal penyediaan pakan ternak dengan membangun dan mengintroduksikan mesin pencacah rumput gajah. 2

II. BAHAN DAN METODA Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah besi siku, plat besi, besi strip, klem, besi pipa, as poros, pulley, belt, roda, kalahar, baut, mur, kawat las, mata gerinda, cat, tinner, motor listrik dan rumput gajah. Alat-alat yang digunakan adalah peralatan bengkel dan alatalat ukur berupa tachometer, soundlevel meter, dan timbangan. Metode kegiatan vucer ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pengembangan mesin pencacah rumput gajah sebagai bahan pakan hijauan ternak sapi. 2. Melakukan evaluasi kinerja dan evaluasi ekonomis mesin pencacah rumput gajah. Evaluasi kinerja meliputi kapasitas pencacahan, rpm pencacahan, tingkat kebisingan dan panjang cacahan. Sedangkan evaluasi ekonomi meliputi biaya pokok pencacahan. Analisis data dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata dari setiap pengujian. 3. Mengintroduksikan cara mengoperasikan mesin ke pengguna (usaha peternakan sapi potong Sopieng). III. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun. Kegiatan ini dimulai dengan pembuatan mesin pencacah, evaluasi kinerja mesin pencacah, evaluasi ekonomi dan dilanjutkan dengan melaksanakan introduksi ke pengguna. A. Pembuatan Mesin Pencacah Rumput Gajah Pembuatan mesin dilakukan berdasarakan gambar teknis yang telah dirancang. Adapun gambar teknis mesin pencacah rumput gajah dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. 3

Gambar 1. Gambar Teknik mesin pencacah Rumput Gajah B. Evaluasi Kinerja Mesin Pencacah Rumput Gajah Evaluasi kinerja mesin pencacah dilakukan setelah mesin selesai dibuat dengan tujuan untuk memeriksa apakah mesin yang telah dibuat telah dapat bekerja dengan baik. Evaluasi kinerja mesin pencacah meliputi pengujian kapasitas pencacahan, rpm pisau pencacah, tingkat kebisingan, dan panjang cacahan. Berdasarkan evaluasi kinerja mesin yang telah dilakukan diperoleh rata-rata kapasitas pencacahan 180 kg/jam, rpm pisau pencacah 1320 rpm, tingkat kebisingan 87.5 95.6 db dan panjang cacahan 1 15 cm. Menurut Sumakmur (1989) bahwa tingkat kebisingan 87.5-95.8 db maka lama waktu pengoperasian mesin adalah 4 7 jam. Gambar 2 berikut memperlihatkan mesin pencacah yang telah dibangun dengan komponen-komponennya. 4

Hopper Handle Kerangka Roda Penutup Ruang Pencacah Pisau Pencacah Outlet Ruang Pencacah Motor Penggerak Gambar 2. Mesin Pencacah Rumput Gajah Rata-rata setiap ekor sapi membutuhkan rumput gajah sebanyak 20 kg/hari maka untuk 20 ekor sapi dibutuhkan rumput gajah sebanyak 400 kg/hari. Upah pencacahan rumput gajah secara manual per hari adalah Rp. 40.000,-. Berdasarkan ini, maka dibutuhkan biaya pokok pencacahan rumput gajah secara manual sebesar Rp 100/kg. Sementara itu, biaya pokok pencacahan rumput gajah dengan menggunakam mesin pencacah yang telah dikembangkan adalah Rp 50.51/kg. Hal ini, menunjukan bahwa penggunaan mesin pencacah rumput gajah telah dapat melakukan penghematan biaya pokok sebesar 50% dari biaya pokok pencacahan secara manual. 5

C. Introduksi ke Pengguna Kegiatan introduksi ke penguna telah dilakukan pada tanggal 17 Agustus 2009 sekaligus dilakukan serah terima mesin pencacah rumput gajah. Pengguna diberikan informasi yang terkait dengan cara pengoperasian dan perawatan mesin, serta biaya pokok pencacahan. Selanjutnya dilakukan demo penggunaan mesin pencacah. Kegiatan ini telah memberikan pengetahuan tentang teknologi pencacahan rumput gajah kepada pengguna. Pengguna sangat terbantu dengan program pengabdian kepada masyarakat ini, terutama dalam hal pencacahan rumput gajah sehingga pemberian rumput gajah lebih efektif tanpa banyak bagian rumput gajah yang terbuang. Gambar 3 berikut memperlihatkan pengguna sedang mengoperasikan mesin pencacah yang telah dibangun. Gambar 3. Pengguna sedang mengoperasikan mesin pencacah IV. SIMPULAN 1. Pada program vucer ini, telah dibangun sebuah mesin pencacah rumput gajah. Mesin ini mempunyai rata-rata kapasitas pencacahan 180 kg/jam, rpm pisau pencacah 1320 rpm, tingkat kebisingan 87.5 95.6 db, panjang cacahan 1 15 cm dan biaya pokok pencacahan yang lebih kecil 50% dari biaya pencacahan secara manual. 2. Pada program vucer ini, juga telah dilakukan introduksi mesin pencacah rumput gajah sehingga pengguna bisa mengoperasikan dan merawat mesin. 6

3. Mesin pencacah rumput gajah telah dapat membantu peternak sapi dalam penyediaan pakan hijauan untuk ternaknya sehingga semua bagian rumput gajah dapat dimakan oleh sapi. V. UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional sebagai pemberi dana kegiatan dengan nomor kontrak 006/SP2H/PPM/DP2M/III/2009 tanggal 1 April 2009. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Univ. Andalas Padang, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Ketua Jurusan/Program Studi Teknik Pertanian atas segala fasilitas dan pendanaan yang telah diberikan. VI. DAFTAR PUSTAKA Dinas Peternakan Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat. 1991. Gerakan Masyarakat Menanam Rumput Raja Makanan Ternak Serempak. Padang Manglayang Agribusiness Cooperative. 2005. HIJAUAN PAKAN TERNAK: Rumput Gajah Persson, Sverker. 1987. Mechanic of cutting material plant. ASAE. Sumakmur, P.K. 1989. Ergonomi untuk Produktivitas Kerja. Jakarta.. CV.Haji Masgung. Usman. 1989. Menanam Rumput Gajah dan Prospeknya pada Ternak Ruminansia/ Penerbit Swadaya. Jakarta. 7