ANALISIS FLUKTUASI WAKTU PERJALANAN SAAT JAM SIBUK PADA SORE HARI DI JALAN UTAMA KELUAR KOTA MEDAN

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS WAKTU TEMPUH ANGKUTAN PERKOTAAN TERMINAL AMPLAS TERMINAL SAMBU DI KOTA MEDAN

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

ANALISIS WAKTU TEMPUH PERJALANAN KENDARAAN RINGAN KOTA SAMARINDA ( Studi Kasus JL. S. Parman- Ahmad Yani I- Ahmad Yani II- DI. Panjaitan- PM.

STUDI ANALISIS KONTRIBUSI KEGIATAN DI KOMPLEKS TERPADU UKRIDA-PENABUR TERHADAP KAPASITAS RUAS JALAN TANJUNG DUREN RAYA DAN JALAN LETJEN S.

III. METODOLOGI PENELITIAN. harus tepat (dapat mengukur variabel yang diinginkan) dan dengan validitas

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TRANSPORTASI

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, saat ini sedang mengalami

III. METODOLOGI PENELITIAN. dijadikan sebagai data sekunder. Setelah pengumpulan literatur kemudian

TUGAS AKHIR ANALISIS BIAYA PERJALANAN KOMUTER PNS PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Kata Kunci : Kendaraan Becak Bermotor ekivalen mobil penumpang

Bab III Metodologi Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

PENGANTAR TRANSPORTASI

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh)

VOLUME LALU LINTAS VOLUME LALU LINTAS. LHR dan LHRT. Volume lalu lintas adalah banyaknya kendaraaan yang melewati suatu titik atau garis tertentu.

PERBANDINGAN HUBUNGAN PARAMETER LALU LINTAS PADA RUAS JALAN TOL DALAM KOTA DAN LUAR KOTA

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

KAJIAN TENTANG KAPASITAS, KECEPATAN, DAN TUNDAAN PADA RUAS JALAN PERKOTAAN DENGAN ADANYA BUKAAN MEDIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

IV. DATA PENELITIAN. Beberapa data primer yang diperoleh melalui survei langsung di lapangan meliputi kondisi

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA JALAN DAN KECEPATAN PERJALANAN KENDARAAN PADA JALAN POCUT BAREN KOTA BANDA ACEH

SYAWALUDDIN HASUGIAN Medis S.Surbakti,ST,MT NIP

ANALISIS WAKTU TEMPUH KENDARAAN BERMOTOR DENGAN METODE KENDARAAN BERGERAK (Studi Kasus Jalan Pekanbaru Bangkinang)

KINERJA OPERASI TRANS METRO BANDUNG KORIDOR III CICAHEUM-SARIJADI DITINJAU DARI WAKTU PERJALANAN DAN FAKTOR MUAT

EVALUASI KINERJA OPERASI BUS KOBUTRI JURUSAN KPAD-ANTAPANI ABSTRAK

IDENTIFIKASI KINERJA BEBERAPA RUAS JALAN RAYA UTAMA MENUJU PUSAT KOTA DEPOK TAHUN 2007 SKRIPSI

PENGARUH PEMBANGUNAN JALAN SOEKARNO TERHADAP PEMBEBANAN LALU LINTAS DI JALAN TOL MANADO - BITUNG

STUDY EFFECT OF THE PROPORTION OF MOTORCYCLES ON THE ROAD WITH A MEDIAN PERFORMANCE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menentukan Tujuan Penelitian. Studi Literatur. Pengumpulan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terpencil yang merupakan sentral produksi pertanian. Usaha penataan ruang kota dan daerah ditujukan sebagai wadah dari fungsi

Pemodelan Hubungan Parameter Karakteristik Lalu Lintas pada Jalan Tol Belmera

Pemodelan Hubungan Parameter Karakteristik Lalu Lintas pada Jalan Tol Belmera

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

ANALISIS FLUKTUASI ARUS LALU LINTAS KOTA PALU (Studi Kasus: Kota Palu Bagian Barat)

Analisa Kapasitas Pada Ruas Jalan Jenderal Sudirman di Kota Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

STUDI KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN TOL RUAS PASTEUR BAROS

STUDI WAKTU PERJALANAN DAN TUNDAAN PADA RUAS JALAN DR. SETIABUDI

KERUGIAN NILAI WAKTU DAN BOK AKIBAT ON STREET PARKING

KECEPATAN BUS TRANS METRO BANDUNG KORIDOR ELANG - CIBIRU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasian fasilitas transportasi yang ada (Wahyuni.R, 2008 ).

ANALISIS WAKTU TEMPUH PERJALANAN KENDARAAN RINGAN KOTA SAMARINDA ( Studi Kasus Jln. HM. Kadire Oening-A. Wahab Syahrani-M. Yamin-Letjen Suprapto )

STUDI KECEPATAN KENDARAAN PADA RUAS JALAN PERKOTAAN DI KOTA PADANG

STUDI KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN TOL RUAS PASTEUR BAROS

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ON STREET PARKING DAN KERUGIAN TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. tinggi yang mengakibatkan kepadatan penduduk yang tinggi. Hal ini berdampak

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan literature baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal

BAB I PENDAHULUAN. maka pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana kota untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada umumnya, pasar basah yang sering disebut sebagai pasar tradisional

BAB III LANDASAN TEORI. mengetahui pelayanan angkutan umum sudah berjalan dengan baik/ belum, dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah untuk mempermudah pelaksanaan dalam melakukan pekerjaan guna

ANALISIS PENGARUH VOLUME DAN KECEPATAN KENDARAAN TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA JALAN DR. DJUNJUNAN DI KOTA BANDUNG

ANALISIS KARAKTERISTIK LALU LINTAS BERDASARKAN TRAJECTORY DIAGRAM (STUDI KASUS : RUAS JALAN DR. MANSYUR MEDAN)

BAB III METODA PENELITIAN

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BECAK MOTOR PADA JALAN 4 LAJUR 2 ARAH DENGAN MEDIAN ( STUDI KASUS : JALAN A.R. HAKIM KOTA MEDAN )

BAB I PENDAHULUAN. adanya suatu sistem transportasi yang baik dan bermanfaat.

STUDI VOLUME, KECEPATAN, KERAPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN TERUSAN PASIRKOJA, BANDUNG

Analisis Kinerja Ruas Jalan HOS Cokroaminoto Akibat Perkembangan Lalu Lintas di Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang sekarang selalu dihadapi kota-kota besar di Indonesia adalah

EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI PO. RUKUN JAYA ( STUDI KASUS TRAYEK SURABAYA - BLITAR )

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

ANALISIS INDEKS TINGKAT PELAYANAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERSAMAAN DAVIDSON (STUDI KASUS : JALAN KAIRAGI-AIRMADIDI)

BAB III LANDASAN TEORI. memenuhi kriteria-kriteria yang distandardkan. Salah satu acuan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandara baru untuk

BAB IV METODE PENELITIAN

Fakultas Teknik Universitas Riau, Jl. Subrantas KM 12,5 Pekanbaru ) ABSTRACT

BAB III METODOLOGI. Bagan alir dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari :

EVALUASI KORIDOR JALAN SULAWESI JALAN KERTAJAYA INDAH SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Indikator pengukuran kinerja jalan perkotaan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang sangat

BAB III METODE PENELITIAN

DAMPAK KEGIATAN BERPARKIR PADA BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

PERBANDINGAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PADA PEMILIHAN RUTE JALAN KELUAR DAN MASUK KOTA SAMARINDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergerakan lalu lintas regional dan intra regional dalam keadaan aman,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Model Hubungan Parameter Lalu Lintas Menggunakan Model Greenshields dan Greenberg

Transkripsi:

ANALISIS FLUKTUASI WAKTU PERJALANAN SAAT JAM SIBUK PADA SORE HARI DI JALAN UTAMA KELUAR KOTA MEDAN (Studi Kasus : 5 Jalan Akses Paling Besar Keluar Kota Medan) Ikuten Tarigan¹ dan Medis S. Surbakti² ¹Mahasiswa Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Email :ikutentigankaro88@gmail.co.id ² Staf Pengajar DepartemenTeknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan Email :medissurbakti@yahoo.com ABSTRAK Pertambahan penduduk di daerah perkotaan berpengaruh besar terhadap perkembangan di berbagai sektor yang mengakibatkan mobilitas penduduk semakin tinggi sehingga berpengaruh terhadap kepadatan lalu lintas. Yang dapat mengakibatkan volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan dan terjadi hambatan yang semakin tinggi. Kajian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui waktu perjalanan kendaraan paling sibuk di 5 jalan akses utama keluar kota medan pada hari senin, selasa, jumat dan saptu. waktu perjalanan dilakukan dengan metode Floating Car Method,yaitu metode kendaran mengambang dimana kendaraan menyesuaian kecepatan dengan kecepatan arus kendaraan. Kondisi lalu lintas jam puncak di 5 jalan akses kota medan, dimana waktu paling sibuk ke arah Tanjung Morawa berada pada hari jumat perjalanan 16,30 dengan kecepatan rata rata 10,87 km/jam, waktu paling sibuk ke arah Belawan berada pada hari sabtu perjalanan 19.30 dengan kecepatan rata rata 18,70 km/jam, waktu paling sibuk ke arah Tembung berada pada hari selasa perjalanan 18,30 dengan kecepatan rata rata 8,54 km/jam, waktu paling sibuk ke arah Tuntungan berada pada hari jumat perjalanan 18,30 dengan kecepatan rata rata 11,68 km/jam, waktu paling sibuk ke arah Binjai berada pada hari jumat perjalanan 18,30 dengan kecepatan rata rata 6,88 km/jam. Kata kunci : waktu perjalanan, kecepatan rata rata, dan waktu paling sibuk Population growth in the region is large on developments in various sectors that are full of population mobility increasingly higher in traffic density. Which can be the volume of traffic volume exceeds the capacity of the road and the higher obstacles. This study was conducted to find out when the most busy journey on the 5 main access roads out of the city on Monday, Tuesday, Friday and Sunday. By the method of floating method car, the method of floating vehicle where the vehicle adjusts to the speed of the vehicle's current. The peak hour traffic conditions on the 5 access roads of Medan City, where the busiest time to Tanjung Morawa is on Friday 16.30 trip with an average speed of 10.87 km / h, the busiest time to Belawan is on the day Saturday 19.30 trip with an average speed of 18.70 km / h, the busiest time to Tembung is on the day of the trip 18.30 travel with an average speed of 8.54 km / h, the busiest time kedaan towards Tuntungan was in the day Friday travel 18.30 with an average speed of 11.68 km / h, the busiest time kedaan towards Binjai is on Friday journey 18.30 with an average speed of 6.88 km / h. Keywords: travel time, average speed, and the busiest time

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Persoalan yang paling sulit sekarang dihadapi perencana, pengatur jalan raya dan trasportasi adalah bagaimana menetapkan peranan mobil, angkutan pribadi pada jalan raya. Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Medan memiliki rute arus kendaraan pribadi perkotaan yang sangat banyak dalam rangka memenuhi kebutuhan pribadi khususnya di sore hari. Pada sore hari kendaraan pribadi dari kota medan yang meningalkan kota medan sangat banyak, dan pemilihan rute untuk mempersingakat waktu tempuh (travel time) sangat diperlukan. 1.2 Rumusan Masalah Dalam tugas akhir ini, penulis mencoba untuk mengetahui waktu perjalanan kendaraan dari pusat kota ke lima jalan utama keluar kota medan, sehinga dapat diketahui berapa lama waktu yang diperlukan dan apakah jam keberangkaan dari pusat kota medan juga berpengaruh pada waktu perjalanan. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui lamanya waktu perjalanan yang diperlukan untuk melakukan aktivitas berkendaraan dari pusat kota medan ke luar kota Medan melalui 5 jalan keluar utama. 2. Mengetahui kecepatan rata rata setiap segmen seperti yang telah ditentukan di sepanjang 5 jalan utama keluar yang dilakukan survei. 1.4 Batasan Penelitian Penelitian ini dibatasi dengan ruang lingkup dan pembatasan masalah sebagai berikut : A. Lokasi studi adalah empat jalan keluar utama dari kota medan di sore hari. 1. Dari pusat kota medan ke batas Medan - Kecamatan Pancurbatu 2. Dari pusat kota medan ke batas Medan - Binjai 3. Dari pusat kota medan ke batas Medan - Belawan 4. Dari pusat kota medan ke batas Medan - Tanjung merawa 5. Dari pusat kota medan ke batas Medan Tembung B. Survey volume lalu lintas dilakukan pada puncak sore pukul 16.30, 17.30, dan 18.30,19.3,20.30 C. Menjelaskan analisa travel time yang keluar dari kota medan. D. Model travel time saya ini datanya ditentukan di titik titik simpang(segmen segmen) yang keluar dari kota medan. 2. Tinjauan Pustaka Travel Time adalah waktu perjalanan (waktu tempuh) secara luas didefinisikan sebagai "waktu yang diperlukan untuk melintasi rute antara dua titik yang telah ditentukan. Waktu perjalanan dapat langsung diukur dengan melintasi rute (s) yang menghubungkan dua atau beberapa titik. Waktu perjalanan terdiri dari Running Time, atau waktu di mana kendaraan transportasi bergerak, dan Stopped Delay Time, atau waktu di mana mode transportasi dihentikan ( kurang dari 5 km/jam atau 5 mph). Fluktuasi Travel Time dapat juga diartikan keadaan yang membuat suatu perjalanan kendaraan antara satu titik ke titik yang telah ditentukan berjalan lambat atau cepat didalam waktu pengamatan yang berbeda. Waktu perjalanan juga dapat diperkirakan dalam kasus-kasus tertentu dengan asumsi kecepatan rata-rata pada titik tertentu (spot speed) konstan untuk jarak yang relatif pendek (biasanya kurang dari 0,8 kilometer, atau 0,5 mil). Nilai-nilai kecepatan dapat dihitung dengan menggunakan waktu perjalanan, tetapi ada beberapa jenis kecepatan yang seharusnya dibedakan. Kecepatan-rata waktu (time-mean speed) adalah kecepatan rata-rata aritmatika dari semua kendaraan untuk jangka waktu tertentu. Kecepatan ruang-rata (space-mean speed) adalah kecepatan rata-rata kendaraan di segmen tertentu jalan selama periode waktu tertentu dan dihitung menggunakan waktu perjalanan rata-rata. Kecepatan ruang-rata kemudian dihitung dengan membagi jarak antara lokasi dengan waktu tempuh rata-rata (average travel time). Beberapa teknik pengumpulan data yang tersedia untuk mengukur waktu perjalanan (travel time). Sebuah teknik tertentu harus dipilih setelah mempertimbangkan kebutuhan,

keuntungan dan kerugian dari masing-masing teknik. Ada 4 teknik pegumpuan data, yaitu active test vehicle techniques; license plate matching techniques; passive ITS probe vehicle techniques; and emerging and nontraditional techniques active.teknik uji kendaraan ( active test vehicle techniques ) telah digunakan untuk pengumpulan data waktu tempuh sejak akhir 1920-an. Secara tradisional, teknik ini telah melibatkan penggunaan kendaraan dan pengumpulan data, di mana sebuah Pengamat mencatat waktu tempuh kumulatif di pos pemeriksaan yang telah ditetapkan sepanjang rute perjalanan. Ini Informasi ini kemudian diubah ke waktu, kecepatan, dan tundaan perjalanan untuk setiap segmen di sepanjang rute pengamatan. Ada beberapa metode yang berbeda untuk melakukan jenis pengumpulan data, tergantung pada instrumentasi yang digunakan dalam kendaraan dan petunjuk mengemudi diberikan kepada pengemudi. Sejak kendaraan ini diinstrumentasi dan kemudian dikirim ke lapangan untuk pengumpulan data waktu perjalanan, mereka kadang-kadang disebut sebagai "aktif" teknik kendaraan uji. Terdapat cara atau metode yang digunakan untuk mengukur waktu perjalanan dengan kendaraan uji, yaitu Metode Manual - manual merekam waktu yang telah berlalu di pos pemeriksaan yang telah ditetapkan menggunakan penumpang di kendaraan uji; 3. Metodologi Penelitian Metode Distance Measuring Instrument (DMI) - menentukan waktu perjalanan sepanjang koridor berdasarkan kecepatan dan jarak informasi yang diberikan oleh DMI elektronik terhubung untuk transmisi kendaraan uji; dan Global Positioning System (GPS) - menentukan posisi kendaraan uji dan kecepatan dengan Dalam penelitian ini saya mengunakan metode Manual. Metode manual adalah pencatatan waktu tempuh dari kenderan contoh yang melewati segmen/penggal jalan pengamatan. Pencatatan waktu tempuh ini dilakukan dengan menghidupkan stopwatch saat roda depan kenderaan contoh melewati garis injak pertama, seterusnya mengikuti lajur kenderaan, dan stop watch dimatikan tepat saat roda kendaraan tersebut melewati garis injak kedua. Dimana posisi kendaraan dibuat Floating Car Method atau metode kendaraan mengambang. Yang artinya Pengemudi berusaha membuat kendaraan contoh mengambang pada arus kendaraan dalam artian mengusahakan agar jumlah kendaraan yang disiap kendaraan contoh sama dengan kendaraan yang menyiap kendaraan contoh. Pengemudi mengatur kecepatan sesuai dengan perkiraan kecepatan arus kendaraan. Kendaraan contoh melaju sesuai dengan kecepatan batas kecuali terhambat oleh kondisi lalu-lintas yang disurvey. Pada cara ini dapat diperoleh kecepatan perjalanan total dan kecepatan bergerak serta lokasi hambatan dan lamanya hambatan di sepanjang rute. Persiapan Penelitian Lokasi Penelitian Studi Literatur : Mengumpulkan data dari buku referensi dan teori-teori dasar Pengumpulan Data Data Primer : - Penelitian dengan pengumpulan data yang mengunakan metode test vehicle techniques. Data Sekunder : - Jumlah penduduk kota Medan - Peta Analisis Data Menentukan dan menghitung data yang telah diambil dari perekam video (studi moving observer).

Menjelaskan travel time. Studi moving observer ini bertujuan untuk mencari waktu tempuh dari kendaraan antara segmen segmen yang telah ditentukan sebagai titik pengamatan. Kesimpulan dan Saran 4. Lokasi Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.2 Peta Lokasi Pengamatan

5 Hasil dan Pembahasan Hasil survei waktu perjalanan yang dibuuhkan berdasarkan hari dan jam sebagai berikut: 5.1 Data waktu perjalanan ke Tanjung merawa Kecepatan rata rata ke Tanjung Morawa (Km/) senin selasa jumat sabtu 15.30 22,06 19,74 18,29 16,67 16.30 16,67 16,67 10,87 16,30 17.30 16,30 15,00 12,50 18,29 18.30 14,15 13,16 12,93 15,00 19.30 23,44 17,86 18,29 21,43 Grafik 5.1 Kecepatan Rata Rata Ke Arah Tanjung Merawa 5.2 Data Perjalanan Ke Tembung Kecepatan rata rata ke tembung (Km/) senin selasa jumat sabtu 15.30 18,00 12,60 14,40 13,26 16.30 12,29 10,29 10,96 10,50 17.30 10,50 8,69 9,69 9,33 18.30 9,33 8,54 9,33 8,69 19.30 15,27 10,08 11,72 11,20

Grafik 5.2 Kecepatan Rata Rata Ke Arah Tembung 5.3 Data Perjalanan Ke Tuntungan Kecepatan rata rata ke Tuntungan (Km/) senin selasa jumat sabtu 15.30 20,72 19,26 18,93 17,71 16.30 17,16 17,43 17,43 17,16 17.30 15,25 14,45 14,08 14,26 18.30 13,90 13,73 11,68 13,07 19.30 18,93 18,61 16,39 18,00 Grafik 5.3 Kecepatan Rata Rata Ke Arah Tuntungan

5.4 Data Perjalanan Ke belawan Kecepatan rata rata ke belawan (Km/) senin selasa jumat sabtu 15.30 31,46 30,00 30,00 32,25 16.30 24,81 23,45 28,67 30,71 17.30 25,29 23,45 26,33 24,81 18.30 23,45 22,63 22,63 24,34 19.30 23,04 21,50 25,29 18,70 5.5 Data Perjalanan Ke binjai Grafik 5.4 Kecepatan Rata Rata Ke Arah Belawan Kecepatan rata rata ke Binjai (Km/) senin selasa jumat Sabtu 15.30 12,59 16,13 13,23 12,29 16.30 11,47 12,29 9,92 10,12 17.30 9,21 10,53 8,32 7,48 18.30 9,05 12,59 6,88 7,07 19.30 9,74 13,23 10,98 10,75 Grafik 5.4 Kecepatan Rata Rata Ke Arah Belawan

5. 6 Kesimpulan 1. Waktu perjalanan 1. Waktu Perjalanan paling padat ke arah Tanjung Morawa ada pada perjalanan jam 16.30 hari jumat, dengan Waktu Perjalanan mencapai 69 menit. 2. Waktu perjalanan paling padat ke arah Belawan ada pada perjalanan jam 19.30 hari sabtu, dengan Waktu perjalanan mencapai 69 menit. 3. Waktu perjalanan paling padat ke arah Tembung ada pada perjalanan jam 18.30 hari selasa, dengan waktu perjalanan mencapai 59 menit. 4. Waktu perjalanan paling padat ke arah Tuntungan ada pada perjalanan jam 18.30 hari jumat, dengan Waktu Perjalanan mencapai 94 menit. 5. Waktu perjalanan paling padat ke arah binjai ada pada perjalanan jam 18.30 hari jumat, dengan Waktu Perjalanan mencapai 75 menit. 2. Kecepatan rata rata 1. Kecepatan rata rata paling padat ke arah Tanjung Morawa ada pada perjalanan jam 16.30 hari jumat, dengan Kecepatan Rata rata mencapai 10,87 Km/. 2. Kecepatan rata rata paling padat ke arah Belawan ada pada perjalanan jam 19.30 hari sabtu, dengan Kecepatan rata rata mencapai 18,70 Km/. 3. Kecepatan rata rata paling padat ke arah Tembung ada pada perjalanan jam 18.30 hari selasa, dengan Kecepatan rata rata mencapai 8,54 Km/. 4. Kecepatan rata rata paling padat ke arah Tuntungan ada pada perjalanan jam 18.30 hari jumat, dengan Kecepatan rata rata mencapai menit 11,68 Km/. 5. Kecepatan rata rata paling padat ke arah Binjai ada pada perjalanan jam 18.30 hari jumat, dengan Kecepatan rata rata mencapai 6,88 Km/. 5.7 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diberikan beberapa saran yang terkait antara lain : 1. Perlu dilakukan manajemen lalu lintas yang baik sepanjang ruas jalan untuk mengurangi aktivitas gangguan samping jalan yang dapat mengurangi hambatan samping sehingga kinerja dan tingkat pelayanan ruas jalan dapat lebih baik. 2. Aktivitas gangguan samping jalan dalam sistem kegiatan perparkiran yang ada disepanjang ruas jalan perlu ditata dengan rapi sehingga tidak mempengaruhi kinerja ruas jalan. 5.8 Daftar Pustaka Ari,Wicaksono,Djakfar, Kinerja Waktu Tempuh Kereta Api Segmen Bojonegoro Kandangan, jurnal teknik, Surabaya. Christian R. Simanjuntak, Pengaruh Metode Keandalan Waktu Perjalanan Dalam Pemilihan Waktu Pergerakan, jurnal sipil, Medan. Ezeddin. Analisa waktu tempuh angkutan perkotaan terminal amplas terminal sambu di kota medan. Jurnal Teknik Sipil, Medan. Hendrikson,1979. Travel Time And Volume Relationship On Scheduled. Fixed-Route Public Transportation, Departemen Or Civil Engenering, Pittsburgh Kumar, Sivakumar. 2014, Travel Time Estimation And Prediction Using Mobile Phones: A Cost Effective Method For Developing Countries. Jurnal Teknik Sipil, maret 2014. Texas Transportation Institute, U.S Departemen or Transportation, 1998, Travel Time Data Collection Handbook, Texas. Yosritzal,Martono, Revi,Novrizal. 2014, Pemanfaatan Waktu Perjalanan Di Dalam Angkutan Umum Di Indonesia. Jurnal teknik, Jember.