BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bank Umum Syariah (BUS) Nasional di Indonesia dengan tahun amatan

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi.dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan oleh. masyarakat dan negara kita adalah mencapai keadilan dan kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara unit-unit ekonomi yang surplus dana, dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa thitung sebesar berada pada

BAB I PENDAHULUAN. syariah Indonesia adalah tercapainya market share sebesar 5%. Namun hingga

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

AGUS MAULANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan pihak yang kekurangan dana. Kelebihan dana tersebut dapat disalurkan

BAB I PENDAHULUAN. investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berhaga dan penanaman

BAB I PENDAHULUAN. dasarkan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bahwa Sistem

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk membandingkan suatu kondisi dengan kondisi lainnya, pada penelitian ini yang

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, bank syariah telah muncul semenjak awal tahun 1990-an dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dimana sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN. modal yang menghasilkan laba tersebut. Sama seperti pernyataan Pandia. mengukur efektivitas perusahaan memperoleh laba.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. risiko yang dihadapi semakin besar terhadap perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi Empiris Bank Umum Syariah)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB I PENDAHULUAN. mengikutsertakan peran dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan deposito) dan menyalurkannya dalam bentuk kredit oleh bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi

BAB IV GAMBARAN UMUM. profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE), capital adequacy ratio

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perbankan syariah di Indonesia telah muncul pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi masyarakat ekonomi asean, perbankan Indonesia harus memiliki daya saing yang komparatif dan tidak mudah ditiru oleh para kompetitor sehingga menghasilkan kinerja terbaik yang berkesinambungan. Oleh karena itu, perlu mengelaborasi seluruh kompetensi yang dimilikinya, mengkompilir kelemahan, melihat kesempatan maupun ancaman. Dunia perbankan telah mengalami banyak perubahan dari tahun ke tahun antara lain semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat dengan jasa perbankan, baik karena adanya rasa waspada terhadap masa yang akan datang sehingga masyarakat ingin menyimpan sebagian dananya, maupun untuk kelancaran usaha mereka. Terhitung hingga akhir tahun 2015, jumlah bank umum syariah sebanyak 12 bank dengan jumlah kantor sebanyak 2.151 unit. Bank Umum Syariah (BUS) yang bergerak di dalam sektor perbankan syariah Indonesia di dalam tabel di atas adalah Bank Muamalat Indonesia, Bank BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah Indonesia, Bank BRI Syariah, Bank BCA Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank Maybank Syariah Indonesia, dan Bank BTPN Syariah. Sedangkan Unit Usaha Syariah (UUS) mengalami penurunan untuk jumlah bank dan kantor masing-masing menjadi 22 dan 320 unit. Jumlah tersebut bertolak belakang dengan jumlah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang kian meningkat hingga mencapai 163 unit bank dan 439 unit kantor. Persaingan dalam sektor perbankan syariah memicu para pelaku bisnis untuk bersaing mendapatkan laba sebesar-besarnya dengan selalu mengedepankan pelayanan kepada masyarakat. Pihak manajemen bank akan berupaya untuk mempertahankan kinerja bank dalam memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap bank. Hidup atau tidaknya suatu bank tergantung dari bagaimana bank dapat memberikan pelayanan dan mendapatkan 1

NILAI ROA kepercayaan yang tinggi dari masyarakat serta mampu menghadapi berbagai risiko bisnis yang ada. Apabila bank tidak mendapatkan kepercayaan yang tinggi dan tidak mampu bersaing, maka bank akan sulit untuk mempertahankan. Oleh karena itu, diperlukan penilaian kinerja bank sebagai tolak ukur kesehatan bank yang dilakukan dalam kurun waktu periode tertentu.berikut ini grafik yang menggambarkan fluktuasi nilai return on asset bank umum syariah yang ada di Indonesia dari tahun 2013-2015 dibawah ini. Gambar 1.1 Nilai ROA 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 NILAI ROA BANK UMUM SYARIAH 2013 2014 2015 Sumber: Data yang Diolah Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu tahun tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya (Salman, 2012:30). Laporan keuangan bank merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dalam kinerja bank yang dicapai selama periode tertentu. Tujuan laporan keuangan bank adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, perubahan ekuitas, arus kas, dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungajawaban manajemen atas penggunaan 2

sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (Peraturan Akuntansi Perbankan Indonesia 2001). Kemampuan bank dalam meningkatkan laba merupakan salah satu indikator bahwa bank tersebut memiliki kinerja yang baik dan memiliki prospek yang baik pula. Posisi laba yang dihasilkan oleh bank dapat dilihat di dalam laporan laba rugi yang terdapat dalam laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan dapat melihat informasi laba dari tahun ke tahun dan dapat mengkalkulasikan pertumbuhan laba dengan cara menghitung selisih laba tahun sekarang dengan tahun sebelumnya dibagi dengan laba tahun sebelumnya. Dengan melihat pertumbuhan laba, investor dapat memberikan keputusan mengenai investasi mereka, apakah akan tetap melanjutkan investasi atau tidak. Menurut Ismail (2011:13), secara sederhananya bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Jika ditinjau dari segi fungsinya bank dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu bank sentral, bank umum dan bank perkreditan rakyat. Salah satu indikator untuk menilai sehat tidaknya suatu bank adalah profitabilitas. Profitabilitas yang tinggi akan dapat mendukung kegiatan operasional secara maksimal. Menurut Kasmir (2012:196), Rasio profitabilitas yaitu rasio yang menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga dapat memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.. Penting bagi perbankan menjaga profitabilitasnya tetap stabil bahkan meningkat untuk memenuhi kewajiban kepada pemegang saham, meningkatkan daya tarik investor dalam menanamkan modal, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menyimpan kelebihan dana yang dimiliki pada bank. Kegiatan bank pada dasarnya adalah pemberian kredit, semakin tinggi kredit yang disalurkan sehingga bisa menimbulkan salah satu risiko bank yaitu risiko kredit. Non performing loan (NPL) merupakan salah satu rasio keuangan yang mencerminkan risiko kredit. Non performing loan (NPL) didefinisikan sebagai pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan atau yang sering disebut 3

kredit macet pada bank. Besarnya Non performing loan (NPL) yang diperbolehkan Bank Indonesia saat ini adalah maksimal 5%. Semakin tinggi tingkat Non performing loan (NPL) menunjukkan bahwa bank tidak professional dalam pengelolaan kreditnya sehingga bank mengalami kredit macet yang akhirnya akan berdampak pada kerugian bank. Jika Non performing loan (NPL) suatu bank naik maka itu merupakan sebuah kerugian yang harus ditanggung oleh pihak bank dan begitu juga sebaliknya jika Non performing loan (NPL) suatu bank turun maka hal tersebut merupakan keberhasilan bank dalam menekan risiko kredit macet yang terjadi. Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kredit yang disalurkan adalah Loan to Deposit Ratio (LDR) yang dihitung dari perbandingan jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana pihak ketiga dan modal sendiri. Semakin tinggi Loan to Deposit Ratio (LDR) maka semakin tinggi profitabilitas bagi pihak bank, begitu juga sebaliknya semakin rendah Loan to Deposit Ratio (LDR) maka semakin rendah juga profitabilitas yang dihasilkan. Tujuan penting dari perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah untuk mengetahui serta menilai sampai berapa jauh bank memiliki kondisi sehat dalam menjalankan operasi atau kegiatan usahanya. Dengan kata lain Loan to Deposit Ratio (LDR) digunakan sebagai suatu indikator untuk mengetahui tingkat kerawanan suatu bank. Besarnya Loan to deposit ratio menurut peraturan Bank Indonesia maksimumnya adalah antara 80%-100%. Jika angka rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) suatu bank posisinya berada dibawah 80%, maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut hanya dapat menyalurkan kredit sebesar jumlah persen dari seluruh dana yang berhasil dihimpun. Sedangkan sisanya merupakan kelebihan dana yang tidak tersalurkan, sehingga dapat dikatakan bahwa bank tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Namun jika rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) bank posisinya berada diatas 110%, maka total kredit yang diberikan bank tersebut melebihi dana yang dihimpun. Oleh karena dana yang dihimpun dari masyarakat sedikit, sehingga dapat dikatakan bahwa bank tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Oleh karena itu semakin tinggi rasionya 4

memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank tersebut, hal ini sebagai akibat jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi Capital Adequacy Ratio (CAR) maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Kelancaran operasional dapat meningkatkan tingkat kepercayaan nasabah untuk menggunakan jasa-jasa bank sehingga pendapatan dan laba bank meningkat. Jika nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) tinggi maka pihak bank mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang di sebabkan oleh aktiva yang berisiko. Capital Adequacy Ratio (CAR) ini penting karena merupakan landasan bank untuk mengembangkan kegiatan usahanya. Loan to Deposit Ratio (LDR), Non performing loan (NPL), dan Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio tolak ukur dalam menentukan kesehatan perusahaan perbankan sehingga dengan rasio tersebut perbankan dapat mengambil langkah dan keputusan yang tepat dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan yang akan datang. Berdasarkan latar belakang, peneliti mengambil judul penelitian PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO, NON PERFORMING LOAN DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO BANK TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH YANG ADA DI INDONESIA 1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah dari latar belakang diatas yaitu : 1. Apakah Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas (ROA) perbankan syariah? 2. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas (ROA) perbankan syariah? 5

3. Apakah Non performing loan (NPL) berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas (ROA) perbankan syariah? 4. Apakah Non performing loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh secara simultan terhadap Profitabilitas (ROA) perbankan syariah? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitan ini adalah 1. Untuk mengetahui Non Performing Loan (NPL) berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perbankan syariah. 2. Untuk mengetahui Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perbankan syariah. 3. Untuk mengetahui Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas perbankan syariah. 4. Untuk mengetahui Loan to Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Loan (NPL) berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas (ROA) perbankan syariah. 1.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini yaitu : 1. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan terutama mata kuliah Analisa Laporan Keuangan. 2. Penelitian ini dapat menjadi salah satu sarana dalam mengambil keputusan manajemen perusahaan perbankan supaya memperoleh laba yang maksimal dan menekan jumlah kerugian yang mungkin dapat terjadi. 3. Dapat menjadi bahan referensi untuk peneliti selanjutnya dan lebih menyempurnakan penelitian ini. 4. Sebagai sarana peneliti dalam mengetahui dan menambah pengetahuan mengenai Laporan Keuangan perbankan syariah yang terdaftar di BI. 6

1.4 Ruang Lingkup Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan perbankan syariah yang terdaftar di Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Maret 2016 perusahaan perbankan syariah yang terdaftar sebanyak 12 perusahaan. Setelah melakukan pemilihan anggota sampel yang didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu maka didapat 11 perusahaan perbankan syariah yang terpilih untuk diteliti. Selain itu untuk lebih terarahnya penelitian ini maka peneliti memberi batasan dalam menilai tingkat kesehatan perbankan yaitu pada variabel bebas dengan menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Loan (NPL) dan variabel terikat profitabilitas diukur menggunakan Return on Assets (ROA). Data laporan keuangan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan perbankan syariah di Bank Indonesia periode 2013-2015 yang diambil dari laman resmi: www.bi.go.id. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran mengenai penulisan Laporan Akhir ini, maka akan diuraikan secara garis besar pembahasan dari setiap bab sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Bab ini merupakan awal dari penulisan laporan. Dalam bab ini akan diuraikan pokok-pokok pikiran yang menjadi dasar penulisan yang meliputi: latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup pembahasan, tujuan dan manfaat penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka Bab ini penulis akan menguraikan tentang teori perbankan, profitabilitas, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, penelitian terdahulu, kerangka penelitian, dan hipotesis penelitian. 7

BAB III BAB IV BAB V : Metodologi Penelitian Bab ini menguraikan tentang variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian. Hasil Analisis dan Pembahasan Bab ini merupakan pembahasan dari permasalahan mengenai permasalahan yang ada pada perusahaan. Selain itu juga akan dijelaskan tentang hasil pengujian hipotesis tentang pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan syariah di Bank Indonesia. Simpulan dan Saran Bab ini merupakan bagian akhir dari penulisan laporan, bab ini merupakan kesimpulan dari pembahasan pada Bab IV dan juga saran-saran yang dapat dijadikan sebagai masukkan yang bermanfaat bagi perusahaan yang sebagai objek penulisan Laporan Akhir ini. 8