BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah organisasi pelayanan kesehatan yang. bertujuan memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

penyimpanan, (c) mudah pengambilannya, (d) melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi dan biologi.

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

Evaluasi Kinerja Unit Filing & Retrieving Data di Rumah Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Umum Daerah

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 tentang. Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat. kesehatan yang optimal, hal itu di karenakan puskesmas mempunyai dua

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang. klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat mamiliki peran. yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat

BAB I PENDAHULUAN. dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. dalam lemari maka akan timbul kesulitan besar pada saat nanti akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. organisasi sudah terstruktur dan menjalankan tugas dan fungsi masing-masing, Ekonomi, dan 2 orang lagi masih menjalani kuliah.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang menaungi tenaga medis. profesional dan terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen,

PENDAHULUAN. bidang pelayanan kesehatan. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya. penyembuhan penyakit dan pemuliahan kesehatan, yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di rumah sakit. Rekam medis merupakan catatan tertulis

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PROSEDUR PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2015 PARMEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Hospital Association dalam Rustiyanto (2010),

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

Kesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya memberikan pelayanan informasi kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan. salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan

BAB I PENDAHULUAN. dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, tindakan dan pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama

BAB I PENDAHULUAN. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya. pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak dalam hal. kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah instusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap rumah sakit diwajibkan menyelenggarakan rekaman atau. rekam medis. Menurut Huffman (1994), rekam medis adalah rekaman atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, dimana kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan informasi disemua sektor kehidupan termasuk di bidang pelayanan

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN Komponen Masukan (Input) 1. Tenaga rekam medis jumlahnya sudah mencukupi untuk Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana. teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung-jawab

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pada Era Globalisasi ini masalah kesehatan telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. medis maupun non medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan. Republik Indonesia No. 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional dan aman seperti dalam UU Praktik Kedokteran Pasal

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan bagian dari sarana pelayanan kesehatan. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek kedokteran atau kedokteran gigi. Pada saat ini kebutuhan masyarakat terhadap sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas semakin meningkat. Oleh karena itu, rumah sakit harus berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit adalah dengan menyelenggarakan rekam medis dengan baik. Dalam Permenkes RI No 269/MENKES/PER/III/2008 dijelaskan bahwa, rekam medis adalah berkas berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien. Rekam medis merupakan jantung dari sarana pelayanan kesehatan. Rekam medis sangat berpengaruh terhadap mutu pelayanan medis yang diberikan oleh rumah sakit beserta staff medisnya. Segala informasi mengenai pasien yang terekam dalam rekam medis akan dijadikan dasar oleh tenaga medis untuk melakukan tindakan selanjutnya dalam episode asuhan keperawatan (Huffman, 1994). Dalam episode asuhan keperawatan, rekam medis merupakan alat komunikasi antar dokter, perawat atau tenaga 1

medis lainnya. Rekam medis juga dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi para peneliti dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Selain itu, rekam medis juga dapat digunakan sebagai barang bukti apabila suatu saat terjadi kasus peradilan yang melibatkan pihak rumah sakit dan pasien. Rekam medis harus terisi secara lengkap. Apabila rekam medis tidak terisi secara lengkap maka akan mengurangi nilai dan mutu dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis yang lengkap akan memudahkan petugas medis dan nonmedis dalam menyelesaikan tugasnya (Huffman, 1994). Begitu juga untuk petugas rekam medis akan memudahkan tugasnya dalam pengolahan data untuk membuat laporan rumah sakit. Selain itu juga dapat memberikan kemudahan bagi pihak lain dalam memperoleh data. Salah satu Unit Rekam Medis yang menunjang dalam pelayanan rumah sakit adalah unit penyimpanan berkas rekam medis. Penyimpanan berkas rekam medis bertujuan mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali berkas rekam medis yang disimpan dalam rak filing, mudah mengambil dari tempat penyimpanan, mudah pengembaliannya, melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi dan biologi (Budi, 2011). Penyimpanan berkas rekam medis yang baik akan menunjang penyelenggaraan rekam medis yang bermutu pada suatu rumah sakit. Dengan demikian maka diperlukan sistem penyimpanan yang baik dengan mempertimbangkan jenis sarana dan prasarana yang digunakan, serta tersedianya sumber daya manusia dan kondisi organisasi dapat mempengaruhi baik buruknya sistem penyimpanan pada rumah sakit. 2

Dalam penyimpanan berkas rekam medis dapat terjadi misfile (salah letak) dan berkas rekam medis tidak ada saat dibutuhkan untuk pelayanan. Apabila hal ini terjadi, maka akan menghambat jalannya pelayanan pasien di rumah sakit. Berdasarkan studi pendahuluan di Happy Land Medical Centre Yogyakarta pada tanggal 2 November 2014 yang dilakukan melalui observasi selama jalannya pelayanan diketahui bahwa di unit penyimpanan berkas rekam medis terdapat berkas rekam medis yang tidak ditemukan pada saat proses pelayanan. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Rekam Medis Happy Land Medical Centre, diketahui rata-rata jumlah kunjungan pasien 150 orang per hari rasio persentase tidak ditemukan berkas rekam medis adalah 25 % - 30 %, artinya rata-rata berkas rekam yang tidak ditemukan adalah antara 37-45 berkas. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengetahui faktor-faktor penyebab tidak tersedianya berkas rekam medis di Happy Land Medical Centre Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka peneliti mengangkat rumusan masalah mengenai Apa saja faktor penyebab tidak tersedianya berkas rekam medis di bagian penyimpanan berkas rekam medis pada saat pelayanan di Happy Land Medical Centre Yogyakarta? 3

C. Tujuan Penelitian Dalam penelitian yang berjudul Faktor-faktor Penyebab Tidak Tersedianya Berkas Rekam Medis di Bagian Penyimpanan Berkas Rekam Medis Pada Saat Pelayanan di Happy Land Medical Centre Yogyakarta penulis mengambil tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut : 1. Mengetahui sistem pengelolaan di bagian penyimpanan berkas rekam medis di Happy Land Medical Centre Yogyakarta. 2. Mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab tidak tersedianya berkas rekam di bagian penyimpanan berkas rekam medis di Happy Land Medical Centre Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi Institusi Rumah Sakit Penelitian ini diharapakan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan kualitas kerja rumah sakit khususnya pada bagian pengelolaan penyimpanan berkas rekam medis. b. Bagi Peneliti Sebagai sarana untuk mengimplementasikan pengetahuan yang telah didapat selama mengikuti perkuliahan kedalam dunia kerja yang sesungguhnya. Serta mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan tidak ditemukannya berkas rekam medis di bagian penyimpanan rekam medis. 4

2. Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan materi di dalam pembelajaran dan untuk pengembangan pendidikan dalam ilmu rekam medis b. Bagi Peneliti lain Sebagai referensi dan materi yang dapat dikembangkan peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti di unit rekam medis khususnya bagian pengelolaan penyimpanan berkas rekam medis. E. Keaslian Penelitian Sepengetahuan peneliti bahwa penelitian berjudul Faktor faktor Penyebab Tidak Ditemukannya Berkas Rekam Medis di Bagian Penyimpanan Berkas Rekam Medis Happy Land Medical Centre Yogyakarta belum pernah dilakukan di Happy Land Medical Centre Yogyakarta, tetapi dalam penelitian ini terdapat kesamaan dengan penelitian sebelumnya. Adapun penelitian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Emilia (2008), dengan judul Faktor faktor Penyebab Lama Ditemukannya Berkas Rekam Medis di RSJD Soerjarwadi Klaten. Hasil penelitian menunjukkan penyebab lama ditemukannya berkas rekam medis meliputi beberapa faktor, yaitu pasien tidak membawa kartu berobat, penyimpanan KIUP yang tidak teratur, banyaknya berkas rekam medis salah simpan, berkas rekam medis masih berada di tempat pengolahan berkas dan sumber daya manusia, dimana sumber daya manusia merupakan kendala/masalah yang menyebabkan lama 5

ditemukannya kembali berkas rekam medis dengan faktor terbatasnya jumlah petugas di tempat penyimpanan, pendidikan terakhir, dan ketelitian petugas penyimpanan. Persamaan dengan penelitian Emilia (2008), yaitu sama sama melakukan penilitian di bagian berkas rekam medis. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Emilia (2008), yaitu pada penelitian sebelumnya meneliti tentang faktor faktor penyebab lama ditemukannya berkas rekam medis di tempat penyimpanan rawat jalan, sedangkan pada penelitian ini meneliti tentang faktor faktor tidak adanya berkas rekam medis di tempat penyimpanan pada saat melakukan pelayanan. 2. Ana (2009), dengan judul Faktor faktor Tidak Ditemukannya Berkas Rekam Medis Rawat Jalan di Tempat Penyimpanan Pada Saat Dibutuhkan di BLU RSUD Tidar Kota Magelang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 495 sampel yang diambil secara acak didapatkan 61 berkas rekam medis tidak ditemukan dan 398 berkas rekam medis yang ditemukan di tempat penyimpanan. Penyebab lama ditemukannya berkas rekam medis meliputi beberapa faktor, yaitu banyak pasien tidak membawa kartu berobat, banyaknya berkas rekam medis salah simpan, dan berkas rekam medis masih berada di poliklinik. Persamaan dengan penelitian Ana (2009), yaitu sama sama melakukan di bagian penyimpanan berkas rekam medis. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Ana (2009), yaitu pada penelitian sebelumnya teknik pengambilan datanya dengan menggunakan sampel. Sedangkan pada penelitian ini teknik pengambilan datanya menggunakan wawancara dan observasi. 6

3. Purniawan (2012), dengan judul Pengambilan dan Pengembalian Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Hasil penelitian menjelaskan tentang proses pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga masih belum berjalan dengan baik, karena proses pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis masih belum menggunakan tracer. Sedangkan kendala yang dihadapi petugas rekam medis dalam pengembalian berkas rekam medis karena rak penyimpanan masih kurang sehingga berkas masih banyak yang tidak berada dalam rak penyimpanan. Selain itu di Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga masih belum ada penyusutan berkas rekam medis sehingga berkas pada rak penyimpanan penuh. Sedangkan rak penyimpanannya sendiri masih kurang dan dapat mengakibatkan petugas kesulitan dalam pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis. Persamaan dengan penelitian Purniawan (2012), yaitu lingkupnya samasama meneliti di bagian pengelolaan penyimpanan berkas rekam medis. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Purniawan (2012), yaitu pada penelitian sebelumnya bertujuan untuk mengetahui kendala yang muncul dalam penyimpanan berkas rekam medis. Sedangkan penelitian ini meneliti tentang faktor-faktor penyebab tidak tersedianya berkas rekam medis di tempat penyimpanan pada saat pelayanan dilakukan. 7