BAB IV PEMBAHASAN. A. Langkah-Langkah Yang Dilakukan Oleh Pondok Pesantren Al Huda. Dalam Menuntaskan Wajib Belajar 9 Tahun



dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. Pendidikan agama Islam adalah meliputi: oleh tenaga ahli masyarakat setempat. Madrasah Ibtidaiyah al-falah.

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.

Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 mengamanatkan bahwa

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA. dalam pengadaan sumber belajar di MA Al-Fatah Palembang.

BAB IV USAHA-USAHA KH. MASRUR QUSYAIRI DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN HIDAYATUL UMMAH PRINGGOBOYO MADURAN LAMONGAN

dari atau sama dengan S2 ( S2) yaitu 291 orang (0,9%) pengajar (Gambar 4.12). A.2. Program Pendidikan Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN)

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT. dalam pesantren, pendidikan sangat berhubungan erat dengan

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BAB IV ANALISIS PERANAN KYAI DALAM PEMBINAAN MENTAL AGAMA PADA REMAJA DI KECAMATAN GUBUG.

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kaya dan miskin tidak akan pernah selesai tanpa adanya sistem berbagi. Kehidupan yang

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

2015 PERKEMBANGAN PENDIDIKAN PESANTREN CIPARI DESA SUKARASA KECAMATAN PANGATIKAN KABUPATEN GARUT TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 5 WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN

Lampiran II Exekutive Summary EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR PADA PONDOK PESANTREN SALAFIYAH (PPS)

BAB I PENDAHULUAN. nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Imay Ifdlal fahmy, 2013

2.01. Jumlah Pondok Pesantren dan Tipologinya *) Tahun Pelajaran 2011/2012. Jumlah Pontren Berdasarkan Tipe. No. Provinsi PP

BAB VI PENUTUP. tiga sub bab pokok bahasan, yaitu kesimpulan, implikasi dan saran. 1. Kebijakan kiai dalam penyusunan agenda pengembangan pendidikan

PONDOK PESANTREN TERPADU. DAAR EL-ISHLAH PUTRA, ingin BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada Bab III ini dijelaskan pendekatan dan metode penelitian, subjek dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KOTA PALANGKA RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DAFTAR ISI. Kata Sambutan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan global mengharuskan Indonesia harus mampu bersaing

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Lia Nurul Azizah, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Botubilotahu Kecamatan Marisa yang akan dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu, cakap, kreatif,

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang manajemen. 1. Model manajemen kesiswaan MTs Darul Amin berupa :

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN SOSIAL PEDULI UMAT (BSPU)

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB 1 PENDAHULUAN. segenap kegiatan pendidikan (Umar Tirtarahardja, 2005: 37).

Analisis Sosial Budaya yang Mempengaruhi Pelaksanaan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. iii. 2 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep Strategi dan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan diskripsi hasil penelitian yang telah penulis lakukan di MTs. NU TBS Kudus, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V. KESIMPULAN, SARAN, dan PENUTUP. 1. Pondok Pesantren At-Tauhid didirikan berdasarkan melihat dan memperbaiki

DEPARTEMEN AGAMA R.I SETDITJEN PENDIDIKAN ISLAM Bagian Perencanaan dan Data

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Quran menjelaskan bahwa manusia itu makhluk yang mempunyai dua fungsi yang

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. Ruzz Media Group, 2009), hlm Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-

BAB IV ANALISIS DATA

2. BAB II TINJAUAN UMUM

BAB V PENUTUP. penulis kemukakan dalam bab-bab sebelumnya, maka dalam bab terakhir. ini penulis akan mengambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. SMK Sakti Gemolong merupakan sekolah yang paling diminati oleh. para pelajar lulusan SMP atau MTS yang ingin melanjutkan sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN

[103] Ponpes Putri Al Hasan, Panti, Jember, Jawa Timur Pencetak Pemimpin Umat Thursday, 16 May :37

BAB III TINJAUAN UMUM YAYASAN SUNANULHUDA. Ma'had Sunanulhuda yang didirikan oleh Almarhum Almagfurlah KH. Uci Sanusi

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu untuk dapat bersaing di zaman yang semakin maju. Pendidikan juga

PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Eksistensi pondok pesantren Mamba us Sholihin dalam memenuhi kebutuhan

EVALUASI PROGRAM IbM PENDAMPINGAN PENYUSUNAN BORANG AKREDITASI BAGI SEKOLAH DASAR DI KOTA TERNATE

Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berasal dari jawaban responden

BAB I PENDAHULUAN. yang paling penting keberadaannya. Setiap orang mengakui bahwa tanpa

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii

PONDOK PESANTREN MODERN DI REMBANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ISLAM

BAB V PROFIL KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DESA KEMANG

Analisis Deskriptif Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah dan TPQ 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Petani

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sarana untuk membentuk sumber daya manusia yang

INTEGRASI SISTEM PENDIDIKAN MADRASAH DAN PESANTREN TRADISIONAL (STUDI KASUS PONDOK PESANTREN AL-ANWAR KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG)

KEMENTERIAN AGAMA R.I Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan sebagai upaya untuk membangun sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUATAN MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM DENGAN PENYULUHAN KURIKULUM KTSP UNTUK GURU MADRASAH DINIYAH DI MDTA MAMBAUL HIKAM SRAMBAH PROPPO, PAMEKASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG WAJIB BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENATAAN DANPENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN SUNAN PANDAN ARAN SLEMAN YOGYAKARTA (Dengan penekanan Desain Arsitektur Islam)

BAB V PENUTUP. Sesuai dengan fokus masalah yang diajukan dan ditemukan penelitian. serta pembahasannya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

BAB III METODE PENILITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Yang Dilakukan Oleh Pondok Pesantren Al Huda Dalam Menuntaskan Wajib Belajar 9 Tahun Pondok pesantren al huda adalah salah satu dari beberapa tempat menimba ilmu yang berada di pedesaan yang dipegang oleh seseorang pengasuh yaitu KH. Habib ihasanudin, dimana pengasuh ini mempunyai suatu peran penting di dalam kemajuan pondok pesantren, pondok pesantren ini mempunyai program pendidikan yang berbeda dari pondokpondok yang lain, karena pondok al huda ini tidak bisa di katakan modern maupun salafi karena keduanya saling berdampingan, yaitu hidup di yayasan modern juga klasik dan cara belajarnyapun masih menggunakan cara yang modern juga menggunakan metode yang klasik. Terlihat bahwa di pondok pesantren al huda sudah mempunyai peralatan yang cukup canggih yang tidak tertinggal dengan pendidikan modern yang lain, contohnya seperti: sudah ada komputer, ruang LAB, ada tempat perpustakaan yang memadai (tidak hanya buku-buku klasik saja akan tetapi buku-buku penunjang pendidikan), Bapak kyai ketika mengaji sudah ada pengeras suaranya, santri-santri sebagian di dalam memaknai kitab sudah memakai bullpen HEITEK (bullpen yang tulisannya sangat kecil dan relatif mahal), bangunannya sudah tidak berbahan kayu akan tetapi sudah bertembok dan sebagainya. Akan tetapi juga tidak menutup 71

kemungkinan bisa dikatakan Pondok Pesantren yang klasik seperti halnya Pondok Pesantren Al Huda ini masih mengkaji kitab-kitab klasik, metode pembelajaran nya juga sebagian masih menggunakan metode kuno seperti bandongan, sorogan, lalaran dan juga ada sebagian kelas yang bernuansa klasik ataupun belum di renovasi (bangunan lama) para respondent mengatakan bahwa Pondok Pesantren Al Huda ini adalah Pondok Pesantren semi modern. Di dalam pendidikan pondok pesantren banyak sekali melakukan beberapa peran ataupun program, dimana pondok pesantren al huda ini tidak luput juga berkaitan dengan program wajib belajar 9 tahun yang di selenggarakan oleh badan ke pemerintahan indonesia, adapun hasil dari wawancara si peneliti di desa doglo tepatnya di pondok pesantran al huda, ada beberapa respondent yang berpendapat tentang yang dilakukan pondok pesantren dalam turut berkontribusi di dalam pendidikan maupun ikut menuntaskan program wajib belajar sembilan tahun yaitu: 1. Dimulai sejak dari berdirinya pondok pesantren al huda, pondok sudah mempersiapkan lahan tempat pendidikan dimana lahan ini di pergunakan untuk membangun pondok, sekolah madrasah atau sekolah formal. 2. Pondok pesantren ikut memfasilitasi lembaga pendidikan formal baik MI maupun MTs, serta menawarkan kepada masyarakat agar mau belajar di yayasan pondok pesantren demi terwujudnya proses pendidikan. 72

3. Pondok Pesantren ikut serta menjadi Pengajar, menjadi staf sekolahan, serta mendata anak lulusan sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah yang akan melanjutkan jenjang selanjutnya terbukti di pondok pesantren menyediakan tempat untuk anak yang masih sekolah SD/MI maupun MTs kemudian diberikan materi tambahan dari para pengurus pondok pesantren. Dan bagi anak SD/MI yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang selanjutnya, Pondok pesantren membantu dengan merekrut untuk mau melanjutkan, dengan bekerjasama dengan sekolah formal agar siswa dapat diberikan keringanan biaya agar anak tersebut dapat sekolah. B. Hambatan-hambatan Yang Dialami Pondok Al Huda Dalam Menuntaskan Wajib Belajar 9 Tahun Pondok pesantren di dalam melaksanakan beberapa program tersebut, dari pengurus maupun dari pengasuh ketika diwawancarai sebagian besar merasa mengeluh karena ketika melaksanakan program tersebut masih banyak sekali ganjalan ataupun hambatan-hambatan di dalam pelaksanaan program tersebut, dari beberapa orang yang diwawancarai mengemukakan beberapa hambatan-hambatan di dalam Pondok Pesantren yaitu: Hambatan-hambatan di dalam upaya menuntaskan wajib belajar sembilan tahun, di pondok pesantren al huda antara lain: 73

1. Banyaknya masyarakat yang kurang memahami betapa pentingnya pendidikan. 2. Kurangnya pembiayaan serta sedikitnya sarana prasarana penunjang proses belajar mengajar seperti dana, buku pelajaran, alat peraga, gedung sekolah, tenaga pengajar atau guru dan sebagainya. 3. Terbatasnya waktu yang mereka butuhkan sebab disamping menjadi pengurus pondok pesantren, sebagai pengabdianya sebagian ustadz/ah, guru, dan juga ada yang masih sekolah perguruan tinggi, dan juga mereka juga mempunyai pekerjaan pokok yang harus mereka kerjakan. C. Alternative Pemecahan Masalah Yang Dilakukan Pondok Pesantren Al Huda Dalam Menuntaskan Wajib Belajar 9 Tahun Banyak sekali upaya-upaya yang dilakukan Pondok Pesantren terhadap para santri, yayasan, masyarakat sekitar, terutama di bidang pendidikan dimana Pondok Pesantren berperan sebagai pusat center. karena pendidikan di desa doglo bermula dari berdirinya Pondok Pesantren Al Huda, kemudian berkembang ke pendidikan yang lain. Pondok Pesantren Al Huda di dalam mewujudkan program wajib belajar sembilan tahun dari hasil wawancara ada beberapa masalah dari Pondok yang dialami dapat terselesaikan akan tetapi dalam tempo yang tidak singkat, sambil berjalan, alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan wajib belajar sembilan tahun yaitu: 74

1. Pondok pesantren memberikan penyuluhan kepada warga masyarakat sekitar khususnya di desa doglo betapa pentingnya pendidikan bagi anak-anak untuk masa yang akan datang. Serta mengenalkan pondok pesantren dengan warga sekitar dengan teknik bermacam-macam di dalam bersosialisasi antara lain, dengan brosur, pertemuan wali murid, jaringan alumni, lewat tokoh-tokoh masyarakat dan lain-lain, dengan tujuan bagaimana keterangan dari pondok pesantren ini bisa ditangkap dan bisa diterima oleh masyarakat dengan semboyan bahwa pondok pesantren al huda mempunyai pendidikan yang komplet dalam arti mempunyai pendidikan baik formal maupun non formal dimana pondok pesantren al huda ingin mencetak kader-kader intlektual yang bisa bermanfaat bagi masyarakat dan agama, yaitu melalui pendidikan pondok pesantren dengan pendidikan formal yang berada dinaungan pondok pesantren al huda. 2. Dengan adanya masalah di atas tersebut pondok pesantren serta para staf guru-guru bekerja sama di dalam menggali dana batuan, mengajukan permohonan kepada pemerintah serta mencari batuanbantuan lain seperti dari donatur tetap maupun tidak tetap sumbangan seiklasnya, sumbangan dari orang tua wali murid dalam hal meningkatkan mutu pendidikan di sekolahan. Pondok pesantren al huda dengan staf yang lain mensiasati masalah ataupun hambatan-hambatan di dalam pendidikan khususnya di madrassah maupun pondok pesantren dapat teratasi berupa sarana dan 75

prasarana serta tenaga pengajar untuk menuntaskan program wajib belajar 9 tahun dengan bekerja sama dengan wali murid, warga masyarakat, serta pemerintah. Dari Bapak Saiful Anwar (SA) menegaskan tidak bisa dipungkiri Pondok pesantrren tidak lepas dari bantuan pemerintah jaringan DIKDAS Wajib Berpendidikan Dasar yang sudah dikafer oleh jejaringan BOS, ada juga BOM Bantuan Oprasional Mutu, ada juga BSM Batuan Siswa Miskin itu semua dari pemerintah kator pemerintahan agama, yang dimana bantuan itu dikhususkan untuk kepentingan pendidikan, khususnya pondok pesantren al huda di desa doglo, candigatak, cepogo, boyolali yang diusahakan oleh pondok pesantren dengan sekolahan. 3. Meningkatkan keihlasan, kesadaran, pengabdian dan usaha membagi waktu dengan baik-baiknya, bagaimanapun itu adalah tugas yang di amanahkan oleh tiap-tiap pengurus yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Pondok pesantren dengan adanya siasat ataupun alternatif masalah tersebut diharapkan pendidikan pondok maupun sekolah formal yang berada di desa doglo, dapat berjalan dengan baik, tidak ada lagi masyarakat yang tidak mau sekolah, meningkatnya mutu pendidikan, serta pondok pesantren juga turut menuntaskan wajib belajar sembilan tahun yang diselenggarakan oleh pemerintah. 76