III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2015 dan tempat penelitian ini

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung dan laboratorium uji material kampus baru Universitas Indonesia

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium material teknik, Jurusan Teknik Mesin,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

I. PENDAHULUAN. untuk pembuatan kampas rem. Dalam perkembangan teknologi, komposit

BAB IV PENGEMBANGAN MATERIAL PENYUSUN BLOK REM KOMPOSIT

I. PENDAHULUAN. Komposit adalah kombinasi dari satu atau lebih material yang menghasilkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

Gambar 3.2 Resin Polyester

BAB III. dan RX-KING ditujukan pada diagram dibawah ini yaitu diagram alir penelitian. Rumah Kopling F1-ZR. Rumah Kopling RX-KING.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. kekakuan, ketahan terhadap korosi dan lain-lain, sehingga mengurangi. konsumsi bahan kimia maupun gangguan lingkungan hidup.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERBUK ALUMINIUM DAN SERBUK KARBON TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MATERIAL DAN DESAIN BLOK REM KOMPOSIT

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. suatu alat yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi. Namun, tanpa disadari penggunaan mesin yang semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin banyaknya industri pembuatan produk dari logam. belakangan ini, sehingga berdampak besar menghasilkan limbah serbuk

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Diagram alir penelitian selama proses penelitian dapat diperlihatkan pada Gambar 3.1 dibawah ini : Mulai

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pemilihan panjang serat rami di Laboratorium Material Teknik Jurusan

BAB I PENDAHULUAN. menentunya perekonomian indonesia, maka para produsen otomotif. dapat di jadikan solusi untuk masalah ini, Material komposit dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Persiapan Spesimen

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT BAMBU, FIBER GLASS, SERBUK ALUMINIUM TERHADAP KEKUATAN AUS DAN KEKERASAN KAMPAS REM DENGAN PENGIKAT RESIN POLYESTER

BAB I PENDAHULUAN. material konvensional yang ada telah berkembang dengan sangat. pesat dan semakin banyaknya tipe, merk, dan jumlah kendaraan

Gambar 3.1. Alat Uji Impak Izod Gotech.

BAB III KARAKTERISTIK MATERIAL BLOK REM KOMPOSIT

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

VARIASI UKURAN TERHADAP KEKERASAN DAN LAJU KEAUSAN KOMPOSIT EPOXY ALUMUNIUM-SERBUK TEMPURUNG KELAPA UNTUK KAMPAS REM

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SERAT SERABUT KELAPA, PLASTIK PET, SERBUK ALUMUNIUM PADA SIFAT FISIK DAN KOEFESIEN GESEK BAHAN KAMPAS REM GESEK

ANALISA SIFAT MEKANIK POLIMER MATRIKS KOMPOSIT BERPENGUAT FLY ASH BATUBARA SEBAGAI BAHAN KAMPAS REM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di dua tempat, yaitu sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

I. PENDAHULUAN. Fly ash dan bottom ash merupakan limbah padat yang dihasilkan dari. pembakaran batubara pada pembangkit tenaga listrik.

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan untuk penelitian material komposit ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. motor mengembangkan kemampuan performa mesin dan teknologi. yang mendukungnya kian pesat. Saat ini perkembangan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tuntutan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ini adalah paving block dengan tiga variasi bentuk yaitu berbentuk tiga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan infrastruktur di tiap-tiap wilayah semakin meningkat, seiring dengan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oksidasi yang dilakukan dengan metode OM ( Optic Microscope) dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Adapun tempat pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

Jl. Jendral Sudirman km 03, Cilegon *

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. 3 bulan. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Program Teknik Mesin,

BAB III METODE PENELITIAN

SEMINAR NASIONAL ke-8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

PRAKATA. Pekanbaru, 26 November Tim Peneliti

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR PENGARUH SUHU SINTERING PADA PEMBUATAN KAMPAS REM DENGAN RESIN SERBUK SEBAGAI PENGIKAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pramuko Ilmu Purboputro Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENGGUNAAN RESIN EPOXY DAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN MATRIK PEMBUATAN KAMPAS REM

BAB III METODE PENELITIAN. alur penelitian seper yang terdapat pada gambar flow chart seperti pada gambar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Presentation Title PENGARUH KOMPOSISI PHENOLIC EPOXY TERHADAP KARAKTERISTIK COATING PADA APLIKASI PIPA OVERHEAD DEBUTANIZER TUGAS AKHIR MM091381

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN MG PADA KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM REMELTING

PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin beragamnya tipe, merk, dan jumlah. juga semakin besar. Dengan makin tidak menentunya kondisi

PENGARUH BESAR BUTIR ALUMINIUM TERHADAP NILAI KEKERASAN, KEAUSAN, DAN KOEFISIEN GESEK KAMPAS REM

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI BAHAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIS KOPLING GESEK SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN DASAR FIBERGLASS

PENGARUH PENAMBAHAN Mg DAN PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT FISIK MEKANIK KOMPOSIT MATRIKS ALUMINIUM REMELTING PISTON BERPENGUAT SiO 2

PENGEMBANGAN BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT SERAT BAMBU TERHADAP KETAHANAN AUS PADA KONDISI KERING DAN BASAH

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

PEMANFAATAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI PAPAN KOMPOSIT DENGAN VARIASI PANJANG SERAT

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN KAMPAS REM DENGAN RESIN POLYESTER SEBAGAI PENGIKAT

Transkripsi:

42 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Juli 2015 dan tempat penelitian ini dilakukan di : 1. Pembuatan spesimen kampas rem berbahan ( fly ash) abu terbang batubara berpenguat matrik (phenolic), BaSO 4 dan penambahan grafit di laboratorium Material Teknik Universitas lampung. 2. Pengujian sifat mekanik ( ketahanan aus komposit abu terbang batubara berpenguat matrik phenolic), BaSO 4 dan penambahan grafit di laboratorium material kampus baru Universitas Indonesia Depok. B. Bahan yang Digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Abu terbang ( fly ash) sebagai bahan utama pembuatan spesimen/penguat seperti pada gambar 21. Gambar 21. Abu terbang (fly ash)

43 2. Matriks phenolic Sebagai matriks atau pengikat pada komposit dalam pembuatan spesimen seperti pada gambar 22. Gambar 22. Matriks phenolic 3. Barium sulfat (BaSO 4 ) Barium sulfat (BaS O 4 ) dapat meningkatkan kerapatan massa dan dapat meningkatkan ketahanan pada temperatur tinggi serta dapat mengurangi tingkat keausan seperti pada gambar 23. Gambar 23. Barium sulfat (BaSO 4 )

44 4. Grafit (grafite) Grafit mempunyai titik leleh yang tinggi dan Penambahan grafit dapat meningkatkan ketahanan aus serta dapat mempengaruhi koefisien gesek seperti pada gambar 24. Gambar 24. Grafit (grafite) C. Alat yang Digunakan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Cetakan Cetakan berbahan besi dan berbentuk seperti balok untuk mencetak bahan dengan ukuran dimensi yang sudah ditentukan seperti pada gambar 25. Gambar 25. Cetakan

45 2. Timbangan digital Sebagai alat untuk menimbang berat fly ash, phenolic, BaSO 4 dan grafit sebelum melakukan pencampuran/mixing pada pembuatan komposit seperti pada gambar 26. Gambar 26. Timbangan digital 3. mixer Untuk mencampurkan/mengaduk bahan-bahan seperti fly ash, phenolik, BaSO 4 dan grafit seperti pada gambar 27. Gambar 27. Mixer

46 4. Mesin furnace Digunakan untuk proses curing (perlakuan panas komposit) dimana material komposit dipanaskan dengan temperatur dan waktu tertentu seperti pada gambar 28. Gambar 28. Mesin furnace 5. Dongkrak hidrolik Untuk mempreskan komposit di dalam cetakan agar spesimen menjadi padat seperti pada gambar 29. Gambar 29. Dongkrak hidrolik

47 6. Thermo controller dan heater Thermo controller dan heater adalah alat yang digunakan untuk memanaskan spesimen benda kerja sampai temperatur yang ditentukan seperti gambar 30. Gambar 30. Thermo controller dan heater D. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan proses, yaitu: 1. Survei Lapangan dan Study Literature Pada penelitian ini, proses yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data awal sebagai study literature. Study literature bertujuan untuk mengenal masalah yang dihadapi, serta untuk menyusun rencana kerja yang akan dilakukan. Pada study awal dilakukan langkah-langkah seperti survey lapangan di PLTU Tarahan, untuk mengambil data penelitian tentang abu terbang batubara (fly ash) yang sudah ada sebagai pembanding terhadap hasil pengujian yang akan dianalisa. 2. Melakukan persiapan pemilihan serbuk Langkah-langkah dalam persiapan serbuk ini sebagai berikut :

48 a. Pemilihan serbuk yang digunakan. b. Serbuk yang digunakan menurut kebutuhan yang diinginkan. c. Campurkan serbuk menggunakan mixer agar campuran serbuk merata. d. Setelah merata serbuk siap dimasukkan kedalam cetakan. 3. Proses pencetakan komposit Pada proses pembuatan komposit serbuk-serbuk yang sudah dicampurkan (mixing) kemudian dilakukan proses pembuatan sesuai bentuk pada cetakan : a. Persiapan matriks (phenolic) Pencampuran untuk pembuatan spesimen uji keausan, matriks yang digunakan adalah resin phenolic. Resin ini memiliki warna hitam pekat dan berbentuk serbuk. Resin ini digunakan karna memiliki ketahanan temperatur tinggi. Komposisi matriks yang digunakan sebanyak 60%. b. Persiapan bahan penguat (Reinforcement) Bahan penguat yang digunakan adalah fly ash batu bara PLTU Tarahan. Fly ash mengandung bahan seperti: silikon oksida (SiO 2 ), alumunium oksida (Al 2 O 3 ), dan besi oksida (Fe 2 O 3 ), sisanya adalah karbon, kalsium, magnesium, dan belerang. Komposisi fly ash yang digunakan sebanyak 25%, 20%, dan 15%. c. Persiapan bahan pengisi (Filler) Bahan pengisi yang digunakan dalam pembuatan komposit ini adalah barium sulfat (BaSO 4 ). Barium sulfat (BaS O 4 ) memiliki fungsi memperbaiki ketahanan matrik phenolic terhadap temperatur tinggi. Komposisi barium sulfat (BaSO 4 ) yang digunakan sebanyak 10%.

49 d. Persiapan bahan Grafit (grafite) Friction modifier berfungsi untuk memodifikasi atau mengatur koefisien gesek. Bahan yang digunakan sebagai Friction modifier adalah grafit. Grafit dapat meningkatkan ketahanan aus serta mempengaruhi koefisien gesek. Komposisi grafit yang digunakan sebanyak 15%, 10%, 15%. Komposisi bahan penyusun komposit seperti tabel 2. Tabel 2. Komposisi bahan penyusun komposit Bahan penyusun komposit Variasi komposisi komposit (%) A B C Phenolic resin 60% 60% 60% BaSO 4 10% 10% 10% Fly ash 25% 20% 15% Grafite 5% 10% 15% e. Pembuatan spesimen uji Setelah menyiapkan bahan penyusun komposit yang berupa phenolic resin, fly ash, grafit, dengan komposisi yang sudah sesuai, selanjutnya mencampur komposisi (mixing) dengan lama waktu pencampuran 20 menit. Sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Selanjutnya adalah memasukkan bahan bahan yang telah tercampur kedalam cetakan yang telah diberi oli untuk mempermudah mengeluarkan komposit dari

50 cetakan. Kemudian memanaskan komposit dengan temperatur 250 C dan ditekan dengan tekanan 5 ton selama 40 menit. Setelah proses penekanan selesai selanjutnya adalah proses curing pada proses ini spesimen komposit dipanaskan dengan menggunakan Furnace selama 4 jam dengan temperatur 150 C. Selanjutnya mengamplas spesimen agar permukaan yang akan diuji kekerasan memiliki permukaan yang rata dan halus, selanjutnya memberi label (Kode spesimen). Tabel jumlah spesimen komposit uji keausan seperti tabel 3. Tabel 3. Jumlah spesimen komposit Pengujian Keausan Jumlah spesimen komposit Variasi A Variasi B Variasi C 6 6 6 f. Prosedur pengujian dan analisa Pelaksanaan pengujian adalah proses uji keausan, pengujian keausan pada komposit dilakukan untuk mengetahui nilai keausan. Dari pengujian ini akan didapatkan hasil nilai keausan. Berikut adalah langkah-langkah dalam pengujian keausan : 1. Mengamplas permukaaan benda uji sampai halus. 2. Menyeting mesin uji aus ogoshi. 3. Memasang spesimen pada sample holder, lalu menyalakan mesin uji ogoshi.

51 4. Mengeluarkan spesimen dari sample holder. 5. Mengukur lebar celah spesimen yang terabrasi dengan menggunakan mikroskop optik. 6. Mencatat hasil pengukuran jejak, kemudian menghitung volume spesimen yang terabrasi. 7. Menganalisa hasil pengujian dengan menggunakan foto SEM (scaning electro miscroscope), untuk melihat struktur mikro dari komposit. Pengujian disesuaikan dengan standar ASTM G 99-95 Pengujian keausan dapat dilakukan dengan berbagai macam metode dan teknik, yang semuanya bertujuan untuk mensimulasikan kondisi keausan aktual. Salah satunya adalah dengan metode Ogoshi dimana benda uji memperoleh beban gesek dari disk yang berputar ( revolving disc). Pembebanan gesek ini akan menghasilkan kontak antar permukaan yang berulang-ulang yang pada akhirnya akan mengambil sebagian material pada permukaan benda uji. Besarnya jejak permukaan dari material tergesek itulah yang dijadikan dasar penentuan tingkat keausan pada material. Semakin besar dan dalam jejak keausan maka semakin tinggi volume material yang terlepas dari benda uji. Ilustrasi skematis kontak permukaan antara revolving disc dan benda uji seperti pada gambar 31.

52 Gambar 31. Ilustrasi uji keausan metode ogoshi (Callister, 2003) Rumus uji keausan yaitu sebagai berikut : =. = Dimana : B b r = Tebal revolving disc (mm) = Lebar celah material yang terabrasi (mm) = Jari-jari revolving disc (mm) W = Material yang terabrasi (mm 3 ) X = Jarak luncur (m) V = Laju keausan (mm 3 /mm)

53 E. Alur proses Penelitian Di bawah ini menunjukkan diagram alur penelitian yang akan dilakukan seperti pada gambar 32. MULAI Study literatur Penyiapan Alat ukur, bahan, dan alat uji Pencampuran bahan pembuatan spesimen : Phenolic, BaSO 4, fly ash, grafit Pembuatan komposit Pengujian keausan Data Pengolahan data Kesimpulan Selesai Gambar 32. Diagram alir