BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rongga mulut merupakan salah satu bagian terkecil dari seluruh tubuh manusia, tetapi baik bagi tenaga kesehatan terutama dokter gigi merupakan bagian tubuh yang penting. Rongga mulut mencerminkan kesehatan tubuh seseorang karena merupakan pintu pertama masuknya bahan-bahan makanan untuk kebutuhan pertumbuhan individu yang sempurna serta kesehatan yang optimal. 1 Bahan-bahan makanan sangat berperan dalam mempertahankan kesehatan tubuh, baik kesehatan secara umum maupun kesehatan rongga mulut. Secara spesifik kurangnya asupan makanan yang bergizi pada tubuh dapat diketahui dengan timbulnya penyakit pada rongga mulut. 2 Penyakit pada rongga mulut dapat terjadi pada mukosa non-keratin dan mukosa berkeratin, pada umumnya dapat memberikan keluhan atau tanpa keluhan, dapat terasa nyeri atau tidak nyeri, dapat merupakan kelainan warna, kelainan yang bersifat jinak atau ganas. Kelainan di rongga mulut tidaklah menunjukkan penyakit yang terlokalisir saja tetapi dapat menunjukkan manifestasi dari seluruh kesehatan tubuh. Angular cheilitis merupakan salah satu penyakit pada rongga mulut yang terjadi pada mukosa berkeratin, yaitu pada sudut mulut. 1 Angular cheilitis dapat dikenali sebagai simtom dari defisiensi nutrisi yang banyak dijumpai pada anak usia sekolah. 3
Prevalensi terjadinya angular cheilitis menurut beberapa penelitian menunjukkan angka yang cukup tinggi, pada penelitian yang dilakukan Maria R Crivelli, dkk (2006) mengenai prevalensi lesi oral pada anak sekolah dasar umur 4-13 tahun di Argentina berdasarkan tingkatan ekonomi, dilaporkan bahwa 1,1% anak sekolah dasar dengan tingkat ekonomi tinggi menderita angular cheilitis, sedangkan 6,5% pada anak sekolah dasar dengan tingkat ekonomi yang lebih rendah. 4 Dari penelitian Martinez P.dkk melaporkan 2,5% menderita angular cheilitis pada populasi anak usia sekolah di Amerika Serikat. Selain itu, penelitian yang diadakan di India, dari 1190 pasien yang mengunjungi departemen Oral Medicine, dilaporkan bahwa 41,2% menderita lesi oral dan 0,58% diantaranya menderita angular cheilitis. 5 Angular cheilitis dapat terjadi dengan berbagai pola etiologi yang berhubungan erat dengan kondisi kesehatan dan kondisi lingkungan. Secara garis besar faktor- faktor etiologi angular cheilitis yaitu defisiensi nutrisi, defisiensi imun, infeksi bakteri dan jamur, serta trauma mekanis. 6 Namun pada penelitian ini difokuskan dalam membahas etiologi atau penyebab defisiensi nutrisi pada anak penderita angular cheilitis yang berhubungan dengan tingkat sosial ekonomi keluarga anak, pengetahuan anak tentang nutrisi yang baik, kebiasaan atau pola makan dan pengaruh adat dalam keluarga terhadap nutrisi anak. Defisiensi nutrisi dapat sebagai penyebab angular cheilitis terutama defisiensi vitamin B kompleks (riboflavin), zat besi, dan asam folat. 4,6 Menurut Bamji M.S, penelitian di Hyberabad pada 407 orang anak-anak usia 5-13 tahun telah ditunjukkan
bahwa diantara simtom defisiensi nutrisi yang paling jelas adalah angular cheilitis yaitu 41,3%. 3 Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak adalah generasi penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat ini. Upaya peningkatan sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini, sistematis dan berkesinambungan. Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam masa tubuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak dapat selalu dilaksanakan dengan benar dan menyimpang. Penyimpangan ini berperan dalam mendukung terjadinya gangguan-gangguan kesehatan pada anak, khususnya pada rongga mulut. Atas fakta tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada anak-anak sekolah dengan tingkat sosial ekonomi yang berbeda, faktor-faktor etiologi manakah yang prevalensinya paling tinggi di dua tingkatan sosial ekonomi tersebut.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Apakah penyebab defisiensi nutrisi pada murid penderita angular cheilitis di SD St.Antonius dan SD Negeri Padang Bulan Medan? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan umum dilakukannya penelitian ini antara lain : Untuk mengetahui apakah penyebab defisiensi nutrisi pada murid penderita angular cheilitis di SD St.Antonius dan SD Negeri Padang Bulan Medan. Tujuan khusus dilakukannya penelitian ini antara lain : Untuk mengetahui perbedaan faktor penyebab defisiensi nutrisi pada murid penderita angular cheilitis di tingkat ekonomi tinggi dan rendah. 1.4 Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain : 1. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para guru dalam memberikan pengertian gizi kepada para murid yang disampaikan melalui pokok bahasan dalam pembelajaran jasmani dan kesehatan disekolah. 2. Sebagai bahan referensi bagi Dinas Kesehatan Medan untuk melaksanakan program penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat di kemudian hari, khususnya pada anak-anak usia sekolah.
3. Memberi informasi kepada tenaga kesehatan tentang pola etiologi yang berperan pada terjadinya angular cheilitis di berbagai tingkat sosial ekonomi, khususnya pada anak-anak, sehingga dapat memberikan penanggulangan yang tepat terhadap pasien.