Peningkatan Ketrampilan Guru Paud Dalam Melakukan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak

dokumen-dokumen yang mirip
DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK PRASEKOLAH DI TK NIDZAMIYAH KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang

KERANGKA ACUAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) ANAK

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

KERANGKA ACUAN KERJA STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ( SDIDTK)

Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) 1. Pengertian Program SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak

Layanan Tumbuh Kembang Balita dengan Pendampingan Ibu dan Anak Sehat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode penting dalam masa tumbuh kembang seorang anak adalah masa

Oleh : Suyanti ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

PINTAR BANANA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS BALITA DI RW 04 DAN RW 05 DESA ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA DI KELURAHAN BRONTOKUSUMAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

penting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak akan asuh, asih,

PENGETAHUAN KADER MENINGKATKAN MOTIVASI DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA

KARAKTERISTIK IBU BALITA KAITANNYA DENGAN PELAKSANAAN STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA

BAB I PENDAHULUAN. dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya seteleh akhir tahun ketiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu prioritas Kementrian Kesehatan saat ini adalah meningkatkan status

J-PENGMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1, No. 1, Mei 2017: Page ISSN:

Tahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi berbagai permasalahan yang sangat mendasar, terutama dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM). Ketersediaan pangan yang cukup belum dapat digunakan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan ke 8 tahap mulai bayi (0-18 bulan), toddler (1,5 3 tahun), anakanak

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK)

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Ariwibowo, 2012) atau sekitar 13% dari seluruh penduduk Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lima tahun pertama kehidupan anak adalah masa yang sangat penting karena

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal sesuai usianya, baik sehat secara fisik, mental,

BAB I PENDAHULUAN. tahun pertama dalam kehidupannya yang merupakan. lingkungan bagi anak untuk memperoleh stimulasi psikososial.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Tahapan perkembangan merupakan tingkatan tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan diarahkan pada meningkatnya mutu SDM yang berkualitas. Salah

PENGARUH PELATIHAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DENGAN METODE OFF THE JOB TRAINING

JUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN.

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI BALITA SEHAT BERSAMA FISIOTERAPI UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki inteligensi

PELAKSANAAN STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) ANAK PRASEKOLAH DI TK WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANTANG MEDAN TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN TEORI. suatu rumah tangga. Keluarga inti terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya. deteksi dan intervensi dini (Soetjiningsih, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. usia dini, 50% akan mencapai kemampuan kemudian, 75% anak akan mencapai

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh. merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa, dan garam-garam organik yang disekresikan oleh kelenjar mamae

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

Makalah By UNKNOWN. March 26. Edit Ms Word by Zahrotun Nisa PTIK_

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

PINTAR BANANA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS BALITA DI RW 04 DAN RW 05 DESA ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

Lilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang emal:

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dengan segala hasil yang ingin dicapai, di setiap negara

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK AL-MUSTAQIM LUWUK TAHUN Juwita dan Erni Yusnita Lalusu

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. balita yang cerdas. Anak balita salah satu golongan umur yang rawan. masa yang kritis, karena pada saat itu merupakan masa emas

PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan anak dibawah lima tahun (Balita) merupakan bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. selama ini masih banyak permasalahan kesehatan, salah satunya seperti kematian

1 BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sedini mungkin sejak anak masih didalam kandungan. Upaya

GAMBARAN HASIL PELAKSANAAN KPSP, TDL, TDD ANAK USIA 4 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam Oktaviani,

ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA DI POSYANDU KABUPATEN TEGAL

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn ¹Yuanita Lely Rachmawati, ²Dyah Nawang Palupi, ³Delfi Fitriani

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa

HUBUNGAN ANTARA JARAK KELAHIRAN YANG DEKAT DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDONG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekurangan gizi terutama pada anak-anak akan mempengaruhi

Retraining Dan Pendampingan Kader Posyandu Remaja Dalam Melakukan Monitoring Status Gizi Di Desa Cokrobedog, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

BAB I PENDAHULUAN. keemasan, yang memiliki masa tumbuh kembangnya berbagai organ tubuh. Bila

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kesejahteraan manusia. Setiap kegiatan dan upaya untuk

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

HUBUNGAN PEKERJAAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK SURYA BARU PLOSOWAHYU LAMONGAN. Lilis Maghfuroh.

BAB I PENDAHULUAN. Visi pembangunan bidang kesehatan adalah Indonesia Sehat 2010, diharapkan akan menjadikan masyarakat Indonesia dapat hidup

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masa bayi, lalu berkembang menjadi mandiri di akhir masa kanak-kanak, remaja,

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada

Transkripsi:

Peningkatan Ketrampilan Guru Paud Dalam Melakukan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ulfatul latifah 1, Indah siloka Dina 2, Mutiarawati 3 1,2,3 Program Studi DIII Kebidanan, Politeknik Harapan Bersama e-mail: 1 ulfatul.bidan@poltektegal.ac.id, 2 indahsiloka@yahoo.com 3 mutiarasutanto@gmail.com Abstrak Di Kabupaten Tegal pada tahun 2013 terdapat pendidikan anak usia dini (PAUD) sebanyak 25,80% dari jumlah penduduk usia 0-6 tahun dan di kecamatan Adiwerna sendiri terdapat sekitar 74 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hal ini merupakan jumlah terbanyak di kabupaten Tegal. Salah satu yang berperan dalam stimulasi deteksi dini dan intervensi tumbuh kembang pada anak adalah guru di pendidikan anak usia dini (PAUD). sehingga wilayah kecamatan Adiwerna layak untuk mendapatkan pelatihan Stimulasi Deteksi Dini dan Intervenci Dini Tumbuh Kembang pada anak (SDIDTK). Metode yang digunakan adalah pemberian materi dan praktik SDIDTK yang dilaksanakan selama 2 hari di Puskesmas Adiwerna. Dari hasil pelatihan tersebut terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan para guru sehingga mampu melakukan Stimulasi Deteksi dini dan Intervensi Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada anak didiknya dan tidak harus menunggu petugas kesehatan yang datengke PAUD. Diharpakan kegiatan pelatihan ini dapat dilaksanakan disemua PAUD kabupaten tegal dan dukungan pemeritah sangat penting khususnya dalam hal sara dan prasana untuk mendukung kegiatan ini. Kata kunci SDIDTK, peningkatan keterampilan, Guru Paud 1.PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih didalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya hal ini ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun social serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya 1) Penelitian oleh Bloom mengenai kecerdasan yang menunjukkan bahwa kurun waktu 4 tahun pertama usia anak, perkembangan kognitifnya mencapai sekitar 50%, kurun waktu 8 tahun mencapai 80%, dan mencapai 100% setelah anak berusia 18 tahun. Oleh karena masa lima tahun pertama kehidupannya merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period), jendela kesempatan (windaw of opportunity) dan masa kritis (critical period) 2) Di Indonesia jumlah balita sangat besar yaitu sekitar 10 persen dari seluruh populasi, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita diindonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas termasuk deteksi dini dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang. 1) Berkaitan dengan hal tersebut stimulasi pertumbuhan dan perkembangan menjadi hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang mendapat stimulasi. Dengan demikian diperlukan suatu metode untuk mendeteksi dini dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang. Disinilah letak peran strategis SDIDTK. 36

Salah satu program pemerintah untuk menunjang upaya tersebut adalah diterbitkannya buku pedoman pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar 3) Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) anak yaitu suatu kegiatan untuk merangsang kemampuan dasar anak usia 0 6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal, serta untuk menemukan penyimpangan secara dini agar lebih mudah dilakukan intervensi. Melalui kegiatan SDIDTK kondisi terparah dari penyimpangan pertumbuhan anak seperti gizi buruk dapat dicegah, karena sebelum anak jatuh dalam kondisi gizi buruk, penyimpangan pertumbuhan yang terjadi pada anak dapat terdeteksi melalui kegiatan SDIDTK. Selain mencegah terjadinya penyimpangan pertumbuhan, kegiatan SDIDTK juga mencegah terjadinya penyimpangan perkembangan dan penyimpangan mental emosional 4) SDIDTK Diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara : keluarga, masyarakat dengan tenaga professional (kesehatan, pendidikan dan sosial). Indikator keberhasilan program SDIDTK adalah 90% balita dan anak prasekolah terjangkau oleh kegiatan SDIDTK pada tahun 2010. Tujuan agar semua balita umur 0 5 tahun dan anak prasekolah umur 5-6 tahun tumbuh dan berkembang secara optimal 4) Berdasarkan data kependudukan Kecamatan Adiwerna mempunyai jumlah penduduk yang paling tinggi pada tahun 2014 terdapat 128.968 jiwa dan merupakan daerah yang mempunyai kepadatan penduduk cukup tinggi. Di Kabupaten Tegal pada tahun 2013 pendidikan anak usia dini (PAUD) sebanyak 25,80% dari jumlah penduduk usia 0-6 tahun. Di kecamatan adiwerna sendiri terdapat sekitar 74 Pendidikan Anak Usia Dini dan merupakan jumlah terbanyak di kabupaten Tegal, hal ini layak untuk dilakukan pelatihan SDIDTK sehingga para guru dapat melaksanakan sendiri setiap saat tidak harus menunggu petugas kesehatan yang datang 5) Salah satu yang berperan dalam Stimulasi deteksi dini dan intervensi tumbuh kembang anak adalah guru di pendidika anak usia dini (PAUD) yang akan melakukan deteksi dini pada anak terutama yang bersekolah di PAUD, namun kegiatan ini tidak berjalan karena terkendala dengan dana yang disediakan pemerintah tidak lancar sehingga melalui kerjasama dengan Politeknik Harapan Bersama diharapakan dapat membantu program Dinas kesehatan Kabupaten Tegal dapat optimal dan berjalan sesuai dengan harapan. Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah memberikan pelatihan kepada Guru Paud tentang Stimulasi Deteksi Dini dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) di Wilayah Puskesmas Adiwerna Kabupaten Tegal. Sehingga diharapkan guru paud mempunyai kemampuan untuk merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal, serta untuk menemukan penyimpangan secara dini agar lebih mudah dilakukan intervensi. 2.1. Sasaran Mitra 2.METODE Sasaran pemberian pelatihan Stimulasi Deteksi Dini dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) adalah 20 guru Paud di Wilayah Kecamatan Adiwerna. Kegiatan ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, hal ini untuk membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan anak khusunya diwilayah Adiwerna yang mempunyai wilayah strategis dan jumlah PAUD terbanyak serta kemauan dan minat dari guru yang sangat tinggi. 2.2. Tahapan Kegiatan Pada pelaksanaan kegiatan PKM dilakukan beberapa tahapan dalam proses pelaksanaannya, tahapan tersebut diperlihatkan pada Gambar 1. 37

Analisis Situasi Wilayah Adiwerna Solusi Permasalahan Pelatihan SDIDTK bagi Guru Paud Luaran (Outcame) Guru dapat melakukan penilaian SDIDTK Metode Pemaparan materi, diskusi, praktik dan pendampingan Gambar 2.1 Tahapan pelaksanaan kegiatan PKM 2. 2.1 Perencanaan Kegiatan Adanya program pemerintah untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan pada anak melalui kegiatan pelatihan SDIDTK pada guru paud di wilayah Adiwerna sehingga diharapakan para guru mampu mempunyai kemampuan untuk merangsang kemampuan dasar anak umur 2-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal, serta untuk menemukan penyimpangan secara dini agar lebih mudah dilakukan intervensi. 2. 2.2 Metode Pelatihan Metode kegiatan yang dilakukan untuk tercapainya tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah dengan presentasi tentang tumbuh kembang anak, pengantar dan konsep SDIDTK, diskusi, praktikum dan pendampingan cara pengisian dan penilaian Pertumbuhan dan perkembangan 2. 2.3 Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pelatihan Stimulasi Deteksi dini dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada balita yang diberikan pada guru-guru PAUD dilaksanakan di Puskesmas Adiwerna pada tanggal 23-24 agustus 2016 yaitu pemberian materi dan praktik SDIDTK secara langsung dengan responden usia 2-6 tahun serta melakukan wawancara dengan orang tua responden. 2. 2.4 Evaluasi Program Untuk mengevaluasi program pelatihan yang dilakukan agar sesuai dengan tujuan dari luaran pelatihan yaitu adanya peningkatan kemampuan dan keterampilan Guru PAUD dalam merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal, serta untuk menemukan adanya penyimpangan secara dini agar lebih mudah dilakukan intervensi. 3.HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan pelatihan SDIDTK pada guru Paud di laksanakan di Puskesmas Adiwerna yang diikuti oleh 20 orang guru Paud Wilayah Kecamatan Adiwerna, dalam kegiatan pelatihan ini dalam bentuk pemberian materi dan praktik 3.31 Kegiatan pemberian materi / teori Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan ini diberikan beberapa materi antara lain : meteri tentang tumbuh kembang anak, pengantar dan konsep SDIDTK 38

Gambar 3.1 : Pemberian materi Tumbuh kembang 3.2 Praktik dan Pendampingan SDIDTK Gambar 3.2 : Pemberian materi SDIDTK Kegiatan praktik SDIDTK dilaksanakan secara langsung dengan melakukan penilaian pada responden anak usia 2-6 tahun secara kelompok yaitu membagi lima kelompok, masing masing kelompok memegang satu responden mulai dari usia 2 6 tahun, kemudian melakukan penilaian SDIDTK, dan dosen atau pelatih melakukan pendampingan pada saat dilakukan paraktik tersebut antara lain penilaian pertumbuhan dan perkembangan Penilaian pertumbuhan dengan melakukan pemeriksaan fisik (TB, BB, LK, dsb) dan penilaian perkembangan melalui Koesioner KPSP, tes daya dengar (DDT), tes penglihatan anak (TDL), gangguan perilaku (KMME) Gambar : 3.2 praktik pengisian SDIDTK 39

Gambar : 3.3 Praktik SDIDTK Dari hasil obsevasi kegiatan pelatihan stimulasi, deteksi dini dan intervensi dini terhadap tumbuh kembang anak, pada 5 responden yang dilakukan penilaian secara langsung dan wawancara kepada orang tua responden menunjukkan hasil 4 responden dengan nilai perkembangan baik dan 1 responden dengan nilai kurang dari hasil penilaian stimulasi, deteksi dini dan intervensi tumbuh kembang anak. Pada responden dengan nilai kurang berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua mengatakan kurang memperhatikan perkembangan anaknya dikarenakan orang tua atau ibu responden sibuk dengan pekerjaan dirumah sedangkan ayah bekerja diluar kota. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Inna SF, Rona RO 2017. Terdapat 50% balita pada penilaian stimulasi, deteksi dini dan intervensi pada tumbuh kembang anak dengan dengan nilai baik dan 50% dengan nilai kurang. Dari pernyataan responden mengindikasikan bahwa salah satu faktor pemicu terhambatnya tingkat keberhasilan stimulasi, dini dan intervensi dini pada balita adalah tidak adanya dukungan dari orang lain khususnya keluarga. Mereka cenderung melakukannya sendiri dengan cara mencontoh orang tua terdahulu atau mencontoh orang lain disekitar lingkungan yang sudah memiliki anak 6) Hartoyo (2001) melaporkan bahwa pertumbuhan anak akan berlangsung baik apabila adanya partisipasi anggota keluarga. Demikian juga halnya penelitian yang dilakukan Martianto (1998) yang melaporkan bahwa pemberian stimulasi terhadap perkembangan anak menurun dengan tidak adanya partisipasi anggota keluarga terutama ayah. Keluarga mempunyai peranan penting dan strategis dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini 7) 4. KESIMPULAN Dari hasil kegiatan pelatihan mengenai Stimulasi, Deteksi dini, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki Guru Paud di wilayah kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal sehingga Guru Paud dapat melakukan Stimulasi, Dekteksi dini, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada anak didiknya. 5. SARAN Saran yang dapat diberikan setelah dilakukannya kegiatan Pengabdian kepada masyarakat tentang Stimulasi, Dekteksi dini, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) ini adalah perlu adanya dukungan dari pemerintah dalam penyediaan media atau alat untuk melakukan stimulasi dan deteksi dini untuk peserta didik serta adanya tindak lanjut pelatihan ini sehingga dapat dilakukan untuk semua guru PAUD di Kabupaten Tegal. 40

UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada: 1. Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Harapan Bersama Tegal yang sudah mendanai kegiatan PKM ini untuk tahun pelaksanaan anggaran tahun 2016 2. Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal sebagai mitra kami atas dukungan dana dan sarana sehingga kegiatan ini berjalan lancar 3. Puskesmas Adiwerna Kabupaten Tegal yang telah menyediakan tempat berlangsungnya kegiatan pelatihan ini DAFTAR PUSTAKA [1] Depkes RI. Pedoman Pelaksanaan Stimuasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta, 2007. [2] Saidah, E.S. Pentingnya Stimulasi Mental Dini. Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini. No.01.hlm. 50-55, 2003 [3] Depkes RI. 2010. Stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak (sosialisasi buku pedoman pelaksanaan DDTK di tingkat pelayanan kesehatan dasar), Jakarta [4] Fadilah A, Iamam CM, Ruslan DD. Manajemen pelaksanaan program SDIDTK terhadap cakupan program anak balita dan anak sekolah diwilayah kerja kota ternate 2016. Jurnal LINK,13(1),2017,20of31.ejournal.poltekkes smg.ac.id/ojs/index.php/link/article/view/2235 oleh F Abdullah - 2017 [5] Kementrian pendidikan dan kebudayaan, 2016. Data kesatuan pendidikan anak usia dini per kecamatan Adiwerna Kabupeten Tegal.http://referensi.data.kemdikbud.go.id/index21.php?kode=032812&level=3 [6] Inna SF, Rona RO 2017. Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Orang Tua terhadap Pencegahan Penyimpangan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Balita. Indonesian Journal for Health Sciences (IJHS), Vol.1, No.1, Maret 2017, Hal. 01-09 [7] Sofia,Am.2003. Psikologi Keluarga. Rajawali Press.Jakarta. 41