PENDAHULUAN Latar Belakang Kotamadya Medan merupakan salah satu daerah penghasil ikan di Provinsi Sumatera Utara. Kecamatan penghasil ikan yang produktif di daerah ini ialah Kecamatan Medan Belawan. Kecamatan ini mempunyai areal perikanan laut yang lokasinya di pantai Timur Sumatera Utara yaitu Selat Malaka. Kegiatan penangkapan ikan tersebar di seluruh Perairan Indonesia dan setiap daerah memiliki basis kegiatan penangkapan. Salah satu basis kegiatan perikanan tangkap di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki potensi perikanan cukup besar adalah Kecamatan Medan Belawan. Hal ini menunjukkan bahwa Kecamatan Medan Belawan merupakan daerah yang potensial bagi kegiatan perikanan laut sehingga perlu adanya pengembangan melalui peningkatan produksi perikanan. Produksi perikanan ini memiliki peranan cukup besar bagi pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan. Alat tangkap yang umum digunakan oleh nelayan di Belawan adalah alat tangkap Purse Seine. Purse seine (pukat cincin) merupakan alat tangkap yang aktif karena dalam operasi penangkapan kapal melakukan pelingkaran jaring pada target tersebut dengan cara melingkarkan jaring pada gerombolan ikan lalu bagian bawah jaring dikerucutkan dengan menarik purse line. Dengan kata lain, ikan yang tertangkap di dalam jaring tidak dapat meloloskan diri. Fungsi dari badan jaring bukan sebagai penjerat, melainkan sebagai dinding yang akan menghalangi ikan untuk lolos (Von Brandt dalam Erfan, 2008).
Alat penangkapan dengan cara pengoperasian yang tepat merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan produksi perikanan, khususnya subsektor perikanan penangkapan ikan di laut. Beberapa alat yang dipergunakan dalam penangkapan telah dikembangkan, baik merupakan penyempurnaan dari alat penangkapan tradisional yang sudah lama dikenal para nelayan dan alat penangkapan baru (Departemen Pertanian, 1988). Pukat cincin (purse seine) merupakan alat tangkap yang efektif untuk menangkap ikan pelagis yang memiliki tingkah laku hidup berkelompok dalam ukuran besar, baik di daerah perairan pantai maupun lepas pantai. Pukat cincin adalah alat tangkap berbentuk empat persegi panjang, yang keseluruhan bagian utamanya terbuat dari bahan jaring, di mana terbentuknya kantong terjadi pada saat dioperasikan. Pengoperasian alat tangkap ini dengan cara melingkarkan dan kemudian ditarik. Dalam operasinya posisi pelampung dan tali ris atas berada di permukaan, sementara pemberat, cincin dan tali ris bawah menggantung di bagian bawah jaring, dan berada di dalam laut. Melalui cincin-cincin ini terpasang tali kolor (purse line) yang bila ditarik menjadikan bagian bawah jaring menutup, sehingga bentuk jaring secara keseluruhan menyerupai mangkuk besar (Sainsbury dalam Wijopriono dan Mahiswara, 1995). Rancang bangun dan konstruksi dari pukat cincin secara teknis mempengaruhi kecepatan tenggelam badan jaring, kecepatan melingkarkan jaring serta kecepatan penarikan tali kolor. Aktivitas perikanan di daerah Belawan tergolong tinggi. Hasil tangkapan purse seine mendominasi jumlah hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan (PPS) Belawan. Secara umum, hasil tangkapan yang didaratkan di PPS
Belawan masih cukup baik dan layak dikonsumsi, namun kualitasnya kurang baik. Hal ini disebabkan operasi penangkapan kapal purse seine umumnya cukup lama. Berdasarkan data dari PPSB, alat tangkap purse seine berjumlah sekitar 5.000 alat tangkap. Karena banyaknya alat tangkap ini digunakan oleh nelayan di PPS Belawan sehingga membutuhkan kajian lebih jauh lagi mengenai alat tangkap purse seine tersebut. Kerangka Pemikiran Perairan laut Belawan merupakan lokasi pelabuhan laut terbesar di bagian barat Indonesia yang berjarak ± 24 km dari kota Medan, berhadapan dengan Selat Malaka dengan lalu lintas pelayaran yang padat. Selain itu laut Belawan juga digunakan sebagai alur transportasi pengangkutan hasil penangkapan ikan oleh nelayan baik dalam skala kecil maupun skala besar. Hal ini mengakibatkan laut Belawan sangat rawan terhadap pencemaran minyak dari aktivitas kapal tersebut. Alat tangkap purse seine merupakan alat tangkap yang umum digunakan oleh nelayan di Belawan. Kawasan Belawan termasuk kawasan yang hasil tangkapannya sudah mulai berkurang, karena overfising atau karena menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu diharapkan agar alat tangkap Purse seine ini dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan dengan alat tangkap yang ramah lingkungan. Gambar Kerangka Pemikirian dapat dilihat pada Gambar 1.
Alat Tangkap Pancing Lampara Dasar Purse Seine Jaring Insang Pukat Ikan Isu dan Permasalahan Produksi Tangkapan Purse Seine dan Analisis Usaha Perikanan Purse Seine Gambar 1. Kerangka Pemikiran Perumusan Masalah Alat tangkap purse seine merupakan jenis alat tangkap yang umum dan banyak digunakan oleh nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan. Belakangan ini (tahun 2007-2012) di Belawan berkembang penggunaan alat tangkap purse seine. Diperkirakan kini sekitar 50% nelayan menggunakan alat tangkap ini. Permasalahan di penelitian ini dapat di rumuskan : 1. Mengapa nelayan banyak menggunakan alat tangkap ini? 2. Apa perbedaan alat tangkap ini dibandingkan dengan alat tangkap lain? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Menganalisis tingkat produktivitas unit penangkapan purse seine di Kecamatan Medan Belawan
2. Menganalisis usaha perikanan kapal purse seine di Kecamatan Medan Belawan Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang teknologi unit penangkapan purse seine. Dapat dijadikan bahan dasar dalam hal upaya meningkatkan hasil tangkap dari alat tangkap purse seine tanpa merugikan lingkungan perairan.