BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul Pengaruh Return On Invesment (ROI), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013, maka dapat disimpulkan : 1. Kondisi Return On Invement (ROI), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) dan Harga Saham pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 a. Kondisi Return On Invesment (ROI) Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. Dari hasil pembahasan yang diperoleh kondisi Return On Invement (ROI) perusahaan rokok periode 2009-2013 menunjukan bahwa tingkat kenaikan ataupun penurunan pada nilai ROI tidak begitu besar. Rata-rata nilai ROI pada setiap perusahaan relatif berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat laba setelah pajak (EAT) yang dihasilkan dan total asset pada setiap perusahaan berbeda-beda. Selama 5 periode yaitu dari tahun 2009-2013 perusahaan yang memperoleh nilai ROI tertinggi adalah PT. H.M Sampoerna Tbk, di mana perolehan nilai ROI tertinggi sebesar 41.725% yang diperoleh oleh perusahaan pada triwulan IV tahun 2011. Sedangkan perusahaan yang memperoleh nilai ROI terendah dari 2009-2013 adalah PT. Bentoel Internasional Investama Tbk, di mana perolehan nilai ROI terendah sebesar - 11.288% yang diperoleh oleh perusahaan pada triwulan IV tahun 2013. 146
147 b. Kondisi Return On Equity (ROE) Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. Dari hasil pembahasan yang diperoleh kondisi Return On Equity (ROE) perusahaan rokok periode 2009-2013 menunjukan bahwa tingkat kenaikan ataupun penurunan pada nilai ROE tidak begitu besar. Rata-rata nilai ROE pada setiap perusahaan relatif berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat laba setelah pajak (EAT) yang dihasilkan dan modal sendiri pada setiap perusahaan berbeda-beda. Selama 5 periode yaitu dari tahun 2009-2013 perusahaan yang memperoleh nilai ROE tertinggi adalah PT. H.M Sampoerna Tbk, di mana perolehan nilai ROE tertinggi sebesar 78.285% yang diperoleh oleh perusahaan pada triwulan IV tahun 2011. Sedangkan perusahaan yang memperoleh nilai ROE terendah dari tahun 2009-2013 adalah PT. Bentoel Internasional Investama Tbk, di mana perolehan nilai ROE terendah sebesar -118.166 yang diperoleh oleh perusahaan pada triwulan IV tahun 2013. c. Kondisi Earning Per Share (EPS) Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 Dari hasil pembahasan yang diperoleh kondisi Earning Per Share (EPS) perusahaan rokok periode 2009-2013 menunjukan bahwa tingkat kenaikan ataupun penurunan pada nilai EPS tidak begitu besar. Rata-rata nilai EPS pada setiap perusahaan relatif berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat laba setelah pajak (EAT) dan jumlah lembar saham perusahaan berbeda-beda. Selama 5 periode yaitu dari tahun 2009-2013 perusahaan yang memperoleh nilai EPS tertinggi adalah PT. Gudang Garam Tbk, di mana perolehan nilai EPS tertinggi sebesar Rp 2,544 yang diperoleh oleh perusahaan pada triwulan IV tahun 2011. Sedangkan perusahaan yang memperoleh nilai EPS terendah dari tahun 2009-2013 adalah PT. Bentoel Internasional Investama Tbk, di mana perolehan nilai EPS terendah adalah sebesar
148 Rp -143.932 yang diperoleh oleh perusahaan pada triwulan IV tahun 2013. d. Kondisi Harga Saham Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 Kondisi harga saham perusahaan rokok periode 2009-2013 menunjukan bahwa tingkat kenaikan ataupun penurunan pada harga saham tidak begitu besar. Selama 5 periode yaitu dari tahun 2009-2013 perusahaan yang memperoleh harga saham tertinggi adalah PT H.M Sampoerna Tbk, di mana perolehan nilai harga saham tertinggi adalah sebesar Rp 85,000 yang diperoleh oleh perusahaan pada triwulan II tahun 2013. Sedangkan perusahaan yang memperoleh terendah dari tahun 2009-2013 adalah PT. Bentoel Internasional Investama Tbk, di mana perolehan nilai harga saham terendah adalah sebesar Rp 395 yang diperoleh oleh perusahaan pada triwulan II tahun 2010. 2. Pengaruh Return On Invesment (ROI), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 Secara Simultan Berdasarkan hasil pengujian data secara simultan yang dilakukan penulis maka penulis menyimpulkan bahwa Return On Invesment (ROI), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terdapat hubungan yang kuat dengan harga saham dengan koefisien korelasi sebesar 0.645 atau 64.5% dan memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 0.416 atau 41.6% terhadap harga saham karena H0 ditolak.
149 3. Pengaruh Return On Invesment (ROI), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 Secara Parsial Berdasarkan hasil pengujian data secara parsial yang dilakukan penulis maka dapat disimpulkan bahwa : a. Return On Invesment (ROI) terdapat hubungan yang cukup kuat dengan harga saham dengan koefisien korelasi sebesar 0.546 atau 54.6% dan memiliki pengaruh secara signifikan sebesar 0.298 atau 29.8% terhadap harga saham. b. Return On Equity (ROE) terdapat hubungan yang sangat rendah dengan harga saham dengan koefisien korelasi sebesar 0.173 atau 17.3% dan tidak memiliki pengaruh secara signifikan yaitu hanya sebesar 0.030 atau 3% terhadap harga saham. c. Earning Per Share (EPS) terdapat hubungan yang cukup kuat dengan harga saham dengan koefisien korelasi sebesar 0.514 atau 51.4% dan memiliki pengaruh secara signifikan sebesar 0.264 atau 26.4% terhadap harga saham. 5.2 Saran Dalam penelitian ini terdapat kekurangan dan keterbatasan diantaranya yaitu : 1. Variabel yang mempengaruhi harga saham hanya terdapat tiga aspek yaitu Return On Invesment (ROI), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS). 2. Perusahaan yang diteliti hanya pada perusahaan rokok saja. Dan saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan adalah sebegai berikut :
150 1. Bagi perusahaan Sebaiknya perusahaan harus lebih meningkatkan kinerja rasio keuangannya dalam hal Return On Invesment (ROI) dan Earning Per Share (EPS) yang terbukti signifikan mempengaruhi harga saham. Selain itu diharapkan dalam jangka panjang laba juga akan meningkat, serta rasio ROI dan EPS juga dapat ditingkatkan dan akhirnya akan meningkatkan harga saham di pasar. Bagi pihak manajemen, untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan maupun kinerja keseluruhan, manajemen di perusahaan setiap tahunnya agar dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di perusahaan. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan cara mengelola modal yang ada untuk kegiatan yang dapat meningkatan nilai ROI dan EPS perusahaan. 2. Bagi investor dan calon investor Bagi investor dan calon investor yang berminat untuk menginvestasikan sahamnya pada suatu perusahaan agar terlebih dahulu melihat kondisi perusahaan yang akan dipilih sehingga investor dan calon investor dapat menempatkan sahamnya pada perusahaan yang tepat. Investor dan calon investor dapat melakukan investasi dengan lebih bijaksana dengan melakukan pengamatan terhadap kinerja perusahaan yang didasarkan pada informasi laporan keuangan. Untuk dapat menilai kondisi suatu perusahaan yang tepat maka investor dapat melihat kondisi perusahaan tersebut dengan melihat tingkat profitabilitasnya yang diukur dengan Return On Invesment (ROI), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS). Selain itu sebaiknya investor pun memperhatikan semua aspek yang dapat mempengaruhi harga saham maupun pendapatan yang akan diperoleh.
151 3. Bagi peneliti lainnya Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memperluas lingkup penelitiannya yaitu periode penelitian sebaiknya bisa lebih lama, misalnya 10 tahun. Karena dalam penelitian ini hanya mengambil jangka waktu penelitian 5 tahun dari tahun 2009-2013. Dengan jangka waktu penelitian lebih lama, akan memberikan hasil penelitian yang lebih maksimal. Dan penelitian lebih lanjut tentang aspek-aspek atau faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan rokok perlu dilakukan selain rasio profitabilitas yang dapat diukur menggunakan rasio Return On Invesment (ROI), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS). Untuk itu dalam penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan lebih banyak rasio keuangan sehingga informasi yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan rokok dapat lebih lengkap.