PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I Pengertian Perkembangan Arsitektur (Materi pertemuan 1 dan 2)

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )

Sebagai suatu bidang karya, sampai dengan abad 19, arsitektur masih belum dipisahkan secara tegas dari berbagai bidang lainnya. Tokoh-tokoh perencana

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

ARSITEKTUR, ARSITEK DAN PENGGUNA

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

mereka sebagai satu-satunya masa yang membawa perubahan mendasar bagi umat manusia. Pengaruh masa lampau diperkuat oleh kenyataan bahwa Renaissance

BAB 5 KESIMPULAN. 88 Universitas Indonesia. Gereja Koinonia..., Rinno Widianto, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli

Geometri: Kebebasan Ekspresi Keindahan

2.2 Tinjauan Gaya Neo Klasik Eropa dan Indonesia Sejarah Gaya Arsitektur Neo Klasik

ARSITEKTUR ABAD PERTENGAHAN (MEDIAFAL) ARSITEKTUR BIZANTIUM

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

: memilih yang baik dari yang sudah ada sebelumnya. : aliran memilih, memadukan unsur-unsur atau gaya dalam bentuk tersendiri.

EGYPTIAN ARCHITECTURE

Unsur-Unsur Budaya pada Arsitektur Masjid Agung Darussalam, Bojonegoro

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

BAB IV UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN PADA ARSITEKTUR MASJID AGUNG DARUSSALAM BOJONEGORO. Terjadinya adaptasi percampuran budaya di Indonesia menandai adanya

Elemen Fisik Masjid Baiturrahman Banda Aceh sebagai Pembentuk Karakter Visual Bangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 3 METODE PENELITIAN

PERPADUAN GAYA ARSITEKTUR PADA GEREJA KATOLIK DI BALI

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Arsitektur Post Modern (Materi pertemuan 2)

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki ciri khas arsitektur bangunan yang berbeda-beda, baik

Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

BAB V KAJIAN TEORI. Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam. penggunaan tema arsitektur neo vernakular diawali dari adanya

TIPOLOGI GEREJA IMMANUEL DI DESA MANDOMAI. Abstraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kewajiban umat Islam untuk melaksanakan shalat, rukun kedua dari agama

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penjajahan Belanda di Indonesia membawa pengaruh penting bagi aspek

KAJIAN ARSITEKTUR GHOTIC

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan, banyak

SEJARAH ARSITEKTUR GOTHIC

memiliki lokalitas kuat, yaitu kedekatannya dengan alam dan arsitektur asli Amerika (antara lain rumah pertanian, padang rumput dan memori peradaban

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. dimana arsitektur itu berada (Rapoport, 1969). Rapoport membagi arsitektur menjadi

DEKONSTRUKSI PADA ZAMAN ARSITEKTUR POST MODERN

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Bntuk dan..., Albertus Napitupulu, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ARSITEKTUR BYZANTIUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syafrida Eliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki

Dampak Revolusi Industri dan Revolusi Sosial di Eropa Terhadap Perkembangan Arsitektur di Abad XVIII XIX Pertemuan 6 Gb.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Alkulturasi Budaya Hindu-Budha pada Arsitektur Masjid Gedhe Mataram

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 : Gedung Setda Kab. Purworejo Sumber : Dokumen Pribadi

Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja

Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

KAJIAN ARSITEKTUR MEDITERANIA DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA

KISI-KISI SOAL SEJARAH KELAS X TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan

Arsitektur Vernakuler

Matakuliah : Sejarah Seni Rupa 1 Tahun : Era Neolitikum Pertemuan 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

Kajian Perhiasan Tradisional

BAB IV PERBANDINGAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN GAYA KALIGRAFI

Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk

RENCANA PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN & DESAIN

PENERAPAN UKIRAN MADURA PADA INTERIOR GALERI BATIK DI BANGKALAN PLAZA MADURA

INTERIOR Konsep interior kontemporer (Materi pertemuan 9 )

BAB I PENDAHULUAN. tujuan, manfaat, dan keaslian penelitian yang dilakukan.

Lebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang

Filsafat Ilmu dan Logika. Matematika dan Statistika

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MODE BUSANA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Pengantar Studi Seni Rupa

Perpaduan Unsur Arsitektur Islam dan Gaya Arsitektur Kolonial pada Masjid Cut Meutia Jakarta

BAB V KAJIAN TEORI. Tema desain yang digunakan pada proyek Komples Wisata Budaya di Kota

EFESUS KOTA YANG HILANG

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian

Institut Seni Indonesia di Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III TINJAUAN TEMA INSERTION

BAB III KONSEP PERANCANGAN

SISTEM PENCAPAIAN PADA KOMPLEKS KUIL PARTHENON ATHENA YUNANI. Sri Hartuti Wahyuningrum*) Abstraksi

Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 2 Sub Pokok Bahasan : a. Lingkungan alamiah dan buatan b. Ekologi kota c. Ekologi kota sebagai lingkungan terbangun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masuk dan berkembangnya Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

Seiring dengan perkembangan zaman, desain kebaya

STUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN FAJRI BERRINOVIAN 12032

TUGAS AKHIR (TKA 490) MASJID RAYA JOHOR ARSITEKTUR ISLAM

Hubungan Arsitektur dan Budaya. Oleh: Nuryanto, S.Pd., M.T. Bahan Ajar Arsitektur Vernakular Jurusan Arsitektur-FPTK UPI-2010

RAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora

Transkripsi:

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I Pengertian Perkembangan Arsitektur (Materi pertemuan 1 dan 2) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI MATERI PERTEMUAN 1 DAN 2

PENGERTIAN Pengertian Arsitektur Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk Ragam Arsitektur - Dibangun oleh manusia sejak zaman primitif di pohon, di gua sd zaman moderen sekarang. - Oleh makhluk lain sebagai tempat tinggal, seperti burung, serangga, dll Arsitektur naluri makhluk hidup untuk tempat tinggal, termasuk binatang yg disebut sarang

Arsitektur : MANUSIA >< BINATANG - MANUSIA Yang dibuat manusia mempertimbangkan: Fungsionalnya, Penyesuaian dan daya tahan terhadap alam, Pemilihan bahan. - BINATANG Arsitektur yg dibuat binatang tidak berubah, tidak berkembang, karena binatang tidak memiliki budaya. Pemakaian Arsitektur Ada sejak manusia pertama ada di bumi dg tujuan untuk melindungi diri dari: alam, binatang, kelompok lain. Yang terus berkembang sejalan dg perkemb peradaban dan budaya, iptek, dan kebutuhan (kauntitatif atau kualtatif).

Selayang Pandang Arsitektur Arsitektur adalah hasil dari dialog manusia dengan lingkungannya serta budayanya. Sejarah mencatat beberapa peninggalan sejarah seperti : - Piramid yang dibangun pada masa Fir aun di Mesir, - Kuil Parthenon yang didirikan sebagai tempat persembahan bagi Dewi Athena di Yunani, - Bangunan Colosseum sebagai tempat bertarung para Gladiator di Roma, Italia

Arsitektur adalah bagian dari kebudayaan manusia, dan ia merupakan ungkapan fisik dan peninggalan budaya dari suatu masyarakat dalam batasan tempat dan waktu tertentu. Dari dahulu sampai sekarang bahkan yang akan datang, arsitektur akan selalu berkembang dalam bentuk semakin kompleks, sejalan dengan perkembangan peradaban dan budaya termasuk ilmu pengetahuan, teknologi dan tuntutan kebutuhan manusia baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Sejarah perkembangan arsitektur mencakup dimensi ruang dan waktu yang sukar ditentukan batasnya. Dan untuk mempermudah di dalam mempelajarinya, suatu karya arsitektur dibedakan menurut ciri-ciri bentuk dan karakter arsitektural dalam kurun waktu tertentu. Pengelompokan-pengelompokan perkembangan arsitektur antara lain adalah: primitif, tradisional, klasik barat, dan modern. Kebudayaan sangat mempengaruhi perkembangan arsitektur, mencakup interaksi antar kebudayaan manusia dengan alam, dalam hal ini termasuk iklim, topografi, dan faktor lingkungan lainnya. Oleh karena itu dalam mempelajarinya, dibagi ke dalam periode, tempat, siapa, atau masyarakat mana yang membangun.

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR MENURUT CIRI BENTUK DAN KARAKTER ARSITEKTURNYA 1. PRIMITIF masy. Terisolir, tanpa pengaruh luar Berkehidupan tergantung kepada alam (sejak masa awal munculnya masyarakat yang menata diri dalam lingkungan manusia sebagai subordinasi alam). Contoh : Mesir, Mesopotamia, Persia, Cina, India, Indian 2. TRADISIONAL Memiliki aturan yang digunakan secara turun temurun. masy. Agraris. (sejak manusia di dunia mulai membangun tata cara hidup yang sesuai dengan keadaan. Lingkungan sebagai mitra) tradisional merupakan konteks yang menyangkut pewarisan budaya kepada generasi di bawahnya. Contoh : Arsitektur Indonesia, Jepang. 3. KLASIK Bentuk diilhami ilmu pengetahuan, matematik, ukur ruang. Berlangsung sejak zaman Yunani ribuan taun sebelum masehi. (suda berdasarkan teori dan ilmu pengetahuan, ilmu alam, matematika, ilumu ukur sudut, termasuk teori keindahan dan seni ) Contoh : Yunani, Romawi

Arsitektur klasik aadalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani. Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll. Dalam beberapa kasus hal tersebut benar, namun arsitektur klasik juga banyak memiliki napas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna. Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam ini banyak dijumpai di benua Eropa. Dalam beberapa alasan, jenis arsitektur ini dibangun dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit.

Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa peradaban yang tumbuh dari batu dan lumpur turut memperkaya ragam bentuk Arsitektur Klasik, misalnya candi dan kuburan orang-orang Mesir. Bentuk-bentuk arsitektur klasik masih eksis hingga saat ini dan diadopsi dalam bangunan-bangunan modern. Pilar-pilar besar, bentuk lengkung di atas pintu, atap kubah, dsb adalah sebagian ciri Arsitektur Klasik. Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga kerap menghiasi gedung-gedung yang dibangun di masa sekarang 4. MODERN Revolusi industri 19, bentuk simplitis, jujur (sejak manusia di dunia mulai mengenal modus industri, yang cenderung menjadikan alam sebagi obyek eksploitasi) Perkembangan dari Kalsik Barat secara revolisuional sejalan dengan Revolusi Industri awal abad 19 (perubahan pola hidup & pikir)

Perkembangan Arsitektur Berdasarkan pendekatan Sinkronik Diakronik 1. Arsitektur Pra Peradaban 2. Arsitektur Kuno 3. Arsitektur Klasik (Barat) 4. Arsitektur Abad Pertengahan 5. Arsitektur Era Pencerahan 6. Arsitektur Islam 7. Arsitektur Masa revolusi Industri 8. Arsitektur Modern 9. Arsitektur Post Modern

Arsitektur Modern Barat Disebut Modern-Barat karena pola pikir dan hidup lahir, tumbuh, dan berkembang di mulai dari Barat atau Eropa sejak abad 16. Kehidupan pertanian klasik, tradisonal dengan proses langsung dan sederhana mulai ditinggalkan dengan ditemukannya alat-alat produksi, perhubungan dan komunikasi yang lebih maju. Sejak jaman Renaissance, perkembangan arsitektur modern sudah dimasukkan dalam jaman modern. Masa ini di mulai dengan konsepkonsep baru dari Italia sejak abad XV disebut modern ditandai dengan adanya percampuran antara Gothik dan Renaissance melanda Eropa hingga masa Neo-Klasik, dinamakan Post Renaissance abad 19. Pada abad 19, meskipun unsur dan bentuk klasik masih mendominasi banyak bangunan, konsep dasarnya sudah tidak diterapkan lagi. Masa berakhirnya arsitektur klasik terjadi sejak revolusi industri di Inggris, sehingga menimbulkan revolusi sosial-ekonomi, tidak hanya melanda Eropa tetapi seluruh dunia. Dalam arsitektur, perubahan mendasar terjadi antara lain dalam ornamen atau hiasan ditempatkan dalam perspektif lebih bebas dibandingkan dengan struktur dan ruang. Hiasan hiasan untuk keindahan dalam arsitektur klasik masih tetap menjadi aspek penting dalam masa akhir arsitektur klasik ini, akan tetapi pencampuran berbagai gaya, konsep dan hiasan terlihat sangat menonjol. Akhir arsitektur klasik disusul dengan timbulnya gaya Eklektikisme, yang berarti mengambil unsur-unsur terbaik, digabung, dan disusun ke dalam satu bentuk tersendiri. Setelah masa itu, dunia arsitektur berkembang lebih cepat dimulai dari modernisme awal, fungsionalisme, internasionalisme, kubisme hingga post-modern.

Masa Perkembangan Arsitektur Barat Jaman Antik Pertengahan Renaissance Modern Pertengahan Akhir YUNANI (3000SM-30SM) ROMAWI ETRUSCAN (750SM-100SM) ROMAWI (300SM-365) KRISTEN MULA (318-800) BYZANTIUM (330-1453) ROMANIKA (abad XIV-XVI) GOTIK (abad XII-XVI) PERTENGAHAN AKHIR (abad XII-XVI) RENAISANS (abad XIV-XIX) NEO-KLASIK / Post Renaisans (abad XVIII-XIX) AMERIKA/KOLONIAL (abad XVIII-XIX) NEO-KLASIK / EKLEKTIK (abad XVIII-XIX) MODERN MULA (akhir abad XIX-1910-an) FUNGSIONALISME KUBISME MODERN PERTENGAHAN (1920-1950-an) INTERNATIONAL-STYLE MODERN AKHIR: (1960-an) BRUTALISME POST MODERN/ KONTEMPORER (1970- kini)

Arsitektur & Budaya Karya arsitektur dibuat karena adanya hasrat pemenuhan kebutuhan untuk memenuhi hasrat manusia sebagai mahluk sosial. Kebutuhan dasar manusia di mana saja di belahan bumi ini adalah sama, tetapi kebudayaan mengakibatkan pencerminan kebutuhan tadi ke dalam suatu bentuk arsitektur menjadi berbeda satu sama lain. Contohnya adalah : Manusia memerlukan rumah sebagai tempat untuk bernaung terhadap panas, hujan dan lain-lain tetapi bentuk rumah Jawa berbeda dengan bentuk rumah Toraja misalnya. Sebaliknya juga, kebudayaan mempengaruhi kebutuhan, contohnya adalah : di Bali banyak terdapat pura tetapi di Jawa banyak terdapat masjid. Hal ini bisa terjadi karena agama di Bali adalah Hindu Bali sedangkan di Jawa sebagian besar menganut agama Islam. Ciri Budaya Arsitektur Karya arsitektur akan selalu mencerminkan ciri budaya dari kelompok menusia yang terlibat dalam proses penciptaannya. Sekurang-kurangnya akan tercermin tata nilai yang mereka anut. Dengan demikian kalau kita secara cermat mengamati sejumlah karya arsitektur suatu masyarakat maka lambat laun akam mengenali cirri budaya masyarakat tersebut.

Arsitektur Ditinjau dari Faktor Lingkungan Fisik Yaitu suatu usaha / kegiatan yang dengan sengaja dilakukan untuk merubah lingkungan alamiah menjadi lingkungan binaan menurut aturan-aturan tertentu. Lingkungan binaan terdiri dari ruang luar (architecture without a roof) / exterior speace dan ruang dalam ( interior speace ). Tujuan Arsitektur Sebagai tempat bernaung guna dari binatang buas, angin, hujan, salju, panas. Memberi rona bagi kegiatan tertentu Menyatakan status / kekuasaan Menampilkan dan mendukung keyakiinan suatu desain. Menyampaikan informasi yang sifatnya spiritual, kosmologis, status, kekuatan. Menetapkan identitas pribadi dan kelompok. Mengkiaskan siatem-sistem nilai budaya. Mis : alun-alun di Jawa : bagian kiri mengkiaskan nilai budaya yang spiritual (halus) dengan adanya masjid, dan di sebelah kanannya mengkiaskan nilai hari-hari (kasar) dengan adanya pasar. Memisahkan wilayah ( pemisahan ruangan). Misalnya daerah umum & pribadi, daerah suci & duniawi, daerah depan & belakang, daerah untuk pria & wanita.