BAB I PENDAHULUAN. ini dibuktikan dengan adanya musik pada Quadrivium, kurikulum Phytagorean

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai satu kesatuan. Senada dengan Jamalus, menurut Soeharto. pendukung berupa bentuk, sifat, dan warna bunyi.

7

BAB 2 LANDASAN TEORI. Musik dan matematika berkaitan satu sama lain secara kompleks. Matematika

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam

BAB V Pengujian. Bab ini memuat tujuan dan langkah-langkah pengujian, hasil dan analisis pengujian terhadap hasil implementasi dari program GAMA.

BAB I PENDAHULUAN. namun alat musik elektrikpun berkembang dengan sangat pesat. Salah satu contoh

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR

Penggunaan Bahasa Pada Syair Lagu Tetep Mekenyem Karya Leeyonk Sinatra

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MUSIK

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SENI MUSIK KLASIK

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

Penerapan Pohon dan Modulo untuk Menentukan Akor Triad

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah menggunakan seni dalam

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si dan Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd. dan Pendidikan Seni Musik FBS UNY.

BAB 1 Pendahuluan. Sedangkan belajar bermain alat musik ada dua tahapan, yaitu :

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar

RINGKASAN SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA NOTASI BALOK MELALUI PENGGUNAKAN KOMPUTER BAGI SISWA PURIKIDS YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Konsentrasi belajar anak adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan

GLOSSARIUM. Aksentuasi adalah tekanan yang bersifat lemah dan kuat pada kata-kata maupun melodi lagu.

BAB I PENDAHULUAN. M. Soeharto, Kamus Musik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), 86. 2

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SENI MUSIK NON KLASIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KREATIVITAS DALAM PEMBUATAN ARANSEMEN MUSIK SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 49. Angkasa 2008), hlm Amsal Amri, Pedagogik Transformatif Aceh (Aceh: FKIP Universitas Syah Kuala 2008),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

LAPORAN KARYA SEN1 PENCIPTAAN LAGU HYMNE. ALUMNI UNlVERSlTAS BUNG HATTA PADANG. Oleh: Erfan Lubis,SPd. Nip UNlVERSlTAS BUNG HATTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya yang diberikan untuk

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

menyampalkan sesuatu yang dituangkan secara, estetis melalui bunyi. Gagasan ini tidak jauh berbeda dengan apa yang di ungkapkan oleh

GLOSSARIUM. Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord.

2016 PROSES BELAJAR MANDIRI PEMAIN KEYBOARD PADA BAND MTM COMMUNITY BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dengan orang lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Kompetensi Dasar : 1. mampu mendeskripsikan tentang sumber-sumber bunyi 2. mampu mendeskripsikan tentang penalaan

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Musik Minimalis merupakan salah satu seni kontemporer yang ada pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KARYA BERMAIN DALAM TINJAUAN KOMPOSISI

PEMBELAJARAN MUSIK PADA SISWA KELAS V DI SD JOANNES BOSCO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA INDONESIA (SENI MUSIK) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/MADRASAH ALIYAH (MA) KELAS : X

PENERAPAN METODE SUZUKI DALAM PEMBELAJARAN BIOLA ORANG MUDA KATHOLIK (OMK) DI GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS PUGERAN. Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum

Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK

PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA

Oleh Imam Ghozali (PBS, Pendidikan Seni, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak)

2015 PENGARUH LATIHAN ANGKLUNG TERHADAP PENGETAHUAN TANGGA NADA DIATONIS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI KOTA BANDUNG

TINJAUAN UMUM MUSIK dan JOGJAKARTA MUSIK CENTER

I. PENDAHULUAN. musik dari berbagai belahan dunia dapat kita dengar dengan mudahnya setiap hari.

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 396.

BAB3. Tinjauan Karakter Musik

BAB I PENDAHULUAN. penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. kemampuan memori, kognisi, konsentrasi, dan kreativitas. lebih aman di kepala kita adalah dengan cara memakai musik.

Estetika. Gestwicki (2007: 2), estetika (aesthetics) kemampuan untuk merasa melalui perasaan.

BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Kegiatan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan bunyi dari sebuah disc (kaset). Namun sayangnya ide tersebut tidak

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Karya komposisi Suita Tiga Ekspresi untuk big band, pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. cara-cara yang sesuai untuk mengkombinasikan pola-pola nada, misalnya angkaangka.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I - 1

TINGKAT KABUPATEN/KOTA BANTEN 2015

ARANSEMEN LAGU MAU DIBAWA KEMANA UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Musik pada masa Yunani kuno merupakan bagian dari kajian matematika. Hal ini dibuktikan dengan adanya musik pada Quadrivium, kurikulum Phytagorean School (Beer, 2005). Tahun 1623, ahli astronomi Galileo Galilei mengemukakan bahwa seluruh jagad raya dituliskan dalam bahasa matematika (Fowler). Dengan logikanya, matematika mampu mengutarakan apa yang terpendam dan tak tampak secara langsung. Sangat luar biasa sejauh mana dunia dipengaruhi oleh ide-ide matematika, termasuk musik dengan semua gairah dan emosinya. Keteraturan-keteraturan bunyi yang dilantunkan dalam musik berkaitan dengan perhitungan matematis. Aspek kajian antara matematika dan musik meliputi bunyi nada, warna, jenis suara, durasi, intensitas, perpaduan nada-nada (harmoni), dan sebagainya. Matematika membuat musik menjadi lebih tepat dapat diperhitungkan efek bunyinya. Seiring perkembangan zaman, ahli teknologi dan musisi dituntut untuk terus mengembangkan ide-ide kreatif dan mengembangkan imajinasi dalam dunia musikal. Beberapa abad yang lalu, musik hanya dapat diciptakan dengan memainkan alat-alat musik secara langsung. Beberapa dekade yang lalu, format musik sedikit lebih maju dengan adanya alat-alat perekam suara dan komposer sederhana. Di abad 21 ini, jauh lebih banyak tersedia berbagai jenis musik digital yang dapat dinikmati kapanpun dan 1

2 dimanapun. Perhitungan yang muncul dalam musik juga berkaitan dengan teknologi pembuatan software. Dalam penelitian ini, penulis menyorot hubungan antara matematika dan harmoni musik. Meski demikian, cakupan harmoni sangat luas, seperti ilmu harmoni, terapan harmoni dalam orkes, terapan harmoni dalam ansambel, terapan harmoni dalam paduan suara, dan lain-lain. Oleh karena itu, khusus diambil hubungan antara matematika dan aransemen lagu anak dengan penerapan harmoni sederhana yang diterapkan pada lagu: Twinkle-Twinkle Little Star karya W.A. Mozart. Kasus lagu Twinkle-Twinkle Little Star dipilih karena pernah diteliti dapat mengembangkan kecerdasan anak (Don Campbell, Efek Mozart Bagi Anak). 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas yakni: 1. Konsep-konsep matematis manakah yang dapat menghasilkan keteraturan bunyi nada-nada sehingga dapat diformulasikan dalam suatu bentuk lagu? 2. Bagaimana memanfaatkan perangkat lunak Wolfram Mathematica, bukan untuk keperluan perhitungan angka-angka matematis, namun lebih kepada perhitungan bunyi-bunyi nada? 3. Bagaimana melalui keteraturan perumusan matematika dalam penggunaan perangkat lunak Wolfram Mathematica mampu membuat aransemen lagu anak secara sederhana?

3 1.3. Batasan Masalah Penelitian ini memfokuskan pada hubungan antara perhitungan matematika yang menghasilkan bunyi musik dan penerapannya dalam pembuatan aransemen harmoni dua suara secara sederhana dengan Wolfram Mathematica pada lagu Twinkle-Twinkle Little Star karya Mozart. 1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menjelaskan konsep-konsep matematis yang dapat menghasilkan keteraturan bunyi nada-nada sehingga dapat diformulasikan dalam suatu bentuk lagu. 2. Pemanfaatan perangkat lunak Wolfram Mathematica untuk perhitungan bunyi-bunyi nada. 3. Penemuan keteraturan perumusan matematika yang diterapkan dalam penggunaan perangkat lunak untuk membuat aransemen lagu anak Twinkle- Twinkle Little Star karya Mozart. 1.5. Tinjauan Pustaka 1. Hubungan antara matematika dan musik Relasi antara matematika dan musik mengacu pada buku dan hasil penelitian yang ditulis oleh Murchie (1961), Beer (1998), Bulmer (2000), Wright (2009), dan Fiore.

4 Terdapat banyak hubungan menarik antara musik dengan matematika,... (Bulmer, 2000). Bernward dan Jackson (1980) menyatakan Music theory also includes some general study of the laws of sound, but full investigation of these laws is reserved for courses in physics or acoustics, sehingga dapat diketahui bahwa teori musik juga meliputi kajian umum tentang hukum bunyi, namun investigasi lengkapnya dibahas dalam ilmu fisika atau akustik. Fiore dalam bukunya yang berjudul Music and Mathematics menyatakan bahwa matematika adalah bahasa yang digunakan fisikawan untuk menggambarkan dunia dan semua hal yang terjadi di dunia. Matematika dan musik memainkan peranan yang sangat berbeda dalam masyarakat. Meski demikian, hubungan matematika dan musik lebih dekat dibandingkan dengan yang dirasakan (Beer, 1998). Selama bertahun-tahun, saya perlahan dapat memahami bahwa terdapat, sedikitnya, hubungan yang positif dan saling mendukung antara matematika dan musik dalam proses berpikir saya,... (Wright, 2009:v). Pada masa Yunani kuno, matematika dan musik terhubung dengan kuat (Beer, 2005:2). 2. Perhitungan matematis untuk menghasilkan bunyi nada. Literatur mengenai perhitungan matematis untuk menghasilkan bunyi nada didukung oleh buku dan hasil penelitian yang ditulis oleh Beer (2005), Wright (2009), Hodges (2009) dan Fiore. Phytagoras, matematikawan Yunani mengemukakan hubungan integral antar frekuensi-frekuensi nada-nada musik dalam interval konsonan; J.S. Bach,

5 musisi pada abad ke-18, mempelajari masalah matematis untuk mencari cara mudah menyetem alat-alat keyboard (Wright, 2009:v). Penerapan matematika pertama kali yang dipelajari oleh siswa-siswi musik adalah transposisi dan inversi (Fiore). Tidak hanya simbol notasi musik yang dalam setiap aspeknya sangat matematis, namun aritmetik dan refleksi geometris juga dapat dijumpai dalam komposisi musik,... (Beer, 2005:4). Hal ini didukung oleh Hodges, 2009, yang menyatakan hubungan geometris musik. 3. Perangkat lunak Wolfram Mathematica Pembahasan mengenai perangkat lunak Wolfram Mathematica mengacu pada buku yang ditulis oleh Wolfram (1999) dan Mangano (2010). Mangano, 2010:xv, mengungkapkan program Wolfram Mathematica sebagai berikut: apakah ia seorang ilmuwan, insinyur, atau ahli matematika, seorang pialang saham di Wall Street, ahli statistik atau programer, atau bahkan seorang artis atau musisi, akan lebih baik jika ia memiliki program yang satu ini. 4. Pengertian musik Pembahasan mengenai musik mengacu pada literatur yang ditulis oleh Benward dan Jackson (1980), Jamalus (1988), dan Wright (2009). Benward dan Seagrave mendefinisikan Music is the art of sound moving through time to form a coherent and intelligible structure which evokes a response from the feelings and senses of the listener, yang berarti musik adalah seni suara yang bergerak

6 melintasi waktu untuk membentuk struktur yang koheren dan mudah diterangkan yang membangkitkan respon perasaan dan simpati pendengar. Sementara itu, Jamalus, 1988, mendefinisikan musik adalah suatu karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur lagu, dan ekspresi sebagai satu kesatuan 5. Melodi Melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama, dan mengungkapkan suatu gagasan (Jamalus, 1988:16). Melodi dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian data yang disusun; yaitu melodi sebagai satu kesatuan rasa, termasuk konsep-konsep baik tinggi-rendah nada (pitch) maupun ritme (rhytm) yang diaplikasikan dalam satu garis tunggal atau suara (Mudjilah, 2008:28). Melodi merupakan rangkaian nada (sebuah frekuensi dengan waktu yang telah ditentukan) yang paling menonjol pada sebuah komposisi musik dan disajikan untuk mendefinisikan dan mengarakteristikkan sebuah frekuensi. (Wright, 2009:24). 6. Harmoni dan aransemen Literatur untuk harmoni dan aransemen musik mengacu pada buku yang ditulis oleh Benward dan Jackson (1980) dan buku yang ditulis oleh Wright (2009). Harmoni merupakan aspek musik dimana nada-nada yang berbeda dibunyikan secara bersamaan (Wright, 2009:31).

7 Pembelajaran harmoni berkaitan dengan struktur akor dan hubungan antara sekelompok akor. Struktur akor dasar digunakan oleh para komposer sejak sekitar tahun 1400 M, yang merupakan bentuk triad. Terdapat empat bentuk triad yaitu mayor, minor, augmented, dan diminished (Benward and Jackson, 1980:307). 1.6. Metodologi penelitan Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif, khususnya dengan pendekatan research and development, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009: 297). Langkah-langkah metode penelitian melalui proses sebagai berikut: potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk, ujicoba pemakaian, revisi produk, dan produksi massal (Sugiyono, 2009: 298). Dalam penelitian ini, hasil akhir bukan merupakan produksi massal, melainkan hasil akhir berupa aplikasi aransemen musik sederhana. Alur metode yang digunakan tertera pada Gambar 1.1. Potensi dan Masalah Revisi Produk Ujicoba Pemakaian Pengumpulan Informasi Ujicoba Produk Revisi Produk Desain Produk Revisi Desain Hasil Akhir Gambar 1.1. Metodologi penelitian

8 Langkah awal yang akan dilakukan yakni mengidentifikasi potensi dan masalah. Terdapat beberapa potensi yang dilihat oleh peneliti, yakni: 1. Perkembangan teknologi yang pesat mendukung pengembangan perangkat lunak sebagai alat bantu aransemen musik sederhana. 2. Banyaknya ahli matematika dan musik. 3. Perkembangan pendidikan yang baik, sehingga menuntut pendidik untuk terus berinovasi, menemukan cara yang lebih cepat dan mudah, namun dengan hasil yang memuaskan. Permasalahan yang muncul antara lain terbatasnya perkembangan software, termasuk software aransemen lagu buatan dalam negeri. Produk-produk perangkat lunak didominasi oleh negara maju. Belum adanya pengenalan hubungan matematika dan musik dalam perkuliahan di Indonesia yang kurang mendukung pembuatan software dengan menggunakan program pengolah data matematika. Kerja sama yang dilakukan masih bersifat interdisipliner. Terakhir, walau terdapat ribuan, tenaga pengajar yang kreatif masih belum banyak. Tahap selanjutnya yang akan dilakukan peneliti yaitu mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan produk tertentu guna mengatasi permasalahan tersebut. Pengumpulan informasi dilakukan melalui studi literatur buku-buku dan jurnal dari beberapa perpustakaan, pengumpulan data dari internet, sehingga diperoleh input konsep matematika dan musik. Konsep matematika yang digunakan meliputi bilangan, interval, aritmatika modular, relasi ekuivalensi dan rasio, serta permutasi siklis. Konsep dasar musik yang digunakan meliputi nada

9 dan tangga nada, notasi musik, interval musik, harmoni akor dasar, dan voicing. Konsep bilangan, urutan, dan interval digunakan dalam analisis frekuensi untuk menghasilkan bunyi musik yang teratur, susunan nada-nada dalam tangga nada, serta analisis interval antar nada. Pengertian relasi ekuivalensi dan aritmatika modular dikaji sehingga diperoleh nada-nada sehingga terbentuk harmoni yang padu. Konsep permutasi siklis digunakan untuk menentukan susunan nada dalam harmoni musik dasar. Tahap ketiga, peneliti mulai mendesain produk yang menghasilkan produk baru berupa perangkat lunak komposer musik sederhana. Hasil akhir dari kegiatan ini berupa desain perangkat lunak komposer sederhana dua suara. Dilakukan ujicoba oleh penulis sehingga ditemukan paduan harmoni yang paling tepat untuk lagu Twinkle-Twinkle Little Star. Hasil aransemen lagu melalui perangkat lunak aplikasi aransemen musik sederhana didengarkan oleh penulis berulang-ulang, dengan variasi yang berbeda-beda. Pada tahap ujicoba produk, diperoleh kembali kelebihan dan kekurangan perangkat lunak yang telah dibuat, kemudian menambahkan variasi suara ketiga. Setelah mengetahui baik kelebihan dan kekurangannya, dilakukan kembali revisi produk sehingga kelemahan program dapat dikurangi, bahkan ditanggulangi. Ujicoba pemakaian kembali dilakukan untuk mencoba perangkat lunak yang telah direvisi. Ujicoba dilakukan sampai diperoleh paduan nada sesuai perhitungan yang disesuaikan dengan nada pada lagu. Penulis menambahkan durasi penuh lagu Twinkle-twinkle Little Star sehingga diperoleh hasil akhir aplikasi aransemen tiga suara.

10 Kerangka pikir: Data-data tentang perumusan matematika dan bunyi nada yang telah dikumpulkan selanjutnya diproses dengan metode research and development, maka akan menghasilkan produk perangkat lunak musik guna aransemen tiga suara secara sederhana melalui proses perhitungan matematika. INPUT Konsep matematika: Bilangan Urutan Interval Konsep musik: Nada dan tangga nada Interval Relasi ekuivalensi Aritmatika modular Permutasi siklis Harmoni Voicing PROSES Metode research and development dilakukan secara bertahap, di antaranya mencari literatur yang sesuai, kemudian menggunakan analisis frekuensi dan perbandingan interval nada untuk menentukan harmoni perpaduan akor dalam pembuatan program aransemen musik sederhana menggunakan Wolfram Mathematica yang dapat diterapkan pada lagu anak Twinkle-twinkle Little Star. OUTPUT Mengetahui konsep-konsep matematis yang dapat menghasilkan keteraturan bunyi nada-nada sehingga dapat diformulasikan dalam suatu bentuk lagu. Pemanfaatan perangkat lunak Wolfram Mathematica untuk perhitungan bunyi-bunyi nada. Penemuan keteraturan perumusan matematika yang diterapkan dalam penggunaan perangkat lunak untuk membuat aransemen lagu anak Twinkle-Twinkle Little Star karya Mozart. Gambar 1.2. Kerangka pikir penelitian

11 1.7. Sistematika Penulisan Pada skripsi ini, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diberikan definisi dan teorema yang diperlukan kemudian menjadi dasar untuk pembahasan, seperti hubungan antara matematika dan musik, perhitungan matematis untuk menghasilkan bunyi nada, penggunaan software, pengertianpengertian dalam dunia musik, melodi, juga dasar teori harmoni dan aransemen. BAB III RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK ARANSEMEN MUSIK SEDERHANA SECARA MATEMATIS MENGGUNAKAN WOLFRAM MATHEMATICA Pada bab ini dibahas mengenai pembuatan program perangkat lunak aransemen musik sederhana menggunakan Wolfram Mathematica. BAB IV HASIL RANCANG BANGUN DAN PENGGUNAAN PRODUK Bab ini berisi penelitian perangkat lunak lebih lanjut melalui pengujian dan revisi sampai diperoleh perangkat lunak aransemen musik sederhana yang lebih baik dibandingkan versi awal.

12 BAB V PENUTUP Pada bab ini diberikan kesimpulan dan saran yang diperoleh dari materi-materi yang dibahas pada bab sebelumnya.