KONSUMSI PISANG AMBON PADA AKTIVITAS FISIK SUBMAKSIMAL MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA DARAH. Alin Anggreni Ginting

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kandungan senyawa di dalamnya, kopi dapat di golongkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BUAH PISANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

Pemanfaatan Energi dalam Olahraga

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN MINUMAN ISOTONIK DAN JUS PISANG TERHADAP DAYA TAHAN OTOT SELAMA AKTIVITAS LARI 30 MENIT

4/11/2015. Nugroho Agung S.

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

Mendesain Pangan untuk Atlit Berdasarkan Indek Glikemik. Oleh : Arif Hartoyo HP :

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang telah direncanakan dan dilakukan secara berulang-ulang dengan

NUTRITION, EXERCISE AND HEALTHY

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

NUTRISI PADA ATLET dr. Ermita I.Ilyas, MS

BAB I PENDAHULUAN. anaerobik adalah lari cepat jarak pendek, interval training, lari seratus. yard, renang sprint, serta bersepeda cepat.

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

KEBUTUHAN DAN PENGATURAN MAKAN SELAMA LATIHAN, PERTANDINGAN, DAN PEMULIHAN Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS FIK-UNY

GIZI OLAHRAGA (KARBOHIDRAT DAN OLAHRAGA)

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian

KARBOHIDRAT. M. Anwari Irawan. Sports Science Brief

ABSTRAK PENGARUH MADU TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

BAB 1 PENDAHULUAN. ketahanan dan pemulihan kardio-respirasi selama latihan fisik. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan otot dan sistem kardiorespiratori dalam

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

PENGARUH KOPI TERHADAP KELELAHAN OTOT PADA SPRINT 100 METER LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

8 Cara Menurunkan Kadar Gula Secara Alami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga.

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

BAB I PENDAHULUAN. cairan sedikit banyak dapat menyebabkan permasalahan bagi atlet yang

BAB IV ANALISIS DATA. Pengolahan data yang dilakukan pada masing-masing kelompok

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan zat-zat gizi

PENGARUH PEMBERIAN BUAH PISANG TERHADAP TINGKAT DAYA TAHAN AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. Karbohidrat yang di dapat dari padi-padian, gula, sayuran, dan buah. Tubuh

Dr. Hamidie Ronald M.Pd

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

Kontraksi otot membutuhkan energi, dan otot disebut sebagai mesin. pengubah energi kimia menjadi kerja mekanis. sumber energi yang dapat

*Yohanes Wahyu N, * Kristiana Puji P *) Dosen Akper GSH Wonogiri ABSTRAK

MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA

Kekurangan Zat Besi dan Anemia pada Atlit

MODUL 10 PEDOMAN MAKANAN BAGI OLAHRAGAWAN

SURVEI STATUS GIZI ATLET PPLOP PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK GULA PUTIH, ASPARTAM, BROWN SUGAR, GULA AREN, DAN STEVIA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laktat merupakan produk akhir dari metabolisme anaerobik, proses ini berlangsung tanpa adanya oksigen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan komplementer beberapa penyakit. 1 Selain itu, beberapa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prayogi Guntara, 2014 Pengaruh Recovery Aktif Dengan Recovery Pasif Terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI ATLET PENCAK SILAT DI KLUB SMP NEGERI 01 NGUNUT TULUNGAGUNG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN DIIT DM TINGGI SERAT TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM TIPE-2 DI RSUD SALEWANGANG KAB. MAROS

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Prestasi olahraga yang menurun bahkan di tingkat ASEAN menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. interval-interval yang berupa masa-masa istirahat. Interval training dapat

BAB I PENDAHULUAN. dewasa yang ditandai dengan pubertas. Remaja yang sehat adalah remaja

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi

ABSTRAK PERBANDINGAN PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH SETELAH PUASA DAN DUA JAM SETELAH SARAPAN SELAMA MELAKUKAN TREADMILL PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

Sarapan dan Camilan : Dua Strategi Penting Pemenuhan Kebutuhan Asupan Makanan untuk Ketahanan Atlit

HASIL DAN PEMBAHASAN

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

BAB I PENDAHULUAN. Afrian Dhea Fahmi, 2015 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ATLET SQUASH DENGAN POLA MAKAN PASCA KOMPETISI

HYDRATION & EXERCISE. 17 March 2016 JW Marriot Hotel, Kuningan Jakarta 1 st Indonesian H2C

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya

PERUBAHAN FISIOLOGIS KARENA LATIHAN FISIK Efek latihan a. Perubahan biokhemis b. Sistem sirkulasi dan respirasi c. Komposisi badan, kadar kholesterol

HUBUNGAN MINUMAN ISOTONIK DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL PADA MAHASISWA JPOK UNLAM BANJARBARU

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS. lama. Manfaat jika seseorang memiliki daya tahan : a. Meningkatkan kemampuan kerja jantung

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pre test and post test with control group design untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

Transkripsi:

Helper, Vol 34 No 2 (2017) - 47 KONSUMSI PISANG AMBON PADA AKTIVITAS FISIK SUBMAKSIMAL MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA DARAH Alin Anggreni Ginting Abstrak Energi merupakan syarat utama untuk melakukan kerja, terutama untuk meningkatkan performa dan meminimalisir kelelahan. Asupan nutrisi yang tepat tentunya akan membeikan pengaruh yang besar terhadap performa. Karbohidrat (sukrosa, glukosa, fruktosa) merupakan sumber energi utama saat melakukan aktivitas olahraga. Pengisian bahan bakar karbohidrat yang optimal selama, sebelum, dan sesudah latihan atau saat pertandingan dibutuhkan untuk mengoptimaslkan pengisian glikogen di hati, menjaga agar kadar glukosa darah mengimbangi pengurangan simpanan glikogen. Buah pisang merupakan salah satu makanan yang mengandung 3 macam gula alami, yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa yang membantu kadar gula darah. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan menggunakan rancangan pretest-posttest control group design, yaitu rancangan acak lengkap untuk mengetahui kemungkinan hubungan sebab akibat dengan memberikan perlakuan kepada kelompok eksprimen dibandingkan kelompok kontrol dengan pengukuran sebelum (pre) dan sesudah (post) aktivitas fisik submaksimal pada mahasiswa PKO Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Hasil uji-t bebas antara kelompok kontrol dan eksperimen, yaitu p = 0,047 < 0,05 yang menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Kata Kunci : Glukosa Darah, Aktivitas Fisik Submaksimal, Pisang Ambon Pendahuluan Energi merupakan syarat utama untuk melakukan kerja terutama untuk meningkatkan performas dan meminimalisir kelelahan. Asupan nutrisi yang tepat tentunya akan memberikan pengaruh terhadap performa. yang besar Pada beberapa penelitia ditemukan bahwa suplementsi karbohidrat dapat meningkatkan perfomra dengan menunda kelelahan dan meningkatkan daya tahan selama latihan. Karbohidrat merupakan sumber energi utama saat melakukan aktivitas olahraga. Oleh karena itu, pemebrian karbohidrat (sukrosa,

48 - Helper, Vol 34 No 2 (2017) glukosa, dan fruktosa) lebih efekif dalam menstimulasi penyerapan dan meningkatkan oksidasi karbohidrat (Murray et al., 2001). Roddruigez, DiMarco, & Langley (2009) juga mengatakan bahwa mengkonsumsi karbohidrat selama aktivitas fisik yang berkepanjangan dapat menunda kelelahan dan meningkatkan kinerja dengan menyediakan bahan bakar langsung ke otak dan otot serta penghematan glikogen di hati. Penelitian yang lebih spesifik telah dikembangkan untuk pengisian bahan bakar karbohidrat yang optimal selama latihan dan sesudah latihan atau saat pertandingan untuk mengoptimalkan pengisian glikogen di hati, menjaga agar kada glukosa darah mengimbangi pengurangan simpanan glikogen endogen selama latihan dengan melihat indeks glikemik (IG) dari sedang sampai tinggi (Burke et al., 2001). Saat melakukan aktivitas fisik terjadi peningkatan penyerapan kadar glukosa darah yang dapat menyebabkan seseorang dalam keadaan hipoglikemik (menghasilkan keringat, gelisah, sakit kepala, dan gangguan pencernaan) (Wee et al., 2005). Buah pisang merupakan salah satu makanan yang mengandung 3 macam gula alami, yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa yang membantu kadar gula darah (Dokter.id). Konsumsi buah pisang dianjurkan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas fisik (kompas.com). Selan manfaat gizi yang terdapat pada buah pisang, juga harganya yang terjangkau dan mudah untuk diperoleh. Sehingga, bisa dijadikan sebagai pilihan yang tepat untuk mempertahankan kadar glukosa dalam darah. Berdasarkan uraian di atas, karbohidrat merupakan sumber energi utama yang dapat dipergunakan tubuh untuk melakukan kerja. Buah pisang merupakan salah satu makanan yang mengandung sukrosa, glukosa, dan fruktosa yang dibutuhkan oleh tubuh saat melakukan aktivitas fisik. Oleh karena itu, penelitia tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efek konsumsi buah pisang terhadap kadar glukosa darah pada aktivitas fisik submaksimal.

Kadar GLukosa Darah (ml/dl) Helper, Vol 34 No 2 (2017) - 49 Metode Penelitian Jenis penelitian yang dipergunakan adalah kuasi ekperimental dengan rancangan pre test post test control group design yang dilaksanakan di Lapangan Atletik Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Aktivitas fisik yang dilakukan oleh subjek adalah lari 800m dengan intensitas 80-90% dalam waktu 3-5 menit. Kadar asam laktat diukur dengan Accu Check Active setelah aktivitas fisik yang dilanjutkan dengan konsumsi Hasil rerata kadar glukosa darah yang diperoleh segera setelah aktivitas fisik pisang. Setelah 30 menit kemudian dilakukan kembali pengukuran kadar glukosa darah sebagai hasil dari post test. Responden penelitian ini mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, berjenis kelamin lakilaki, berusia antara 21-23 tahun yang berjumlah 9 orang dan memiliki kondisi fisik yang sehat. Hasil Penelitian submaksimal dan 30 menit setelah konsumsi pisang. 84 82 80 78 76 74 72 70 68 66 Pre Test Kelompok Kontrol Post Test Kelompok Perlakuan Gambar 1. Grafik rerata kadar glukosa darah (mg/dl)

50 - Helper, Vol 34 No 2 (2017) Hasil uji t-bebas yang diperoleh menunjukkan kadar glukosa antara post Hasil dan Pembahasan test kelompok kontrol dan kelompok Hasil pengamatan terhadap kadar eksperimen yaitu p = 0, 047. Terjadi perubahan yang signifikan pada kadar glukosa darah dapat dilihat pada Tabel berikut: glukosa darah setelah aktivitas fisik submaksimal melalui konsumsi pisang. Tabel 1. Nilai rerata dan simpangan baku kadar glukosa darah (mg/dl) Variabel n Rerata ± SD Glukosa darah (mg/dl) Kelompok Kontrol Pre Test 9 79,50 ± 9,03 Post Test 9 72 ± 7,17 Kelompok Eksperimen Pre Test 9 78 ± 7,01 Post Test 9 82,62 ± 4,80 Keterangan: Pre Test (segera setelah aktivitas fisik), Post Test (30 menit setelah konsumsi pisang) Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa kadar hemoglobin mengalami penurunan pada kelompok kontrol setelah melakukan aktivitas fisik. Sementara pada kelompok eksperimen terjadi peningkatan kadar glukosa setelah konsumsi buah pisang. Aktivitas fisik submaksimal menyebabkan peningkatakan metabolisme sehingga akan mengurangi cadangan sumber energi. Hal ini tentu akan berakibat pada terjadinya penurunan kadar glukosa darah. Bila aktivitas fisik submaksimal dilakukan secara terus menerus, maka ATP akan dibentuk dari glikogen otot dan hati serta glukosa darah.

Helper, Vol 34 No 2 (2017) - 51 Pada penelitian ini dilaksanakan aktivitas fisik dengan intensitas submaksimal yang ditentukan berdasar energi predominan, yaitu sistem asam laktat dan glikolisis aerobik dengan lama waktu kerja 1-6 menit 80-90% HRmaks. Aktivitas fisik pada intensitas ini adalah lari 800 m, mengacu pada penelitian Dwina (2015) yang melakukan studi eksperimen pada aktivitas fisik submaksimal untuk melihat pengaruh pemberian madu terhadap kasar glukosa darah dan asam laktat berdasarkan suhu. Penurunan kadar glukosa darah setelah aktivitas fisik merupakan hal yang menyebabkan terhambatnya proses pemulihan. Buah pisang dengan kandungan karohidrat bermanfaat untuk mempertahankan kadar glukosa darah. Selain itu, buah pisang merupakan salah satu jenis makanan yang mudah untuk dicerna sistem pencernaan sehingga kandungannya dapat segera dipergunakan oleh tubuh. Penelitian serupa membandingkan antara efek konsumsi pisang dan minuman berkarbohidrat 6% pada atlet sepeda 75km. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa tidak ada perbedaan kadar glukosa darah antara kelompok yang diberikan pisang (2,41 ±0,1) dengan kelompok yang diberi minuman karbohidrat 6% (2,36±0,19). Disamping itu, kadar antioksidan dopamine pada kelompok yang diberikan pisang lebih tinggi daripada kelompok yang diberikan minuman berkarbohidrat 6%. Sehingga diperoleh hasil, pisang dapat menggantikan minuman berkarbohidrat untuk meningkatkan performa atlet tersebut (Nieman et.al., 2012). Daftar Pustaka Burke, L.M., Hawlet, J. A., Wong, S.H., & Jeukendrup, A.E. 2011. Carbohydrates for training and competition. Journal of Sports Sciences. 22Suppl 1 (supl1), S17-27. Murray, R.K. 2003. Biomekanika Harper, edisi 25. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Nieman DC, Nicholas D. Gillitt, Dru A. Henson, Wei Sha, R. Andrew Shanely, Amy M. Knab et al. Bananas as an Energy Source during Exercise: A Metabolomics Approach. PloS ONE. 2012. 7(5): e37479.

52 - Helper, Vol 34 No 2 (2017) doi:10.1371/journal.pone. 0037479. Rodriguez NR, Di Marco NM, Langley S. 2009. American College of Sports Medicine position stand. Nutrition and athletic performance. American College of Sports Medicine, 41(3), 709-731. Wee, S.L.Williams, C., Tsintzas, K., &Boobis, L. 2005. Ingestion of a high-glucemic index meal increases muscle glycogen strorage at rest but augments its utilization during subsequent exercise.