Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

Operations Management

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

Operations Management

BAB 2 LANDASAN TEORI

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #9 Ganjil 2014/2015

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu

Operations Management

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

Model Antrian. Queuing Theory

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

Pengambilan Keputusan Manajerial

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1


BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #9 Ganjil 2015/2016 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

BAB 2 LANDASAN TEORI

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada 4 poin penting tentang kinerja

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PENELITIAN

11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN

PRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN

BAB II LANDASAN TEORI

JASA 2 [BAB V MENGELOLA ANTRIAN DAN RESERVASI] (BAGIAN I)

Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain. sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. harus menunggu dalam sebuah proses manufaktur untuk diproses ke tahap

ANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi, Karakteristik, dan Kualitas Jasa

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RO 2_Pertemuan 5 dan 6 TEORI ANTRIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MODEL SISTEM ANTRIAN

Teori Antrian. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

Lecture 2 : Teori Antrian

BAB III DARI MODEL ANTRIAN M/M/1 DENGAN POLA KEDATANGAN BERKELOMPOK KONSTAN. 3.1 Model Antrian M/M/1 Dengan Pola Kedatangan Berkelompok Acak

KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN

Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen, Manajemen Operasi dan Antrian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DALAM PELAYANAN NASABAH PADA BANK BNI CABANG USU MEDAN. Oleh: Drs. Sarimonang Sihombing, MBA

BAB II. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK (STUDI KASUS: KANTOR LAYANAN CERENTI) TUGAS AKHIR

Riska Sismetha, Marisi Aritonang, Mariatul Kiftiah INTISARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

Transkripsi:

Model Antrian M E T O D E S T O K A S T I K Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Siapaun yang pergi berbelanja atau ke bioskop telah mengalami ketidaknyamanan dalam mengantri untuk membeli atau membayar tiket Ratih Wulandari, ST.,MT 1

Dengan memperhatikan hal ini, banyak perusahaan mengusahakan untuk mengurangi waktu menunggu sebagai komponen utama dari perbaikan kualitas. Umumnya, perusahaan dapat mengurangi waktu menunggu dan memberikan yang lebih cepat dengan menambah jumlah, seperti jumlah teller pada bank atau jumlah kasir pada supermarket. Teori Antrian Ilmu pengetahuan tentang antrian Antrian Orang-orang atau barang dalam barisan yang sedang menunggu untuk dilayani Situasi Yang datang pada antrian Proses Pelayanan Supermarket Orang berbelanja Membayar dikasir Pintu tol Mobil Mengumpulkan uang Praktek dokter Pasien Pelayanan dokter Bank Pelanggan Transaksi oleh teller Pelabuhan Kapal Pekerja bongkar muat Ratih Wulandari, ST.,MT 2

Karakteristik Sistem Antrian Terdapat tiga komponen dalam sebuah sistem antrian: 1. Kedatangan atau masukan sistem. Kedatangan memiliki karakteristik seperti ukuran populasi, perilaku, dan sebuah distribusi statistik. 2. Disiplin antrian, atau antrian itu sendiri. Karakteristik antrian mencakup apakah jumlah antrian terbatas atau tidak terbatas panjangnya dan materi atau orang-orang yang ada di dalamnya. 3.. Karakteristiknya meliputi desain dan distribusi statistik waktu. Karakteristik Kedatangan Sumber input yang menghadirkan kedatangan pelanggan bagi sebuah sistem memiliki tiga karakteristik utama: 1. Ukuran populasi kedatangan. 2. Perilaku kedatangan. 3. Pola kedatangan (distribusi statistik). Ratih Wulandari, ST.,MT 3

Karakteristik Kedatangan Ukuran Populasi Kedatangan Tak terbatas Terbatas Perilaku kedatangan Tidak sabar Yang sabar hanya mesin Karakteristik Kedatangan Pola kedatangan pada sistem Terjadwal Secara acak distribusi Poisson P ( x) x e x! P(x) x ẻ probabilitas kedatangan x Jumlah kedatangan persatuan waktu Tingkat kedatangan rata-rata 2,7183 (dasar logaritma) Ratih Wulandari, ST.,MT 4

Mengukur Kinerja Antrian Model antrian membantu para manajer membuat keputusan untuk menyeimbangkan biaya dengan menggunakan biaya antrian. Dengan menganalisis antrian akan dapat diperoleh banyak ukuran kinerja sebuah sistem antrian, meliputi hal berikut: 1. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh pelanggan dalam antrian. 2. Panjang antrian rata-rata 3. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh pelanggan dalam sistem (waktu tunggu ditambah waktu ). 4. Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem. 5. Probabilitas fasilitas akan kosong. 6. Faktor utulisasi sistem. 7. Probabilitas sejumlah pelanggan berada dalam sistem. Bagaimana pelanggan diseleksi dari antrian untuk dilayani? First Come First Served (FCFS)/FIFO Shortest Processing Time (SPT) Priority (jobs are in different priority classes) Untuk kebanyakan model diasumsikan FCFS Ratih Wulandari, ST.,MT 5

Desain Sistem Antrian Dasar Contoh Kantor praktik dokter gigi keluarga Kedatangan Antrian Sistem jalur tunggal, satu tahap Keberangkatan setelah Dua jendela kendara-lewat (drive-through) di McDonald Kedatangan Antrian pelayana n tahap 1 pelayana n tahap 2 Keberangkata n setelah Sistem jalur tunggal,tahapan berganda Hampir seluruh bank dan kantor pos Kedatangan Antrian jalur 1 jalur 2 jalur 3 Keberangkatan setelah Sistem jalur berganda, satu tahap Beberapa kantor pendaftaran mahasiswa Kedatangan Antrian tahap 1 jalur 1 tahap 1 jalur 2 tahap 2 jalur 1 tahap 2 jalur 2 Keberangkatan setelah Sistem jalur berganda,tahapan berganda Ratih Wulandari, ST.,MT 6

BIAYA SISTEM ANTRIAN Biaya Perkiraan Total Biaya Pelayanan Optimal Jumlah biaya minimal Biaya Pengadaan Layanan Biaya Waktu Tunggu Tingkat rendah Tingkat optimum Tingkat tinggi 13 Model A : M/M/1 Model Antrian Jalur Tunggal dengan Kedatangan Berdistribusi Poisson dan Waktu Pelayanan Eksponensial 1. Kedatangan dilayani atas dasar first-in, first-out (FIFO), dan setiap kedatangan menunggu untuk dilayani, terlepas dari panjang antrian. 2. Kedatangan tidak terikat pada kedatangan yang sebelumnya, hanya saja jumlah kedatangan rata-rata tidak berubah menurut waktu. 3. Kedatangan digambarkan dengan distribusi probabililtas poisson dan datang dari sebuah populasi yang tidak terbatas (atau sangat besar). 4. Waktu bervariasi dari satu pelanggan dengan pelanggan yang berikutnya dan tidak terikat satu sama lain, tetapi tingkat rata-rata waktu diketahui. 5. Waktu sesuai dengan distribusi probabilitas eksponensial negatif. 6. Tingkat lebih cepat daripada tingkat kedatangan. Ratih Wulandari, ST.,MT 7

jumlah kedatangan rata-rata persatuan waktu µ jumlah orang yang dilayani persatuan waktu Panjang antrian tak terbatas Jumlah pelanggan tak terbatas Probabilitas tidak adanya pelanggan dalam suatu sistem antrian (baik sedang dalam antrian maupun sedang dilayani) Probabilitas terdapat n pelanggan dalam suatu sistem antrian Rata-rata jumlah pelanggan dalam suatu sistem antrian (yang menunggu untuk dilayani) Rata-rata jumlah pelanggan yang berada dalam baris antrian Waktu rata-rata dihabiskan seorang pelanggan dalam keseluruhan sistem antrian (yaitu, waktu menunggu dan dilayani) P0 n Pn. P µ L (µ - ) Lq 1- µ 2 µ(µ- ) 1 L W µ 0 Ratih Wulandari, ST.,MT 8

Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan untuk menunggu dalam antrian sampai dilayani Wq µ ( µ ) Probabilitas bahwa pelayan sedang sibuk (yaitu, probabilitas seorang pelanggan harus menunggu), dikenal dengan faktor utilisasi Pw µ Probabilitas bahwa pelayan menganggur / unit kosong I 1 U 1 P µ 0 Contoh 1 Seorang montir di bengkel dpt memasang knalpot baru rata-rata 3 buah per jam (1 knalpot per 20 menit) Yang mengikuti distribusi exponensial negatif. Pelanggan tiba rata-rata 2 orang perjam dg distribusi poisson. Mereka dilayani dengan aturan FIFO dan datang dari populasi yang sangat besar (tak terbatas) 2 mobil tiba per jam µ 3 mobil dilayani per jam. 2 L 2 (3-2) 1 2 mobil rata-rata dlm sistem Ratih Wulandari, ST.,MT 9

... antrian 1 W 1 3 2 2 2 4 Lq 3(3-2) 3 Wq 2 3(3 2) 2 3 1 jam rata-rata waktu menunggu dlm sistem 1,33 mobil rata-rata menunggu dlm 40 menit waktu tunggu rata-rata mobil. 2 P 3 66,6% montir sibuk. sistem 2 1 1/ 3 0,33 3 0.33 probabilitas o mobil dlm Biaya Yang terlibat Jika waktu tunggu pelanggan adalah $10/jam berapa biaya waktu tunggu perhari (8 jam kerja, 2 mobil tiba perjam)? 2 2 Wq 3(3 2) 3 WAKTU TUNGGU RATA-RATA MOBIL 2/3 JAM 40 MENIT BANYAKNYA MOBIL 16 TOTAL WAKTU MENUNGGU 16 X 2/3 JAM 10 2/3 JAM BIAYA WAKTU MENUNGGU 10 2/3 JAM X $10 $107/HARI Ratih Wulandari, ST.,MT 10

Model Antrian Jalur Ganda M/M/S Berikut ini disajikan formula antrian untuk sistem multiple. Formula ini dikembangkan berdasarkan asumsi : Disiplin antrian pertama datang pertama dilayani (FIFO) Kedatangan Poisson Waktu eksponensial Populasi yang tidak terbatas Parameter model multiple adalah sebagai berikut tingkat kedatangan µ tingkat c jumlah pelayan cµ rata-rata efektif sistem tersebut, dimana nilainya harus melebihi tingkat kedatangan (cµ > ) Ratih Wulandari, ST.,MT 11

Probabilitas tidak adanya pelanggan dalam sistem tersebut Probabilitas terdapat n pelanggan dalam sistem antrian tersebut Jumlah rata-rata pelanggan dalam sistem antrian tersebut 1 P0 n c 1 n c 1 1 cµ + n! µ c! µ cµ n 0 Pn L n n 1 P untuk n > c Pn P untuk n c n c 1 0, ; 0, µ n! µ c c µ ( / µ ) c P + ( c 1 )! ( cµ ) 2 µ 0 Waktu rata-rata yang dihabiskan pelanggan dalam sistem antrian tersebut W L Jumlah rata-rata pelanggan dalam antrian tersebut Waktu rata-rata yang dihabiskan pelanggan dalam antrian menunggu untuk dilayani Lq L µ 1 Lq W q W µ Probabilitas seorang pelanggan yang datang dalam sistem tersebut harus menunggu untuk dilayani c cµ P cµ Dalam formula di atas jika c1(yaitu, terdapat satu pelayan), maka formula tersebut menjadi formula tunggal. P w 1 c! µ 0 Ratih Wulandari, ST.,MT 12

Contoh berikut ini mengilustrasikan analisis sistem antrian tunggal dan multipel, termasuk penentuan karakteristik operasi untuk tiap-tiap sistem. Kasus Petugas baru untuk pinjaman pada Bank BCD mewawancara seluruh nasabah yang ingin membuka rekening pinjaman baru. Tingkat kedatangan para nasabah tersebut adalah 4 nasabah per jam berdasarkan distribusi Poisson, dan petugas rekening tersebut menghabiskan waktu rata-rata 12 menit untuk setiap nasabah yang ingin membuka rekening baru. A. Tentukan karakteristik operasi (P 0, L, L q, W, W q, dan P w ) untuk sistem ini. B. Tambahkan seorang petugas baru pada sistem atas masalah tersebut sehingga sekarang sistem tersebut menjadi sistem antrian multiple dengan dua saluran dan tentukan karakteristik operasi yang diminta pada bagian A A. Karakteristik Operasi untuk sistem tunggal 4 nasabah per jam kedatangan μ 5 nasabah per jam yang dilayani Probabilitas tidak adanya nasabah dalam sistem 4 P0 1-1- 0.20 µ 5 Jumlah nasabah rata-rata dalam sistem antrian 4 L 4 (µ - ) (5-4) Jumlah nasabah rata-rata dalam baris antrian Lq 2 4 2 3.2 µ(µ- ) 5(5-4) Ratih Wulandari, ST.,MT 13

A. Karakteristik Operasi untuk sistem tunggal Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan dalam keseluruhan sistem antrian 1 1 W 1 jam µ 5 4 Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan untuk menunggu dalam antrian sampai dilayani Wq 4 0.8 jam 48 menit µ ( µ ) 5(5 4) Probabilitas petugas rekening baru akan sibuk dan nasabah harus menunggu Pw µ 4 0.8 5 B. Karakteristik Operasi untuk sistem multipel 4 nasabah per jam kedatangan μ 5 nasabah per jam yang dilayani c 2 petugas yang datang Probabilitas tidak adanya nasabah dalam sistem 1 P0 n 1 1 1 c n c cµ + n!! 0 µ c µ cµ n 1 0 1 1 1 4 1 4 1 4 2.5 + + 0! 5 1! 5 2! 5 2.5 4 0.429 Jumlah nasabah rata-rata dalam sistem antrian L µ ( / µ ) ( c 1 )! ( cµ ) c P0 + 2 µ 4.5(4 / 5) 2 4 0.429 + 1! ( 2.5 4) 2 5 0.952 Ratih Wulandari, ST.,MT 14

B. Karakteristik Operasi untuk sistem multipel Jumlah nasabah rata-rata dalam baris antrian Lq 4 L 0.952 0.152 µ 5 Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan dalam keseluruhan sistem antrian L 0.952 W 0.238 jam 4 Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan untuk menunggu dalam antrian sampai dilayani Lq 0.152 Wq 0.038 jam 4 Probabilitas petugas rekening baru akan sibuk dan nasabah harus menunggu Pw c 1 4 2 cµ 2.5 P0 0.429 0.229 cµ 2! 2.5 4 1 c! µ 5 Satu Petugas Dua Petugas Po 0,20 0,429 L 4 0,952 Wo 1 0,238 14,28 menit Lq 3.2 0,152 Wq 0,8 48 menit 0,038 2.28 menit Pq 0,8 0,229 Po L Wo Lq Wq Pq probabilitas tidak ada pelanggan dlm sistem jumlah nasabah rata-rata dlm sistem antrian waktu yg dihabiskan pelanggan dlm antrian Jumlah nasabah dlm baris antrian Waktu yg dihabiskan utk menunggu dilayani Probabiltas petugas sibuk dan nasabah menunggu Ratih Wulandari, ST.,MT 15