Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Vol. 1 Nomor 1 Tahun 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Vol. 1 Nomor 6 Desember 2016

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN: Volume 1 Nomor 6 Desember 2016

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN

I. PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Kep.32/Men/2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan

DRAFT REKOMENDASI KEBIJAKAN

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

Sutrisno Hadi Purnomo*, Zaini Rohmad**

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012

I. PENDAHULUAN. Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu

Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Budidaya Melalui PUMP Perikanan Budidaya Sebagai Implementasi PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan

Kajian Pengembangan Produksi Pati Sagu Skala UKM dalam Mendukung Penyediaan Pati Sagu dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan di Jayapura Papua

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi manusia. Perikanan budidaya dinilai

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN, PENGEMBANGAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG. Nomor : 08 Tahun 2015

PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG

I. PENDAHULUAN. Arah kebijakan pembangunan pertanian yang dituangkan dalam rencana

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya perikanan di Kabupaten Gorontalo Utara meliputi perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG SENTRA PRODUKSI PERIKANAN UNGGULAN DI KABUPATEN CIAMIS

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PKM-PENGABDIAN MASYARAKAT

4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan. air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BOKS : PENGEMBANGAN SUB SEKTOR PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR DI KAWASAN MINAPOLITAN KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENUMBUHKAN WAWASAN EDUPRENEUR MAHASISWA MELALUI PROGRAM KKN PPM

BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

I. PENDAHULUAN. Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian merupakan bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. bagi perekonomian di Indonesia. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM)

PENYUSUNAN MASTERPLAN MINAPOLITAN KABUPATEN BONDOWOSO. Endang Siswati

Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI KERUPUK IKAN GRESEA MELALUI PEMBUATAN MESIN PENGADUK ADONAN DAN TATAKELOLA MANAJEMEN

a. PROGRAM DAN KEGIATAN

Strategi dan Arah Kebijakan Penguatan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Kukar Bidang Industri Berbasis Pertanian

PERUBAHAN RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN PELALAWAN TARGET KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER.12/MEN/2010 TENTANG MINAPOLITAN

SK Rektor UNS No : 491/UN27/PP/ /UN27/PP/2013

BAB VI Kesimpulan dan Saran. Desa Wisata Kalibuntung lebih memilih produk wisata yang berdasarkan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN BAGI INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) TAHUN ANGGARAN 2016

PENERAPAN IPTEKS. Peningkatan Pemberdayaan UPPKS Al-Riska Melalui Inovasi Pengemasan Produk di Kota Tanjung Balai. Alkhafi Maas Siregar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) WORKSHOP DESAIN IKM BATU MULIA DI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. untuk tujuan kesejahteraan. Salah satu bentuk kegiatan pemanfatan dan

KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2014

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA )

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

Lingkup program/kegiatan KKP untuk meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga berbasis sumberdaya lokal

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dianggap cukup representatif dalam memberdayakan ekonomi masyarakat. Dalam

Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan

BAB I PENDAHULUAN. komparatif karena tersedia dalam jumlah yang besar dan beraneka ragam serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri atas perairan yang di dalamnya terdapat beraneka kekayaan laut yang

Tabel Capaian Kinerja Sasaran Urusan Kelautan Dan Perikanan. Tahun 2012 INDIKATOR SASARAN. Realisasi Tahun 2011

Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. 1. Visi dan Misi Politeknik Visi : Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta

: Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kota Pontianak. 2. Nama Instansi/SKPD

KELOMPOK USAHA ROTI DI DESA PECALONGAN KECAMATAN SUKOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

Analisis Kebijakan Pembiayaan Sektor Pertanian

PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB III DISKRIPSI LEMBAGA. A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

: pendampingan, vokasi, kelompok keterampilan, peternakan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai kontribusi penting terhadap perekonomian Indonesia hal ini bisa dilihat dari besarnya

KONDISI TERKINI BUDIDAYA IKAN BANDENG DI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014

6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM

LAPORAN AKHIR PELATIHAN DAN PEMAHAMAN UNTUK MENEMBUS PASAR MODERN BAGI KELOMPOK USAHA JAMUR DI PARONGPONG CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks desentralisasi ekonomi maka setiap daerah harus kreatif,

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari

Dana Bagi Hasil SDA dan Penanggulangan Kemiskinan (Aceh Utara, Indragiri Hulu, Kutai Kartanegara, Bojonegoro, Sumbawa Barat)

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

I. PENDAHULUAN. et al. (2002), sistem agribisnis adalah rangkaian dari berbagai subsistem mulai

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG

Transkripsi:

MODEL PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA LELE KELOMPOK DESA VOKASI DESA MANYAREJO PLUPUH SRAGEN MELALUI PENGANEKARAGAMAN HASIL OLAHAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS IT Sudiro,ST, M.Si 1, Ir. Suci Purwandaro, MM Politeknik Indonusa Surakarta Sdiro32@yahoo.com Abstrak Pemberdayaan usaha kecil menengah khususnya di pedesaan merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan. Dengan demikian upaya untuk memberdayakan UKM harus terencana, sistematis dan menyeluruh baik pada tataran makro dan mikro Sebagaimana salah satu tujuan dari pelaksanaan program penerapan dan pengembangan KKN desa vokasi Provinsi Jawa Tengah adalah mewujudkan desa mandiri berbasis vokasi sehingga memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Berdasarkan hasil survey dan evaluasi dilapangan khusunya di Desa Manyaran Kecamatan Plupuh kabupaten Sragen, dimana desa ini dicanangkan sebagai salah satu desa vokasi dengan kelompok usahanya budidaya lele.. Kegiatan KKN Desa Vokasi ini berlangsung selama 45 lima hari dengan peserta mahasiswa sebanyak 11 orang dari program studi managemen informatika. Sedangkan kegiatan utama dari KKN Desa Vokasi adalah Pelatihan Penganekaragaman produk olahan berbahan dasar ikan lele, pelatihan pembuatan desain kemasan produk (packaging), pelatihan managemen pemasaran dan pelatihan managemen Keuangan. Kegiatan pemberdayaan masysrakat sebaiknya dilakukan oleh civitas akademika khususnya di Perguruan Tinggi secara berkelanjutan untuk lebih menghasilkan keluaran yang diharapkan. Sebagai tindak lanjut dari program kegiatan KKN Desa Vokasi ini pihak Kelompok Usaha atau mitra mengharapkan ke depan kerjasama bisa dilakukan lebih intens dengan program-program lain yang bisa meningkatkan kwalitas masyarakat. Pendampingan dari pihak Perguruan Tinggi maupun Pemerintah Daerah yang berwenang sebaiknya intensif dilakukan bagi kelompok-kelompok usaha yang masih lemah dari sisi menejemen maupun permodalan dan kreativitas Kata Kunci : Kelpmpok Desa Vokasi, Usaha Budidaya Lele I. PENDAHULUAN Pemberdayaan usaha kecil menengah khususnya di pedesaan merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan. Dengan demikian upaya untuk memberdayakan UKM harus terencana, sistematis dan menyeluruh baik pada tataran makro dan mikro. Sebagaimana program minapolitan yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menunjukkan hasil positif di masyarakat. Sebagai konsep pembangunan kelautan dan perikanan yang berbasis wilayah, minapolitan telah menempatkan Kabupaten Sragen sebagai salah satu sentra lele terpadu di tanah air. Wilayah ini telah membantu Pemerintah dalam merealisasikan visi KKP sebagai negara penghasil produk perikanan terbesar tahun 2015, disamping meningkatnya pendapatan masyarakat setempat. KKP menempatkan perikanan budidaya sebagai tumpuan utama atau primadona perikanan 37

dalam menggenjot produksi perikanan. Hal ini tercermin dari target produksi perikanan budidaya sebesar 16,9 juta ton pada tahun 2014 dari sebelumnya 5,26 juta ton pada tahun 2010 atau meningkat sebesar 353 persen. Untuk memacu produksi perikanan budidaya, KKP telah menetapkan 10 komoditas unggulan dan lele merupakan salah satu komoditas unggulan tersebut. Produksi lele akan dipacu, dari 273.554 ton pada tahun 2010 menjadi 900 ribu ton pada tahun 2014. Kabupaten Sragen merupakan salah satu kawasan minapolitan yang tersebar hampir di seluruh wilayah Kecamatan. Salah satunya adalah komoditas unggulan lele, bersama Kabupaten Boyolali, kabupaten Bogor dan Kabupaten Gunung Kidul. Produksi lele di Kabupaten Sragen telah mendorong berkembangnya usaha pembenihan hingga pembesaran. Sebagaimana salah satu tujuan dari pelaksanaan program penerapan dan pengembangan KKN desa vokasi Provinsi Jawa Tengah adalah mewujudkan desa mandiri berbasis vokasi sehingga memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Berdasarkan hasil survey dan evaluasi dilapangan khusunya di Desa Manyaran Kecamatan Plupuh kabupaten Sragen, dimana desa ini dicanangkan sebagai salah satu desa vokasi dengan kelompok usahanya budidaya lele. Berdasarkan survey dan kajian terhadap kelompok usaha lele desa Manyaran Plupuh Sragen yang beranggotakan 15 orang dengan ketua kelompok Udin, dimana kelompok usaha budidaya lele saat mengalami perkembangan yang cukup baik khusunya untuk pembibitan lele, sedangkan untuk pembesaran mengalami berbagai kendala didalam perjalanannya, Kendala yang dihadapi dari kelompok usaha lele ini adalah (1) Harga jual lele yang kurang bagus (2) harga pakan yang tinggi (3) Kurangnya pengetahuan tentang produk olahan lele sehingga lele hanya di jual dalam bentuk lele segar (4) Sistem pemasaran yang kurang optimal (5) Managemen keuangan yang kurang profesional (6) Kurangnya dukungan modal dari pihak luar. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi kelompok usaha budidaya lele desa vokasi Manyaran Plupuh Sragen dan sekaligus mewujudkan salah satu tujuan pelaksanaan program penerapan dan pengembangan KKN desa vokasi yaitu meningkatkan peran aktif perguruan tinggi dalam mewujudkan tridharma perguruan tinggi sebagai mitra dalam mengakselerasi penyelesain berbagai masalah yang sangat kompleks yang dihadapi masyarakat, maka kami tim KKN desa vokasi Politeknik Indonusa Surakarta khusunya program studi Managemen Informatika dan Komunikasi Massa akan menerjunkan 11 orang mahasiswa untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi kelompok usaha budidaya lele terutama pada masalah : 1. Produk olahan berbahan dasar ikan lele 2. Pengemasan produk (packaging) 3. Managemen pemasaran 4. Managemen keuangan Berdasarkan latar belakang kelompok usaha budidaya lele desa vokasi khusunya di desa Manyaran Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut yaitu bagaimana kami tim KKN desa vokasi Politeknik Indonusa Surakarta dalam mengakselerasi penyelesaian berbagai masalah yang kompleks yang dihadapi oleh kelompok usaha budidaya lele seperti : a. Penganekaragaman produk olahan berbahan dasar ikan lele b. Pengemasan produk (packaging) c. Managemen d. Managemen Keuangan Dimana diharapkan dari penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi oleh kelompok usaha budidaya lele ini maka usaha yang dikembangkan akan bisa berkembang dengan maksimal dan bisa mensejahterakan anggota kelompok 38

usaha khususnya dan masyarakat secara luas pada umunya Tujuan dari pelaksanaan program penerapan dan Pengembanga KKN Desa Vokasi di kelompok usaha budidaya lele desa Manyaran Plupuh Sragen ini adalah: a. Mewujudkan kelompok usaha mandiri berbasis vokasi sehingga memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. b. Mengembangkan kelompok usaha khususnya usaha budidaya lele di desa vokasi Manyaran Plupuh Sragen yang memiliki kekuatan pada produk olahan lele dari hilir sampai hulu, kemasan produk, managemen pemasaran, keuangan, sehingga diharapkan kelompok usaha ini akan berkembang secara maksimal. c. Meningkatkan peran aktif perguruan tinggi dalam rangka mewujudkan tridharma perguruan tinggi dibidang pengabdian masyarakat. Manfaat dari pelaksanaan program Penerapan dan Pengembangan KKN Desa Vokasi ini adalah: a. Dari sisi ekonomi dapat meningkatkan pendapatan anggota kelompok usaha setelah kelompok usaha ini mampu menjalankan usaha secara profesional dan mandiri. b. Dari sisi sosial dapat membuka lapangan pekerjaan baru sehingga secara tidak langsung ikut membantu program pemerintah dalam menanggulangi pengangguran. c. Dari sisi Psikologis papat membantu meningkatkan motivasi kelompok usaha lain yang sejenis atau tidak untuk bisa menjalankan usaha dengan baik dan profesional Dari pelaksanaan program Penerapan dan Pengembangan KKN Desa Vokasi ini luaran yang diharapkan adalah sebagai berikut : a. Dengan selesainya program Penerapan dan Pengembangan KKN Desa Vokasi diharapkan kelompok usaha sasaran akan lebih maju usahanya sehingga usaha tersebut bisa berkembang dengan optimal dan maksimal. b. Terciptanya kelompok usaha mandiri berbasis vokasi yang mampu meningkatkan taraf hidup kelompok dan masyarakat. c. Dari program ini diharapkan memberikan pengembangan ketrampilan bagi mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian masyarakat dalam kaitan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi II METODOLOGI PELAKSANAAN Kerangka Berfikir Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian serta luaran yang diharapkan dari pelaksanaan KKN Desa Vokasi di Usaha Perikanan Rakyat (UPR) LANGEN MULYO Desa Manyaran Plupuh Sragen Jawa Tengah, maka kerangka berfikir pelaksanaan KKN Desa Vokasi dapat disusun seperti gambar berikut : Metodologi KKN a. Persiapan dan pembekalan Bentuk kegiatan terdiri kegiatan utama dan kegiatan pendukung. Kegiatan utama terdiri dari tiga kegiatan yang merupakan target utama. Sedangkan kegiatan pendukung merupakan kegiatan tambahan diluar kegiatan utama. Kegiatan Utama : 1. Penganekaragaman Produk Olahan Berbahan Dasar Ikan Lele Kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling utama karena bertujuan 39

meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya kelompok usaha budidaya lele tentang penganekaragaman produk olahan berbahan dasar ikan lele seperti abon lele, keripik kulit lele, kerupuk tulang ikan lele, keripik ingsang. Dan keripik sirip lele. Sehingga hasil budidaya lele tidak hanya dijual dalam bentuk lele segar saja tetapi juga sudah dalam bentuk produk olahan karena dari sisi harga juga lebih tinggi, sehingga diharapkan hasil kelompok usaha akan meningkat. 2. Pengetahuan Pengemasan (Packaging) Produk Kegiatan ini adalah untuk memberikan bekal tentang pengetahuan pengemasan produk hasil olahan lele yang lebih baik dan menarik sehingga konsumen akan lebih tertarik dengan produk olahan lele dengan kemsan yang baik dan menarik tadi 3. Pengembangan Managmen Pemasaran Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya kelompok usaha budidaya lele tentang pemanfaatan sistem pemasaran usaha. Pemasaran yang akan dilakukan meliputi pemasran manual dan pemasaran berbasis IT. Kegiatan ini diawali dengan pengumpulan data-data dan survey mengenai kebutuhan informasi tentang TI untuk sistem pemasaran di kalangan kelompok usaha sasaran. Kemudian memberikan pelatihan-pelatihan tentang aplikasi IT untuk sistem pemasaran on-line (pembuatan web dan operasinya), pembuatan brosur brosur atau leaflet dengan bantuan IT. 4. Pengembangan Managemen Keuangan Kegiatan ini merupakan pengembangan usaha dengan membuat arus kas (keuangan) berbasis IT. Pelatihan Managemen Keuangan berbasis IT ini berdasarkan kebutuhan saat ini dan berdasarkan hasil survey dan evaluasi. Kelemahan yang selama ini kami nilai managemen keuangan kelompok usaha tersebut adalah : a. Masih menggunakan sistem pembukuan tradisional. b. Belum mengaplikasikan sistem keuangan dengan sistem keuangan berbasis IT sehingga informasi aliran keuangan masih kacau dan tumpang tindih. Perbaikan-perbaikan yang akan kami lakukan a. Kami akan melakukan pelatihan managemen keuangan usaha yang profesional. Sehingga dokumentasi semua keuangan dapat dilihat jelas, potensi keuntungan dan kerugian bisa segera terdeteksi. b. Kami akan membuat program keuangan berbasis IT dan melatih pengoperasiannya sehingga pihak pengelola kelompok usaha dikemudian hari pengelola dapat melakukan update data dengan mudah dan efisien. Kegiatan Pendukung : Kami akan memberikannya dengan membuka pusat konsultasi usaha dan dengan langsung mendatangi lapangan untuk bisa mengetahui secara jelas kendala teknis apa yang selama ini di hadapi. Tindakan Pelaksanaan Estimasi tim yang terlibat adalah 10 orang yang akan dibagi dalam 3 kelompok kerja. Pembagian dan kegiatan pendukung akan menyusul Waktu dan Tempat Kegiatan Pelaksanaan kegiatan KKN Desa Vokasi Tahun Anggaran 2014 dengan judul kegiatan Pengembangan Desa Vokasi Kelompok Usaha Budidaya Lele Desa Manyaran Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Melalui Penganekaragaman Hasil Olahan Sebagai Upaya Peningkatan 40

Pendapatan Usaha adalah sebagai pebrikut : Waktu pelaksanaan : Bulan November Desember 2014 Tempat Kegiatan : Kelompok UPR (Usaha Perikanan Rakyat) UPR LANGEN MULYO Desa Manyaran Kecamatan Plupuh Kabupaten.Sragen III HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil KKN Desa Vokasi Pelaksanaan KKN Desa Vokasi Politeknik Indonusa Surakarta Tahun Anggaran 2014 bertempat di Desa Manyaran Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dengan tema program Pengembangan Desa Vokasi Kelompok Usaha Budidaya Lele Desa Manyaran Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Melalui Penganekaragaman Hasil Olahan Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Usaha. Sedangkan fokus kegiatan dalam kegiatan KKN Desa Vokasi Poltek Indonusa Surakarta adalahsebagai berikut : 1. Penganekaragaman Produk Olahan Berbahan Dasar Ikan Lele Kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling utama karena bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya kelompok usaha budidaya lele tentang penganekaragaman produk olahan berbahan dasar ikan lele seperti abon lele, keripik kulit lele, kerupuk tulang ikan lele, keripik ingsang. Dan keripik sirip lele. Sehingga hasil budidaya lele tidak hanya dijual dalam bentuk lele segar saja tetapi juga sudah dalam bentuk produk olahan karena dari sisi harga juga lebih tinggi, sehingga diharapkan hasil kelompok usaha akan meningkat. 2. Pengetahuan Pengemasan (Packaging) Produk Kegiatan ini adalah untuk memberikan bekal tentang pengetahuan pengemasan produk hasil olahan lele yang lebih baik dan menarik sehingga konsumen akan lebih tertarik dengan produk olahan lele dengan kemsan yang baik dan menarik tadi 3. Pengembangan Managmen Pemasaran Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya kelompok usaha budidaya lele tentang pemanfaatan sistem pemasaran usaha. Pemasaran yang akan dilakukan meliputi pemasran manual dan pemasaran berbasis IT. Kegiatan ini diawali dengan pengumpulan data-data dan survey mengenai kebutuhan informasi tentang TI untuk sistem pemasaran di kalangan kelompok usaha sasaran. Kemudian memberikan pelatihan-pelatihan tentang aplikasi IT untuk sistem pemasaran on-line (pembuatan web dan operasinya), pembuatan brosur brosur atau leaflet dengan bantuan IT. 4. Pengembangan Managemen Keuangan Kegiatan ini merupakan pengembangan usaha dengan membuat arus kas (keuangan) berbasis IT. Pelatihan Managemen Keuangan berbasis IT ini berdasarkan kebutuhan saat ini dan berdasarkan hasil survey dan evaluasi. Pelaksana Tim KKN Vokasi berjumlah 4 orang, dengan jumlah peserta KKN dari mahasiswa 11 orang. Dalam pelaksanaan kegiatan Program KKN Desa Vokasi Politeknik Indonusa Surakarta Tahun Anggaran 2014 strategi pelaksanaan kegiatan KKN Desa Vokasi dengan rincian sebagai berikut: - Mengadakan survey kerjasama dengan pihak Kelompok Usaha Batik Desa Vokasi yaitu di Desa Pungsari Plupuh Sragen. - Sosialisasi dan Pembekalan Program kepada mahasiswa peserta KKN Desa Vokasi selama 1 minggu. - Pelaksanaan KKN Desa Vokasi dilaksanakan selama 30 hari di bulan Desember 2014 dengan rincian kegiatan sebagai berikut: a. Sosialisasi dan pembuatan aneka olahan produk dari lele untuk kelompok usaha Desa Vokasi (UPR LANGEN MULYO) b. Sosialisasi dan pembuatan Desain Kemasan Produk Lele untuk kelompok usaha lele c. Sosialisasi dan pembuatan Sistem Informasi managemen Pemasaran dan Keuangan Usaha Lele untuk kelompok usaha Desa Vokasi. 41

- Untuk kegiatan akhir sebagai pendukung KKN Desa Vokasi adalah pelaksanaan Workshop dengan kegiatan : a. Kegiatan Workshop pembuatan produk makanan olahan berbahan dasar lele. b. Kegiatan Workshop Pengembangan Desain Kemasan Berbasis IT c. Kegiatan Workshop Pengembangan Managemen Pemasaran dan Keuangan Berbasis IT - Untuk kegiatan workshop juga di barengi dengan pemberian hibah 1 paket peralatan produksi makanan yang akan digunakan oleh Kelompok Usaha Lele, dimana peralatan tersebut nantinya bisa digunakan oleh kelompok usaha lele dalam mengembangkan usaha, dimana yang selama ini kelompok usaha lele hanya fokus pada pembibitan dan budidaya lele. Setelah kegiatan ini diharapkan kelompok usaha lele bisa mengembangkan usaha ke arah pengolahan produk. - Hibah sistem berupa sistem pemasaran on line (Webblog) pemasaran lele dan sistem keuangan berbasis IT, dimana dengan sistem ini diharapkan kelompok usaha bisa lebih mengembangan usaha ke arah yang lebih maju dari kwalitas maupun kwantitas, diharapkan pula kelompok usaha UPR LANGEN MULYO bisa di kenal lebih luas di seluruh Indonesia maupun secara global melalui sistem yang sudah mereka punyai - Pendampingan Kelompok Usaha Lele (UPR LANGEN MULYO) Desa Vokasi akan terus dilakukan oleh Tim Pelaksana KKN Desa Vokasi sebagai solusi permasalahan yang terjadi maupun pengembangan yang akan terus dilakukan sebagai upaya pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan. Analisa Hasil KKN Dari pelaksanaan kegiatan program KKN Desa Vokasi di Desa Vokasi Politeknik Indonusa Surakarta Tahun 2014 yang bertempat di Manyaran Plupuh Kabupaten Sragen ini didapat hasil yang sangat menggembirakan dan memuaskan dimana dari 20 anggota kelompok Usaha Lele yang tergabung dalam kelompok UPR LANGEN MULYO dapat mengambil manfaat dari hasil kegiatan KKN Vokasi Politeknik Indonusa Surakarta khusunya yang berhubungan dengan pengolahan aneka macam produk olahan lele, pembuatan dan pengembangan sistem informasi yang di gunakan yaitu sistem informasi penjualan online, sistem informasi keuangan dan pembuatan desain kemasan olahan produk lele. Pelaksanaan kegiatan KKN Desa Voaksi Politeknik Indonusa Surakarta akan terus mengembangan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang akan terus dilaksanakan. Tim Pelaksana dan Peserta KKN Desa Vokasi Politeknik Indonusa Surakarta khususnya untuk pengembangan usaha lele juga akan meneruskan program ini melalui pendampingan bagi kelompok usaha lele UPR LANGEN MULYO Desa Manyaran Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen. Dan dari pihak mitra UPR LANGEN MULYO mengharapkan bahwa kerjasama ini bisa terus berlangsung untuk program-program yang lain yang bisa meningkatkan kemajuan masyarakat pada umumnya. IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Dari pelaksanaan kegiatan program KKN Desa Vokasi Politeknik Indonusa Surakarta bagi Kelompok Usaha Budidaya Lele UPR LANGEN MULYO ini bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Pelaksanaan KKN Desa Vokasi diikuti oleh 11 peserta mahasiswa Politeknik Indonusa Surakarta dari Program Studi Managemen Informatika. b. Pelaksanaan kegiatan KKN Desa Vokasi dilapangan selama 30 hari dengan kegiatan pendukung 1 minggu di awal untuk koordinasi dan pembekalan dan 1 minggu di akhir untuk kegiatan workshop dan pelaporan. c. Waktu pelaksanaan KKN Desa Vokasi Tanggal 24 November 2014 10 Januari 2015. d. Workshop kegiatan utama dilakukan selama 3 kali yaitu tangal 14, 21 dan 28 Desember 2014. e. Sebagai akhir pelaksanaan kegiatan KKN Desa Vokasi untuk Kelompok 42

Usaha Budidaya Lele UPR LANGEN MULYO maka Tim KKN Desa Vokasi Politeknik Indonusa Surakarta menghibahkan 1 paket peralatan produksi produk olahan lele. f. Hibah yang kedua adalah Sistem Informasi Pemasaran dan Keuangan yang sudah bisa di akses secara online. g. Pendampingan akan terus dilakukan setelah kegiatan KKN Desa Vokasi selesai. Rekomendasi - Kegiatan pemberdayaan masysrakat sebaiknya dilakukan oleh civitas akademika khususnya di Perguruan Tinggi secara berkelanjutan untuk lebih menghasilkan keluaran yang diharapkan. - Sebagai tindak lanjut dari program kegiatan KKN Desa Vokasi ini pihak Kelompok Usaha atau mitra mengharapkan ke depan kerjasama bisa dilakukan lebih intens dengan programprogram lain yang bisa meningkatkan kwalitas masyarakat. - Pendampingan dari pihak Perguruan Tinggi maupun Pemerintah Daerah yang berwenang sebaiknya intensif dilakukan bagi kelompok-kelompok usaha yang masih lemah dari sisi menejemen maupun permodalan dan kreativitas. f. Ketua dan anggota kelompok usaha budidaya lele UPR LANGEN MULYO atas kerjasamanya. Foto Kegiatan KKN Desa Vokasi Pembekalan Koordinasi di Posko Ucapan Terima Kasih : Tim pelaksana Program KKN Desa Vokasi Politeknik Indonusa Surakarta Tahun Anggaran 2014 mengucapkan terima kasih Kepada : a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa tengah yang telah membiayai program KKN Desa Vokasi ini sehingga menambah wawasan keilmuan Tim KKN Desa Vokasi b. Politeknik Indonusa Surakarta selaku payung kami dalam berkreativitas. c. Tim Pelaksana KKN Desa Vokasi atas kerjasamanya dalam keberhasilan pelaksanaan KKN Desa Vokasi. d. Mahasiswa Peserta KKN Desa Vokasi atas kegigihannya dalam melaksanakan semua kegiatan e. Perangkat Desa Manyaran Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen atas segala fasilitas dan dukungannya. 43

Kegiatan di Lapangan Kegiatan Workshop Desain Kemasan Kegiatan Workshop Pemasaran Kegiatan Workshop Managemen Keuangan Kegiatan Workshop Produk Makanan 44