Menyongsong SDGs: Kesiapan Daerah-daerah di Indonesia. Kesimpulan dan Implikasi Kebijakan

dokumen-dokumen yang mirip
URGENSI MONITORING DAN EVALUASI dalam PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN SDGs. Djonet Santoso Universitas Bengkulu November 2017

INDONESIA NEW URBAN ACTION

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi

KESIAPAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

RINGKASAN EKSEKUTIF. Hasil Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial 2018

TIM PENULIS Arief Anshory Yusuf Ahmad Komarulzaman Armida Salsiah Alisjahbana Zuzy Anna Aisyah Amatul Ghina Agung Setiawan Megananda

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

PENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago

Keynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas

BAB 4: PELAKSANAAN DAN TATA KELOLA MP3EI

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

Implementasi SDGs di Tingkat Global dan Keterkaitannya dengan Isu Kekayaan Intelektual

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs)

PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

IMPLEMENTASI SDGs DALAM MEWUJUDKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA BERKELANJUTAN

Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

BAPPEDA Planning for a better Babel

Strategi dan Kebijakan Provinsi Maluku Untuk Mencapai Target Penurunan Emisi:

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

MEMBANGUN INKLUSIVITAS DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pedoman Penyusunan Rencana Aksi yang Transparan dan Partisipatif

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG

DUKUNGAN PROYEK SREGIP DALAM PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Perspektif Good Governance dan RPP Pengendalian Perubahan Iklim

1. Pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Se Kalimantan Utara Tahun 2017 tanggal 08 Mei 2017 di Kota Tarakan

BAB 2. VISI DAN MISI PRESIDEN, SERTA SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL


KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Disampaikan oleh: TJAHJO KUMOLO

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH Jakarta, 22 Desember 2014

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KEBIJAKAN NASIONAL PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan jalan tol dengan asumsi biaya sekitar Rp miliar per km. Sedangkan lapangan kerja yang tercipta sekitar

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

KETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

PENDAHULUAN LAPORAN AKHIR Latar Belakang

Penguatan Kapasitas Kelembagaan Melalui Kebijakan Insentif Anggaran Program DMO Kemenpar Terhadap Forum Tata Kelola Pariwisata di Kawasan Destinasi.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

UPAYA PENCAPAIAN TARGET TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) INDONESIA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

LAUNCHING RENCANA AKSI NASIONAL PANGAN DAN GIZI (RAN-PG) TAHUN

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. tidak terpisahkan serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah dan

1.1 Latar Belakang. sumber. Sedangkan adaptasi adalah upayauntuk meminimalkan dampak melalui penyesuaian pada sistem alam dan manusia.

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

Teruskan. Visi dan Misi

STRATEGI SANITASI KOTA KAB. SIDENRENG RAPPANG

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2017 (PENYESUAIAN)

PROGRAM KEGIATAN DITJEN PPI TAHUN 2011 DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS

Membangun Generasi Sehat dan Cerdas

ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016

PENGARUSUTAMAAN PERUBAHAN IKLIM KE DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011

Oleh : Kasubdit Wilayah II Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan. Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh PNPM Mandiri Perkotaan

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I. PENDAHULUAN. seluruh dunia akibat perubahan iklim. International Energy Agency (IEA) mencatat

Agenda Baru tentang Pengembangan Permukiman dan Penanganan Kumuh Perkotaan

MENUJU BANGKA BERMARTABAT

KETAHANAN PANGAN DAN PERUBAHAN IKLIM ENDAH MURNNINGTYAS DEPUTI SDA DAN LH KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

BAB I PENDAHULUAN. Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

PEDOMAN PENYUSUNAN RAD-GRK

KEBIJAKAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMDA MELAKSANAKAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GRK DAN SISTEM PEMANTAUANNYA

Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Dompu Tahun adalah : TERWUJUDNYA DOMPU YANG MANDIRI DAN RELIGIUS

Transkripsi:

Menyongsong SDGs: Kesiapan Daerah-daerah di Indonesia Kesimpulan dan Implikasi Kebijakan Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana SDGs Center - Universitas Padjadjaran Seminar Nasional Menyongsong SDGs Kesiapan Daerah-daerah di Indonesia Jakarta, 27 November 2017

Sekali Lagi Tentang SDGs 1. People, Planet, Prosperity, Peace dan Partnership 2. No one left behind 3. Holistic and integrated

Pemetaan Kesiapan Daerah-daerah Provinsi Pemetaan yang dilakukan bersifat proyeksi pencapaian target SDGs di tahun 2030 berdasarkan asumsi skenario BAU (Business-As-Usual) Berdasarkan data historis 10-15 tahun terakhir (tahun baseline: 2015) 41 indikator terpilih Target konservatif

Pemetaan Kesiapan Daerah-daerah Provinsi Indikator yang masih jauh dari target SDGs 2030 Terkait SDM (pendidikan menengah, kualitas pendidikan, kesehatan ibu dan anak) Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Lingkungkan Institusi dan Tata Kelola Tidak ada pola yang berlaku umum untuk semua daerah, namun bersifat spesifik per daerah masing-masing Catatan penting dari hasil analisis pemetaan kesiapan pencapaian SDGs: Masing-masing provinsi memiliki keunggulan dan kelemahan sendiri-sendiri.

Merealisasikan Komitmen SDGs Pencapaian SDGs akan sangat tergantung dari komitmen yang kuat dari pemerintah pusat dan daerah, karena keterlibatan pemerintah ada dan dibutuhkan di semua tujuan SDGs Hal ini akan menjadi katalis munculnya keterlibatan aktif pemangku kepentingan lainnya, seperti swasta, perguruan tinggi, LSM dan masyarakat Salah satu bentuk komitmen pemerintah tersebut adalah Perpres No. 59 tahun 2017 tentang pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, sebagai landasan hukum utama SDGs

Langkah selanjutnya Membuat dokumen-dokumen perencanaan implementasi SDGs di Indonesia Terdapat 3 dokumen perencanaan berdasarkan Pasal 20 Perpres No. 59/2017: 1. Rencana Aksi Nasional (RAN) tahun 2017-2019 (dalam tempo 6 bulan setelah Perpres berlaku), 2. Rencana Aksi Daerah (RAD) tahun 2017-2019 (dalam waktu 12 bulan setelah Perpres berlaku) 3. Peta Jalan SDGs tahun 2017-2030 (dalam waktu 12 bulan setelah Perpres berlaku)

Langkah selanjutnya Identifikasi tujuan-tujuan SDGs yang prioritas, mengingat sumber daya yang terbatas Daftar prioritas tersebut harus mencerminkan: 1. Permasalahan umum pembangunan di seluruh daerah 2. Permasalahan pembangunan yang bersifat urgen 3. Tujuan-tujuan SDGs yang memiliki keterkaitan tinggi dengan tujuan lainnya

Area-area Prioritas Pembangunan 1. Pembangunan sumber daya manusia (SDM), khususnya bidang pendidikan dan kesehatan 2. Tersedianya infrastruktur dasar secara penuh, yakni jalan, air bersih, sanitasi layak dan permukiman yang terjangkau serta layak huni 3. Penguatan konektivitas antar wilayah melalui infrastrukturinfrastruktur multi-moda 4. Penghidupan yang layak melalui ketersediaan lapangan kerja yang layak terutama bagi kaum muda 5. Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berkelanjutan 6. Penguatan institusi dan tata kelola (good governance)

Upaya Terobosan Disamping sinergitas dan memastikan efektivitas Program Nasional di daerah, Program Daerah memperkuat dan komplementer dengan Program Nasional Diperlukan upaya-upaya terobosan untuk beberapa isu prioritas, seperti: 1. Stunting: Implementasi konsep continuum of health care 2. SDM: pendidikan minimal rata mencapai pendidikan menengah atas, kualitas pendidikan menjadi perhatian utama 3. Infrastruktur dasar 100% pendekatan demand responsive approach, contohnya PANSIMAS dan SANIMAS, serta optimalisasi dana desa melalui skema cash for work

Upaya Terobosan 4. Kesempatan kerja yang berkualitas bagi kaum muda pemanfaatan ICT, misalnya bisnis-bisnis berbasis aplikasi teknologi 5. Konektivitas transportasi multi moda Program tol laut yang dilengkapi dengan penerbangan perintis (Misalnya menggunakan pesawat nasional N219 untuk daerah kepulauan dan daerah terpencil) 6. Institusi dan tata kelola yang baik optimalisasi penerapan e-governance