PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN AIR BERSIH BERBASIS MASYARAKAT (Studi Kasus di Desa Bumijawa, Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah) YUDO JATMIKO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Pengelolaan Air Bersih Berbasis Masyarakat (Studi Kasus di Desa Bumijawa, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah) adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini. Bogor, 13 Pebruari 2009 Yudo Jatmiko NRP. I. 35407035
ABSTRACT YUDO JATMIKO. Capacity Building of Community Based Clean Water Management Institution. (Case Study at Bumijawa Village, Bumijawa Subdistrict, Tegal Regency, Central Java Province). Supervised by DJUARA P. LUBIS and CAROLINA NITIMIHARDJO. Clean water management through a group of clean water user which has been operating on for eight years is not yet well developed in terms of institution and its management. The aim of this study was to analyze the management of institution capacity and to identify the factors which influence community Based Clean Water Management. The study used qualitative approach with case study strategy through descriptive implementation. The technique of data collection was documentation study, participatory observation, in-depth interview and Focused Group Discussion (FGD). The study result showed that capacity limitation of community based clean water management institution was due to the managerial capacity (leadership. education, managerial capability, group s rule/norm enforcement), member s capacity (participation, education, and degree of group s norm loyality) and the factors such as goverment policy/intervention.the programs planning process through FGD, are: Structural reinforcement program of clean water management institution; Program for increasing member s independent participation, Skill program in clean water management for manager s, Program for structure and infrastructure rehabilitation of clean water resource and its network. Keywords: capacity building, community based management
RINGKASAN YUDO JATMIKO. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Pengelolaan Air Bersih Berbasis Masyarakat (Studi Kasus di Desa Bumijawa, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah). Di bimbing oleh DJUARA P. LUBIS sebagai Ketua dan CAROLINA NITIMIHARDJO sebagai anggota Komisi Pembimbing. Penyediaan air bersih bagi masyarakat erat kaitannya dengan kemampuan kapasitas pengelolaan air bersih oleh masyarakat itu sendiri. Berdasarkan keadaan di lapangan selama ini yang terjadi dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan rumah tangga di Desa Bumijawa melalui Kelompok Pemakai Air Bersih (Pokmair) yang berjalan selama delapan tahunan, kurang mampu berkembang dengan baik, dimana struktur dan peran kepengurusan yang kurang berfungsi optimal, melemahnya norma atau nilai yang ada dalam kelompok, rendahnya partisipasi anggota dalam kemandirian, kurang mampu menjaga keberlangsungan ekosistem di sekitar sumber air. Hal yang mendukung dalam pengelolaan air bersih berbasis masyarakat ialah dari sisi budaya masyarakat, karena mereka biasa bekerjasama, tipe solidaritas organik, adanya dukungan finansial terutama dari masyarakat yang tergolong mampu. Keberadaan sumberdaya air berdasarkan penuturan petugas sanitarian Puskesmas Bumijawa sangat layak kualitasnya yang bisa dikonsumsi langsung melalui jaringan pipa pedesaan. Adanya jaringan air bersih sampai ke pemukiman, juga merubah orientasi masyarakat terhadap air yang mempunyai nilai ekonomis. Tujuan kajian ini ialah menganalisis kapasitas kelembagaan pengelolaan air bersih berbasis masyarakat, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitasnya dan menyusun rencana strategis program pengembangan kapasitas kelembagaan pengelolaan air bersih berbasis masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih di tingkat rumah tangga. Pendekatan kajian ini ialah kualitatif dengan strategi studi kasus melalui terapan deskriptif. Teknik pengumpulan data, ialah studi dokumentasi, observasi berpartisipasi, wawancara mendalam dan Diskusi Kelompok Terfokus atau Focus Group Discussion (FGD). Hasil kajian menunjukkan bahwa keragaan pengelolaan air bersih oleh komunitas, sejak adanya jaringan pipa air bersih dari sumber Sayom ke pemukiman penduduk pada tahun 1976. Pengelolaan di awali oleh LKMD, karena perkembangan kebutuhan air bersih masyarakat yang semakin meningkat dan adanya kesadaran pentingnya akses dan kontrol masyarakat, pada tanggal 5 Nopember 2000 dibentuk Kelompok Pemakai Air Bersih (Pokmair) Sayom. Kapasitas kelembagaan pengelolaan air bersih melalui Pokmair Sayom mengalami keterbatasan sarana dan prasarana, terutama berkaitan dengan tidak berfungsinya tempat sekretariat sebagai sarana pelayanan terhadap anggota maupun untuk koordinasi antar pengurus, administrasi anggota dan keuangan tidak dilaksanakan secara rutin dan tertib, kurangnya pemeliharaan jaringan serta
mengantisipasi keberlanjutan sumber air. Sedangkan pengelolaan anggaran kurang mampu menggali finansial dari anggota untuk biaya operasional pengelolaan; kurang kuatnya norma/aturan tertulis, seperti tidak adanya payung hukum yang kuat, tidak mampu melaksanakan hak dan kewajiban pengurus maupun anggota; kurang mampu menjalin kerjasama dengan stakeholders yang peduli dengan pengelolaan air bersih masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitasnya yaitu, faktor kapasitas pengurus meliputi kepemimpinan, di mana dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya kurang mampu memberikan kepercayaan kepada anggota; tingkat pendidikan formal yang dimiliki tidak diimbangi kemampuan teknis pengelolaan yang memberikan kepercayaan terhadap anggota maupun menguatkan struktur kelembagaannya. Sedangkan kemampuan pengelolaan dalam implementasinya tidak mampu mengembangkan secara profesional dan mandiri; menegakkan aturan/norma kelompok, yang praktis tidak mampu melaksanakan secara konsekwen dan tegas. Faktor kapasitas anggota meliputi partisipasi, dimana peran serta anggota dalam wujud pemikiran, tenaga, dukungan dalam proses perencanaan sampai menikmati hasil kurang di dukung adanya kesempatan melalui pelaksanaan kegiatan forum pertemuan secara rutin oleh pengurus, sedangkan dana dalam bentuk iuran bulanan maksimal hanya 30 persen dari 270 anggota yang ada, karena faktor krisis kepercayaan terhadap pengurus; potensi pendidikan formal yang dimiliki kurang didayagunakan dalam mengembangkan kelembagaannya; derajat ketaatan dalam mematuhi aturan kelompok kurang didukung oleh ketegasan pengurus. Adapun faktor kebijakan/intervensi pemerintah, cenderung berorientasi pada pemenuhan kebutuhan bangunan fisik, tanpa memperhatikan keberlanjutan dalam pemeliharaan maupun pengelolaan oleh masyarakat secara mandiri. Bentuk pengelolaan air bersih berbasis masyarakat yang diharapkan dalam wujud Badan pengelola ataupun lembaga Pengelola Air Bersih Berbasis Masyarakat secara profesional dan mandiri, yang dikuatkan dengan Peraturan Desa maupun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Adanya penataan jaringan ke rumah tangga dengan sistim meteran secara swadaya melalui kerjasama dengan Badan Keswadayaan Masyarakat Satria Desa Bumijawa, sesuai dengan kriteria pemanfaatan air bersih serta kemudahan akses masyarakat miskin melalui subsidi silang. Proses penyusunan program pengembangan kapasitas kelembagaan pengelolaan air bersih masyarakat melalui FGD, diawali dengan mengidentifikasi potensi, masalah dan kebutuhan anggota, dilanjutkan dengan penyusunan program, yaitu: Program penguatan struktur kelembagaan pengelolaan air bersih masyarakat, yang dijabarkan dengan kegiatan: penyusunan dan penetapan Perdes serta AD dan ART Pengelolaan Air Bersih Berbasis Masyarakat, pemetaan dan registrasi ulang anggota, mengembangkan program kemitraan dengan stakerholders. Program Peningkatan Partisipasi Anggota dalam Kemandirian, meliputi kegiatan: sosialisasi dan pelaksanaan Perdes serta AD/ART, pelaksanaan
penyuluhan tentang jaringan air melalui pipa pedesaan, pelaksanaan pertemuan secara rutin dan berkelanjutan. Program Peningkatan Ketrampilan Pengelolaan Air Bersih bagi Pengurus, dengan kegiatan: pendampingan teknis dan administrasi oleh Dinas Kesehatan, pelatihan pengelolaan air bersih masyarakat oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, studi banding pengurus ke lokasi pengelolaan air bersih berbasis masyarakat yang berkembang dengan baik. Program Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Air Bersih dan Jaringannya, dengan kegiatan: penataan dan rehabilitasi jaringan dengan sistim meteran, menambah jaringan dari sumber air baru untuk menambah debet air, penghijauan dan pemeliharaannya di sekitar sumber air setiap tahun, merehab ringan kantor sekretariat untuk difungsikan sebagai tempat pelayanan anggota. Kata kunci: kapasitas kelembagaan, pengelolaan berbasis masyarakat
Hak Cipta milik IPB, tahun 2009 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN AIR BERSIH BERBASIS MASYARAKAT (Studi Kasus di Desa Bumijawa, Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah) YUDO JATMIKO Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Pengembangan Masyarakat SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tugas Akhir: Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, MSi.
Judul Tugas Akhir : Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Pengelolaan Air Bersih Berbasis Masyarakat (Studi Kasus di Desa Bumijawa, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah). Nama : Yudo Jatmiko NRP : I. 35407035 Disetujui Komisi Pembimbing Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS Ketua Dr. Hj. Carolina Nitimihardjo, MS Anggota Diketahui Ketua Program Studi Magister Profesional Pengembangan Masyarakat Dekan Sekolah Pascasarjana Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS Prof. Dr. Ir. H. Khairil A. Notodiputro, MS Tanggal Ujian: 13 Pebruari 2009 Tanggal Lulus: