Perpajakan Modul ke: Fakultas 01FEB Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisis definisi pajak, pungutan lain, fungsi pajak, dasar teori pemungutan pajak, kedudukan hukum pajak, hukum pajak materiil dan hukum pajak formil, penafsiran dalam hukum pajak, perlawanan terhadap pajak, pembagian jenis pajak, tata cara pemungutan pajak dan tarif pajak. Dra. Rokhanah Murkana, Ak. M.Si. Program Studi MANAJEMEN
DEFINISI PAJAK Pengertian Pajak sesuai Pasal 1 UU KUP menyebutkan bahwa pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak men dapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara dan sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.
FUNGSI PAJAK Pajak memiliki 2 fungsi,yaitu : 1.Fungsi Penerimaan (Budgetair) Pajak befungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran pemerintah baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. 2.Fungsi Mengatur Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan berbagai kebijakan di bidang sosial dan ekonomi.
HUKUM PAJAK 1.Hukum pajak materiil, memuat norma-norma yang menerangkan antara lain keadaan, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenai pajak (objek pajak), siapa yang dikenakan pajak (subjek), berapa besar pajak yang dikenakan (tarif) segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya utang pajak, dan hubungan hukum antara pemerintah dan Wajib Pajak. 2.Hukum pajak formil,memuat bentuk/tata cara untuk mewujudkan hukum materiil menjadi kenyataan (cara melaksanakan hukum pajak materiil). Contoh : Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
PENGELOMPOKAN PAJAK 1. Menurut golongannya a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh. Pajak Penghasilan b. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. contoh : Pajak Pertambahan Nilai. 2. Menurut sifatnya a. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subyeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri WP. b. Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri WP.
3. Menurut Lembaga Pemungutannya a. Pajak Pusat b. Pajak Daerah
TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK 1. Stelsel Pajak 2. Asas Pemungutan Pajak 3. Sistem Pemungutan Pajak
STELSEL PAJAK a. Stelsel nyata (riel stelsel) Pengenaan Pajak didasarkan pada objek(penghasilan yang nyata),sehingga pemungutannyabaru dapat dilakukan pada akhir tahun Pajak. b. Stelsel anggapan (fictieve stelsel) diatur oleh Undang-Undang. 3. Stelsel Campuran Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan.
Asas Pemungutan Pajak a.asas Domisili Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan WP yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. Asas ini berlaku untuk WP dalam negeri. b.asas Sumber Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal WP. c. Asas kebangsaan Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara.
Sistem Pemungutan Pajak a. Official Assessment System Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiscus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak b. Self Assessment System Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang c. With Holding System Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiscus dan bukan Wajib Pajakyang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak
HAMBATAN PEMUNGUTAN PAJAK 1. Perlawanan Pasif 2. Perlawanan Aktif
Perlawanan Pasif Masyarakat enggan (pasif) membayar pajak, yang disebabkan antara lain: a. Perkembangan intelektual masya-rakat. b. Sistem Perpajakan yang (mungkin) sulit dipahami oleh masyarakat. c. Sistem kontrol tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan baik.
Perlawanan Aktif Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan kepada fiskus dengan tujuan untuk menghindari pajak. Bentuknya antara lain : a. Tax avoidance, usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar undang-undang. b. Tax Evasion, usaha meringankan beban pajak dengan cara melanggar Undang Undang (menggelapkanpajak).
Syarat Pemungutan Pajak 1. Pemungutan Pajak harus adil (Syarat Keadilan) 2. Pemungutan pajak harus berdasarkan undangundang (Syarat Yuridis) 3. Tidak mengganggu perekonomian 4. Pemungutan pajak harus efisien (Syarat Ekonomis) 5. Sistem pemungutan pajak harus sederhana.
TEORI-TEORI YANG MENDUKUNG PEMUNGUTAN PAJAK 1. Teori Asuransi. Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hakhak rakyatnya. 2. Teori kepentingan Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan pada kepentingan masing-masing orang. 3. Teori Daya Pikul Pajak harus dibayar sesuai dengan daya pikul masing-masing orang. 4. Teori Bakti Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat dengan negaranya. 5. Teori Asas Daya Beli Dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak.
TARIF PAJAK Ada 4 macam tarif pajak 1. Tarif sebanding/proporsional Tarif berupa persentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak. 2. Tarif tetap Tarip berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap. 3. Tarif progresif Presentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar. 4. Tarif degresif Persentase tarif yang digunakan semakin kecil,bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar.