PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 4 PASAMAN Rina*, Sofia Edriati**), Hamdunah**) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT The background of this research is that the student s learning result grade is under Minimum Completeness Criteria (KKM). The research aims to find out whether the student s mathematical learning result in cognitive aspect by applying the cooperative learning model application of Numbered Heads Together (NHT) type with the scientific approach is higher than the mathematical learning result of student s applying conventional learning. This research is an experiment reseacrh with the research design random to subject. The population is the students of class VII SMPN 4 Pasaman Academic Year 2014/2015. The sampling technique was conducted randomly, with the VII 3 as the experiment class and VII 2 as the control class. The instrument used essay post-test. Data analysis technique used one-way t-test. Based on the hypothesis test result, it is found that t count is bigger than t table. So the hypothesis is accepted, that is the cooperative learning model application of Numbered Heads Together (NHT) type with the scientific approach is higher than the mathematical learning result of student s applying conventional learning. Keywords: Numbered Heads Together, Scientific, Learning Result PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Pentingnya peranan matematika terlihat dalam pelaksanaan pendidikan, di mana pelajaran matematika dipelajari mulai dari jenjang pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah sampai perguruan tinggi. Matematika juga ilmu yang dapat membentuk pola pikir seseorang untuk berpikir logis, analisis, sistematis, kritis dan kreatif dalam menghadapi suatu persoalan. Matematika juga merupakan mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan, IPTEK dan teknologi.
Mengingat begitu pentingnya pembelajaran matematika maka berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan guru. Upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, diantaranya dengan perbaikan kurikulum, melengkapi sarana dan prasarana pendidikan, serta meningkatkan kualitas guru sebagai pendidik professional dalam bentuk penataran-penataran guna menambah wawasan pengetahuan mereka. Upaya yang dilakukan guru yaitu dengan menerapkan berbagai metode dan strategi yang sesuai dengan karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan kurikulum yang dipakai. Pemilihan metode dan strategi ini bertujuan agar proses pembelajaran menjadi lebih baik sehingga peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran dan peningkatan hasil belajar. Masalah yang ditemukan saat observasi di SMPN 4 Pasaman diperoleh informasi hasil belajar matematika siswa yang masih rendah. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah lingkungan dan proses pembelajaran yang kurang kondusif. Pembelajaran matematika masih terpusat pada guru sementara siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran. Pada saat pembelajaran siswa juga tidak mau bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan dalam memahami atau menyelesaikan soal yang diberikan, akibatnya hasil belajar siswa belum maksimal. Diskusi antar kelompok juga jarang dilakukan sehingga interaksi dan komunikasi antar siswa maupun dengan guru masih belum terjalin dengan baik selama proses pembelajaran. Pada saat salah satu siswa menuliskan jawaban di papan tulis, kebanyakan siswa yang lain sibuk dengan kegiatan masingmasing tanpa memperhatikan temannya yang berada di depan kelas. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan diatas adalah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan Pendekatan Saintifik. Number Heads Together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas
siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas ( Trianto, 2009:82). Tipe ini dapat membantu guru dalam mengelola kelompok belajar, agar siswa lebih aktif berkomunikasi baik dengan guru maupun siswa lainnya. Menurut Hosnan (2014:34) Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep juga dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran sehingga timbulnya peran serta lebih merata pada setiap siswa. Pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang meliputi keterampilan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa pada aspek kognitif dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan saintifik lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan pembelajaran konvensional. METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan maka jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 4 Pasaman Tahun Pelajaran 2014/2015. Teknik pengambilan sampel secara acak, kelas VII.3 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.2 sebagai kelas kontrol. Prosedur penelitian yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Instrumen dalam penelitian berupa tes akhir. Tes akhir belajar berbentuk esai. Sebelum soal digunakan pada tes akhir, dilakukan uji coba soal di SMPN 2 Pasaman dan diperoleh reliabilitas r 11 = 0,76, menurut kriteria dalam Arikunto (2010: 239) instrumen tersebut reliabel. Teknik analisis data tes akhir dengan manual hasil penelitian menggunakan uji t satu pihak.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data hasil belajar diperoleh melalui tes akhir. Data tes akhir diperoleh melalui tes akhir yang dilakukan diakhir penelitian dengan soal berupa tes esai dengan 5 butir soal. Jumlah siswa pada kelas eksperimen diikuti oleh 22 orang siswa dan pada kelas kontrol diikuti oleh 21 orang siswa. Gambaran hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kontrol terdistribusi pada tabel 1. Tabel 1. Perhitungan Rata-rata (x), Simpangan Baku (s), Skor Tertinggi (x maks ) dan Skor Terendah (x min ) Pada Kelas Sampel Kelas sampel x S x maks x min Eksperimen 70,10 19,32 100 40,63 Kontrol 59,00 21,71 100 18,75 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa simpangan baku kelas eksperimen lebih kecil dibandingkan dengan simpangan baku kelas kontrol. Hal ini menunjukan bahwa pada kelas eksperimen memiliki keragaman yang kecil, sehingga menyebabkan pada umumnya nilai siswa tersebar tidak terlalu jauh dari nilai rata-rata kelas. Semakin kecil keragamanan suatu nilai maka kurva normal menjadi lebih tegak dan mendekati nilai rata-rata kumpulan data tersebut. Selain itu, jika dilihat dari nilai maksimum dan nilai minimum yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen, juga lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa hasil belajar matematika siswa pada aspek kognitif dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan Pendekatan Saintifik lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika siswa dengan penerapan pembelajaran konvensional pada SMPN 4 Pasaman. Temuan di atas mendukung hasil penelitian Priscanita yang ditemukan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaaran kooperatif tipe Numbered Heads Together lebih baik dari hasil belajar secara konvensional.
Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas dengan manual. Hasil uji normalitas pada kelas eksperimen diperoleh D hitung = 0,1315 dan D tabel = 0,2810 dan kelas kontrol = 0,0836 dan D tabel = 0,287 terlihat bahwa D hitung < D tabel dan untuk uji homogenitas diperoleh F hitung = 0,7919 dan F tabel = 2,10335, jadi dapat disimpulkan sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. Selanjutnya uji hipotesis diperoleh t hitung = 1,7726 dengan t 0,95 (41) = 1,682, karena t hitung > t tabel maka hipotesis diterima. Berdasarkan hasil tes akhir kedua kelas sampel dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang mengedepankan siswa dalam mencari dan mendiskusikan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa akan lebih bertanggung jawab terhadap latihan yang diberikan oleh guru. Sehingga siswa benar-benar memahami materi pelajaran dengan baik. Numbered Heads Together akan lebih baik jika disertai dengan pendekatan saintifik karena pendektan saintifk pembelajaran mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Strategi NHT dengan pendekatan saintifik membuat siswa lebih bisa menemukan ide-ide baru dimana setiap anggota kelompok mempunyai ide masing-masing dan dapat menyatukan hasil pemikirannya masing-masing. secara keseluruhan dari tes akhir yang dilakukan pada kelas dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan Pendekatan Saintifik lebih tinggi dari pada hasil belajar pada kelas dengan pembelajaran konvensional. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan setelah analisis data dan pembahasan terhadap masalah
yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar matematika siswa pada aspek kognitif dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dengan Pendekatan Saintifik lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan penerapan konvensional. DAFTAR RUJUKAN pembelajaran Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia Priscanita, Bilvia. 2012. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Pokok Bahasan Operasi Bilangan Pecahan di Kelas VIIA Semester Ganjil SMPN 1 Muncar. Jurnal FKIP Pendidikan Matematika Jember. Vol 2No 1. Hlm.161-172 Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana